Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Rotasi Kerja dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan Hotel Truntum Padang Dini Putri Ayu; Yuke Permata Lisna; Youmil Abrian
Nawasena: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : Nawasena : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/nawasena.v3i2.1684

Abstract

This research was conducted because there is a phenomenon that causes employee performance to decline at the Truntum Padang Hotel. The aim of this research is to explain how job rotation and workload affect employee performance. This research was conducted using quantitative descriptive methods with associative causal relationships. The research location is the Truntum Padang Hotel. The non-probability sampling type is used for purposive sampling. The data used in this research is primary data. The questionnaire created based on the Likert scale has been processed before passing the validity and reliability test process using SPSS 26.00. This research found that job rotation is an important factor in improving employee performance at the Truntum Padang Hotel. and workload have a significant influence on employee performance at the Truntum Padang Hotel. The research results show that the work rotation (X1) and workload (X2) variables are both rated very well based on statistical calculations, with average TCR values ​​of 4.36% and 4.26% respectively. employee performance (Y) is also considered very good with an average TCR value of 4.34%.
Objek Wisata Batu Runciang Nagari Silungkang Oso, Kota Sawah Lunto, Sumatera Barat Dipprayuda Putra Anwar; Jihan Hafizhah Rahmah; Nadia Sapitri; Naziroh; Yuke Permata Lisna
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 4 No. 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v4i2.2191

Abstract

Batu Runciang yang terletak di Nagari Silungkang Oso, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, merupakan objek wisata geologi berbentuk formasi batuan karst unik berusia ±299 juta tahun. Selain kekayaan geologi, kawasan ini juga menyimpan potensi budaya berupa tenun songket Silungkang dan pertunjukan musik tradisional Talempong Batuang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi untuk mengkaji potensi, tantangan, serta strategi pengembangan kawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Batu Runciang memiliki daya tarik wisata yang tinggi namun terkendala oleh infrastruktur jalan yang buruk, fasilitas umum yang minim, promosi yang kurang optimal, rendahnya partisipasi masyarakat lokal, serta ancaman terhadap keberlanjutan budaya lokal. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, diperlukan peningkatan infrastruktur, promosi wisata yang lebih masif, pemberdayaan masyarakat sekitar, serta upaya pelestarian budaya lokal melalui regenerasi generasi muda. Dengan pengelolaan berbasis geowisata berkelanjutan, Batu Runciang berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat.
Beach Tourism Destination Recommendation System in Padang City Using the ROC-MOORA Method Feriantano Sundang Pranata; Yuke Permata Lisna; Retnaningtyas Susanti
Journal of Computer Science and Informatics Engineering Vol 4 No 3 (2025): July
Publisher : Ali Institute of Research and Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55537/cosie.v4i3.1216

Abstract

Padang City's tourism sector has great potential, but there is no data-based destination recommendation system for beach tourism. This study develops a recommendation system using the Rank Order Centroid (ROC) and Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA) methods. The system evaluates 10 alternative beaches based on five criteria: entrance fees, safety, operating hours, facilities, and cleanliness. Criteria weights are determined objectively using ROC, while destination rankings are calculated using MOORA. The results show that destination A4 obtained the highest score (Yi = 0.3015). This system is proven to be able to provide objective recommendations and can be implemented in the form of a web application to support the decisions of tourists and destination managers. This study contributes to the integration of the ROC-MOORA method in the tourism domain based on decision support systems.
Randai Minangkabau: Potensi Budaya yang Perlu Diangkat di Desa Silungkang Oso Dimmy Nobel Alhamdi; Dimas Hidayatullah; Misyolayeti; Syafira Salsa Ramadintha; Yuke Permata Lisna
Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol. 1 No. 1 (2025): Ranataya: Kajian Pariwisata & Budaya
Publisher : Program Studi Destinasi Pariwisata ISI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ranataya.v1i1.7142

Abstract

Randai merupakan bentuk seni pertunjukan khas Minangkabau yang menggabungkan elemen drama, tari, musik, serta pencak silat dalam satu pementasan yang sarat akan nilai-nilai budaya. Seni tradisional ini telah lama menjadi media untuk menyampaikan ajaran moral, adat, dan sejarah yang lekat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Di Desa Silungkang Oso, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, tradisi randai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya lokal. Namun, eksistensinya mulai tergerus akibat pengaruh budaya global, kurangnya minat generasi muda, dan terbatasnya ruang ekspresi seni di tingkat desa. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka dan analisis SWOT. Studi pustaka dilakukan dengan mengkaji berbagai sumber ilmiah, artikel, serta data dari instansi pemerintah yang relevan dengan pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantangan dalam upaya pelestarian dan promosi seni randai di Silungkang Oso. Temuan penelitian menunjukkan bahwa randai memiliki potensi sebagai representasi identitas budaya dan sarana edukatif, meskipun masih menghadapi kendala dalam hal regenerasi seniman dan fasilitas pertunjukan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah desa, komunitas seni, masyarakat, dan sektor pariwisata dalam menghidupkan kembali seni randai melalui pelatihan, program kebudayaan, dan promosi digital. Dengan strategi yang tepat, randai dapat kembali menjadi aset budaya yang berperan penting dalam ekowisata dan pembangunan berkelanjutan desa.
Peran Kolam Pemandian dalam Pengembangan Ekowisata di Desa Silungkang Oso Nahrin Zakiyah; Muhammad Habibi Al-Mukarram Zuliandra; Yuke Permata Lisna
Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol. 1 No. 1 (2025): Ranataya: Kajian Pariwisata & Budaya
Publisher : Program Studi Destinasi Pariwisata ISI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ranataya.v1i1.7193

