Silaban, Tri Oktavia Hartati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Religious Moderation and Hospitality in the Context of Jeremiah 29:7 Silaban, Tri Oktavia Hartati; Sitorus, Herowati
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 6, No 1: Agustus 2023
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v6i1.194

Abstract

A multicultural and multireligious society demands the existence of social harmony that underlies the order of life together. Therefore, it is necessary to take proactive actions to achieve inclusive togetherness among religious communities. The teaching of Jeremiah 29:7 provides instructions for taking that proactive action. The verse instructs His people to "seek the welfare of the city where they live" and "pray for the city to the LORD." In this view, religious moderation and hospitality are the keys to achieving this goal. This article is qualitative research to examine the biblical-theological ideas in Jeremiah 29:7. This study aims to strengthen the understanding of religious moderation and hospitality in the context of Jeremiah 29:7. The results of the study show that religious moderation and hospitality refer to respect for religious beliefs and the beliefs of other people without ignoring one's own religious identity. In addition, hospitality emphasizes the importance of sharing compassion and understanding when serving others.
Kerapuhan pada kayu salib: Sebuah refleksi spiritualitas pelayanan terhadap kaum disabilitas di Gereja Toraja Silaban, Tri Oktavia Hartati; Marrung, Roby; Masiku, Jefry L.
KURIOS Vol. 9 No. 3: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v9i3.847

Abstract

This article is backgrounded by concern for groups of people with disabilities who sometimes do not receive optimal services in the church. This situation makes them seem marginalized from other congregation members, while church services greatly influence the quality of the congregation's faith growth, including people with disabilities. This article aims to show the theological construction of spirituality serving people with disabilities through the narrative of fragility on the cross. The method used is interpretive descriptive analysis, based on a literature study regarding the narrative of the cross of Christ from various references and observations in several Toraja churches related to services for people with disabilities. The narrative of the cross shows that Christ's humanity was unable to escape suffering until death. The appreciation of the cross, which shows Christ's disability, is an expression of the fragility that He embraced in love so that through it, the spirituality of serving people with disabilities can be built and developed.AbstrakTulisan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap kelompok penyandang disabilitas yang kadangkala tidak mendapatkan pelayanan secara maksimal di gereja. Situasi tersebut membuat mereka seolah tersisihkan dari anggota jemaat yang lain, sementara pelayanan gereja sangat memengaruhi kualitas pertumbuhan iman jemaat, termasuk kaum disabilitas. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan konstruksi teologis tentang spiritualitas melayani kaum disabilitas melalui narasi kerapuhan pada kayu salib. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif interpretatif, berbasis pada kajian literatur tentang narasi salib Kristus dari beragam referensi dan observasi pada beberapa Geraja Toraja terkait pelayanan terhadap penyandang disabilitas. Narasi kayu salib memperlihatkan kemanusiaan Kristus tidak mampu melepaskan diri dari penderitaan hingga kematian. Penghayatan pada kayu salib yang memperlihatkan ketidakmampuan Kristus merupakan ekspresi kerapuhan yang direngkuh-Nya dalam cinta, sehingga melaluinya spiritualitas melayani kaum disabilitas dapat dibangun dan dikembangkan.
MERANGKAI KEBERSAMAAN DITENGAH PERBEDAAN: ANALISIS PERAN PEMIMPIN AGAMA DALAM PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI MENGKENDEK, TANA TORAJA Kelana, Fajar; Matasak, Syukur; Wagiu, Meily Meiny; Silaban, Tri Oktavia Hartati; Berdame, Jekson
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 6 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/djtk.v6i1.2113

Abstract

Keunikan Indonesia yang majemuk dalam segala bidang termasuk kemajemukan agama membawa dampak tersendiri dalam kehidupan bermasyarakatnya. Dampak tersebut misalnya munculnya berbagai permasalahan intoleran di antara umat beragama. Menghadapi situasi tersebut, maka salah satu upaya yang sedang gencar dikumandangkan oleh pemerintah adalah Moderasi Beragama yang mengajak masyarakat untuk saling menghargai dalam keberbedaan yang ada. Peranan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan dari moderasi beragama tersebut termasuk dari tokoh-tokoh keagamaan. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai peran pemimpin agama Toraja dalam membangun Moderasi Beragama secara khusus kepada pemimpin agama di Mengkendek, Tana Toraja di mana dari hasil analisis peran pemimpin agama tersebut diharapkan dapat ditemukan upaya-upaya yang berguna dalam meminimalizir masalah intoleransi di tengah masyarakat. Adapun metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif yang mengumpulkan data melalui wawancara dan pengamatan. Hasilnya memperlihatkan bahwa pemimpin agama di Mengkendek, Tana Toraja sangat berperan dalam menciptakan suasana moderat di dalam masyarakat melalui upayanya menyadari tugas dan tanggung jawabnya, mengajarkan sikap toleransi kepada masyarakat, membangun dialog antar umat beragama dan memikirkan program dan kerja sama yang dapat melibatkan umat beragama.
Realitas Jejaring Antara Pribadi dalam Budaya Dialog dan Moderasi Beragama Dihadapan Tantangan Informasi Palsu pada Era Digital Pute, Jimmi Pindan; -, Yosbekasa; Silaban, Tri Oktavia Hartati; Tinggi, Rosyeline
Jurnal Teologi (Journal of Theology) Vol 14, No 01 (2025)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/jt.v14i01.8431

