Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Short Dance Movie "Renung" as a Media for SelfIntrospection in Increasing Moral Values siti Risnaini Nurkosasih; Saian Badaruddin; Winda Meirilani
Journal of Dance and Dance Education Studies Vol 3, No 2 (2023): October
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jddes.v3i2.64661

Abstract

In the era of the current generation, deviant behavior is developing among young people in almost all corners of the world. This can happen due to environmental factors freedom in accessing social networks and errors in accessing information and the use of information technology. This article aims to explain the process and stages of making short dance films and reveal strategies for overcoming the problem of social deviation through short dance films as a medium for introspection that has a message of moral values. The method used in this article is a qualitative method with descriptive analysis which describes the results of observation and analysis of data phenomena obtained in the field. After analyzing the data, the research results were repeated using triangulation, so that the ideas and concepts of thought could be expressed in a Short Contemporary Dance Film entitled "Renung". The results of this article explain the stages of making a short dance film by containing a storyline, storyboard, and editing techniques so that you can dissect every value in the short dance film. This contemporary dance work "Renung" can be used as a medium for self-introspection to improve moral values in the current and future generations.
KARYA SHORT DANCE FILM ‘’PATAH’’ SEBAGAI BENTUK TRANSFORMASI DIGITAL TARI KONTEMPORER Ajeng, Dinda; Badaruddin, Saian; Rifky, Muhammad
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 4, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v4i1.67590

Abstract

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM UNTUK MENINGKATKAN KETERTARIKAN SISWA TERHADAP EKSRAKURIKULER SENI TARI Nisa, Erni Haera; Sunaryo, Ayo; Badaruddin, Saian
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 4, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v4i2.74386

Abstract

PEMBELAJARAN TARI RAKYAT BAGI MAHASISWA ASING Kurniati, Fitri; Taryana, Tatang; Badaruddin, Saian
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.72679

Abstract

Upacara Ritual Muang Jong Masyarakat Pesisir Suku Sawang di Pulau Belitung Badaruddin, Saian; Alsri, Defty; Akbar Lazuardi Suherman, Muhammad
SENDRATASIK UNP Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/js.v13i3.130721

Abstract

Ritual Muang Jong merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat pesisir Suku Sawang dari Pulau Belitung yang dilaksanakan satu tahun sekali pada musim angin barat, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses ritual Muang Jong pada masyarakat Suku Sawang dengan keunikan dan nilai budayanya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan Performance Studies untuk melihat nilai-nilai budaya dari prosesi ritual Muang Jong di masyarakat pesisir Suku Sawang, Ritual ini merupakan upacara secara turun-temurun sebagai wujud rasa syukur rezeki yang didapat dari hasil laut dan memohon keselamatan dalam mengarungi lautan luas karena mata pencaharian utama masyarakat Suku Sawang sebagai nelayan. Struktur dalam prosesi ritual yaitu Persiapan Jong, ritual berasik, tarian adat, ritual numbak duyung, jual beli Jong, nyaloi, prosesi pelayaran dan penutup. Upacara ini mencerminkan kekayaan nilai kearifan lokal, budaya, sosial, dan estetika yang membentuk identitas masyarakat Sawang. Oleh karena itu, Ritual Muang Jong merupakan perayaan penting bagi masyarakat Suku Sawang yang merayakan kehidupan pelaut, sejarah komunitas, penghormatan terhadap dewa-dewi laut, dan melestarikan kearifan lokal.                                                                                       The Muang Jong ritual is one of the local wisdom of the Sawang coastal community from Belitung Island which is carried out once a year in the west wind season, this study aims to describe the Muang Jong ritual process in the Sawang community with its uniqueness and cultural values. The research was conducted using a descriptive qualitative method with a Performance Studies approach to see the cultural values of the Muang Jong ritual procession in the coastal community of the Sawang Tribe, this ritual is a hereditary ceremony as a form of gratitude for the sustenance obtained from sea products and asking for safety in sailing the vast ocean because the main livelihood of the Sawang people as fishermen. The structure of the ritual procession is Jong preparation, berasik ritual, traditional dance, numbak duyung ritual, Jong buying and selling, nyaloi, sailing procession and closing. This ceremony reflects the richness of local wisdom, cultural, social and aesthetic values that form the identity of the Sawang people. Therefore, the Muang Jong Ritual is an important celebration for the Sawang people that celebrates the life of seafarers, the history of the community, honors the gods and goddesses of the sea, and preserves local wisdom.
The Developments Of Performing Arts Technology In Indonesia Badaruddin, Saian
IRAMA Vol 5, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/irama.v5i1.55684

