Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Di Era Global Berbasis Pendidikan Ekonomi Kewarganegaraan Asyafiq, Sutrisno
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 28, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v28i1.15428

Abstract

Kajian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pertumbuhan dan pembanguan ekonomi di era global berbasis pendidikan ekonomi kewarganegaraan. Penelitian ini adalah penelitian konseptual dengan menggunakan metode Library Research, yakni mengumpulkan data-data dari artikel ilmiah, laporan penelitian atau hal lain yang relevan dengan topik. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan pembanguan ekonomi di era global dapat diintegrasikan melalui konsep pendidikan ekonomi kewarganegaraan di ligkungan masyarakat dan sekolah dalam bentuk program entreprenuer, pengembangan unit usaha, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pemanfaatan teknologi dan informasi.
Pendidikan Kewarganegaraan Global Sebagai Resolusi Konflik Sosial Sutrisno Sutrisno; Sapriya Sapriya; kokom komalasari; Rahmat Rahmat
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n2.2021.pp43-54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan kewarganegaraan global sebagai resolusi konflik sosial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari artikel ilmiah, laporan penelitian atau hal-hal lain yang relevan dengan topik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan global selalu berorientasi pada upaya dan peran warga negara dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik. Konflik sosial di era global saat ini terjadi bukan hanya karena konflik internal antar masyarakat tetapi juga karena pengaruh globalisasi sehingga perlu dilakukan upaya yang strategis dan sistematis dalam upaya penyelesaian permasalahan tersebut diantarinya melalui pembelajaran pendidikan berbasis resolusi konflik online, sekolah pendidikan perdamaian berbasis, mediasi rekan sebagai bentuk resolusi konflik sosial
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KEMASYRAKATAN DALAM MEMBANGUN WAWASAN WARGA NEGARA GLOBAL Sutrisno Sutrisno; Sapriya Sapriya; Kokom Komalasari; Rahmad Rahmad
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v10i2.8000

Abstract

Kajian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan dalam membangun wawasan warga negara global.  Penelitian ini adalah penelitian konseptual dengan menggunakan metode Library Research, yakni mengumpulkan data-data dari artikel ilmiah, laporan penelitian atau hal lain yang relevan dengan topik. Analisis dari pembahasan ini menjelaskan bahwa Pendidikan dan kewarganegaraan kemasyarakatan merupakan komponan dasar dalam membangun karakter kepribadian masyarakat. Maka untuk membangun wawasan warga negara global diperlukan beberapa upaya yang sistematis dan strategi diantaranya adalah 1) pelaksanaan program kegiatan masyarakat yang berorientasi pada nilai-nilai sosial kearifan lokal masyarakat. 2) program pemerdayaan masyarakat abad ke-21 yang bersumber pada perencanaan jangka panjang beroreintasi pada sektor pertumbuhan ekonomi mikro. 3) program kurikulum pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat dengan dasar penguatan pengetahuan kewarganegaraan. 4) mambangun budaya partisipasi dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. Upaya inilah yang kemudiaan diaktualisasikan pada konsep pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan yang di kembangkan pada lingkungan pendidikan, formal dan norformal sehingga akan terbentuk karakter warga negara yang berfikir global dan berperilaku lokal yang berorientasi pada nilai-nilai karakter jati diri bangsa. Sehingga perlu adanya peran serta pemerintah pusat dan daerah dalam mengaktualisasikan keempat nilai dasar ini dalam bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan.Kata kunci: Pendidikan, Kewarganegaraan, kemasyarakatan, Wawasan Warga Negara Global  
Pengembangan modul pendidikan anti korupsi pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas x sekolah menengah atas S. Sutrisno; Mukhamad Murdiono
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 4, No 1 (2017): March
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.948 KB) | DOI: 10.21831/hsjpi.v4i1.9789

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan: (1) Modul pembelajaran pendidikan antikorupsi sebagai sumber belajar yang layak untuk peserta didik SMA kelas X, (2) Modul pendidikan antikorupsi yang efektif pada hasil belajar peserta didik di SMA, (3) Modul pendidikan antikorupsi yang efektif pada sikap antikorupsi peserta didik di kelas X. Penelitian ini merupakan model penelitian dan pengembangan (research and development). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dihasilkan modul pendidikan antikorupsi yang layak sebagai sumber belajar pada mata pelajaran PPKn kelas X; (2) modul pendidikan antikorupsi yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMA. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan gain score dan meningkatnya nilai mean; (3) modul pendidikan antikorupsi yang efektif untuk meningkatkan sikap antikorupsi peserta didik di SMA. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan gain score dan meningkatnya skor mean.Kata kunci: modul, pendidikan antikorupsi, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan DEVELOPING ANTI-CORRUPTION EDUCATION MODULE IN THE SUBJECT OF PANCASILA AND CIVICS EDUCATION OF HIGH SCHOOL STUDENTS GRADE XAbstractThis research aims to produce: (1) anti-corruption education learning modules for high school students grade X, (2) anti-corruption education modules that effectively improve the learning outcomes of students in high school, and (3) anti-corruption education modules that effectively improve the anti-corruption learners in grade X. This research model is research and development (RD) based. The following conclusions were drawn from the research results: (1) The development results in anti-corruption education modules in subjects Pancasila  and Civics Education in grade X, (2) anti-corruption education modules are affective to improve learning outcomes of students in high school as evidenced by the acquisition gain score and an increase in the mean value, (3) anti-corruption education modules are affeetive to improve the anti-corruption attitudes of high school students. This is evidenced by the acquisition gain score and an increase in the mean score.Keywords: module, anti-corruption education, pancasila  and civics education
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANGUN WARGA NEGARA GLOBAL Sutrisno asyafiq
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.826 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v6i1.1880

