Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dan Upaya Pencegahan Stunting di Nisam Kab. Aceh Utara Chaizuran, Meutia; Hernita, Hernita; Bukhari, Bukhari; Fatna, Nesa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3855

Abstract

Stunting adalah kondisi anak usia di bawah lima tahun yang panjang dan/atau tinggi badannya kurang dibandingkan anak seusianya.Stunting anak di Indonesia dikaitkan dengan berbagai determinan salah satunya adalah pendidikan dan status social ekonomi rendah Program KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) bertujuan agar setiap anggota keluarga memiliki perilaku gizi yang seimbang, dapat mengidentifikasi permasalahan kesehatan dan gizi, serta melakukan strategi penanganan dari permasalahan yang dihadapi.Desain penelitian menggunakan quasy experimental with one group pre post dengan sampel sebanyak 40 yang diperoleh dengan secara purposive sampling. Pengambilan data menggunakan intrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari data demografi, pengetahuan orang dan upaya orang tua tua terhadap stunting. Hipotesis dianalisa dengan cara uji beda mean sebelum dan sesudah edukasi KADARZI dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh edukasi terhadap pengetahuan dan upaya pencegahan stunting dengan p value = 0,000. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan upaya preventif di masyarakat dapat dilakukan dengan melakukan berbagai program terkait gizi pada anak.Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition so that the child is shorter than another child his age in general. Stunting in Indonesia is associated with various determinants, which is education and low socio economic status.KADARZI aims to ensure that each family member has balanced nutritional behavior, can identify health and nutritional problem, and implements strategies to deal with the problem. The research using quasi experimental design with one group pre post with 40 sample. Data collected using questionnaire include the characteristic of respondent, knowledge and stunting prevention.Data analysis used by Wilcoxon signed rank test. The result of the study showed relation between KADARZI education with knowledge and stunting prevention with p-value = 0,000. The suggestion for the community is to paying attention with child nutrition programeKeywords: Stunting, Kadarzi, Knowledge, Prevention, Community
HUBUNGAN KEBIASAAN JAJAN MAKANAN JENIS KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA SD NEGERI 5 GANDAPURA KABUPATEN BIREUEN Bukhari; Fatna, Nesa; Al Ridha, Muttaqin
Jurnal Kesehatan Akimal Vol 4 No 1 (2025): EDISI APRIL 2025
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58435/jka.v4i1.161

Abstract

Karies gigi merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama pada anak usia sekolah, dengan prevalensi tinggi di Indonesia akibat konsumsi makanan kariogenik. Meskipun berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, prevalensi karies pada anak masih tinggi, menunjukkan perlunya intervensi yang lebih komprehensif. Penelitian ini esensial untuk memahami secara spesifik dampak pola konsumsi makanan kariogenik terhadap karies gigi pada anak sekolah di wilayah studi, sebagai landasan pengembangan intervensi keperawatan berbasis bukti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Kebiasaan jajan makanan jenis kariogenik dengan kejadian karies gigi pada siswa SD Negeri 5 Gandapura Kabupaten Bireuen. Studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 59 siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri 5 Gandapura Kabupaten Bireuen sebagai sampel (total sampling). Instruen Penelitian berupa kuesioner untuk kebiasaan jajan kariogenik dan lembar checklist observasi serta anamnesis untuk kejadian karies gigi. Metode analisis data dilakukan dengan uji chi-square pada tingkat signifikansi α=0,05. Mayoritas responden memiliki kebiasaan jajan makanan kariogenik yang baik (58%) dan tidak mengalami karies gigi (58%). Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara kebiasaan jajan makanan jenis kariogenik dengan kejadian karies gigi (p=0,000). Siswa dengan kebiasaan jajan yang baik memiliki peluang 0,068 kali lebih kecil untuk mengalami karies gigi dibandingkan dengan yang berkebiasaan tidak baik. Terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan jajan makanan jenis kariogenik dengan kejadian karies gigi pada siswa SD Negeri 5 Gandapura Kabupaten Bireuen. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya program edukasi kesehatan gigi yang lebih terarah, khususnya mengenai pola makan, untuk mencegah karies gigi pada anak sekolah.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Hernita, Hernita; Sari, Dwi Amalia; Bukhari, Bukhari; Fatna, Nesa; Veriana, Cut Maria; Umni, Putri; Yakin, Ainul
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 4, No 3 (2025): J-BIKES MARET
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-bikes.v4i3.140

Abstract

Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari Generasi Z. Orang lain berpendapat bahwa media sosial adalah media online yang memungkinkan orang berinteraksi satu sama lain dan menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah pesan menjadi percakapan interaktif. Namun, penggunaan media sosial juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mental. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 April 2025 di SMA IT Muhammadiyah, Desa Geulanggang Teungoh kec. Kota juang kab Bireuen. Partisipan pada kegiatan ini terdiri dari usia remaja berjumlah 68 partisipan. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan tiga tahapan, dimana tahap pertama merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini kelompok pengabdi melakukan survey pendahuluan untuk melihat permasalahan yang ada ditempat pelaksaan pengabdian. Pelatihan kesehatan mental ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada remaja tentang kesehatan mental dan bagaimana penanganannya. Penyuluhan ini menyoroti perlunya intervensi dan strategi untuk mengelola penggunaan media sosial dengan cara yang sehat, serta meningkatkan kesadaran tentang dampak potensial dari media sosial terhadap kesehatan mental