Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

SEBARAN KEDALAMAN MUKA AIR TANAH DANGKAL DI SEKITAR PESISIR TELUK KENDARI Irawati .; Firdaus .; Anda Pou
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 10, No 1 (2014): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.945 KB)

Abstract

This study was conducted to determine the potential spread of shallow ground water around the coast of the Gulf of Kendari. Data collection was performed on dug wells located on the gulf coast region of Kendari spread in 5 districts. The research covers in depth the field of geology, ground water level measurement, and the measurement of soil resistivity layer. using geoelectric resistivity method-dc with Schlumberger configuration Furthermore groundwater dispersal patterns mapped using Surfer software 11. Results showed that the distribution pattern of shallow groundwater around the coastal bays are located Kendari at depths between 3.44 m to 9.81 m with resisitivitas value  0.625-3.44 Ωm at which this layer is composed of sand and gravel that contain salt water.
ANALISIS SPASIAL FENOMENA URBAN HEAT ISLAND MENGGUNAKAN ALGORITMA LAND SURFACE TEMPERATURE KOTA KENDARI La Ode Alwi; La Gandri; Herlan Hidayat; Eka Rahmatiah Tuwu; Irawati Irawati; Sahindomi Bana; Vivi Fitriani; Lies Indriyani
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 23, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v23i2.852

Abstract

Konversi terhadap lahan-lahan bervegatasi menjadi lahan-lahan terbangun akibat perkembangan kota dan arus urbanisasi dapat memicu terjadinya fenomena urban heat island di beberapa kota di Indonesia. Berdasarkan data peningkatan jumlah penduduk dan ekspansi ruang terbangun yang tidak terkendali di Kota Kendari, ada dugaan bahwa telah terjadi fenomena urban heat island. Mengidentifikasi serta mengukur karakteristik spasial temporal urban heat island sejak dini akan sangat penting bagi pengambil keputusan untuk merumuskan kebijakan demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena urban heat island Kota Kendari perode tahun 2001 dan tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah brightness temperature dengan menggunakan logaritma yang diformulasikan pada alat pengolahan Citra Landsat 7 untuk data tahun 2001 dan Citra Landsat 8 OLI untuk data tahun 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstraksi land surface temperatur menggunakan citra Satelit Landsat-7 tahun 2001 menunjukkan nilai suhu minimum sebesar 19,099 oC dan suhu maksimum sebesar 34,459 oC.  Hasil perhitungan urban heat island treshold sebesar  25,95 0C. Sehingga dengan menentukkan urban heat island index disimpulkan bahwa pada tahun 2001 wilayah Kota Kendari telah mengalami fenomena Urban Heat Island dengan wilayah paparan sebesar 1,021% dari total luas wilayah. Sedangkan pada tahun 2019, ekstraksi land surface temperatur menggunakan citra Satelit Landsat-8 OLI, menunjukkan nilai suhu minimum sebesar 14,27 0C dan suhu udara maksimum sebesar 35, 426 0C. Hasil perhitungan urban heat island treshold sebesar 24,6 0C. Dengan menentukkan urban heat island index disimpulkan bahwa pada tahun 2019 telah terjadi peningkatan fenomena urban heat island dengan wilayah paparan yang lebih luas yakni 18,92% dari luas wilayah.
Morphotectonic Control of Land Movements at Wundulako Region, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province, Indonesia Martono; Hasria; Suryawan Asfar; Muhammad Arba Azzaman; La Ode Ngkoimani; Ali Okto; La Hamimu; Irawati; Sawaludin; La Ode Muhammad Iradat Salihin; Wahab
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 7 No. 2 (2022): JGEET Vol 07 No 02 : June (2022)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2022.7.2.9235