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gagasan pendidikan kewarganegaraan global serta peran pendidikan kewarganegaraan dalam membangun warga negara global. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur yang menganalisis berbagai teori tentang kewarganegaraan global dan pendidikan kewarganegaraan yang ada di Indonesia. Berdasarkan hasi penelitian menunjukkan bahwa Warga negara global merupakan bentuk pelaksanaan sistem kewarganegaraan yang mencangkup beberapa hak dan kewajiban dasar warga negara secara global. Warga negara global tentu harus disiapkan secara langsung khusunya pada jenjang sekolah dasar maupun sekolah menengah bahkan sampai perguruan tinggi. Melalui proses pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan diharapkan mampu menstranformasikan nilai-nilai dasar warga negara global dalam berkehidupan  bermasyarakat dan bernegara. Sehingga akan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan maupuan konflik serta isu-isu yang terjadi secara global
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN NILAI DAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Sutrisno Asyafiq
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 4, No 1 (2016): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.243 KB) | DOI: 10.24269/dpp.v4i1.56

Abstract

Pendidikan nilai adalah pendidikan yang menyosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri individu. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pengembangan dari pendidikan nilai, yakni pendidikan yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa seperti terdapat dalam setiap kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan nilai dan pendidikan kewarganegaraan tentunya sangat diperlukan dalam upaya membangun generasi muda yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mempunyai keahlian di bidangnya, dan berkarakter.  Perubahan dasar dari negara berkembang menjadi negara maju dalam bidang pendidikan tentu memperlukan pendekatan efektif dan evisian dengan pola pembelajaran yang menarik. Kepribadian bangsa akan terbentuk mana kala mampu merumuskan konsep dasar yang seimbang antara pendidikan nilai dan pendidikan kewarganegaraan. Dengan demikian perlu beberapa model pendekatan yang perlu dilakukan dalam upaya membangun kepribadian bangsa dengan penaman nilai-nilai dasar kehidupan melalu pendidikan nilai dan pendiddikan kewarganegaraan
PERAN GURU PPKn DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER MELALUI KANTIN KEJUJURAN DI MTs MUHAMMADIYAH 01 TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN Beti Andriani; Sutrisno Sutrisno; Sunarto Sunarto
EDUPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.48 KB) | DOI: 10.24269/ed.v1i1.169

Abstract

This study aims to 1) describe the implementation of "an effective self-service cafetaria to build characters value? 2) describe civic education teachers role in building students' character values through "an effective self-service cafetaria". This study is categorized as a qualitatve study in Mts Muhammadiyah 01 Tegalombo, Ponorogo regency. It is conducted by utilizing observation, interview, and documentation as the data collection techniques. The informants of this study are the headmaster, civic education teachers, the staffs of "a self-service cafetaria" and VII, VIII, and IX grade students. This study gains some results. 1) an effective self-service cafeteria can build characters values by optimizing school-management' rules and performance of the headmaster, school faculties and school curriculum development, practicing character values in the "a self-service cafetaria" implementation, and having a good operational standard for self-service cafeteria including tidiness, discipline, health, and hygiene, and applying a consistent rule and punishment for creating a good participation from the students.2) The role of civic education teachers in building students' character values through "a self-service cafeteria" is surely important. It also relates to civic education learning which is taught in the classrooms by those teachers and this lesson educates the students to comprehend the material. Therefore, the students can put the theories into practical, through a self-service cafeteria. It can be concuded that a self-service cafeteria management so influences students' participation. It is because a good management and discipline self-service cafeteria will create a clean and tidy environment. Therefore, the students will be more comfortable and motivated to buy in this self-service cafeteria. In addition, they can build their good character values.
PELATIHAN TEKNIK PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA GURU PPKn MTs DI KABUPATEN PONOROGO Prihma Sinta Utami; Sutrisno Sutrisno
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.726 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v1i1.91