Abstract

Penelitian ini akan menganalisis realitas jejaring antara manusia Kristen dalam konteks dialog moderasi beragama, khususnya terkait penyebaran informasi palsu pada era digital. Fokus utama penelitian adalah pada bagaimana jejaring digital memengaruhi interaksi antarmanusia Kristen dan bagaimana merespons informasi palsu yang dapat memengaruhi dialog keagamaan. Penelitian ini melibatkan analisis mendalam terhadap polarisasi dan ekstremisme beragama yang mungkin muncul akibat penyebaran informasi palsu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bagaimana tanggap umat Kristen dalam menyikapi berita palsu lewat jejaring sosial sebagai bentuk analisis dalam mengembangkan moderasi beragama. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskripti, studi kepustakaan, dan analisis lapangan. Penelitian yang dilakukan oleh Leman, Sokarno dan beberapa penulis lainnya mengemukakan bahwa teknologi digital acap kali dimanfaatkan sebagai bagian dari penyebaran berita palsu yang merugikan sebagai besar penduduk Indonesia, untuk itu teknologi digital mesti dikelolah sebagai bagian dari pemberitaan injil oleh misi gereja. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang dinamika jejaring antara manusia Kristen dalam konteks dialog moderasi beragama, khususnya terkait dengan penyebaran informasi palsu. Implikasi dari temuan ini diharapkan dapat membantu pengembangan strategi dan pedoman praktis untuk mempromosikan dialog yang sehat dan moderasi beragama di era digital
Restoring Parents’ Role: Tongkonan-Based Education in Toraja Christian Families Rante Salu, Syani Bombongan; Herman, Joffri; Silaban, Tri Oktavia Hartati
Didache: Journal of Christian Education Vol. 6 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/djce.v6i1.919

Abstract

Education is very important for the progress of a region and a nation. In Indonesia, particularly in Tana Toraja, education is still a trending topic, so the government has made it one of its main programs, marked by the construction of schools, facilities that are starting to improve, and educators who are becoming more skilled with more advanced and contextual educational concepts. However, this situation seems to justify parents' decision to entrust the entire responsibility of education to schools. The purpose of this study is to restore the primary role of Christian educators, namely parents, by analyzing the concept of education in the Tongkonan culture. This study was conducted using qualitative research with descriptive analysis of findings through literature review and interviews. The results of the study indicate that the concept of education in Tongkonan, based on the independent curriculum, can restore the natural role of educators in Christian families in Toraja. Parents act as teachers, communicators of norms, teachers of life values, and teachers of symbolic meanings, which are then elaborated in principles, processes, and practices in teaching.
Teologi yang Berdialog dalam Perjumpaan Budaya : Refleksi Teologis mengenai Koinonia dalam Tradisi Ma’Kombongan (Gotong-Royong) di Toraja dan Implementasinya Wendi Triseptyadi Patandean; Silaban, Tri Oktavia Hartati; Rosyeline Tinggi
Danum Pambelum: Jurnal Teologi dan Musik Gereja Vol 4 No 2 (2024): DPJTMG: November
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/dp.v4i2.683

Abstract

Abstrak: Persekutuan merupakan suatu panggilan Gereja dalam misinya didunia, karena dengan persekutuan itu manusia bisa mengenal Allah dan hidup didalam Allah. Persekutuan sendiri terkadang orang mengidentikkannya hanya terjadi didalam Gereja saja, sehingga ketika diluar Gereja hanyalah sebatas hubungan relasional semata. Secara khusus, dalam konteks Toraja terdapat sebuah tradisi yaitu ma’kombongan yang dimana tradisi ini merupakan tradisi turun-temurun dalam menjalin relasi antar sesama, dan juga menolong sesama dengan cara bergotong-royong dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan pekerjaan. Dari perspektif penulis sendiri, melihat tradisi tersebut sebuah refleksi persekutuan yang bukan hanya tercipta dalam sebuah Gereja tetapi persekutuan yang tercipta antar sesama melalui kebudayaan. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif yaitu deskriptif, dan melakukan pengumpulan data dengan wawancara pada yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini, ingin menemukan makna dan nilai dari tradisi ma’kombongan sebagai sebuah refleksi koinonia yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bergereja. Penelitian ini menemukan bahwa tradisi ma’kombongan merupakan sebuah tradisi yang memiliki makna dan nilai dimana orang menjalin kerjasama karena tidak bisa dilakukan secara personal, orang menjalin moderasi beragama, dan juga menjadi sebuah persekutuan yang komprehensif yang menjangkau semua orang tanpa terkecuali. Jadi persekutuan tidak hanya dilihat bahwa itu terjadi dalam Gereja, tetapi persekutuan yang Yesus inginkan adalah persekutuan yang komprehensif dan menjangkau semua orang. Tradisi ma’kombongan perlu untuk dikonservasi agar tetap terpelihara dan menjadi sumber edukasi dalam berbangsa dan bernegara yang berbasis kearifan lokal.