Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : EduBiologia: Biological Science and Education Journal

Identifikasi Bakteri secara Molekular Menggunakan 16S rRNA Shafa Noer
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 1, No 1 (2021): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v1i1.8596

Abstract

Identifikasi bakteri secara molekular saat ini banyak dipilih oleh para peneliti diberbagai bidang terkait berbagai keuntungan dan kemudahan yang ditawarkannya. Salah satu metode identifikasi bakteri yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan penanda gen 16S rRNA. Panjang urutan gen 16S rRNA adalah sekitar 1.550 bp dan terdiri dari daerah yang dilestarikan (conserved regions). Beberapa keuntungan dalam identifikasi menggunakan 16S rRNA adalah dapat mengidentifikasi bakteri yang tidak dapat dikultur, memiliki tingkat akurasi yang tinggi, waktu yang dibutuhkan relatif cepat, dan lain-lain. Disamping berbagai kelebihannya, ternyata metode ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya tidak sesuai digunakan untuk spesies tertentu. Langkah identifikasi bakteri menggunakan 16S rRNA secara umum adalah ekstraksi DNA, amplifikasi daerah 16S menggunakan PCR, visualisasi gen menggunakan elektrofesis, sekuensing, dan mengolah data hasil sekuensing dengan bioinformatika.
Efektivitas Pemberian Nasi Basi Sebagai Pupuk Organik pada Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa var. crispa) Putri Ria; Shafa Noer; Giry Marhento
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 1, No 1 (2021): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v1i1.8088

Abstract

Efektivitas pemberian beras basi sebagai pupuk organik selada merah menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pemberian pupuk organik padi basi pada tanaman selada merah (Lactuca sativa var. Crispa). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan pengendalian hama. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 1 kontrol dengan masing-masing 4 (empat) tahap pengulangan. Perlakuan berupa pemberian pupuk organik beras basi yang telah difermentasi dengan pelarut air pada selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) yang berada pada fase pertumbuhan vegetatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larutan pupuk organik padi basi dengan dosis volume yang berbeda memberikan hasil yang berbeda pula terhadap pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Crispa). Pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) pada perlakuan volume 0 mL atau kontrol berbeda dengan pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) pada perlakuan formula A 25 mL, formula B 50 mL, dan formula C 75 mL. Larutan pupuk organik beras basi berperan sebagai pengurai dan pupuk hayati sehingga berperan dalam pembentukan klorofil, mereduksi bibit penyakit, dan memacu pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Crispa). Pupuk padi organik basi ini efektif untuk menumbuhkan tinggi tanaman, jumlah daun dan melindungi tanaman selada merah dari serangan hama.
Uji Daya Hambat Ekstrak Jahe Putih Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans Secara in Vitro Selline Hadyprana; Shafa Noer; Titin Supriyatin
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 1, No 2 (2021): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v1i2.10142

Abstract

Saat ini dunia sedang dilanda pandemi virus Corona (Covid-19) dan berbagai cara dianjurkan agar terhindar dari virus ini, salah satunya adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh baik secara tradisional maupun secara modern. Salah satu cara tradisional dalam mencegah mikroorganisme patogen adalah dengan mengkonsumsi rempah-rempah contohnya penggunaan jahe putih (Zingiber officinale var. Amarum) yang dapat mengganggu kesehatan adalah Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak jahe putih terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans sehingga dapat diketahui apakah ekstrak jahe putih terbukti efektif melawan mikroorganisme bakteri dan jamur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode disk diffusion untuk melihat keefektifan ekstrak jahe pada konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100% terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans. Hasil penelitian menunjukkan tiap konsentrasi ekstrak jahe putih yang ditentukan akan memberikan nilai daya hambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans, yang artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin kuat daya hambat yang diberikan.
Analisis Kebutuhan Guru Terhadap Pengembangan Modul dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Rifqi Pratama; Mashudi Alamsyah; Shafa Noer
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 2, No 1 (2022): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v2i1.9769

