Penelitian ini bertujuan untuk memahami pemikiran Ibnu Rusyd secara komprehensif, terutama dalam harmonisasi antara akal dan wahyu. Ibnu Rusyd, dikenal sebagai Averroes di Barat, yaitu tokoh intelektual Muslim yang memengaruhi perkembangan pemikiran Islam dan Eropa. Ia hidup pada abad ke-12 di Andalusia dan berperan penting dalam kebangkitan intelektual Eropa melalui karyanya yang menjembatani filsafat Aristoteles dengan tradisi Islam dan Kristen. Ibnu Rusyd mengembangkan teori "kebenaran ganda" yang memungkinkan interpretasi teks agama pada tingkatan berbeda, sesuai dengan kapasitas intelektual pembacanya. Melalui karyanya seperti "Tahafut al-Tahafut" dan "Fasl al-Maqal", ia membela rasionalisme dan menegaskan bahwa akal dan wahyu tidak bertentangan. Warisan Ibnu Rusyd melampaui batas geografis dan temporal, mempengaruhi gerakan Averroisme Latin dan menjadi katalis penting bagi Renaissance Eropa. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk menganalisis kontribusi Ibnu Rusyd dalam sintesis antara Islam dan modernitas, serta relevansinya dalam perdebatan kontemporer tentang agama dan sains. Ia menekankan bahwa akal dan wahyu bukanlah dua entitas yang saling bertentangan, melainkan dua cara untuk mencapai kebenaran yang sama. Melalui pendekatan ini, Ibnu Rusyd membuka jalan bagi sintesis antara tradisi dan modernitas, memungkinkan masyarakat untuk memahami teks agama secara lebih mendalam tanpa mengorbankan nilai teologisnya.