Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Effect Of Anting-Anting Leaf Extract (Acalypha Indica L.) On Lowering Blood Glucose Rats (Rattus Norvegicus) Induced By Sukrosa solihah, Riyadatus; Umar Rahmadani, Rizal; Kristina, Metta
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 3 No. 2 (2024): Vol. 3 No. 2 2024
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v3i2.399

Abstract

Anting-anting leaves (Acalypha indica L.) are weeds that have various properties, one of which is as a lowering blood glucose levels. The chemical content contained in the form of flavonoids that function as inhibitors of α-glucosidase, maltase, α-amylase enzymes, tannin substances are also known to function as astrigents that can inhibit glucose intake is not excessive. The purpose of this study is to determine whether there is an effect of anting-anting leaf extract (Acalypha indica L.) on reducing blood glucose levels in rats (Rattus norvegicus) induced by sucrose. This research used 20 rats (Rattus norvegicus) as test animals which were divided into 5 groups. The group consisted of negative control group, positive control and 3 dose groups. The doses used were 500 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB and 1200 mg/kgBB. Mice were made hyperglycemia with sucrose induction which was then given anting-anting leaf extract (Acalypha indica L.) according to lower glucose levels in mice. The results obtained were continued with the two-way ANOVA test and obtained significant results indicated by p < 0.05 (0.005) which showed there was a significant effect of anting-anting leaf extract (Acalypha indica L.) on reducing blood glucose levels in sucrose-induced rats (Rattus norvegicus). Significant results were continued with the post hoc test and obtained significant results.
Sosialisasi dan Aplikasi Eco-Enzyme dari Limbah Kulit Nanas sebagai Bahan Sabun Antiseptik Putri, Devi Anggraini; Mawli, Rizka Efi; Safitri, Arum Reyan; Anggraini, Dwi Aprilia; Kristina, Metta
Sewagati Vol 8 No 5 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i5.2178

Abstract

Nanas (Ananas comosus) merupakan tanaman hortikultura yang dibudidayakan terbanyak urutan kedua di Jawa Timur, Indonesia. Hal ini sejalan dengan peningkatan produksi limbah kulit nanas. Sehingga, limbah kulit nanas berpotensi untuk diaplikasikan sebagai material maju. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa ekstrak kulit nanas direkomendasikan sebagai antioksidan dan antibakteri. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit nanas sebagai eco-enzyme yang selanjutnya diaplikasikan sebagai bahan pembuatan sabun antiseptik. Selain itu, aplikasi eco-enzyme ini juga disosialisasikan kepada siswa SMAN 1 Bangkalan. Metode pengabdian yang digunakan adalah sosialisasi, aplikasi, dan evaluasi. Hasil aplikasi kegiatan pengabdian diperoleh produk sabun antiseptik berbahan eco-enzyme dengan hasil uji organoleptik rata-rata sebanyak 36,43% responden menyatakan suka dengan warna, penampilan, kualitas bersih, dan busa. Kemudian, sebanyak 31,43% responden menilai netral terhadap aroma; 28,57% responden menilai agak suka dengan kelembaban; dan 31,43% responden menyatakan sangat suka dengan kekesatan sabun berbahan eco-enzyme ini. Hasil sosialisasi pengabdian diperoleh peningkatan pengetahuan responden hingga mencapai 76,11%. Hasil tersebut juga didukung dengan evaluasi kegiatan pengabdian diperoleh hasil evaluasi sangat baik terkait kebermanfaatan (80,56%); penyampaian materi (55,56%); peningkatan pengetahuan (69,44%); dan aplikasi atau keberlanjutan program (41,67%). Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat ini berpotensi untuk dikembangkan dan dilanjutkan.
ANALISIS KUALITATIF BAHAN KIMIA OBAT FUROSEMID PADA JAMU PELANGSING DI KOTA BANGKALAN Nuraini, April; Solihah, Riyadatus; Kristina, Metta
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i2.212

Abstract

Banyaknya penggunaan jamu pelangsing di masyarakat menyebabkan adanya penyalahgunaan produksi obat tradisional yaitu penambahan Bahan Kimia Obat (BKO) dalam jamu tersebut. BKO yang ditambahkan dalam jamu pelangsing salah satunya adalah Furosemid. Furosemid adalah obat turunan asam antranilat yang berkhasiat sebagai diuretika pada gangguan hipertensi. Furosemid dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar asam urat dan kadar gula darah pada saluran pencernaan dapat menimbulkan mual, muntah, nafsu makan menurun, iritasi pada mulut dan lambung, dan diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan BKO furosemid dalam jamu pelangsing yang beredar di kota Bangkalan. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang bersifat deskriptif dengan data yang dikumpulkan menggunakan tabel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) secara kualitatif. KLT merupakan metode pemisahan campuran analit dengan mengelusi analit melalui suatu lempeng kromatografi. Kesimpulan dapat dilihat dari hasil selisih antara angka Rf baku pembanding dengan Rf sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima sampel jamu di kota Bangkalan 100% tidak terdapat kandungan BKO furosemid, karena berdasarkan hasil selisih nilai Rf dari kelima sampel jamu tersebut lebih dari 0,05cm.