Abstrak: Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada rumah tangga merupakan keterampilan vital yang harus dimiliki oleh setiap anggota keluarga. Mengingat bahwa kecelakaan di rumah, seperti jatuh, luka bakar, keracunan, dan cedera akibat alat tajam, merupakan penyebab utama cedera yang dapat dicegah. Pelatihan P3K bertujuan untuk menambah keterampilan dan pengetahuan peserta agar mampu memberikan bantuan segera kepada korban sebelum mendapatkan perawatan medis lebih lanjut, sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kondisi lebih buruk. Metode yang dilakukan ada tiga tahap yaitu tahap persiapan, sosialisasi dan praktek. Pelatihan P3K dihadiri sebanyak 35 orang, diantaranya ketua RT. 27, kelompok Pojok Tani 27 TLU, Ketua Peminatan K3 FKM UNMUL dan warga teluk Lerong di Sekitar Fuel Terminal Kota Samarinda. Pelaksanaan kegiatan dengan metode penyampaian materi, praktik dan peninjauan hasil dari pre-test dan post-test sebanyak 10 soal. Indikator keberhasilan dengan perbandingan hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan diawal dan diakhir setelah pelatihan. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 67% menjadi 88%, meningkat 21%. Hal ini menunjukkan bahwa luaran dari kegiatan ini berhasil. Diharapkan pelatihan P3K dilakukan secara berkala untuk menciptakan lingkungan yang aman dan responsif terhadap kecelakaan, sehingga risiko cedera dapat diminimalkan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat meningkat.Abstract: First Aid for Household Accidents is a vital skill that every family member must have. Given that accidents at home, such as falls, burns, poisoning, and injuries from sharp tools, are the main causes of preventable injuries. First Aid for Accidents Training aims to increase the skills and knowledge of participants so that they are able to provide immediate assistance to victims before receiving further medical treatment, so that they can save lives and prevent worse conditions. The method used is three stages, namely the preparation stage, socialization and practice. The First Aid for Accidents Training was attended by 35 people, including the head of RT. 27, the Pojok Tani 27 TLU group, the Head of OHS, the Faculty of Public Health, Mulawarman University and residents of Teluk Lerong around the Fuel Terminal in Samarinda City. The implementation of activities using the method of delivering material, practice and reviewing the results of the pre-test and post-test as many as 10 questions. The success indicator is by comparing the results of the pre-test and post-test to determine the level of knowledge and skills at the beginning and end after the training. The results showed an increase in participant knowledge from 67% to 88%, an increase of 21%. This shows that the output of this activity was successful. It is expected that First Aid training in Accidents will be carried out periodically to create a safe and responsive environment for accidents, so that the risk of injury can be minimized and preparedness in dealing with emergencies increases.