Abstract

Kolam pemandian alami di Desa Silungkang Oso, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto merupakan aset wisata alam yang potensial untuk dikembangkan dalam kerangka ekowisata berbasis masyarakat. Kejernihan air, keasrian lingkungan, dan lokasi yang strategis menjadikan kolam ini memiliki daya tarik tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan potensi kolam pemandian dalam pengembangan ekowisata, serta merumuskan strategi pengelolaan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara dengan tokoh masyarakat dan pengelola wisata, serta studi pustaka terhadap literatur lima tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolam pemandian memenuhi unsur atraksi alam, partisipasi masyarakat, dan prinsip pelestarian lingkungan. Namun demikian, tantangan masih ditemui pada aspek fasilitas pendukung dan kurangnya promosi. Oleh karena itu, strategi kolaboratif antara pemerintah desa, pelaku wisata, dan masyarakat lokal diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan dan menjadikan kolam ini sebagai destinasi unggulan berbasis ekowisata di Sawahlunto.
Strategi Pemasaran Songket Berbasis Analisis SWOT untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata Budaya di Desa Silungkang Oso, Sawahlunto Yuke Permata Lisna; Hadith Edda Saputra; Gita Olivia Utami; Selfi Nurhamida; Ridho Zalvi Putra
Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol. 1 No. 1 (2025): Ranataya: Kajian Pariwisata & Budaya
Publisher : Program Studi Destinasi Pariwisata ISI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ranataya.v1i1.7236

Abstract

Abstract Silungkang Songket is one of the cultural heritages of the Minangkabau people, famously known as the “golden thread songket.” The tradition of weaving songket has been passed down through generations in the Silungkang community, particularly by women who symbolize the figure of Bundo Kanduang. This activity has become both a primary and supplementary livelihood within households. Silungkang Oso Village, located in the Silungkang District, is one of the centers of songket artisanship as well as a tourist village with several attractive spots frequently visited by both local and outside visitors. This presents a significant opportunity to develop marketing strategies that position songket as a cultural tourism attraction. This study employs a descriptive qualitative approach using SWOT analysis and library research methods. The SWOT analysis is conducted to provide an in-depth understanding of how local songket artisans can create effective marketing strategies. Meanwhile, the library research method involves reviewing relevant theories and literature from various sources. The aim of this research is to analyze songket marketing strategies based on SWOT analysis to enhance the cultural tourism appeal of songket in Silungkang Oso Village, Sawahlunto. By identifying the factors that influence songket marketing, this study is expected to provide strategic recommendations for local entrepreneurs and government stakeholders in optimizing the potential of songket as a key element in cultural tourism development in the region. Keywords: Silungkang Songket, Silungkang Oso Village, Cultural Tourism Attraction, Marketing Strategy, SWOT Analysis Abstrak Songket Silungkang merupakan salah satu warisan budaya Minangkabau yang dikenal dengan sebutan “songket benang emas”. Tradisi menyongket telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Silungkang, khususnya para ibu yang merepresentasikan sosok Bundo Kanduang. Aktivitas ini telah menjadi pekerjaan utama maupun sampingan di rumah. Desa Silungkang Oso, yang terletak di Kecamatan Silungkang, merupakan salah satu sentra pengrajin songket sekaligus desa wisata yang memiliki berbagai spot menarik dan sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Hal ini membuka peluang besar dalam mengembangkan strategi pemasaran songket sebagai daya tarik wisata budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis SWOT dan studi pustaka (library research). Analisis SWOT digunakan untuk menggambarkan secara mendalam bagaimana para perajin songket di desa ini dapat menciptakan strategi pemasaran yang efektif. Sementara itu, studi pustaka dilakukan dengan mengkaji teori-teori dari berbagai sumber literatur yang relevan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pemasaran songket berbasis analisis SWOT guna meningkatkan daya tarik wisata budaya di Desa Silungkang Oso, Sawahlunto. Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran songket, diharapkan penelitian ini dapat memberikan rekomendasi strategis bagi para pelaku usaha dan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan potensi songket sebagai elemen penting dalam pengembangan pariwisata budaya di wilayah tersebut Kata Kunci: Songket Silungkang, Desa Silungkang Oso, Daya Tarik Wisata Budaya, Strategi Pemasaran, Analisis SWOT
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan Pelanggan di Kopigo Padang Maulidia Putri; Yuke Permata Lisna
Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus : JURNAL ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA (JIKMA)
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jikma.v2i4.2315

Abstract

This research is encouraged by issues with service quality, cost, and consumer happiness. This kind of quantitative study employs the survey method and the causal associative approach (cause and effect). Primary and secondary data kinds are employed. This study examines Kopigo Padang customers. One hundred clients made up the research sample, which was selected using the non-probability sampling method. The data collection method was through a questionnaire, also known as a This makes use of a Likert scale whose validity and reliability have been examined. SPSS 26.00 was used to process the study data. Based on the results, the Service Quality Variable with a percentage of 55%, the Price Variable with a percentage of 70%, and the Customer Satisfaction Variable with a percentage of 62% were all in the right group. Regarding the service quality value (X1), the beta or standard coefficient is obtained, which is 0.479, with a T count of 7,167, and 0.000 <0.05 as the significant level. Customer satisfaction (Y) is positively impacted by the service quality variable (X1). A standardized coefficient of 0.493 Using a significance The 0.000 <0.05 threshold is found Regarding the price value (X2). Customer satisfaction (Y) is positively impacted by the pricing variable (X2). Additionally, we discovered an Adjusted R Square value of 0,877, indicating that There is an 87.7% influence of the independent variable on the dependent variable. 12.3% was contributed by additional variables that this study did not look into.