Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Keselamatan Pada Simpang Tiga Dengan Metode Traffic Conflict Technique Pada Persimpangan Jalan Raya Kalimalang – Jalan Raden Inten Setiawan, Andika; Eko Prasetyo, Harwidyo; Novriani, Shinta; Soerjatmodjo, Irnanda Satya; Hanif, Farhan
Konstruksia Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.15.2.164-176

Abstract

Pada suatu simpang tak bersinyal risiko kecelakaan tentu semakin meningkat. Ada banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut seperti faktor geometri jalan yang tidak standar, pengemudi yang kurang sigap hingga faktor kendaraan yang sudah tidak layak pakai. Selain itu risiko kecelakaan juga semakin meningkat karena adanya human error yang dipengaruhi oleh faktor perception, identification, emotion, dan volition. Departement of Traffic Planning and Engineering dari Lund University di Swedia mengembangkan suatu metode untuk mengidentifikasi tingkat risiko kecelakaan yang hampir terjadi (near-miss) serta pola kejadiannya. Analisis melalui metode pengamatan langsung dilakukan pada Persimpangan Jalan Raya Kalimalang - Jalan Raden Inten II guna mengidentifikasi tingkat risiko kecelakaan melalui metode traffic conflict technique (TCT). Metode ini mengukur nilai time to accident (Ta) yang menjadi parameter tingkat risiko kecelakaan. Dari grafik nilai Ta vs kecepatan, suatu kejadian dapat dikatagorikan menjadi konflik yang serius dan konflik yang tak serius. Dari hasil analisis diketahui bahwa dari 178 konflik yang diamati sebanyak 111 konflik yang terjadi merupakan konflik serius dengan tiga tipikal perilaku pengendara yaitu pengereman, percepatan, dan manuver. Sementara 67 sisanya merupakan konflik tidak serius dengan tipikal perilaku pengendara yang sama.
Persepsi Pengguna Jalan Tol Terhadap Penyesuaian Tarif Tol Secara Berkala Untuk Mendorong Investasi Jalan Tol Purboyo, Wiryawan; Eko Prasetyo, Harwidyo; Karyana, Yudi; Tendy, Johanes
Konstruksia Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.15.2.56-70

Abstract

Besaran tarif tol ideal adalah tarif yang memperhatikan kelayakan investasi yakni pengembalian investasi dan keuntungan yang wajar bagi investor dan juga memperhatikan kemampuan - kemauan membayar pengguna jalan tol. Tarif tol yang terlalu rendah akan berpengaruh terhadap investasi yang usaha jalan tol, jika tarif tol terlalu tinggi akan membebani pengguna jalan tol. Agar terjaga tarif tol yang ideal, secara berkala diadakan penyesuaian terhadap besaran tarif tol. Berdasarkan Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang No. 2 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, menyebutkan bahwa evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 tahun berdasarkan pengaruh laju inflasi; dan evaluasi terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol. Untuk mengukur persepsi pengguna jalan tol terhadap penyesuaian tarif tol, perlu dilakukan Kajian Persepsi Pengguna Jalan Tol Terhadap Penyesuaian tarif Tol secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan pengguna jalan tol terhadap kebijakan penyesuaian tarif tol secara berkala yang dikaitkan dengan SPM Jalan Tol. Kualitas data hasil survei dianalisis reabilitas dan validitasnya secara statistik terlebih dulu untuk selanjutnya dilakukan analisis data tersebut untuk memperoleh Indeks Persepsi Pengguna Jalan Tol (IPPJT) dan dikonversi menjadi predikat mutu pelayanan. Hasil uji reabilitas alat ukur (kuesioner) yang digunakan dalam survei ini adalah reliabel dan hasil uji validitas kuesioner dinyatakan valid; dan dari analisis data didapatkan hasil secara umum bahwa mutu pelayanan berada di-Predikat Mutu Pelayanan C, hal ini dapat menggambarkan bahwa tanggapan pengguna jalan tol terhadap kebijakan penyesuaian tarif tol secara berkala dapat disimpulkan kurang baik, hal ini berdasarkan persepsi pengguna jalan tol merasa belum menerima semua yang dijanjikan operator untuk mendapatkan pemenuhan pelayanan sesuai SPM - sebagai imbalan atas kontribusinya dalam membayar tambahan biaya akibat kenaikan tarif tol tersebut.
Tundaan Pada Simpang Bersinyal Dengan Manajemen Lalu Lintas Di Klender, Jakarta Eko Prasetyo, Harwidyo; Setiawan, Andika; Satya Soeratmodjo, Irnanda; Wicaksana, Galih; Rusmiatmoko, Djudjun; Sutik, Sutik
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2024
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/snarstek.v2i1.563

Abstract

Terjadinya peningkatan jumlah penduduk akan berdampak juga terhadap peningkatan terkait kebutuhan transportasi setiap individu pada suatu wilayah. Akibat dari meningkatnya kebutuhan transportasi tersebut berdampak kepada kegiatan lalu lintasnya yang sering kali menjadi permasalahan terkait kemacetan, khususnya pada sebuah persimpangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian pada simpang bertujuan agar dapat menyelesaikan permasalahan terkait kemacetan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada kondisi eksisting simpang bersinyal di Klender, Jakarta Timur. Survei dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan pukul 06.00 – 21.00 WIB. Data hasil pengumpulan volume kendaraan baik sepeda motor, mobil dan kendaraan besar berupa data primer terkait kondisi geometrik eksisting jalan, data arus lalu lintas. Analisa dilakukan pada kondisi eksisting untuk melihat aktual yang ada dilapangan. Lalu setelah didapat dan hasil kondisi eksisting untuk nilai DS >0,85 maka dilakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa berupa pelarangan belok kanan. Berdasarkan hasil analisis pada kondisi eksisting didapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) pada lengan A sebesar 1,03; lengan B sebesar 0,98 dan lengan C sebesar 0,93. Setelah dilakukan analisis rekayaskata lalu lintas larangan belok dan pengaturan ulang fase, nilai derajat kejenuhan (DS) mengalami penurunan pada lengan A sebesar 0,85; lengan B sebesar 0,83 dan lengan C sebesar 0,60.