Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Semantik Puisi Hatiku Selembar Daun oleh Sapardi Djoko Damono Elma Natalia Purba; Fitri Handayani Chaniago; Shafira Rahma Dina Sinaga; Asima Simbolon; Yuliana Sari
Pragmatik : Jurnal Rumpun Ilmu Bahasa dan Pendidikan  Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Pragmatik : Jurnal Rumpun Ilmu Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/pragmatik.v2i3.726

Abstract

Poetry is a literary work full of meaning and symbolism. One poem that is interesting to analyze semantically is "My Heart is as Wide as a Leaf" by Sapardi Djoko Damono. In this article, we carry out an in-depth analysis of the hidden meanings in the poem. We use a semantic approach to explore the meaning of each line of poetry, identifying the metaphors, symbolism and connotations used by the poet. The analysis in this research uses a descriptive method, which describes the data naturally and produces good and coherent linguistic rules. Apart from that, we also pay attention to the structure and arrangement of words chosen by Sapardi Djoko Damono to express the implied messages in this poem. Through this analysis, we seek to understand more deeply the message the poet wants to convey, as well as explain how the use of language and symbolism in this poem can affect the reader emotionally and intellectually. It is hoped that the results of this analysis will provide new insights into Sapardi Djoko Damono's literary works and enrich understanding of modern Indonesian poetry.
Analisis Pendekatan Adaptif: Studi Literatur Untuk Kemandirian Anak Autis Ringan Melalui Peran Aktif Orang Tua Wike Afsari Sinaga; Fitri Handayani Chaniago; Shafira Rahma Dina Sinaga; Amanda Olivia Munthe; Rivandi Anju Gurning; Anggia Puteri
Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Vol. 3 No. 4 (2025): Agustus : Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/morfologi.v3i4.1874

Abstract

Adaptive approach is an intervention strategy that places the unique needs of each child with mild autism as the center of attention, so that learning and therapy methods are flexibly adjusted to individual characteristics and abilities. This literature review examines how adaptive approach can increase the independence of children with mild autism through the active role of parents and the implementation of structured daily activities. Parents act as the main partners in the learning process, not only providing emotional support, but also becoming facilitators who help children apply the skills learned at school into everyday life at home. Structured daily activities provide clear and consistent routines, helping children understand and anticipate activities, thereby reducing anxiety and increasing focus in carrying out tasks. Stimulus-response techniques are an effective method in developing children's adaptive behavior, with positive reinforcement that motivates children to continue learning and repeating independent behavior. Close collaboration between teachers, therapists, and parents creates an adaptive and consistent learning environment, which allows children to develop independence gradually and sustainably. This study confirms that holistic interventions involving full support from parents and the implementation of structured daily activities are the keys to success in increasing the independence of children with mild autism.
PERAN KEDWIBAHASAAN DALAM PELESTARIAN DAN TRANSFORMASI NILAI BUDAYA LOKAL Fitri Handayani Chaniago; Shafira Rahma Dina Sinaga; Cindy Jelita Sari; Putri Firmawindy Turnip; Yuliana Sari
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 8 (2024): Oktober 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedwibahasaan adalah fenomena yang lazim di masyarakat multikultural dan multietnis, di mana dua bahasa atau lebih digunakan secara bersamaan. Artikel ini mengeksplorasi peran kedwibahasaan dalam pelestarian dan transformasi nilai budaya lokal. Dengan pendekatan kajian pustaka dan observasi lapangan, penelitian ini menganalisis keterkaitan antara kemampuan berbahasa lebih dari satu bahasa dengan kelangsungan nilai-nilai budaya tradisional dan adaptasi budaya di tengah pengaruh globalisasi. Selain itu, artikel ini membahas bahasa-bahasa yang digunakan dalam proses kedwibahasaan, perbedaan fungsi antara bahasa lokal dan bahasa nasional/global, serta contoh konkret kedwibahasaan di beberapa daerah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedwibahasaan tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk menyelaraskan nilai budaya lokal dan global. Selain itu, kedwibahasaan memungkinkan terjadinya transformasi budaya tanpa menghilangkan esensi dari budaya lokal.
PENDIDIKAN INKLUSI DI SUMATERA UTARA : KURANGNYA TENAGA PENDIDIKAN DAN FASILITAS UNTUK SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS Putri Firmawindy Turnip; Fitri Handayani Chaniago; Shafira Rahma Dina Sinaga; Amanda Olivia Munthe; Ernes Susanti Tarigan; Chrysanta Monica Ginting; Lili Tansliova
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 3 (2025): MARET 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan inklusi bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), agar dapat belajar di lingkungan pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya. Namun, implementasi pendidikan inklusi di Sumatera Utara masih menghadapi banyak tantangan, seperti kurangnya tenaga pendidik yang kompeten dan terbatasnya fasilitas yang ramah bagi ABK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari keterbatasan tenaga pendidik dan fasilitas terhadap kualitas pendidikan inklusi di Sumatera Utara serta mengeksplorasi solusi yang dapat diterapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui analisis data dari berbagai sumber sekunder, seperti laporan pemerintah, penelitian sebelumnya, serta wawancara dengan pemangku kepentingan di bidang pendidikan inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pelatihan guru, keterbatasan infrastruktur sekolah, dan rendahnya kesadaran masyarakat menjadi faktor utama penghambat pendidikan inklusi di Sumatera Utara. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga pendidik, peningkatan fasilitas sekolah yang ramah ABK, serta kampanye kesadaran untuk menghilangkan stigma terhadap anak berkebutuhan khusus.