Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are key indicators used to measure the level of public health in a country. In Semarang, the leading causes of maternal death are hemorrhage and preeclampsia/eclampsia, while infant mortality is primarily caused by Low Birth Weight (LBW), asphyxia, and congenital abnormalities. One strategic effort to reduce these rates is the implementation of integrated and continuous midwifery care, known as Continuity of Care (CoC), from pregnancy to family planning. This study aims to provide comprehensive midwifery care for Mrs. A using a descriptive case study approach conducted at Laeli Fauziyah Midwifery Clinic (PMB Laeli Fauziyah, S.Keb), Suruh Sub-district, Semarang Regency, from December 2024 to May 2025. The subject of the study was Mrs. A (G2P1A0) at 38 weeks of gestation during the initial visit. Data were collected through direct observation, structured interviews, and documentation using a midwifery assessment format. The care provided included antenatal care in the third trimester, normal vaginal delivery with complementary counterpressure therapy, newborn care at 1 hour, 1 day, and 6 days postpartum, and postpartum care at 6 hours, 6 days, and 14 days using oxytocin massage therapy to support breastfeeding. Family planning services were provided using the implant contraceptive method, chosen based on the mother's condition and clinical indications. The results showed that the entire care process was in accordance with midwifery service standards, and no discrepancies were found between theory and practice. This case study highlights the importance of CoC in improving the quality of maternal and neonatal services, contributing to efforts in reducing MMR and IMR in Indonesia. Abstrak Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting dalam mengukur tingkat derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Berdasarkan data lokal, penyebab utama AKI di wilayah Semarang adalah perdarahan dan preeklamsia/eklampsia, sedangkan AKB banyak disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), asfiksia, dan kelainan kongenital. Salah satu upaya strategis untuk menekan angka kejadian tersebut adalah dengan menerapkan asuhan kebidanan secara berkesinambungan atau Continuity of Care (CoC) yang terintegrasi sejak masa kehamilan hingga keluarga berencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. A menggunakan desain studi kasus (case study) yang dilaksanakan di PMB Laeli Fauziyah, S.Keb, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, pada Desember 2024 hingga Mei 2025. Subjek adalah Ny. A (G2P1A0) dengan usia kehamilan 38 minggu pada saat kunjungan pertama. Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara terstruktur, dan dokumentasi format pengkajian data SOAP. Asuhan kebidanan diberikan meliputi kehamilan trimester III, persalinan normal dengan terapi komplementer counterpressure, asuhan bayi baru lahir pada 1 jam, 1 hari, dan 6 hari, serta masa nifas pada 6 jam, 6 hari, dan 14 hari dengan memberikan terapi komplementer pijat oksitosin untuk mendukung kelancaran laktasi. Asuhan keluarga berencana diberikan dengan metode kontrasepsi implan yang sesuai dengan kondisi ibu dan indikasi klinis. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa seluruh asuhan telah dilakukan sesuai standar pelayanan kebidanan dan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan. Studi ini menunjukkan pentingnya pendekatan CoC dalam meningkatkan kualitas pelayanan maternal dan neonatal untuk menekan AKI dan AKB di Indonesia