Abstract

This research is located at Wundulako District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. The purpose of this study are to determine the level of tectonic activity and the effect of tectonic activity on the land movement of the study area. Based on the DEM (Digital Elevation Model) analysis, geomorphology of the study area is dominated by mountains unit that indicate the influence of tectonic activity. Geomorphological aspects were analyzed to determine the tectonic classes in the study area such as watershed and non-watershed analysis. The results showed that, tectonic class of the study area is classified as very high and moderate tectonic class. The effect of tectonic class level on land movement in the study area shows a least correlation. This interprets that the cause of land movement at study area is not only influenced by tectonic factors but is also influenced by other factors such as rainfall, lithological conditions, geomorphology, earthquakes, and human activities. This shows that morphotectonic control has little effect on the land movements at Wundulako District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province, but is also influenced by other factors such as rainfall, lithological conditions, geomorphology, earthquakes, and human activities.
Edukasi Mitigasi Bencana Banjir Berbasis Komunitas Masyarakat di Kelurahan Wundumbatu Kecamatan Poasia Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria Hasria; Arisona Arisona; Irawati Irawati; Syamsul Razak Haraty; Ali Okto
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 3 (2022): June, Pages 355-611
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i3.603

Abstract

Kelurahan Wundumbatu termasuk dalam Kecamatan Poasia yang berada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Wilayah ini berada pada pedataran rendah dan bersebelahan dengan sungai Anduonohu yang sering mengalami banjir pada musim hujan karena luapan air sungai. Adapun tujuan yang dan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah menggunakan aplikasi zoom, namun pada proses pendirian posko relawan dan pembuatan sistem peringatan dini, dilakukan langsung di lapangan dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian PKM adalah telah memberikan dampak positif yakni mengedukasi masyarakat sehingga memperoleh ilmu dan pengalaman tentang cara memitigasi bencana banjir. Selain itu, juga dihasilkan adanya peta resiko bencana banjir wilayah kelurahan, pembentukan posko relawan masyarakat dalam rangka kegiatan aksi untuk penguatan kesiapsiagaan dan penguatan kelola risiko serta adanya sistem peringatan dini banjir yang dapat mendukung terbentuknya Kelurahan Wundumbatu sebagai kelurahan tanggap dan tangguh terhadapnbencana banjir dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah RI terkait Covid-19.
IDENTIFIKASI POTENSI OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION (OTEC) DI PERAIRAN BUTON UTARA Besse Muliana; Pou Anda; Muliddin Muliddin; Irawati Irawati
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 3, No 02 (2021): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) di Perairan Buton Utara dan menentukan titik lokasi paling ideal untuk adaptasi pembangkit listrik OTEC yang layak (viable). Potensi OTEC ditentukan dengan menghitung efisiensi Carnot dan daya OTEC menggunakan parameter perbedaan temperatur laut antara di kedalaman 20 m dengan di kedalaman 900 m, sedangkan titik lokasi yang paling ideal untuk instalasi OTEC ditentukan berdasarkan besar potensial daya bersih dan kestrategisan lokasi yang ditinjau dari kemiringan dasar laut.  Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data temperatur laut vertikal dari HYCOM, data batimetri dari BATNAS dan data cuaca dari BMKG Beto Ambari. Hasil penelitian menunjukkan Perairan Buton Utara memiliki potensi OTEC dengan perbedaan temperatur rata-rata 22,57°C serta nilai potensial daya bersih berkisar antara 63,885 MW – 60,014 MW. Titik lokasi yang paling ideal yaitu ST.6 dengan koordinat lokasi 5°2’24”S - 123°2’24”E dengan potential daya bersihnya sebesar 63,649 MW, memiliki kemiringan dasar pantai 15,023% yanfg diklasifikasikan agak curam sehingga jarak dari garis pantai lebih dekat sejauh 7,988 km, sehingga direkomendasikan untuk instalasi jenis pembangkit menggunakan OTEC onshore.Kata kunci: Energi Baru Terbarukan, OTEC, Perairan Buton UtaraAbstract. This research was conducted to identify the