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kebutuhan guru dalam mengembangkan modul yang mampu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam memahami materi. Hasil analisis angket yang telah disebar di tiga sekolah negeri yang terdapat di daerah Masbagik dan Selong ditemukan bahwa guru belum pernah membuat modul dalam proses pembelajaran (80%). Guru sebagian besar tidak mengetahui tentang kemampuan berpikir kritis (80%). Guru hanya melihat hasil belajar sebagai penilaian (100%). Guru ingin mengembangkan modul yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik (100%). Hasil analisis menyatakan perlunya untuk mengembangkan modul yang mampu membantu peserta didik dalam proses belajarnya dan modul tersebut juga mampu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dari peserta didik selama proses belajar.
Efektivitas Pemberian Air Kelapa (Cocos nucifera) Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) Desi Indah Sari; Efri Gresinta; Shafa Noer
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 1, No 1 (2021): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v1i1.8085

Abstract

Pupuk organik cair adalah pupuk yang berbentuk cair, salah satu jenis pupuk dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian air kelapa (Cocos nucifera) sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) di Bojongsari Depok. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdiri atas 3 (tiga) perlakuan yaitu dosis 25%, dosis 50% dan dosis 75% dan 1 (satu) kontrol dengan masing-masing diulang sebanyak 4 (empat) fase pengulangan. Perlakuan tersebut berupa pemberian air kelapa yang telah dicampur dengan aquadest kepada tanaman tomat (Solanum lycopersicum) yang sedang dalam fase pertumbuhan vegetatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pemberian air kelapa dengan variasi dosis yang berbeda memberikan reaksi pertumbuhan yang berbeda-beda pada tanaman tomat. Dosis air kelapa yang memiliki tingkat efektivitas tertinggi terdapat pada dosis 25%. Air kelapa memiliki manfaat pertumbuhan yang cukup efektif terhadap tinggi tanaman, sedangkan untuk jumlah daun dan diameter batang tidak terlalu mendapat pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan perlakuan kontrol.
Respons Pertumbuhan Tanaman Labu Kuning (Cucurbita moschata) Pada Cekaman Salinitas Melysa Indah Sari; Shafa Noer; Emilda Emilda
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 2, No 1 (2022): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v2i1.11828

Abstract

Pada setiap tanaman memiliki perbedaan yang beragam pada toleransi terhadap cekaman salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan tanaman labu kuning (Cucurbita moshcata) pada cekaman salinitas. Pelaksanaan penelitian ini yaitu di Kebun Percobaan Biologi Universitas Indraprasta PGRI dimulai pada April 2021 sampai Juli 2021. Parameter pertumbuhan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan panjang akar. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen murni dengan metode kuantitatif. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pola perilaku faktorial terdiri dari satu faktor, yaitu larutan garam (NaCl) dengan konsentrasi berbeda yaitu  0 ppm (kontrol), 1000 ppm, 3000 ppm, dan 6000 ppm, masing-masing dengan pengulangan sebanyak 5 kali, sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 20 tanaman labu kuning. Masing-masing pemberian konsentrasi larutan NaCl tersebut memberikan hasil yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya cekaman salinitas dapat mengganggu proses pengangkutan unsur hara, sehingga pertumbuhan vegetatif tanaman dapat terganggu. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat salinitas, pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan pertumbuhan akar tanaman labu kuning semakin lambat bahkan mengalami kematian.
Analisis Terapi Lintah (Hirudotherapy) di Rumah Sehat Klasik Bekasi Utara Syafira Soraya Firasora; Tantry Agnhitya Sari; Shafa Noer
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 1, No 2 (2021): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v1i2.9308

