Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analysis of Changes in Mangrove Vegetation Area Using The Normalized Difference Vegetation Index Method in The Waters of Bungin Permai, South Konawe Ardiansyah, M. Ipal; Asmadin; Ira; Ramli, Muhammad; Adimu, Hasan Eldin; Fekri, Latifa; Harimudin, Jamal
Coastal and Marine Journal Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Serumpun Karang Konservasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61548/cmj.v1i2.16

Abstract

Changes around mangrove vegetation in Bungin Permai Waters, Tinanggea District, South Konawe Regency over the last 30 years (1992-2022). Aims to analyze changes in mangrove vegetation areas spatially and temporarily. The research method used remote sensing of Landsat 5 TM, 7 ETM +, and Landsat 8 OLI satellite image data and NDVI method to see changes in mangrove vegetation area, reduced mangrove vegetation area by 75% ranging from 767 Ha. Shows that, along with the reduction in mangrove vegetation area can cause an increase in TSS concentration, the potential for sea level rise to settlements, the absence of sedimentation rate retaining media to the high seas, to the loss of mangrove area animal habitat. The area of mangrove vegetation decreases by 75% or around 767 Ha over time.
The Analysis of Chlorophyll-A Distribution And Sea Surface Temperature for Estimation of Skipjack Fishing Grounds (Katsuwonus Pelamis) Based on Different Seasons in South Buton Waters Nurmila, Wa Ode; Asmadin; Mustafa, Ahmad; Saenuddin; Sadarun, Baru; Indrayani; Ogbonna, David N.
Coastal and Marine Journal Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Serumpun Karang Konservasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61548/cmj.v1i2.17

Abstract

The success of fishing activities is certainly greatly influenced by the conditions of the Fishing Ground (FG). Therefore, information about potential fishing areas is needed by fishermen in fishing activities. Chlorophyll-a is the primary productivity in water. The development of aquatic chlorophyll is influenced by Sea Surface Temperature (SST). The purpose of this study was to analyze the distribution of chlorophyll-a and sea surface temperature (SST) for estimating fish fishing areas based on different seasons in South Buton Waters. This type of research is exploratory research. This study used remote sensing method. The direct interview method with respondents aims to validate data (fishermen) from remote sensing processing. The study used Aqua Modis satellite imagery data to derive parameter values of chlorophyll-a and sea surface temperature. The results of the analysis of the distribution of chlorophyll-a in South Buton waters are the highest with chlorophyll-a concentrations ranging from 0.3-3.0 mg / m³ spread in the waters of Sampolawa and Batauga Districts with surface temperatures ranging from 26 °C and 33 °C. Eastern and Transitional Season II have high levels of chlorophyll-a concentration. This season will be a potential skipjack fishing area in South Buton Waters.
PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA MENGHADAPI KULIAH KERJA NYATA DI WILAYAH DESA PESISIR Asmadin; Yusniar Meylani Munir; Gusti Adhi Wibawa; Saenuddin; Irawati
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol. 7 No. 2 (2025): DedikasiMU Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v7i2.9918

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa tingkat akhir dalam mendukung pembangunan di wilayah tertentu, termasuk desa pesisir. Tantangan yang dihadapi mahasiswa saat menjalankan KKN di wilayah pesisir meliputi keterbatasan fasilitas, perbedaan budaya, dan kondisi sosial ekonomi yang khas. Artikel ini mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan pengembangan kepribadian mahasiswa dalam mempersiapkan mereka menghadapi KKN di wilayah desa pesisir. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, empati, dan adaptabilitas mahasiswa. Metode yang digunakan mencakup ceramah, diskusi kelompok, simulasi, dan evaluasi. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa seluruh peserta berasal dari dua Fakultas yang berbeda, FMIPA dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terdiri dari 4 Program Studi, yaitu program studi Oseanografi, Statistika, Manajemen, dan Akuntansi. Berdasarkan evaluasi, 85% peserta merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi KKN di wilayah pesisir. Pelatihan ini sangat efektif dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan kepribadian yang dibutuhkan untuk menjalankan perannya secara optimal selama KKN. Perubahan mindset merupakan reaksi dari adaptasi mahasiswa terhadap berbagai permasalahan pembangunan yang ditemukan sejak awal pelaksanaan hingga berakhirnya program kerja mahasiswa.
Heavy Metal Absorption in Lasolo Bay using a Composite of Cashew-Based Activated Charcoal and Iron Sand, Southeast Sulawesi, Indonesia Eso, Rosliana; Irawati; Bahdat; Asmadin; Arman; Alfat, Syahdin; Hasan, Erzam S
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 17 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/fgmzc238

Abstract

Penelitian ini menggunakan komposit karbon aktif dari cangkang mete dan ekstrak pasir besi untuk mengurangi kadar logam berat (Cu, Ni, Zn, Pb, dan Cd) dalam air laut yang tercemar di teluk Lasolo Provinsi Sulawesi Tenggara. Ukuran butir komposit divariasikan menjadi 60 mesh, 100 mesh, dan 200 mesh dengan rasio arang aktif terhadap pasir besi sebesar 2:3 untuk memperoleh daya serap yang optimal. Komposit kemudian dipadatkan menjadi pelet dengan tekanan pemadatan masing-masing sebesar 42,2 Pa, 84,8 Pa, dan 141,5 Pa guna mencapai kekuatan tekan optimum dari komposit. Konsentrasi unsur logam berat diukur menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (AAS). Tekanan pemadatan optimal pada komposit ditemukan pada 141,5 Pa, dengan efisiensi penyerapan sebesar 61% untuk Zn, 96% untuk Pb, 48% untuk Cd, 90% untuk Cu, dan 94% untuk Ni. Berdasarkan hasil penelitian, penyerapan tertinggi diperoleh pada komposit dengan ukuran butir 200 mesh, dengan efisiensi penyerapan sebesar 62,21% untuk Zn, 96,87% untuk Pb, 48,14% untuk Cd, 90,98% untuk Cu, dan 94,15% untuk Ni. Semakin besar tekanan pemadatan yang diberikan pada komposit, semakin tinggi persentase penyerapan pelet komposit. Sebaliknya, semakin halus ukuran butir komposit, semakin besar daya serapnya.