Pariaribo, Konstantina Marthina
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FACTORS INFLUENCING ADHERENCE TO TAKING ANTIRETROVIRAL MEDICATION IN PEOPLE WITH HIV/AIDS AT THE WAENA COMMUNITY HEALTH CENTER, JAYAPURA CITY B. Hutadjulu, Marlina; Tuturop, Katarina Lodia; Adimuntja, Natalia Paskawati; Bouway, Dolfinus Yufu; Yufuai, Agustina Regina; Pariaribo, Konstantina Marthina
HEARTY Vol 12 No 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v12i1.15608

Abstract

HIV/AIDS is an infectious disease that is still a global health problem today. Efforts to prevent high transmission are by taking antiretroviral medication (ARV) to weaken the virus and improve the quality of life for people living with HIV/AIDS (PLWHA). Therefore, the level of adherence to taking ARV medication is important for PLWHA patients. The aim of this study was to determine the factors that influence adherence to ARV medication in PLWHA patients at the Waena Health Center, Jayapura City. The type of research used is observational analytical designcross sectional study. The population of PLWHA patients taking ARV medication was 82 people with sample collection using a saturated sampling technique. Data was obtained using a questionnaire and data analysis was carried out usingchi square test. The research results showed that the majority of PLWHA patients were aged 25-35 years, 41 people (50.0%), 46 people (56.1%), with the highest marital status, namely unmarried, 70 people (85, 4%), 59 people (72%) had higher education and 53 people (64.6%) worked. There were 46 patients (56.1%) who were compliant with taking ARV medication and 36 people (43.9%) were non-compliant. There was an influence of length of treatment (ρ-value = 0.006 < 0.05; RP = 2.161; CI95% (1.42-3.3), knowledge (ρ-value = 0.035 < 0.05; RP = 1.789; CI95% (1.09-2.94), and attitude (ρ-value = 0.013 < 0.05; RP = 1.953; CI95% (1.202-3.172) with adherence to taking ARV medication in PLWHA patients at the Waena Health Center, Jayapura City. In addition, it is known There was no influence of family support for PLWHA patients on adherence to ARV medication in PLWHA patients at the Waena Community Health Center, Jayapura City (ρ-value = 0.930 > 0.05; RP = 0.930; CI95% (0.561-1.56).
Pengaruh Media Sosial terhadap Asupan Gula Berlebih pada Remaha Sekolah Menengah Pertama di Kota Jayapura Asriati, Asriati; Pariaribo, Konstantina Marthina; Adimuntja, Natalia Paskawati; Nurdin, Muhammad Akbar; Nabuasa, Christin Debora; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Violita, Fajrin
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1845

Abstract

Promosi minuman tinggi gula secara masif di media sosial meningkatkan konsumsi tinggi gula masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan media sosial dengan potensi asupan tinggi gula pada anak SMP di Kota Jayapura. Penelitian survey cross sectional study dilaksanakan April-Agustus 2024 dengan sampel 371 siswa SMP usia 12-15 tahun di Kota Jayapura. Teknik Sampling menggunakan Multistage random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square Sebagian besar responden memiliki frekuensi konsumsi minuman tinggi gula dalam kategori jarang (57,1%). dan tingkat pengaruh media sosial pada kategori tinggi (79,8%). Faktor media sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat asupan minuman tinggi gula pada anak SMP (p value<0,05). Simpulan penelitian ini terdapat potensi peningkatan asupan tinggi gula anak SMP akibat pengaruh media sosial. Diperlukan peningkatan peran sekolah dan orang tua dalam mengendalikan asupan tinggi gula anak.
SKRINING TEKANAN DARAH DAN ASAM URAT PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN JAYAPURA Tuturop, Katarina Lodia; Yufuai, Agustina Regina; Pariaribo, Konstantina Marthina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30549

Abstract

Abstrak: Tenaga kerja bongkar muat (TKBM) merupakan pekerja yang melaksanakan pekerjaannya dengan risiko yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit akibat kerja atau masalah kesehatan lainnya seperti penyakit tidak menular yaitu tekanan darah tinggi dan asam urat yang berisiko menurunkan produktivitas kerja. Tujuan pengabdian untuk mengetahui status kesehatan tekanan darah dan asam urat pada TKBM. Metode dalam kegiatan ini berupa skrining tekanan darah dan asam urat serta edukasi individual. Mitra kegiatan yaitu tenaga kerja bongkar muat yang bersedia untuk dilakukan pengukuran tekanan darah dan asam urat sebanyak 80 orang. Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahap: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan skrining tekanan darah dan asam urat dan edukasi tentang bahaya hipertensi dan asam urat. Hasil skrining tekanan darah menunjukkan bahwa sebagian besar berada pada kategori normal yaitu 43 orang (53,8%) dan sebanyak 75 orang (94%) tidak ada riwayat hipertensi dalam keluarga. Sedangkan hasil skrining asam urat menunjukkan sebanyak 40 orang (50%) memiliki hasil asam urat pada kategori tinggi (tidak normal) dan sebanyak 75 orang (94%) yang tidak ada riwayat asam urat dalam keluarga. Evaluasi menunjukkan bahwa TKBM yang mengikuti kegiatan ini melakukan skrining tekanan darah dan asam urat serta mendapatkan edukasi terkait bahaya hipertensi dan asam urat, peserta cukup antusias mengikuti kegiatan ini.Abstract: Loading and unloading workers (TKBM) are workers who carry out their work with risks that can result in work-related diseases or other health problems such as non-communicable diseases, namely high blood pressure and gout, which can reduce work productivity. The purpose of the service is to determine the health status of blood pressure and uric acid in TKBM. The methods in this activity are blood pressure and uric acid screening and individual education. The activity partners are 80 loader workers who are willing to have their blood pressure and uric acid measured. This activity is carried out in three stages: planning, implementation and evaluation. At the implementation stage, blood pressure and uric acid screening and education about the dangers of hypertension and uric acid were carried out. The results of the blood pressure screening showed that most were in the normal category, namely 43 people (53.8%) and 75 people (94%) had no history of hypertension in the family. Meanwhile, the results of the uric acid screening showed that 40 people (50%) had uric acid results in the high category (abnormal) and 75 people (94%) had no history of gout in the family. The evaluation showed that TKBM who participated in this activity carried out blood pressure and uric acid screening and received education regarding the dangers of hypertension and uric acid, participants were quite enthusiastic about participating in this activity.