Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Yuridis Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Yayasan di Bidang Pendidikan (Studi pada Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara) Sirait, Ardo; Ginting, Budiman; Keizerina Devi Azwar, Tengku; Maharany Barus, Utary
UNES Law Review Vol. 6 No. 4 (2024): UNES LAW REVIEW (Juni 2024)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i4.2179

Abstract

Pemerintah memberikan fasilitas terkait dengan pemanfaatan sisa lebih pajak penghasilan yayasan dari laba kegiatan usaha yang dijalankannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimanakah penerapan pengenaan pajak penghasilan Pada Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara yang bergerak di bidang pendidikan, faktor-faktor apakah yang menghambat penerapan pengenaan pajak penghasilan Pada Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara yang bergerak di bidang pendidikan, dan bagaimanakah pelaksanaan pengelolaan sisa lebih yang diterima oleh yayasan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68 Tahun 2020 sebagai fasilitas perpajakan Oleh Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara yang bergerak di bidang pendidikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif, yang didukung dengan sumber data primer dan data sekunder, serta dilakukan analisis secara kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan yaitu, melalui kegiatan usaha yang dijalankannya, yayasan dapat memperoleh laba, yang merupakan objek PPh. Kendala terkait dengan pembayaran Uang SPP dari para siswa dan santri sering kali mengalami kendala waktu pembayaran yang disetorkan kepada pihak yayasan yang menyebabkan hambatan pada proses pembukuan terkait penghasilan yang akan disetorkan. Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara telah melakukan pembangunan atas sarana dan prasarana berupa, pembangunan 2 gedung ruang kelas, juga dipergunakan untuk perenovasian terhadap kamar mandi hingga perbaikan pagar yayasan, atas sisa lebih juga dipergunakan untuk pemasangan penyejuk udara, pada seluruh ruangan kelas, serta penambahan unit televisi sirkuit tertutup hingga kini total yang terpasang berjumlah 100 unit.
Pertanggungjawaban Hukum Nadzir Yayasan ZIS Al-Ikhlas dalam Pengelolaan dan Pengembangan Harta Wakaf Berdasarkan UU No. 41 Tahun 2004 Najla, Elsa; Maharany Barus, Utary; Aprilyana Sembiring, Idha
JOM Vol 6 No 3 (2025): Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, September
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ijhass.v6i3.8095

Abstract

Waqf holds an important position in Islam, both as an act of worship with spiritual value and as a socio-economic instrument to support community welfare. However, the practice of waqf management in Indonesia still faces serious obstacles, including the economic limitations of the community, low legal literacy, and the weak capacity of nazhir in developing waqf assets. This condition demands institutional strengthening and legal certainty so that waqf management can be carried out in accordance with Islamic law and Law Number 41 of 2004 on Waqf. This study aims to analyze the legal responsibility of Yayasan ZIS Al-Ikhlas as a nazhir in the management and development of waqf assets, assess its compliance with statutory regulations, and identify the challenges encountered in practice. The research method applied is normative legal research with statutory and conceptual approaches, supported by empirical data obtained through interviews with foundation administrators and related parties. The data were analyzed qualitatively by emphasizing the correlation between legal norms and field implementation. The findings indicate that legal certainty is a crucial aspect in the implementation of waqf to guarantee the protection of all parties’ rights. The role of notaries in drafting the Waqf Pledge Deed (Akta Ikrar Wakaf/AIW) is proven to be highly significant in strengthening waqf legality, as emphasized in Government Regulation Number 42 of 2006. Nevertheless, Yayasan ZIS Al-Ikhlas still faces limitations in asset development planning, managerial transparency, and nazhir resources. Theoretically, this study affirms that nazhir’s legal responsibility not only covers administrative compliance with regulations but also encompasses public and managerial accountability. These findings contribute to the development of waqf legal studies in Indonesia by stressing the importance of professionalizing nazhir, building synergy with legal authorities, and innovating management practices to make waqf more productive and sustainable in supporting community welfare.
Analisis Yuridis terhadap Putusan Mahkamah Syariyah Kutacane dalam Perkara Jinayat Jarimah Zina (Studi Putusan No. 2/JN/2022/MS.KC) Amelia, Nurul; Mulyadi, Mahmud; Maharany Barus, Utary
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i3.2025.1429-1434

