Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kajian Pragmatik Terhadap Kesantunan Berbahasa Berbasis Kearifan Lokal dalam Harian Umum Palembang Pos Sebagai Upaya Penyusunan Bahan Ajar Menganalisis Isi Struktur Teks Negosiasi Bahasa Indonesia Kelas X di SMK Asista, Aruna
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 2 No 2 (2021): Vol. 2 No. 2, November 2021
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v2i2.2279

Abstract

Rubrik “Mang Juhai” harian umum Palembang Pos tidak semuanya dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini tidak terlepas dengan budaya atau nilai kesantunan yang digunakan masyarakat. Penelitian kesantunan dipandang sebagai pengaitan bahasa dengan jenis tindak tutur yang sesuai dengan konteks sehingga komunikatif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kajian pragmatik terhadap kesantunan berbahasa berbasis kearifan lokal dalam harian umum palembang pos sebagai upaya penyusunan bahan ajar menganalisis isi struktur teks negosiasi bahasa Indonesia kelas X di SMK. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis. Berikut temuan dalam penulisan tesis ini, yaitu: (1) kajian pragmatik yaitu jenis tindak tutur yang terdapat dalam rubrik “Mang Juhai” harian umum Palembang Pos, yang meliputi lokusi, ilokusi, dan perlokusi, (2) prinsip kesantunan yang digunakan dalam rubrik “Mang Juhai” harian umum Palembang Pos, yang meliputi kearifan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan kesimpatian, (3) nilai kearifan lokal Melayu masyarakat Palembang dalam rubrik “Mang Juhai harian umum Palembang Pos, yang meliputi Nilai Manusia terhadap Pribadi (NMP), Nilai Manusia terhadap Tuhan (NMT), Nilai Manusia terhadap Manusia (NMM), Nilai Manusia terhadap Alam (NMA), Nilai Manusia terhadap Waktu (NMW), dan Nilai Manusia terhadap Lahir-Batin (NMLB) dan (4) hasil kajian pragmatik, prinsip kesantunan berbahasa, dan nilai kearifan lokal Melayu pada rubrik “Mang Juhai” harian umum Palembang Pos selanjutnya dimanfaatkan sebagai modul bahan ajar kebahasaan sesuai Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Setelah melaui tahap validasi, modul dinyatakan layak untuk digunakan dalam kegiatan pengajaran kebahasaan di SMK.
Analysis of eco-friendly preference and consumer satisfaction on the attributes of rice in Toboali Bangka Selatan Yulia, Yulia; Bahtera, Novyandra Ilham; Sitorus, Rostiar; Asista, Aruna
Anjoro: International Journal of Agriculture and Business Vol 5 No 1 (2024): Anjoro
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture and Forestry Faculty, Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/anjoro.v5i1.3131

Abstract

Rice serves as the main dietary staple for most Indonesians. The preference of environmentally conscious consumers reflects their liking or disliking of the different types of rice available. Satisfaction, in this context, refers to consumers' evaluations of their expectations when purchasing and consuming rice. It involves comparing their level of satisfaction with the actual performance of the rice after consumption. The study aims to analyze the eco-friendly preference and consumer satisfaction with the attributes of rice in Toboali Bangka Selatan. Convenience sampling was applied to collect the respondents of the study. Convenience Sampling was the technique where the sampling was conducted on consumers who were currently at home and willing to fill out the provided questionnaire. Surveys conducted through direct personal interactionTop of Form, observation, and focus group discussion were employed as the data collection technique. Importance-performance analysis (IPA) and customer satisfaction index (CSI) were used in processing the data. The study revealed that the eco-friendly preference and the quality of the eco-friendly rice had a positive impact on total consumer satisfaction which was fulfilled by the attributes of rice with 69 %. The rest such as price, taste, and ease of access were not satisfied as the important attributes were not well performed. Furthermore, the CSI score illustrated that the satisfaction of eco-friendly consumers in all classes was at the “satisfied” status.
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANTI KORUPSI SISWA SMP N 2 MANGGAR BELITUNG TIMUR Satrio, Ndaru; Anwar, Muhammad Syaiful; Asista, Aruna
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBB
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v11i1.5009

