Ibrahim, Karma
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2017 Andriani, Rini; Junaid, Junaid; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 8 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.963 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i8.3896

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban masalah kesehatan masyarakat terutamaditemukan di daerah tropis dan subtropis. Faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit DBD antara lain faktor host,lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat serta faktor virusnya sendiri (Depkes RI, 2004). Berdasarkan profil kesehatanKabupaten Wakatobi, pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus DBD di Wakatobi. Kasus DBD mulai muncul di Wakatobipada tahun 2015 dengan jumlah 15 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 2 orang dan pada tahun 2016 mengalamipeningkatan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 43 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 2 orang. Jenis penelitianini menggunakan studi analitik observasional menggunakan metode survey dan wawancara dengan pendekatan CrossSectional Study. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita dengan gejala demam (febris) yang berasal dariKecamatan Tomia yang memeriksakan diri di Puskesmas Tomia dari bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017sebanyak 67 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan denganwawancara dan pengamatan secara langsung. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji Chi Square pada tingkatkepercayaan 95% menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebiasaan tidur pagi danatau sore (ρ=0,318), kebiasaan menggantung pakaian (ρ=1,000), frekuensi pengurasan kontainer (ρ=0,525) penggunaaanobat/anti nyamuk (ρ=0,186) dan keberadaan jentik pada kontainer (ρ=0,664) tidak mempunyai hubungan dengankejadian DBD di Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi tahun 2017.Kata Kunci : Kejadian DBD, Faktor Perilaku, Faktor Lingkungan
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DINAS KEBERSIHAN KOTA KENDARI TAHUN 2016 Sari, Wana Mayang; Nirmala, fifi; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 5 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.331 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i5.2016

Abstract

Penyakit infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih banyak terjadi di masyarakat namunkurang mendapatkan perhatian. Salah satu jenis penyakit dari kelompok ini adalah penyakit kecacingan yangdiakibatkan oleh infeksi cacing kelompok Soil Transmitted Helminth (STH). Ada 3 jenis cacing STH yang terpenting,yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) dancacing cambuk (Trichuris trichura). Infeksi cacing terjadi pada orang yang dengan kebersihan pribadi yang tidakbaik disertai sering tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap saat bekerja di tempat sampah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higiene perorangan dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)dengan kejadian kecacingan pada petugas pengangkut sampah Dinas Kebersihan Kota Kendari. Penelitia n inimerupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penentuan sampeldalam penelitian ini menggunakan pendekatan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 47petugas pengangkut sampah. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan mikroskopisterhadap adanya infeksi cacing dari petugas sampah untuk mengidentifikasi kejadian penyakit, serta lembarobservasi untuk mengukur sanitasi lingkungan rumah sebagai variabel confounding. Hasil yang didapat daripenelitian ini menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara higiene perorangan dengan kejadiankecacingan (p = 0,001), dan ada hubungan yang signifikan antara penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengankejadian kecacingan (p = 0,015). Masih adanya infeksi cacing yang ditemukan pada petugas pengangkut sampahdiharapakan agar petugas menggunakan APD secara lengkap, bersih dan rutin pada saat melakukan pekerjaan,selalu memperhatikan kebersihan diri, serta lebih meningkatkan sarana sanitasi lingkungan rumahKata Kunci: Higiene Perorangan, APD, Kejadian Kecacingan
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEBIASAAN MENGKONSUMSI GARAM, ALKOHOL,KEBIASAAN MEROKOK DAN MINUM KOPI TERHADAP KEJADIAN DIPERTENSI PADA NELAYAN SUKU BAJO DI PULAU TASIPI KABUPATEN MUNA BARAT TAHUN 2015 Elvivin, Elvivin; Lestari, Hariati; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.789 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1273