Abstract

Abstrak —Penggunaan Teknologi saat ini telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan era industry revolusi 4.0. menuju society 5.0, salah satunya penggunaan teknologi dalam seni pertunjukan. teknologi saat ini menjadi sebuah kebutuhan dalam mendukung aktivitas manusia guna mempermudah sebuah pekerjaan. Pada Industri seni pertunjukan teknologi digunakan untuk membantu pencipta untuk meningkatkan kreativitas dalam berkarya. Artikel ini bertujun untuk mendeskripsikan perkembangan teknologi dan penggunaannya terkhusus pada seni pertunjukan terutama seni tari. Paradigma yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan Perubahan sosial untuk mengulas dan mengkaji penyebab berkembangnya penggunaan teknologi pada seni pertunjukan dan Antropologi untuk melihat keterkaitan teknologi yang digunakan pada kehidupan manusia. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi Pustaka, analisis menggunakan triangulasi. Temuan penelitan menjelaskan bahwa perkembangan teknologi berkembang seiring dengan perkembangan perubahan zaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dipengaruhi oleh perubahan prilaku masyarakat secara internal dan eksternal. Adapun era perkembangan penggunaan teknologi pada seni pertunjukan dapat diklasifikasi menjadi lima fase, saat ini sudah mencapai fase ke tiga yaitu Fase I (Surfasing 1950-1995), Fase II (Organizing 1990- 2015), Fase III (Extracting 2000-2025), selanjutnya akan terus berkembang hingga Fase IV (Anticipating 2020-2035), dan Fase V (elevating 2030-2050).Kata kunci — The Development Performing Art; Technology Performing Arts; Dance Technology and Arts
AESTHETICS OF MAKEUP AND COSTUME DESIGN IN THE DANCE "CISONDARI": UNVEILING LOCAL CULTURAL IDENTITY Tifan Muhammad Amirulloh; Saian Badaruddin
Journal of Dance and Dance Education Studies Vol 4, No 2 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jddes.v4i2.75801

Abstract

This study aims to reveal the values and meanings embedded in the makeup and costume design of the dance piece "Cisondari," choreographed by Tifan Muhammad Amirulloh. Created in 2019, this dance work serves as the choreographer's tribute to the culture of Cisondari Village, incorporating local elements as its main performance components. Makeup and costume design are not merely aesthetic elements but also act as mediums to convey cultural identity and character traits within the dance. This research employs a qualitative descriptive method, using observation, in-depth interviews with the choreographer and costume designer, as well as visual documentation. Data analysis techniques include data reduction, data display, and conclusion drawing to identify the symbolic meanings of the makeup and costumes in this dance. The results show that makeup in the "Cisondari" dance emphasizes bold facial expressions to depict the character's identity and strength, aiming to help the audience understand the dancer's role, even from a distance. The costume design, inspired by the history and unique features of Cisondari Village, highlights visual elements that reflect local wisdom and cultural identity. The combination of makeup and costume in the "Cisondari" dance conveys profound symbolic meaning, illustrating cultural values and enhancing the overall aesthetic of the performance.
Character Education Values in the Jolat Jalit Dance Mutiara Difa Fauziyah; Tati Narawati; Saian Badaruddin
Journal of Dance and Dance Education Studies Vol 5, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jddes.v5i1.81964

