Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Ukuran Mata Jaring (Mesh Size) Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Manyung Menggunakan Alat Tangkap Gillnet Di WPP-NRI 718 Jontia D.N; Exsit Saraswati; Yusrudin
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 1 (2024): NJMS - Agustus 2024
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Manyung, yang secara ilmiah dikenal sebagai Arius thalassinus, merupakan spesies ikan demersal yang termasuk dalam famili Ariidae. Ikan ini memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Ikan Ariidae, merupakan spesies ikan demersal, memiliki ukuran tubuh yang paling besar di antara spesies ikan lainnya, sehingga sangat diminati sebagai sumber pangan. Produksi ikan Manyung di Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 mengalami fluktuasi, sebagaimana dilaporkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap pada tahun 2011. Produktivitas perikanan di PPP Mayangan sebagian berasal dari hasil tangkapan di wilayah WPP-NRI 718. Spesies ikan demersal yang tertangkap di WPP-NRI 718 meliputi ikan manyung, yang termasuk dalam genus Arius spp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan alat tangkap Gillnet dengan berbagai ukuran mata jarring (mesh size). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga bagi masyarakat, khususnya nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, dalam menentukan ukuran mata jarring (mesh size) yang optimal untuk menangkap ikan manyung secara efektif dengan menggunakan alat tangkap Gillnet. Penelitian ini dilaksanakan di WPP-NRI 718. Sumber daya yang digunakan berupa kapal yang dilengkapi dengan tiga alat tangkap jaring insang yang berbeda, masing-masing dengan ukuran mata jaring yang berbeda. Selain itu, digunakan pula penggaris, kamera, dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental Fishing, yaitu pengamatan langsung terhadap perlakuan yang diterapkan selama operasi di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk membandingkan tiga perlakuan, masing-masing dengan sembilan kali ulangan. Perlakuan tersebut meliputi penggunaan berbagai ukuran jaring: Perlakuan A dengan ukuran jaring 4 inci, Perlakuan B dengan ukuran jaring 6 inci, dan Perlakuan C dengan ukuran jaring 7 inci.
Pengaruh Perbedaan Jenis Lampu untuk Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse Seine) terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) pada Perairan Selat Bali, Jembrana-Bali I Putu Sukadiyana; Saraswati, Exist; Yusrudin
Physical Sciences, Life Science and Engineering Vol. 1 No. 3 (2024): June
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pslse.v1i3.276