Abstract

Artikel ini membahas penerapan hukum dalam Putusan Mahkamah Syariyah Kutacane No. 2/JN/2022/MS.KC terkait perkara jarimah zina yang melibatkan anak sebagai korban. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah belum optimalnya integrasi antara ketentuan Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak serta Undang-Undang Perlindungan Anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian antara norma hukum yang berlaku dengan pertimbangan hukum dalam putusan tersebut, khususnya dalam konteks perlindungan anak. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan studi kasus, di mana data diperoleh melalui studi dokumen dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim menjatuhkan uqubat hudud dan takzir kepada terdakwa dewasa, namun tidak mempertimbangkan secara memadai kedudukan anak sebagai korban yang seharusnya mendapat perlindungan hukum. Pendekatan tekstual terhadap Qanun menyebabkan prinsip keadilan restoratif tidak diakomodasi dalam putusan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terjadi kesenjangan antara pelaksanaan hukum syariah lokal dengan sistem perlindungan anak nasional. Diperlukan harmonisasi regulasi dan peningkatan kapasitas hakim agar prinsip perlindungan anak dapat diterapkan secara konsisten dalam perkara jinayat yang melibatkan anak
Hak Anak Angkat terhadap Warisan dalam Waris Perdata dan Islam: (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Palangkaraya No. 27/Pdt.g/2019/Pn.Plk) Nabillah; Sembiring, Rosnidar; Maharany Barus, Utary
Jurnal Hukum Lex Generalis Vol 6 No 6 (2025): Tema Hukum Keluarga
Publisher : CV Rewang Rencang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56370/jhlg.v6i6.1643

Abstract

Child adoption serves as an alternative for couples who have not been blessed with children; however, it raises legal issues, paticularly regarding the inheritance rights of adopted children. Under civil law, adopted children are entiled to inheritance rights equivalent to those of biological children,in contrast, islamic law does not grant adopted children direct inheritance rights;instead, they may recive inheritance through a wasiat wajibah (mandatory will). This disrepancy creates legal uncertaintly in juridical practice, as reflected in the palangkaraya Distric Court Decision No. 27/Pdt.G/2019/PN.PLK. This study employs a normative legal research method with descriptive analytical approach and Comparative legal. The findings reveal that although adopted children do not have automatic inheritance rights under either legal system, islamic law provides protection through the wasiat wajibah mechanism (up to one-third of the estate), while civil law relies on will and grants.
JURIDICAL ANALYSIS OF CREDIT AGREEMENTS WITH MORTGAGE GUARANTEE AND CESSIE REQUIRED AS GUARANTEE AT PT. BRI AGRO NIAGA PEKANBARU BR Napitupulu, Maria; Saidin, Saidin; Maharany Barus, Utary; Sinaga, Henry
International Journal of Educational Review, Law And Social Sciences (IJERLAS) Vol. 2 No. 5 (2022): September
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijerlas.v2i5.375