Abstract

Describe the values contained in the Jolat Jalit dance and the process of learning the Jolat Jalit dance at the Swastika Art Studio in instilling character education and the form of instilling character education in children aged 7-12 years through Jolat Jalit dance learning activities. This study uses a qualitative methodology that is reviewed descriptively, with the object of research being the learning of the Jolat Jalit dance at the Swastika Art Studio, the participants of this study include the Jolat Jalit dance arranger and trainer and students of the Swastika Art Studio aged 7-12 years. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques in the form of qualitative descriptive through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The findings of the study indicate that the Jolat Jalit dance can be a medium for instilling character education values for children. The implementation of these values is carried out through routine practice, appreciation of the meaning of the movements, and instilling a positive attitude in every dance activity, there are aspects of religious, social, and moral values that the three values are contained in the Jolat Jalit dance which are contained in the values of religious character education, tolerance, discipline, hard work, creativity, independence, curiosity, love of the homeland, respect for achievement, communicative, love of peace, social care, and responsibility where these values are implemented through the learning process at the Swastika Art Studio to strengthen children's character and to provide knowledge that learning dance in the studio can also be a medium for character building for children, and knowing how to apply good learning in the art studio.
TARI TOKECANG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK USIA DINI Tiffany Shinta Aprilianty; Yuliawan Kasmahidayat; Saian Badaruddin
Gesture: Jurnal Seni Tari Vol. 13 No. 2 (2024): Gesture: Jurnal Seni Tari
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gjst.v13i2.64626

Abstract

Kurangnya Pendidikan karakter pada anak usia dini menjadi permasalahan sosial yang terjadi di masa kini, hal tersebut disebabkan oleh penggunaan teknologi modern seperti gadget yang berlebihan yang berpotensi menghambat perkembangan karakter sosial anak, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan empati. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa terdapat anak yang kurang bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan karakter anak dan untuk memahami alasan serta dampak penggunaan Tari Tokecang terhadap pembelajaran anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis data deskriptif yang dilakukan dalam tujuh pertemuan dengan observasi lapangan dan wawancara langsung dengan orang tua serta siswa yang menjadi sampel penelitian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek yang diamati selama penelitian, dimana adanya peningkatan dalam hal disiplin, kerjasama, dan kepercayaan diri pada anak, kemudian keterlibatan aktif dalam kegiatan tari membantu anak-anak untuk memahami pentingnya kerja tim dan menghargai peran masing-masing individu dalam kelompok, anak juga belajar untuk mengelola emosi dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tari Tokecang dengan pendekatan inklusif dan interaktif memililiki peranan yang signifikan dalam mengembangkan karakter anak usia dini di Desa Cibogo, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
MODEL INQUIRY BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Saian Badaruddin; Inke Firdaus
Gesture: Jurnal Seni Tari Vol. 14 No. 1 (2025): Gesture: Jurnal Seni Tari
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gjst.v14i1.65296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model pembelajaran Inquiry Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tari. Penilaian dalam penelitian ini berfokus pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desian one-group pre-test post-test. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes, yang kemudian dianalisis secara kuantitatif. Teknis analais data mencakup uji normalitas untuk memastikan data pretes dan posttest berdistribusi normal serta uji hipotesis menggunakan paired sample t-test untuk mengukur efektivitas model pembelajaran Inquiry Based Learning. Hasil pengujian data di lapangan menunjukkan peningkatan aspek kognitif yang signifikan, dengan peningkatan skor rata-rata pre-test sebesar 50,25 menjadi 84,5 pada post-test. Untuk mengukur signifikansi peningkatan tersebut, dilakukan uji-t dengan Nilai Signifikansi (p-value): <0.001 jauh lebih kecil dari 0.05, menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah diterapkannya model pembelajaran pembelajaran Inquiry Based Learning. Selain meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis peserta didik, model ini juga menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan partisipatif.