potential for Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) in North Buton waters and determine the most ideal location for viable OTEC power generation. The OTEC potential is determined by calculating the Carnot efficiency and OTEC power using the parameters of the difference in sea temperature between a depth of 20 m and a depth of 900 m, while the most ideal location point for OTEC installations is determined based on the potential for net power and a location strategy derived from the slope of the seabed. This study uses secondary data in the form of vertical sea temperature data from HYCOM, bathymetry data from BATNAS and weather data from BMKG Beto Ambari. The results showed that North Buton waters have OTEC potential with an average temperature difference of 22.57°C and a net power potential value ranging from 63,885 MW – 60,014 MW. The most ideal location point is ST.6 with location coordinates 5°2'24”S - 123°2'24”E with a potential net power of 63,649 MW, has a beach base slope of 15.023% which is classified as rather steep so that the distance from the shoreline closer as far as 7,988 km, so it is recommended to install the type of generator using onshore OTEC.Keywords: Renewable Energy, OTEC, Northern Buton Waters
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT PADA SEDIMEN MENGGUNAKAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DI SEKITAR PESISIR TELUK LASOLO KABUPATEN KONAWE UTARA Yuliana Yuliana; Irawati Irawati; Jahidin Jahidin
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 2, No 01 (2020): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan pengukuran menggunakan metode suseptibilitas magnetik untuk menganalisa konsentrasi logam berat pada sedimen di wilayah pesisir Teluk Lasolo Kabupaten Konawe Utara. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang konsenterasi kandungan logam berat pada sedimen sebagai indikator pencemaran. Dalam penenlitian ini dilakukan dengan mengukur nilai suseptibilitas magnetik dan uji X-Ray Flouresence (XRF). Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai suseptibitas magnetik 1,5 x 10-8 m3/kg sampai dengan 153 x 10-8 m3/kg dengan mineral magnetik yang dominan adalah hematite (Fe2O3) dan phyrite (FeS2). Dari data hasil pengukuran XRF diketahui bahwa konsentrasi logam berat yang tinggi adalah Fe dan Ni, sedangkan konsentrasi logam berat yang telah melebihi ambang batas maximum adalah Cr dan Mn. Tingkat pencemaran logam berat pada sedimen berdasarkan nilai suseptibilitas magnetiknya  termasuk dalam tingkat I dan II kategori  polusi tercemar rendah
Analisis Periode Ulang Gempabumi Dan Parameter Fraktal Dari Data Gempabumi Kurun Waktu 1960 – 2014 Di Provinsi Sulawesi Tenggara Ilham Ilham; Jamhir Safani; Irawati Irawati
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 01 (2019): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempabumi merupakan bencana alam yang datangnya tiba-tiba dan pada beberapa kasus sifatnya sangat merusak. Sulawesi Tenggara merupakan wilayah yang memiliki aktivitas gempabumi yang cukup banyak. Banyaknya gempabumi yang terjadi mengindikasikan banyaknya sesar yang masih aktif di wilayah Sulawesi Tenggara dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari periode ulang (Θ) dan  parameter fraktal (D) di wilayah Sulawesi Tenggara dan sekitarnya. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu Periode ulang gempabumi di untuk M ≥ 4.0 SR secara berturut-turut adalah  Θ = 0,5  tahun dan Θ = 0,7 tahun. Periode ulang gempabumi untuk M ≥ 5.0 SR secara berturut-turut adalah Θ = 6,1 tahun dan Θ = 8,3 tahun. Periode ulang gempabumi untuk M ≥ 6.0 SR secara berturut-turut adalah Θ = 31,5 tahun dan Θ = 42,9 tahun. Sedangkan aktivitas gempabumi terbesar terjadi di wilayah Kota Kendari, Konawe Selatan, Konawe, Muna dan Buton Utara dengan nilai  D = 0,76. Berdasarkan nilai  rasio slip sebesar 78,8 – 83,3 diperoleh bahwa aktifitas gempabumi dikelima wilayah tersebut dipengaruhi oleh dua patahan utama, yaitu patahan Lawanopo dan Lainea
Penentuan zona resapan air menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis untuk kawasan perlindungan sumberdaya airtanah di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Adi Pangestu; Irawati Irawati; Suryawan Asfar
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 1, No 1 (2019): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.082 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v1i1.9315