Abstract

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, dimana tekanan tersebut dihasilkan oleh kekuatanjantung ketika memompa darah sehingga hipertensi ini berkaitan dengan kenaikan tekanansistolik dan tekanan diastolik. Standar hipertensi adalah sistolik  140 mmHg dan diastolik  90mmHg. Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus  meningkatberdasarkan NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey) tahun 2010, dari 66,9juta penderita hipertensi di USA, 46,5% hipertensi terkendali dan 53,5% hipertensi. Di IndonesiaData Riskesdas tahun 2013 melaporkan prevalensi hipertensi penduduk umur 18 tahun ke atassebesar 25,8%. Dari 15 juta penderita hipertensi, 50% hipertensinya belum terkendali. Padatahun 2015 kasus hipertensi di Pulau Tasipi total penderita berjumlah 46 orang. Tujuan daripenelitian ini yaitu Menganalisis faktor risiko mengonsumsi garam,minum, konsumsi alkohol,merokok dan minum kopi terhadap kejadian hipertensi pada nelayan Suku Bajo di Pulo TasipiKab. Muna Barat tahun 2015. Desain penelitian ini adalah analitik observasional denganrancangan case control. Sampel terdiri dari 46 kasus dan 46 kontrol dengan rasio 1:1. Analisisdata dilakukan dengan analisis unuvariat dan analisis bivariat dengan penghitungan OR tabel 2x2.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan semua variabel independen merupakafaktor risiko kejadian penyakit hipertensi di Pulau Tasipi yaitu kebiasaan mengonsumsi garamnilai (OR = 5,271; p=0.04), konsumsi alkohol (OR=7,917 ; p=0.00), merokok nilai (OR = 6,750;p=0.00),  dan minum kopi nilai (OR=12,500 ; p=0.00)   Diharapkan kepada masyarakat agarmeningkatkan pencegahan dan penanggulangan hipertensi secara komprehensif danberkesinambungan agar terhindar dari penyakit DBD dan dapat meminimalisir risiko penyakithipertensiKata Kunci : Hipertensi, Konsumsi Garam,Konsumsi Alkohol, Merokok Dan Minum Kopi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, TEMAN SEBAYA DAN STATUS EKONOMI DENGAN PERILAKU NGELEM PADA ANAK JALANAN DI KOTA KENDARI TAHUN 2016 Husna, Asmaul; Lestari, Hariati; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.628 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1085

Abstract

Anak adalah aset bangsa dan bagian dari generasi muda yang berperan sangat strategis, yaitu sebagai pewaris(successor) bangsa, penerus cita-cita perjuangan bangsa, sekaligus sebagai potensi sumber daya manusia dalamperkembangan nasional. Anak jalanan merupakan kelompok yang rentan dalam melakukan perilaku berisikoterhadap kesehatan seperti perilaku ngelem. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan,teman sebaya dan status ekonomi dengan perilaku ngelem pada anak jalanan di Kota Kendari  tahun 2016.Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitianadalah anak jalanan Kota Kendari dan sampel dalam penelitian ini adalah anak jalanan Kota Kendari sebanyak49 anak. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh. Analisis data menggunakan uji chisquare dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67,3% anak jalananmemiliki perilaku ngelem dengan uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antarapengetahuan (ρValue=0,826 > α) dengan perilaku ngelem pada anak jalanan, terdapat hubungan antara temansebaya (ρValue=0,001< α), dan status ekonomi (ρValue =0,025) dengan perilaku ngelem pada anak jalanan yangmemiliki kategori kekuatan hubungan sedang.Kata kunci:  Perilaku, Ngelem, Anak Jalanan, Pengetahuan, Teman Sebaya, Status Ekonomi
STUDI SPASIAL PERSEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2013-2016 Mulyati, Sri Ayu; Majid, Ruslan; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.886 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1360

Abstract

DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit DBD tidak ditularkansecara langsung dari orang ke orang, tetapi ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegyptiyang menimbulkan beberapa gejala, salah satunya gejala demam tinggi. Kasus DBD di Puskesmas Lepo-Lepotiap tahun mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan Penemuan penderita DBD daritahun 2013 hingga tahun 2015 sebanyak 111 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusipersebaran penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari tahun 2013-2016. Jenispenelitian ini yaitu penelitian deskriptif spasial epidemiologi dengan desain pattern analysis (analisis polapersebaran). Penelitian ini menggunakan pemodelan Sistem Informasi Geografis  melalui analisis spasial untukmendapatkan pola persebaran penyakit DBD serta mengidentifikasi persebaran penyakit DBD. Populasi dalampenelitian ini yaitu seluruh penderita kasus DBD yang tercatat di register puskesmas lepo-lepo tahun 20132016,yangberjumlah111orang.HasilpenelitianinimenunjukanbahwaterjadipeningkatanjumlahkasusDBDdiwilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo setiap tahun. Penderita terbanyak pada kelompok umur 15-23 tahunsebanyak 46 orang (41,44%)  dan lebih banyak terjadi pada perempuan sebanyak 57 orang (51,35%). KelurahanBaruga merupakan kelurahan yang paling banyak memiliki kasus DBD. Tingkat pendidikan SMA paling banyakterkena penyakit DBD. Dari 48 rumah yang diperiksa, 34 rumah memiliki jentik nyamuk dan 14 rumah tidakmemiliki jentik nyamuk. Sedangkan pola persebaran DBD yaitu berpola mengelompok dengan nilai NNI yangmengecil yaitu -20.15. Pihak puskesmas diharapkan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan padamasyarakat, melakukan pelatihan dan membentuk kader jumantik agar dalam melaksanakan PemberantasanSarang Nyamuk (PSN) bisa lebih optimal.Kata Kunci: Spasial, Persebaran, Demam Berdarah Dengue.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF PADA MASYARAKAT PESISIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KADATUA KABUPATEN BUTON SELATAN TAHUN 2016 Rohayu, Nurliza; Yusran, Sartiah; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.026 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1257