Abstract

Banking institutions have an important role in economic development with lending activities regulated in credit agreements. In the credit agreement between PT. BRI Agro Niaga Pekanbaru and PT. Sipakko Jaya Abadi with PTPN V there are efforts to secure credit with collateral and cessie required as collateral. This study uses empirical normative legal research methods. The data used include primary, secondary and tertiary data. Collecting data using library research and field research with interviews. Furthermore, the data were analyzed using qualitative data analysis methods. The results of the study indicate that the credit agreement between PT. BRI Agro Niaga Pekanbaru and PT. Sipakko Jaya Abadi has complied with the legal basis in force in Indonesia and the legal relationship that exists between PT. BRI Agro Niaga Pekanbaru as creditor and PT. Sipako Jaya Abadi as the debtor with PTPN V as the third party is PT. Sipakko Jaya Abadi entered into a credit agreement with PT. BRI Agro Niaga Pekanbaru with the aim of financing the work contract with PTPN V. The implementation of the Mortgage Guarantee with the required cessie as collateral is not in accordance with the legal basis and because essentially the cessie is a transfer of receivables. The execution of the guarantee in the credit agreement cannot be carried out on the cessie required as collateral.
Analisis Yuridis Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Yayasan di Bidang Pendidikan (Studi pada Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara) Sirait, Ardo; Ginting, Budiman; Keizerina Devi Azwar, Tengku; Maharany Barus, Utary
UNES Law Review Vol. 6 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i4.2179

Abstract

Pemerintah memberikan fasilitas terkait dengan pemanfaatan sisa lebih pajak penghasilan yayasan dari laba kegiatan usaha yang dijalankannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimanakah penerapan pengenaan pajak penghasilan Pada Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara yang bergerak di bidang pendidikan, faktor-faktor apakah yang menghambat penerapan pengenaan pajak penghasilan Pada Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara yang bergerak di bidang pendidikan, dan bagaimanakah pelaksanaan pengelolaan sisa lebih yang diterima oleh yayasan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68 Tahun 2020 sebagai fasilitas perpajakan Oleh Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara yang bergerak di bidang pendidikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif, yang didukung dengan sumber data primer dan data sekunder, serta dilakukan analisis secara kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan yaitu, melalui kegiatan usaha yang dijalankannya, yayasan dapat memperoleh laba, yang merupakan objek PPh. Kendala terkait dengan pembayaran Uang SPP dari para siswa dan santri sering kali mengalami kendala waktu pembayaran yang disetorkan kepada pihak yayasan yang menyebabkan hambatan pada proses pembukuan terkait penghasilan yang akan disetorkan. Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara telah melakukan pembangunan atas sarana dan prasarana berupa, pembangunan 2 gedung ruang kelas, juga dipergunakan untuk perenovasian terhadap kamar mandi hingga perbaikan pagar yayasan, atas sisa lebih juga dipergunakan untuk pemasangan penyejuk udara, pada seluruh ruangan kelas, serta penambahan unit televisi sirkuit tertutup hingga kini total yang terpasang berjumlah 100 unit.
CANCELLATION OF MARRIAGE DUE TO FRAUD RELATED TO DEVIANT SEXUAL ORIENTATION AS REFERRED TO IN THE COMPILATION OF ISLAMIC LAW AND MARRIAGE LAW (DECISION NUMBER 1521/PDT.G/2025/PA.TGRS) Br Lubis, Putri Giofani; Aprilyana Sembiring, Idha; Maharany Barus, Utary
NOMOI Law Review Vol 6, No 2 (2025): November Edition
Publisher : NOMOI Law Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/nomoi.v6i2.27207

Abstract

Marriage is carried out with the aim of building a lasting and harmonious relationship in accordance with applicable laws and religious norms. However, in its development, many marriages have been annulled due to deception by one of the partners regarding their sexual orientation. In principle, Indonesian positive law has regulated the annulment of marriage in Article 27 of the Marriage Law and Article 72 of the Compilation of Islamic Law. An annulment request can be submitted if one of the parties feels confused or has experienced an error regarding the identity of the partner. This research is a normative juridical research with a statutory approach (statute approach), a case approach (case approach) and a conceptual approach (conceptual approach). The results of the study indicate that the judge's consideration of the arguments submitted by the applicant is in accordance with statutory regulations. In the Islamic perspective, an annulment of marriage caused by the inequalities of the partners in fulfilling the requirements and pillars of marriage will be considered invalid; however, a marriage annulled due to deviation remains valid under positive law, according to Article 2 Paragraphs (1) and (2). However, deviation can also be grounds for divorce.