Abstract

Anti korupsi merupakan jiwa dan nilai yang harus dimiliki sejak dini. Pembentukan jiwa anti korupsi harus diterapkan di setip sektor, tidak terkecuali sekto pendidikan, baik tingkat dasar, menengah maupun atas. Pembentukan karakter atau kepribadian anti korupsi dibentuk dan diterapkan kepada siswa-siswi SMP N 2 Manggar sebagai bekal awal dalam menghadapi kehidupan di masa depan. Pemantapan nilai-nilai anti korupsi dilakukan oleh Tim Pengabdi dari Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung. Metode yang dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya survei serta koordinasi awal yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dialami mitra yakni siswa-siswi SMP N 2 Manggar. Setelah melakukan koordinasi awal, tim pengabdian akan berkoordinasi kembali terkait rencana pembentukan komunitas antikorupsi di SMP N 2 Manggar. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan atau sosialisasi mengenai nilai-nilai antikorupsi. Setelah sosialisasi ini, tim pengabdian dan Kepala Sekolah SMP N 2 Manggar meresmikan pengurus komunitas anti korupsi di SMP N 2 Manggar. Penerapan anti korupsi sudah dilakukan oleh Sekolah, namun diharapkan melalui penanaman karakter nati korupsi yang dilakukan oleh Tim Pengabdi FH UBB akan menjadi pendorong implementasi anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari. Solusi yang diterapkan dalam layanan ini adalah membentuk kepribadian anti korupsi bagi siswa-siswi SMP N 2 Manggar. Tahapan selanjutnya yang dilakukan yakni membentuk komunitas anti korupsi di SMP N 2 Manggar agar lebih mudah berkoordinasi dan membuat buku saku anti korupsi.
Ruwah Eid Tradition (Study of Local Wisdom as a Strategy for Unifying Multicultural Societies in West Bangka) Ramadhani, Tiara; Asista, Aruna
ASANKA : Journal of Social Science and Education Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the traditions in Bangka Belitung that is still carried out and preserved is the ruwahan tradition, which is celebrated once a year, approaching the month of Ramadan. This study is interesting to do considering that there have been many shifts in traditions and cultures in society in the modern era. However, the ruwahan tradition is still carried out and preserved by the community by upholding local wisdom. This ruwahan tradition is carried out by older people, but teenagers and children also enliven this tradition. Another uniqueness of this ruwahan tradition is that it can bring people from various regions together to socialize and enliven it. The excitement of the ruwahan tradition exceeds the traditions of Eid al-Fitr and Eid al-Adha. This study chose the locus in West Bangka Regency because the tradition is still preserved and carried out. Many people flock to West Bangka to enliven the ruwahan tradition. The data collection techniques that researchers will use are interviews, observations, and documentation, with the research subjects being the local community, community leaders, traditional leaders, and people outside the local community of West Bangka Regency.
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANTI KORUPSI SISWA SMP N 2 MANGGAR BELITUNG TIMUR: PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANTI KORUPSI SISWA SMP N 2 MANGGAR BELITUNG TIMUR Satrio, Ndaru; Anwar, Muhammad Syaiful; Asista, Aruna
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v11i1.5009