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacteriumTuberculosis. Penularan terjadi ketika pasien TB batuk atau bersin, kuman tersebar ke udara dalam bentukpercikan dahak (droplet nuclei). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko antara pengetahuan,kebiasaan merokok, riwayat kontak, kepadatan hunian dan pencahayaan dengan kejadian TB paru BTA positifdi wilayah kerja Puskesmas Kadatua Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini adalah penelitian analitikobservasional dengan metode pendekatan case control study dengan besar sampel 40 responden. Analisis datamenggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji MC Nemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidakada faktor risiko pengetahuan dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 2,5; 95% CI = 0,815-7,645 (p value =0,18) > α), tidak ada faktor risiko merokok dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 1,33; 95%CI = 0,303 –5,92; p value (1,00) > α), ada faktor risiko antara riwayat kontak dengan kejadian TB paru BTA positif (p value(0,039) < α), (OR = 5;  95%CI = 1,27 – 19,32), ada faktor risiko antara kepadatan hunian dengan kejadian TBparu BTA positif (OR = 8; 95%CI = 1,39 – 46 (p value (0,039) < α), ada faktor risiko antara pencahayaan dengankejadian TB paru BTA positif (OR = 9; 95%CI = 1,64–14,58 (p value (0,021) < α. Rekomendasi dari penelitian inikepada pihak-pihak pengambil kebijakan dan tenaga kesehatan untuk bekerjasama dengan masyarakatsetempat dalam mewaspadai penyakit, dengan mengenali gejala awal, cara penularan hingga pencegahanpenyakit unutk menurunkan angka kejadian kasus TB paru dan terhindar dari risiko terkena penyakit TB paruBTA positif selanjutnya.Kata kunci : Pengetahuan, Rokok, Riwayat Kontak, Kepadatan Hunian, Pencahayaan, TB paru BTA positif
HUBUNGAN BBLR, KPD DAN PERSALINAN PREMATUR DENGAN KEJADIAN SEPSIS NEONATUS DI BLUD RS BENYAMIN GULUH KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 ningsih, Nursasmita; La Dupai, La Dupai; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.174 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1234

Abstract

Sepsis neonatus sampai saat ini masih merupakan masalah utama di bidang pelayanan dan perawatan neonatus. Neonatus, terutamabayi kurang bulan mempunyai pertahanan fisik yang lemah dan fungsi imunitas yang imatur, sehingga menyebabkan rentan terhadapinvasi bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan BBLR, Ketuban Pecah Dini (KPD), dan Persalinan Prematurdengan kejadian Sepsis Neonatus di BLUD RS Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka  tahun 2016. Metode penelitian ini adalahpenelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor risiko danpenyebab penyakit terkait fenomena yang di temukan berupa hubungan (BBLR, KPD dan persalinan Prematur) dengan kejadianSepsis Neonatus di BLUD RS Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka tahun 2016. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2016 sampaiselesai dengan lokasi penelitian adalah BLUD RS Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 251bayi, dan adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 rekam medik bayi. Hasil penelitian menggunakan analisis Chi Squaremenunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara BBLR dengan kejadian sepsis neonatus (PValue(0,124) > α), terdapat hubunganantara KPD dengan kejadian sepsis neonatus (Pvalue(0.006) < α), tidak terdapat hubungan antara persalinan prematur dengan kejadiansepsis neonatus (PValue(0,494) > α). Kesimpulan yang didapatkan terdapat hubungan antara KPD dengan kejadian sepsis neonatus.Disarankan adanya penanganan yang cepat dan tepat untuk menurunkan masalah yang berhubungan dengan penyakit pada bayi barulahir.Kata kunci : Sepsis Neonatus, BBLR, KPD, Persalinan Prematur
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE, LAMA KONTAK DAN RIWAYAT PENYAKIT KULIT DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PETANI RUMPUT LAUT DI DESA AKUNI KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2016 Safriyanti, Safriyanti; Lestari, Hariati; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.426 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1258

