Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Edukasi Mandiri Kepatuhan Minum Obat ARV pada Orang yang Terinfeksi HIV di Puskesmas Sentani Rainuny, Yance R; Imba, Farhan
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.34

Abstract

HIV merupakan masalah kesehatan yang serius, yang disebabkan oleh infeksi virus HIV, penderita yang terdiagnosis HIV harus segera menddapat pengobatan ARV (Antiretroviral) yang berkerja untuk melemahkan virus dan meningkatkan daya tahan tubuh, perlu diingat bahwa pengobatan harus dilakukan rutin dan diminum pada waktu yang sama agar perkembangan virus dapat dikendalikan. Kepatuhan minum ARV dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah infeksi oppurtunistik, untuk mengatasi masalah selama masa pengobatan perlu dilakukan Health Education (HE) pada orang yang terinfeksi HIV. Kegiatan ini bertujuan memberikan imformasi kepada orang yang terinfeksi HIV yang menjalani pengobatan di Puskesmas Sentani. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa pemberian edukasi secara mandiri kepada orang yang terinfeksi HIV dengan menggunakan teknik random sampling , yang dilakukan pada tanggal 16, 17, dan 18 Juli 2024. Hasil kegiatan ditemukan sebanyak 24 (100%) penderita HIV, yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 14 (58,3%) dan laki-laki 10 (41,7%), dari 24 responden sebelum dilakukan intervensi berupa edukasi ditemukan  5 (20,8%) mempunyai pengetahuan baik dan 19 (79,1%) mempunyai pengetahuan cukup terkait kepatuhan ARV, setelah dilakukan edukasi diketahui 16 (66,6%) berpengetahuan baik dan  8 (33,4%) berepengetahuan cukup tentang kepatuhan minum obat ARV . Terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi, sebagian besar penderita HIV kooperatif dalam mengikuti kegiatan dan disarankan kepada pihak terkait agar terus meningkatkan promosi kesehatan berupa edukasi  tentang pengtingnya displin dalam menjalani terapi ARV bagi penderita HIV.
Pemberian Edukasi pada Masyarakat untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan Buang) Obat Antibiotik di SMP N2 Sentani Imba, Farhan; Rainuny, Yance R
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.40

Abstract

Upaya pengobatan penyakit akibat infeksi bakteri membutuhkan antibiotik. Kesalahan pada cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang antibiotik dapat menimbulkan resistensi, keracunan, overdosis hingga kematian dan akan mencemari lingkungan yang akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Pengetahuan merupakan hasil pengetahuan seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) merupakan suatu program edukasi kesehatan yang dibuat oleh STIKES Jayapura dalam kegiatan pengabdian untuk mewujudkan gerakan keluarga sadar obat (GKSO) bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengetahui Analisis Tingkat Pengetahuan Pasien tentang DAGUSIBU Antibiotik di Sekolah Menengah Pertama N2 Sentani 2024. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner pretest, edukasi, dan post-test. Kuesioner dilihat validasi dan reliabilitasnya terlebih dahulu dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden dengan menggunakan program SPSS. Data skoring/interval diolah dan selanjutnya dianalisis dengan SPSS juga. Data skor pre dan post dibuat dalam persen dan dilihat kategorinya meliputi: 85–95% dikategori sangat baik, 75–78% baik. Hasil kegiatan menyatakan ada perubahan tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang obat dan antibiotik setelah mengikuti kegiatan dan di akhir kegiatan sudah masuk dalam kategori sangat baik. Selanjutnya untuk tingkat kemanfaatan nilai presentasi yang didapatkan 98% siswa/i menyatakan sangat bermanfaat bagi peserta.
Evaluasi Penggunaan Obat pada Ibu Hamil Risna, Risna; Litaay, Gabriela Welma; Sari, Nawang Wulan Nago Pita; Imba, Farhan; Setyawan, Ferdinta Daniasta
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 7 No 1 (2025): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v7i1.14200

Abstract

This study aims to determine the pattern and level of safety of drug use in pregnant women in the Working Area of ​​Health Center X, Jayapura Regency. The method used is descriptive observational research. The results of the study showed that there are groups of drugs that are most often used during pregnancy are iron tablets (100%), vitamins (85.71%), Calcium (77.14%), Folic Acid (65.71%), and nausea and vomiting drugs (34.28%). In terms of the level of safety of the drugs used, there are 3 types of medications with category C (15%) and 7 types of drugs that have not been categorized 35%. In conclusion, drugs used during pregnancy, both with a doctor's prescription and self-medication, are generally safe. Still, there are several drugs and supplements whose safety category is C and unknown (N) according to the FDA. Keywords: FDA, Pregnant Women, Drugs, Self-Medication
Penyuluhan Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Seks Pra Nikah Pada Remaja Di SMA YPK I Sereh Papua Sembiring, Lisma Natalia Br; Setyawan, Ferdinta Daniasta; Imba, Farhan
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3: Mei 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v4i3.8059

