Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DIGITALISASI PENDIDIKAN: AKSELERASI LITERASI DIGITAL PELAJAR MELALUI EKSPLORASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN Demmanggasa, Yultan; Sabilaturrizqi, Mashudah; Kasnawati, Kasnawati; Mardikawati, Budi; Ramli, Akhmad; Arifin, Nofri Yudi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.22045

Abstract

Peningkatan literasi digital di kalangan pelajar menjadi suatu keharusan mengingat peran teknologi dalam transformasi pendidikan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mempercepat literasi digital pelajar melalui eksplorasi teknologi pendidikan. Kegiatan dilaksanakan secara online pada 20 November 2023, melibatkan 29 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk dosen, mahasiswa, dan guru. Abstrak ini membahas pentingnya literasi digital di era digital, merinci metode pengabdian yang melibatkan pemahaman konsep literasi digital, eksplorasi teknologi pendidikan, workshop, dan penyusunan rencana implementasi di lingkungan pendidikan masing-masing peserta. Hasil kegiatan mencakup pemahaman mendalam peserta terhadap literasi digital, pengembangan keterampilan praktis, dan rencana implementasi yang konkret.
The Main Success Factors of Smart Branding: A Systematic Literature Review Sabilaturrizqi, Mashudah; Susanto, Tony Dwi
International Journal of Computer and Information System (IJCIS) Vol 5, No 4 (2024): IJCIS : Vol 5 - Issue 4 - 2024
Publisher : Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijcis.v5i4.202

Abstract

Many countries around the world have now adopted smart branding. However, the implementation of smart branding in some cities still has obstacles or challenges. This paper aims to contribute to formulating a conceptual model for smart branding. A literature review from 2017 to 2024 used the PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) method to examine the term smart branding. From the literature review, ten dominant factors influence the success of smart branding, namely government support, creativity and innovation, the power of social media, stakeholders involvement, city residents, culture, economic development, technology advances, tourism development goals, and efficient public transport. These findings enrich the theoretical exploration of smart branding.
Analysis of Sharia Economic Law on the Transformation of Non-Halal Fund Management in Islamic Financial Institutions in DSN Fatwa Ariswanto, Dery; Nashrullah, M. Faiz; Sabilaturrizqi, Mashudah
Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syariah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah
Publisher : Islamic Family Law Department, STAI Syekh Abdur Rauf Aceh Singkil, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58824/mediasas.v8i2.341

Abstract

Islamic financial institutions have unique characteristics that base all operations on Sharia principles, including the management of sources and uses of funds. However, in its operational practice, Islamic financial institutions are sometimes faced with the potential for receiving funds from non-halal sources. Responding to this issue, DSN-MUI issued Fatwa Number 123/DSN-MUI/XI/2018, which provides comprehensive guidance regarding the management of funds originating from the non-halal sector. The purpose of this study is to describe how to analyze the management of non-halal funds after the issuance of fatwa by the National Sharia Council of MUI No. 123/DSN-MUI/XI/2018. This research adopts a descriptive-analytical qualitative method to explore the transformation of non-halal fund management in Islamic financial institutions, which is then analyzed through the perspective of Islamic economic law to understand the implications of the practices that occur. This study concludes that the transformation of the management of non-halal funds in Islamic financial institutions after the issuance of DSN fatwa No. 123/DSN-MUI/XI/2018 shows an effort to adapt and implement the principles of Islamic economic law in separating and distributing these funds. Nevertheless, uniform implementation and a comprehensive understanding of the concept of TBDSP Funds still require strengthening in various Islamic financial institutions. Non-halal funds are funds obtained from sources that are contrary to Islamic religious principles. Non-halal funds actually cannot be recognized as an institution's income because non-halal funds come from haram and shubhat funds. Therefore, its management and distribution must be fully directed for the benefit of the ummah or social welfare. [Lembaga keuangan syariah memiliki karakteristik unik yang mendasarkan seluruh kegiatan operasionalnya pada prinsip-prinsip syariah, termasuk dalam pengelolaan sumber dan penggunaan dana. Namun, dalam praktik operasionalnya, lembaga keuangan syariah terkadang dihadapkan pada potensi penerimaan dana dari sumber yang tidak halal. Merespon hal tersebut, DSN-MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 123/DSN-MUI/XI/2018 yang memberikan panduan komprehensif mengenai pengelolaan dana yang berasal dari sektor non halal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana analisis pengelolaan dana non halal pasca dikeluarkannya fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 123/DSN-MUI/XI/2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif-analitis untuk mengeksplorasi transformasi pengelolaan dana non-halal di lembaga keuangan syariah, yang kemudian dianalisis melalui perspektif hukum ekonomi Islam untuk memahami implikasi dari praktik yang terjadi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa transformasi pengelolaan dana non-halal di lembaga keuangan syariah pasca dikeluarkannya fatwa DSN No. 123/DSN-MUI/XI/2018 menunjukkan adanya upaya adaptasi dan implementasi prinsip-prinsip hukum ekonomi syariah dalam memisahkan dan mendistribusikan dana tersebut. Namun demikian, penerapan yang seragam dan pemahaman yang komprehensif mengenai konsep dana TBDSP masih memerlukan penguatan di berbagai lembaga keuangan syariah. Dana non halal adalah dana yang diperoleh dari sumber yang bertentangan dengan prinsip-prinsip agama Islam. Dana non halal sebenarnya tidak dapat diakui sebagai pendapatan lembaga karena dana non halal berasal dari dana yang haram dan syubhat. Oleh karena itu, pengelolaan dan penyalurannya harus sepenuhnya diarahkan untuk kemaslahatan umat atau kesejahteraan sosial.]