Abstract

Ikan pelagis merupakan salah satu ikan yang ditangkap dengan menggunakan alat tangkap purse seine atau pukat cincin. Alat ini dioperasikan dengan cara melingkari kawanan (schooling) ikan yang berada di dekat permukaan perairan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali pada bulan November 2023 sampai dengan bulan Desember 2023. Maksud dari penelitian ini dilaksanakan adalah agar penulis dapat mengetahui perbedaan hasil tangkapan ikan tongkol dengan menggunakan jenis lampu yang berbeda. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan ikan tongkol dengan menggunakan jenis lampu yang berbeda. Data diambil dengan dua perlakuan dan enam belas (16) kali ulangan, sehingga terdapat 32 satuan percobaan yang selanjutnya didata dalam tabel sesuai dengan perlakuan masing-masing. Hasil penelitian yang didapatkan dari kedua perlakuan yaitu menggunakan lampu petromak sebesar 1.145 kg dan lampu merkuri sebesar 2.280 kg yang didominasi oleh ikan tongkol dengan persentase perbandingan lampu merkuri dengan lampu petromak adalah 67% berbanding 33%. Data dianalisis menggunakan uji t-Test dengan hasil nilai t stat > t kritis dengan P value < 0,01.
Pengaruh Perbedaan Waktu Penangkapan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus Spp.) Dengan Alat Tangkap Purse Seine Di Perairan Probolinggo Ilham Firmansyah; Exist Saraswati; Yusrudin
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 4 (2024): NJMS - November 2024
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan probolinggo melakukan pennagkapan ikan mulai jam 18:00 WIB sampai 04:00 WIB melalui jumlah hauling antara 3 kali per trip (dalam 1 malam). Menurut nelayan setempat, jumlah hauling paling banyak pada jam 24:00 WIB sampai 04:00 WIB. Penelitian ini diselenggarakan bulan desember-januari di Perairan Mayangan. Metode penelitian yang dilaksanakan dengan 3 perlakuan yakni pada waktu penangkapan pukul 20:00 – 22:00 WIB, waktu penangkapan pukul 23:00 – 01:00 WIB dan waktu penangkapan pukul 02:00 – 04:00 WIB melalui 9 kali pengulangan (trip). Metode pengolahdata memakai Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang dilanjutkan dengan memakai uji BNT (Uji Beda Nyata). sembilan kali ulangan diperoleh jumlah tangkapan tertinggi ialah pukul 23:00-01:00 WIB melalui total tangkapan 305 ekor. Kemudian di urutan kedua pukul 01:00-03:00 WIB melalui total tangkapan 281 ekor dan terakhir pukul 20:00-22:00 WIB melalui total 240 ekor.
Coral Reefs Condition and Fish Abundance in Gilimanuk Waters, Jembrana Regency, Bali Province Safli, Fuad Feisal; Yusrudin; Sumaryam
Physical Sciences, Life Science and Engineering Vol. 2 No. 2 (2025): March
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pslse.v2i2.377

Abstract

Coral reefs are complex marine ecosystems consisting of corals (Anthozoa), algae and other organisms (Barnes, 1987). They have an important role in maintaining the balance of marine ecosystems and provide habitat for many species of fish and invertebrates (Odum, 1993). The method used in the coral reef condition survey is the Underwater Photo Transect method. This method is a method for monitoring coral reef conditions. This method is a development of the Point Intercept Transect (PIT), Line Intersect Transect (LIT), and Rapid Reef Assessment (Towing) methods. According to the results of the study, location 2 has the highest percentage of live coral cover category of 16.77%, Furthermore, at location 1, the percentage of live coral was 13.21%, Based on the Decree of the Minister of Environment No. 4 In 2001, it was shown that the coral conditions at both points 1 and 2 were in the poor category. The abundance of coral fish in the Drinking Waters at station I point I has 5 species with an abundance of 46 individuals and an abundance of 0.46 (individuals/m3). Point II station I has 6 species of fish with 52 individuals and an abundance of coral fish 0.52 (individuals/m3).
FISH HANDLING PROCESS LANDED AT BRONDONG FISHING PORT, LAMONGAN Saraswati, Exist; Ningtyas, Rosidah Wahyu; Noor, M. Tajuddin; Yusrudin
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 9 No 3 (2025): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.9.3.471-481

Abstract

PPN Brondong is one of the largest fishing ports in East Java. This port provides various facilities to support fisheries activities, including a Fish Auction Place (TPI), which has now changed its name to the Fish Marketing and Distribution Center (PPDI). All fish handling activities, from loading and unloading to distribution, take place at this location. Handling of fishery products is a crucial process that can determine the quality and selling price of fish. This study was conducted to identify and analyze the catch handling process carried out at PPN Brondong. The study was conducted in June 2025. The method used was a survey with interviews and direct observation in the field. The collected data was then analyzed descriptively qualitatively. Based on the research results, fish handling at PPN Brondong consists of fresh whole fish raw materials stored in the ship's hold, sorting, washing, weighing, and distribution. Distribution can be done directly to the market or stored first in cold storage. Handling of the catch at PPN Brondong has been carried out quite well, demonstrated by rapid handling to maintain the freshness and quality of the fish. However, there are still some handling procedures that need to be improved in terms of cleanliness so as not to contaminate the fish caught. Key words: catch, fish handling, fish quality