Abstract

Anti korupsi merupakan jiwa dan nilai yang harus dimiliki sejak dini. Pembentukan jiwa anti korupsi harus diterapkan di setip sektor, tidak terkecuali sekto pendidikan, baik tingkat dasar, menengah maupun atas. Pembentukan karakter atau kepribadian anti korupsi dibentuk dan diterapkan kepada siswa-siswi SMP N 2 Manggar sebagai bekal awal dalam menghadapi kehidupan di masa depan. Pemantapan nilai-nilai anti korupsi dilakukan oleh Tim Pengabdi dari Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung. Metode yang dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya survei serta koordinasi awal yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dialami mitra yakni siswa-siswi SMP N 2 Manggar. Setelah melakukan koordinasi awal, tim pengabdian akan berkoordinasi kembali terkait rencana pembentukan komunitas antikorupsi di SMP N 2 Manggar. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan atau sosialisasi mengenai nilai-nilai antikorupsi. Setelah sosialisasi ini, tim pengabdian dan Kepala Sekolah SMP N 2 Manggar meresmikan pengurus komunitas anti korupsi di SMP N 2 Manggar. Penerapan anti korupsi sudah dilakukan oleh Sekolah, namun diharapkan melalui penanaman karakter nati korupsi yang dilakukan oleh Tim Pengabdi FH UBB akan menjadi pendorong implementasi anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari. Solusi yang diterapkan dalam layanan ini adalah membentuk kepribadian anti korupsi bagi siswa-siswi SMP N 2 Manggar. Tahapan selanjutnya yang dilakukan yakni membentuk komunitas anti korupsi di SMP N 2 Manggar agar lebih mudah berkoordinasi dan membuat buku saku anti korupsi.
Penggunaan Konjungsi “Kecuali” dan “Selain” dalam Bahasa Buku Kesatu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesie) Asista, Aruna; Sari, Rafiqa
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i1.16211

Abstract

The Use Of The Conjunction "Except" And "Besides" In The Language Of The First Book Of The Civil Code (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesie)ABSTRAKHukum dan bahasa adalah dua entitas yang terpisah, tetapi sangat erat hubungannya. Hukum bergantung pada bahasa, dan tanpa bahasa hukum tidak dapat memanifestasikan bentuknya sehingga dapat dipahami oleh mereka yang kepadanya hukum itu disampaikan. Penulisan yang dilakukan untuk memaknai konjungsi “kecuali” dan “selain” yang terdapat dalam buku kesatu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) bersumber pada Burgerlijk Wetboek peninggalan kolonial Belanda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diresmikan melalui Staatsblad Nomor 23 Tahun 1847, BAB IV tentang Perkawinan. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis analisis deskriptif. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa penggunaan konjungsi “kecuali” dan “selain” dalam buku kesatu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bersumber pada Burgerlijk Wetboek, sudah sesuai dengan penempatannya, yaitu pasal 31 ayat 1, pasal 33, 34, 39, 45, 57, 69, 70 aline pertama, 99 dan 100. Sedangkan, satu pasal yang terdapat konjungsi “selain”, yaitu pasal 36.Kata kunci: undang-undang, bahasa, konjungsiABSTRACTLaw and language are two separate entities, but they are very closely related. The law depends on language, and without language the law cannot manifest its form so that it can be understood by those to whom it is delivered. The writing carried out to interpret the conjunction "except" and "besides" contained in the first book of the Civil Code (Civil Code) is sourced from Burgerlijk Wetboek of Dutch colonial heritage which was translated into Indonesian and inaugurated through the Staatsblad No. 23 of 1847, CHAPTER IV on Marriage. The approach used in this writing is a descriptive qualitative approach.  The type of research used by theauthor is a type of descriptive analysis.   The results of this paper show that the use of the conjunction "except" and "besides" in the first book of the Civil Code sourced from Burgerlijk Wetboek, is in accordance with its placement, namely article 31 paragraph 1, articles 33, 34, 39, 45, 57, 69, 70 first inline, 99 and 100. Meanwhile, one article that has a conjunction "besides", namely article 36.Keyword: legislation, language, and conjunctions
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Laras Hukum pada Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Asista, Aruna; Suntara, Reza Adriantika
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 17 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v17i1.20970

Abstract

This study aims to describe the variations of errors that arise in the use of Indonesian with elements of legal language contained in the Directory of Decisions of the Supreme Court of the Republic of Indonesia in the Decisions of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.This research is a qualitative descriptive research that is documentative or library research. Data collection is carried out through documentation techniques by examining several references to the use of legal language, both in the form of books, journals, magazines, newspapers, research reports, and legal documents relevant to the problem under study. The author records all matters related to the phenomenon of using legal language obtained from the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia as well as relevant documents, into a prepared notebook (Korpus). The data in this study is the use of legal language in the Directory of Decisions of the Supreme Court of the Republic of Indonesia with the determination of decision number 111/Pdt.P/2022/PN Pgp. The results of the analysis show that there are still many deep language errors in legal decisions seen from phonology, morphology, semantics, and syntax.