Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAMBARAN KEJADIAN STUNTING BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU PADA BALITA USIA 24-59 BULAN PARAMITHA, INTAN AZKIA; ARIFIANA, RATNA; PANGESTU, GAIDHA KHUSNUL; RAHAYU, NOVA AVIANTI; ROSIDI, AHYAR
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v3i1.2736

Abstract

Based on data on the prevalence of stunted toddlers collected by WHO, in 2020 as many as 22% or around 149.2 million toddlers in the world experienced stunting. The prevalence of stunting in Indonesia fell from 24.4% in 2021 to 21.6% in 2022. In the same year the stunting rate in Central Java also decreased to 26.21%. Even though there seems to be a decrease in the prevalence rate, stunting is considered to still be a serious problem in Indonesia because the prevalence rate is still above 20%. The aim of this research is to determine the description of the incidence of stunting based on the characteristics of mothers among toddlers at the Kedungwuni II Community Health Center. The research method used is observational research with a descriptive approach to determine the description of the mother's age, education, occupation and income. The research was conducted at the Kedungwuni II Community Health Center, Pekalongan Regency in August 2023. The population in this study were all mothers with 211 children under five. The sample in this study consisted of 35 respondents. The instrument used in this research was a questionnaire. Primary data in this study came from questionnaires distributed and direct measurements to toddlers regarding weight and height. The analysis used uses univariate analysis, which is presented in the form of tables and narratives. The results of this research show that the majority of toddlers who experience stunting come from mothers aged 31-35 years (43%), high school/vocational school education (49%), family income < IDR 2,334,886 (100%), work as a housewife (94%). Meanwhile, the majority of toddlers who experience stunting are boys (66%). The incidence of stunting at the Kedungwuni II Community Health Center is related to maternal education and income. ABSTRAKBerdasarkan data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan oleh WHO, pada tahun 2020 sebanyak 22% atau sekitar 149,2 juta balita di dunia mengalami kejadian stunting. Prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Pada tahun yang sama angka stunting di Jawa Tengah juga mengalami penurunan menjadi 26,21%. Meski terlihat ada penurunan angka prevalensi, tetapi stunting dinilai masih menjadi permasalahan serius di Indonesia karena angka prevalensinya yang masih di atas 20%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian stunting berdasarkan karakteristik ibu pada balita di Puskesmas Kedungwuni II. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif untuk mengetahui gambaran usia, pendidikan, pekerjaan dan status ekonomi ibu. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan pada bulan Agustus 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak balita yang berjumlah 211 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Data primer dalam penelitian ini dari kuesioner yang dibagikan dan pengukuran langsung kepada balita terkait berat badan dan tinggi badan. Analisis yang digunakan menggunakan analisis univariat, yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balita yang mengalami stunting sebagian besar berasal dari kelompok ibu berusia 31-35 tahun sebanyak (43%), berpendidikan tinggi SMA/SMK sebanyak (49%), status ekonomi keluarga < Rp 2.334.886 sebanyak (100%), pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (94%). Sedangkan balita yang mengalami stunting sebagian besar pada kelompok laki-laki (66%). Kejadian stunting di Puskesmas Kedungwuni II berkaitan dengan pendidikan ibu dan pendapatan.
Analisa Penggunaan Media Sosial Dan Kesehatan Mental Remaja : Tinjauan Terhadap Pengaruh Konsumsi Dan Interaksi Online AYUANDA, LEILA; Arifiana, Ratna; Kusuma, Nur; Sari, Laily Lolita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 18 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v18i1.2022

Abstract

In an era where social media use is increase massively, adolescents are one of the most affected groups. Adolescent mental health is a major concern because there are concerns about the negative impact of social media use on their psychological well-being. Although social media can be a useful means of communication, too much time spent on these platforms has been associated with increased symptoms of anxiety, depression, and other mental health problems in adolescents. This study aims to provide new contributions to the understanding of the relationship between social media use and adolescent mental health by specifically considering the influence of online content consumption and interaction. The sampling technique used purposive sampling in adolescents aged 13-18 years. The instrument used in the measurement was HADS. Data were analyzed using univariate and bivariate tests using the perason correlation test. The results of this study indicate that social media use has a complex impact on adolescent mental health. So it is important to manage the use of social media and encourage the active role of parents and educators in providing guidance to adolescents to use social media in a healthy way.
Studi Deskriptif tentang Penerapan Patient Safety Pada Mahasiswa Kebidanan Di Lahan Praktik Susiatmi, Sandi Ari; Ayuanda, Leila Nisya; Arifiana, Ratna
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patient safety merupakan suatu program yang dibuat oleh rumah sakit untuk pmemberikan asuhan yang lebih aman, menghindarkan cedera pada pasien selama perawatan medis dan kesalahan selama pengobatan. Pelaporan insiden terkait dengan keselamatan pasien masih cukup tinggi, termasuk isu yang sedang berkembang di Indonesia yaitu terdapat beberapa kasus Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan. Penelitian ini menggunakan analitik deskriptif dengan menganalisis sikap mahasiswa kebidanan UMPP tentang penerapan patient safety di lahan praktik. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa program studi kebidanan di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling, sehingga jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 45 mahasiswa. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner berupa google form yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil dari penelitian ini adalah 80% mahasiswa bidan mempunyai sikap positif terhadap penerapan patient safety di lahan praktik dan 20 % mahasiswa mempunyai sikap negative terhadap penerapan pasien safety di lahan praktik. Sehingga mata kulaih patient safety perlu sekali dikembangkan untuk memantapkan mahasiswa bidan dalam kegiatan praktik di lahan praktik.
Efektivitas Konsumsi Protein Hewani (Telur dan Ikan Lele) sebagai Strategi Penuntasan Stunting Paramitha, Intan Azkia; Avianti Rahayu , Nova; Lufar, Nay; Arifiana, Ratna; Rosidi, Ahyar
Jurnal MID-Z (MIDWIFERI ZIGOT) Vol 8 No 1 (2025): MAY
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jurnalmidz.v8i1.3274

Abstract

Based on the 2022 Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), the national prevalence of stunting was 21.6% and Central Java was 20.8%, with the highest prevalence in Central Java and the highest prevalence of stunting in young children in Pekalongan Regency at 23.1%. Growth retardation is a condition where the height or length of a baby's body becomes shorter than their age. Providing additional food to vulnerable groups is a complementary strategy to overcome nutritional challenges. Providing additional nutrition to babies is one effort to meet the nutritional needs of babies so that they can achieve optimal growth and development. This study is a quantitative study with a cross-sectional design that aims to determine the effectiveness of animal protein intake (eggs and fish) on stunted babies. The study was conducted in August by providing food in the form of cooked egg protein and fish to 30 respondents for 30 days. Univariate analysis used frequency distribution, and bivariate analysis used chi-square. The results showed improved nutritional status and decreased stunting before and after the intervention. The statistical test produced a p-value of 0.039, which shows that animal protein (eggs and fish) has an effect on stunting.