Abstract

Masyarakat Indonesia yang tingkat kemajemukannya tinggi dengan beragam kultur budaya, membawa pengaruh terhadap beragamnya metode pengobatan. Salah satu pengobatan tradisional yang ada saat ini yaitu pengobatan tradisional dengan menggunakan media lintah sebagai penyembuh penyakitnya. Sejak dahulu hingga kini, pemanfaatan lintah medis (Hirudo medicinalis) sebagai pengobatan atau dikenal dengan terapi lintah, menjadi perhatian masyarakat. Terapi lintah sudah mulai banyak diaplikasikan di Indonesia saat ini. Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang mengandalkan terapi lintah secara rutin sebagai tindakan preventif atau merawat kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pengobatan terapi lintah di Rumah Sehat Klasik Bekasi Utara. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2019 hingga bulan Juli 2019. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi (triangulasi). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengobatan terapi lintah memiliki peluang kesembuhan yang tinggi untuk berbagai jenis indikasi penyakit terapi lintah. Hal ini dikarenakan lintah mengandung banyak zat yang penuh manfaat bagi tubuh manusia. Hasil analisis terapi lintah ini menunjukkan bahwa terapi lintah baik sebagai tindakan preventif dan pengobatan penyakit.
Aktivitas Antifungi dari Air Rendaman Membran Cangkang Telur sebagai Biopestisida pada Tanaman Cabai Kecil (Capsium frutescens L.) Shafa Noer; Sari Nolia; Rina Hidayati Pratiwi
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 3, No 1 (2023): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v3i1.15790

Abstract

Permintaan cabai di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya namun hal ini berbanding terbalik dengan produktivitas tanaman cabai yang semakin menurun setiap tahun. Salah satu penyebab utama terjadinya penurunan produktivitas ini adalah adanya hama yang menjangkiti tanaman cabai sehingga cabai menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Biopestisida merupakan langkah alternatif dalam membasmi hama tanaman tanpa merusak lingkungan dan tidak meracuni tanaman. Penggunaan limbah sebagai agen biopestisida selain menguntungkan bagi tanaman juga bagi lingkungan karena dapat menjadi solusi dalam pemanfaatan limbah. Salah satu limbah yang masih belum banyak dimanfaatkan adalah cangkang telur. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antifungi dari air rendaman membran cangkang telur sebagai biopestisida pada tanaman cabai kecil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen berbasis laboratorium secara in vitro dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode difusi kertas cakram atau Metode disc diffusion digunakan untuk melihat aktivitas antifungi. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi Statistical Product abd Service Solution (SPSS) for windows versi 24 dengan beberapa uji diantara uji Analysis of Variance (ANOVA) dan uji Mann Whitney. Penelitian ini memilih dua isolat fungus yang diisolasi dari tanaman cabai berpenyakit, yang diberi kode Fungus A dan Fungus B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rendaman membran cangkang telur memiliki aktivitas antifungi dengan rata-rata zona hambat yang terbentuk berkategori sedang untuk Fungus A dan berkategori kuat untuk Fungus B. Uji statistik menunjukkan tidak adanya pengaruh lamanya proses perendaman membran cangkang telur terhadap aktivitas antifungi.
Efektivitas Pupuk Organik Cair Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Theresia Wadan Mare; Efri Gresinta; Shafa Noer
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 3, No 1 (2023): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v3i1.16290

Abstract

Daun kelor merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, daun kelor diketahui juga menjadi salah satu alternatif Pupuk Organik Cair (POC). Tanaman kelor mengandung beberapa jenis hormon pertumbuhan seperti: sitokinin, zeatin, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, dan sulfur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk organik cair dan konsentrasi optimum pupuk organik cair daun kelor terhadap pertumbuhan tanaman bawang daun. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan di Rorotan Cilincing, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pada penelitian ini disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman bawang daun dengan pemberian pupuk organik cair daun kelor yang berbeda konsentrasi menunjukan bahwa terjadi pertumbuhan yang signifikan adalah pada perlakuan A4 dengan konsentrasi 120 mL pupuk organik cair daun kelor.
Dampak Ecotourism terhadap Kualitas Air secara Mikrobiologis di Setu Babakan, Jagakarsa Wulandari, Ayu; Noer, Shafa; Parwati, Endah Diah
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 4, No 1 (2024): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v4i1.22149

Abstract