Abstract

Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang diakibatkan karena berkontak dengan paparan yang bersifat toksikmaupun alergik sehingga menimbulkan rasa gatal, kemerahan, tonjolan berisi air dan bengkak. Petani rumput lautmemiliki risiko yang cukup tinggi terhadap kejadian dermatitis kontak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan antara personal hygiene, lama kontak dan riwayat penyakit kulit pada petani rumput laut di Desa AkuniKecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik denganpendekatan cross- sectional. Populasi dalam penelitian ini 500 orang dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang.Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi squaredengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan 37 petani rumput laut (57,8%) mengalamidermatitis kontak. Uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel personalhygiene (p=0,045) dan lama kontak (p=0,035) dengan kejadian dermatitis kontak. Saran untuk petani rumput lautagar lebih memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara diantaranya mencuci tangan dan kakidengan air mengalir dan sabun setelah bekerja, sebelum dan setelah makan, serta menggunakan barang pribadimilik sendiri.Kata kunci : dermatitis kontak, personal hygiene, lama kontak, riwayat penyakit kulit
ANALISIS SPASIAL, KORELASI DAN TREN KASUS TB PARU BTA POSITIF MENGGUNAKAN WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA KENDARI TAHUN 2013-2015 Hastuti, Tiara; Ahmad, La Ode Ali Imran; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1267.373 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1240

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan masalah utama kesehatan global sebagai penyebab utama kematian pada jutaanorang setiap tahun di seluruh dunia setelah Human Immunodeviciency Virus (HIV). Data World Health Organization(WHO) pada tahun 2014  menunjukkan TB membunuh 1,5 juta orang di dunia. Salah satu penyampaian informasiberbasis peta yaitu web SIG yang dapat digunakan sebagai alat yang dapat memperlihatkan masalah kesehatanmasyarakat, terutama masalah kesehatan yang berbasis wilayah atau area. Tujuan  dari penelitian ini untukmelihat gambaran persebaran dan  korelasi kasus TB Paru BTA positif dengan kepadatan penduduk dan kemiskinanpenduduk yang ditinjau dengan menggunakan studi epidemiologi serta untuk melihat tren kasus TB Paru BTApositif  berdasarkan penggunaan aplikasi web Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kota Kendari tahun 2013-2015.Penelitian ini merupakan penelitian korelasi ekologi dengan pendekatan spasial, dan data dari tahun 2013-2015digunakan untuk melihat tren kasus TB paru BTA positif di Kota Kendari selama 3 tahun terakhir. Populasi dalampenelitian ini yaitu kasus  penderita TB paru BTA positif  yang tercatat di register 15 Puskesmas yang berada di KotaKendari tahun 2013-2015. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antarakepadatan penduduk tinggi dan kepadatan penduduk rendah serta jumlah keluarga miskin tinggi dan jumlahkeluarga miskin rendah terhadap kasus TB Paru BTA positif dan secara statistik tidak ada korelasi antara kepadatanpenduduk dan jumlah keluarga miskin dengan Kasus TB Pasru BTA Positif dengan masing-masing nilai r =0,237 dannilai r = 0,168. Selama 3 tahun terakhir terjadi peningkatan kasus setiap tahunnya dimana kasus TB Paru BTA positiflebih di dominasi dengan jenis kelamin laki-laki dan pada usia produktif 15-44 tahun dan mulai menurun ketikamemasuki usia lansia ≥ 65 tahun.Kata Kunci : TB Paru BTA Positif, Kepadatan Penduduk, Keluarga miskin, Web Sistem Informasi Geografis (SIG),Korelasi, Tren
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TONSILITIS KRONIS PADA ANAK USIA 5-11 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2017 Ramadhan, Febri; Sahrudin, Sahrudin; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.328 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2941

Abstract

Tonsillitis Kronis adalah peradangan tonsil yang menetap sebagai akibat infeksi akut atau subklinis yangberulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko hygiene mulut, paparan asap dan riwayat ISPAterhadap kejadian tonsillitis kronis pada anak usia 5-11 tahun di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendaritahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional menggunakan desain casecontrol dengan prosedur non matching. Sampel dalam penelitian ini 76 pasien tonsilitis kronis dengan jumlahsampel sebanyak 38 kasus dan 38 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.statistikmenggunakan uji Chi-squre pada tingkat kepercayaan 95% ( =0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaterdapat faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian tonsilitis kronis dengan paparan asap OR= 6,981 denganrentan nilai LL 2,534 dan UL 19,235 dan riwayat ISPA OR= 4,800 dengan rentan nila i LL 1,535 dan UL 15,007 padainterfal kepercayaan (CI) 95%. Sedangkan Hygiene Mulut dengan kejadian tonsilitis kronis pada pasien tonsilitiskronis bukan merupakan faktor risiko yang bermakna. Disarankan untuk penyebaran informasi kepada masyarakatkhususnya pada anak mengenai hygiene mulut, paparan asap dan riwayat ISPA yang mempengaruhi kejadianTonsilitis kronis.Kata kunci :Tonsilitis kronis, Hygiene mulut, Paparan asap, Riwayat ISPA.