Abstract

Daerah penelitian ini terletak di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, terletak 165 km dari ibukota Kendari, Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebaran dan luas daerah tangkapan air menggunakan metode survei dan analisis overlay menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Metode survei bertujuan untuk mengetahui kondisi lapangan, sedangkan analisis overlay telah dilakukan untuk menentukan distribusi dan luas daerah resapan air. Distribusi zona resapan kawasan, termasuk penelitian ke dalam 5 kategori: zona resapan baik hingga kedalaman level air tanah antara 0-10 meter dengan wilayah tangkapan air seluas 37851,72 ha (13%), zona resapan normal alami hingga kedalaman level air tanah berkisar antara 5-20 meter seluas 33553,73 ha (12%), zona resapan mulai kritis hingga kedalaman muka air tanah berkisar dari 0-30 meter dengan daerah tangkapan air seluas 74850,11 ha (25%), zona resapan agak kritis dengan rentang level air tanah dari 0-20 meter seluas 50175,72 ha (17%), dan zona resapan sangat kritis untuk kedalaman level air tanah berkisar 0-10 meter dengan zona tangkapan seluas 95211,3 ha (33%).
Pendampingan Mitigasi dan Simulasi dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Desa Rambu-rambu Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria Hasria; Erzam S Hasan; Irawati Irawati; Syamsul Razak Haraty; Ali Okto
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 4 (2022): August Pages 612-784
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i4.609

Abstract

Desa Rambu-Rambu Kecamatan Kolono Timur merupakan salah satu Desa yang berada di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Sebagian besar penduduknya adalah petani dan nelayan dengan mata pencaharian utama berkebun dan menangkap ikan. Permasalahan yang dihadapi adalah Desa ini merupakan wilayah yang berpotensi terjadinya gempabumi karena berada pada kelompok sesar Kolono, sementara pengetahuan masyarakat tentang gempabumi masih kurang.  Hal ini didukung oleh keberadaan rumah penduduk yang berada di pesisir pantai yang juga sangat berpotensi terhadap tsunami jika gempabumi terjadi. Melihat masalah yang dihadapi tersebut, maka dapat dilakukan upaya untuk memitigasi bencana gempabumi tersebut dengan memberikan pemahaman masyarakat tentang hal-hal yang mesti dilakukan dalam mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh gempabumi. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, pelatihan dan bimbingan teknis dalam simulasi bencana gempabumi. Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengabdian kepada masyarakat memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat setempat. Masyarakat setempat dapat memahami tentang kegempaan dan bagaiman cara pengggulangan bencana gempabumi baik sebelum terjadi gempabumi, saat terjadi gempabumi, dan setelah terjadi gempabumi sehingga terciptanya masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap bencana.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN UNSUR LOGAM BERAT BERDASARKAN ANALISIS SUSEPTIBILITAS MAGNETIK PADA SEDIMEN SUNGAI WAWOPONDO DI SEKITAR PERTAMBANGAN NIKEL LATERIT KABUPATEN KONAWE SELATAN Idawati Dasi; La Ode Ngkoimani; Irawati Irawati
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 4, No 03 (2022): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurusan Teknik Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/jrgi.v4i03.28891

Abstract

Penelitian pencemaran logam berat pada sedimen sungai di area pertambangan nikel laterit Kabupaten Konawe Selatan  dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan nilai suseptibilitas magnetik, menentukan kandungan unsur logam berat dari pengukuran X-ray Flourescence, dan menentukan kualitas sedimen. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 10 titik, dengan masing-masing titik terdiri dari 2 sampel. Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan metode MS2 Barington Suseptibilitas Magnetik. Nilai yang diperoleh dari pengukuran suseptibilitas magnetik untuk frekuensi redah (berkisar  sampai  dan untuk frekuensi tinggi  berkisar  sampai . Hasil uji X-ray Flourescence menjelaskan bahwa beberapa unsur memiliki konsentrasi diantarannya Fe (21150-95500 ppm), Ni (1050-5060 ppm), dan Zn (60-110 ppm). Analisis kualitas sedimen sungai ditentukan menggunakan Faktor Kontaminasi, Indeks Beban Pencemaran, dan Indeks Geoakumulasi. Berbagai kegiatan di sekitar sungai dapat menyebabkan penurunan kualitas sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai indeks beban pencemaran, sedimen pada sungai Wawopondo telah tercemar oleh logam Fe, Ni, dan Zn. Tingkat pencemaran logam berat Fe, Ni dan Zn di Sungai Wawopondo dalam kategori tercemar cukup parah dan tercemar luar biasa parah (2<Igeo<3 sampai Igeo<5), terkontaminasi rendah sampai kontaminasi sangat tinggi (CF<1 sampai CF>5), serta tercemar luar biasa parah (PLI>1).