Abstract

The government program in establishing the Teachers Subject (MGMP) forum in each district is a forum for subject teachers to exchange information on the latest policies and programs of the government. Regulation of Permendiknas No 35/2010 regarding technical guidance on the implementation of functional position of teachers which one of the requirements must conduct Classroom Action Research (PTK) becomes one of the problems for teachers of MGMP PPKn especially in Kabupaten Ponorogo. This is supported by the low interest of teachers in making Classroom Action Research caused by a lack of understanding about the making of the PTK itself. The purpose of this PKM activity is to provide a general overview of the steps of the implementation of PTK activities that lead to the subjects of PPKn in particular and provide mentoring classes in the making of PTK proposals. Method of implementation of activities undertaken in this PKM activity is the main implementation of the training workshop making of PTK as well as conducting a class of assistance making the PTK proposal. The results of this activity include: 1) Obtaining titles of PTK submitted by teachers MGMP PPKn Ponorogo District; 2) PTK proposal from teachers of MGMP PPKn Kabupaten Ponorogo; 3) The results of the presentation of proposals for some teachers MGMP PPKn Ponorogo District and improvements together in the classroom.Keyword: Classroom Action Research, MGMP, PPKn Subject ABSTRAKProgram pemerintah dalam membentuk forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di setiap kabupaten merupakan satu wadah bagi guru mata pelajaran untuk bertukar informasi tentang kebijakan dan program-program terbaru dari pemerintah. Adanya tuntutan peraturan Permendiknas No 35/2010 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru yang salah satu persyaratannya harus melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi salah satu problema bagi guru-guru MGMP PPKn khususnya di Kabupaten Ponorogo. Hal ini didukung dengan rendahnya minat guru dalam pembuatan Penelitian Tindakan Kelas yang disebabkan oleh pemahaman yang kurang tentang pembuatan PTK itu sendiri. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan gambaran secara umum tentang langkah-langkah pelaksanaan kegiatan PTK yang mengarah pada mata pelajaran PPKn khususnya serta menyediakan kelas pendampingan dalam pembuatan proposal PTK. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan PKM ini yang utama adalah pelaksanaan kegiatan workshop pelatihan pembuatan PTK serta melakukan kelas pendampingan pembuatan proposal PTK. Hasil dari kegiatan ini antara lain: 1)Memperoleh judul-judul PTK yang diajukan oleh guru-guru MGMP PPKn Kabupaten Ponorogo; 2) Proposal PTK dari guru-guru MGMP PPKn Kabupaten Ponorogo; 3) Hasil presentasi proposal bagi beberapa guru MGMP PPKn Kabupaten Ponorogo serta perbaikan secara bersama di dalam kelas.Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, MGMP, Mata Pelajaran PPKn
Pendidikan Kewarganegaraan Berwawasan Global Untuk Penanaman Kecakapan Belajar Dan Berinovasi Warga Negara Abad Ke-21 Sutrisno Sutrisno
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 11, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/dpp.v11i1.6515

Abstract

This study aims to analyze the role of citizenship education with a global perspective to instill learning skills and innovate in 21st-century citizens. This research is qualitative research using a special study approach. Data collection techniques with observation interviews and documentation. . The results of the study show that citizenship education with a global perspective can foster the Learning and Innovation skills of 21st-century citizens through a learning process using the global citizen project model. Global citizen project. is a green design learning model for citizenship education with a global outlook that develops the skills of young citizens in critical thinking and problem-solving, communication and collaboration as well as creativity and innovation in solving complex global problems.
The school principal's efforts in strengthening the ethics of digital citizens Alda Dea Franciska; Sutrisno Sutrisno; Hadi Cahyono
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 4, No 2 (2023): Vol 4, Issue 2 (October) 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v4i2.69386

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui upaya Kepala Sekolah dalam penguatan etika warga  digital di SMK PGRI 2 Ponorogo. 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan hambatan dalam melaksanakan program penguatan etika warga digital di SMK PGRI 2 Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian campuran yang didalamnya termuat tentang study literatur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kegiatan wawancara dan angket. Teknik analisis data yang digunakan teknik interaksi data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, serta penyajian data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1.upaya kepala sekolah dalam penguatan etika warga digital melalui; a)penyediaan sumber daya teknologi, sarana dan prasarana digital yang memadai. b) membuat tata tertib terkait etika warga digital di lingkungan sekolah. c)peningkatan spiritual terkait etika warga digital. 2.faktor pendukung dan penghambat, adanya faktor dukungan yang diantaranya; saling menjaga privasi, meningkatkan kesadaran beretika digital, penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, serta pembuatan aturan tata tertib sekolah tentang Etika Digital. Adapun faktor penghambat diantaranya; kurangnya kesadaran dan pemahaman pentingnya etika warga digital, kurangnya pengawasan, adanya kesenjangan pemahaman antara pendidik dan siswa, membuat konsentrasi terganggu, dan perubahan teknologi yang pesat menjadi tantangan bagi para pendidik.