Abstract

Pengetahuan remaja yang masih kurang tentang kesehatan reproduksi seks pranikah menjadi sebuah permasalahan di kalangan remaja sehingga terdapat remaja yang sudah aktif melakukan seks pranikah. Kegiatan seks pranikah yang dilakukan merupakan salah satu penyebab remaja rentan akan tertular penyakit seksual dan terinfeksi HIV/AIDS. Tujuan: untuk mengetahui pentingnya menjaga kesehatan reproduksi seks pra nikah pada remaja di SMA YPK Sereh Papua. Metode : metode edukasi dipercaya mampu meningkatkan pengetahuan remaja serta mengubah perilaku remaja secara individu, kelompok, maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Hasil: pengetahun tentang pentingnya kesehatan reproduksi seks pra nikah di SMA YPK Sereh pada kategori baik.
Optimization and characteristics of selfnanoemulsifying drug delivery system (snedds) components diclofenac sodium fractional method factorial design (ffd) setiyawan, ferdinta; Herman, Herman; Imba, Farhan
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 14 No 1 (2025): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v14i1.531

Abstract

S SelfNanoEmulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) is a drug delivery system designed to increase the solubility and bioavailability of active substances that are difficult to dissolve in water, such as sodium diclofenac. Diclofenac sodium SNEDDS was optimized using FFD. Variables: oil, surfactant, co-surfactant, and mixing time. Responses: droplet size, PDI, and drug loading. Evaluation: DLS, UV-Vis, and stability tests. This study aims to optimize the formulation of SNEDDS sodium diclofenac using the Fractional Factorial Design (FFD) method to obtain a formula with the best characteristics. The main parameters analyzed include entrapment efficiency (%), vesicle size (nm), zeta potential (mV), and polydispersity index (PDI). The results showed that Formula F12 was the best formula with the highest desirability value (0.96). This formula has an entrapment efficiency of 92.5%, the smallest vesicle size (118 nm), and high electrostatic stability with a zeta potential of -36.0 mV and a low polydispersity index (0.20). In addition, Formulas F8 and F4 are also included in the optimum category with desirability values of 0.94 and 0.92, respectively. With small vesicle size and high stability, this SNEDDS formula has the potential to increase the bioavailability of diclofenac sodium, so it can be further developed as a more effective drug delivery system in pharmaceutical applications.
EKSPLORASI PENGGUNAAN TANAMAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL PADA MASYARAKAT DI DISTRIK EBUNGFAUW, KABUPATEN JAYAPURA Litaay, Gabriela Welma; Imba, Farhan; Pitasari, Nawang Wulan Nago; Setyawan, Ferdinta Daniasta; Risna, Risna
DINAMIS Vol 22 No 1.Juli (2025): Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jd.v22i1.Juli.1542

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi pemanfaatan tumbuhan obat di Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Eksplorasi dilakukan terhadap jenis-jenis tumbuhan obat dan bagian yang dimanfaatkan dalam menyembuhkan dan mencegah penyakit di masyarakat Distrik Ebungfauw. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik observasi melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria. Penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling pada tiga kampung di Distrik Ebungfauw yaitu Kampung Ebungfa, Kamayakha dan Babrongko. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat 36 jenis tumbuhan obat yang berasal dari 22 famili yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional dengan cara dimakan langsung, ditumbuk, diseduh, direndam dan direbus. Pengolahan tanaman obat yang paling banyak dilakukan adalah dengan direbus. Tanaman obat yang dimanfaatkan umumnya memiliki manfaat untuk mencegah dan mengobati beberapa penyakit. Terdapat 37 jenis penyakit dan 12 kelompok penyakit yang dapat disembuhkan dengan pemanfaatan tumbuhan obat di Distrik Ebungfauw. Kelompok penyakit yang paling banyak disembuhkan menggunakan tanaman obat adalah kelompok penyakit saluran pernafasan yaitu flu. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah: akar, batang, kulit batang, daun, bunga, buah, kulit buah, biji, dan umbi. Bagian tumbuhan yang banyak digunakan adalah bagian daun.
Optimizing Curcumin SNEDDS via D-Optimal Design and Evaluating Wound Healing Efficacy in Wistar Rats Setyawan, Ferdinta Daniasta; Herman; Imba, Farhan
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 10 No. 3 (2025): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v10i3.393

Abstract

Curcumin, a bioactive compound extracted from turmeric, exhibits extensive pharmacological properties, including anti-inflammatory and wound-healing activities. Nevertheless, its clinical application is hindered by low aqueous solubility and poor bioavailability. This study aimed to optimize a curcumin-loaded Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) using a D-Optimal experimental design to improve its solubility, stability, and therapeutic efficacy. The SNEDDS formulation was developed by varying the proportions of oil, surfactant, and co-surfactant. The optimized formulation demonstrated a particle size of 120 nm and an encapsulation efficiency of 94.5%, significantly accelerating wound closure by 98% within 14 days in Wistar rats. These results highlight the potential of curcumin SNEDDS as an effective topical formulation for wound therapy.
Pharmaceutical Service Standards at Inpatient Health Center Imba, Farhan; Sari, Nawang Wulan Nago Pita; Setyawan, Ferdinta D.; Rainuny, Yance R; Risna, Risna
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 1 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i1.5512

Abstract

Pharmaceutical services are direct and accountable assessments of patients' pharmaceutical needs, with the objective of enhancing their quality of life by achieving positive results. The objective of this investigation is to investigate pharmaceutical services in the Kerem district in accordance with the Regulation of the Minister of Health No 2012 and Regulation No 74 of 2016 regarding the requirements for pharmaceutical services in medical centers. A cross-sectional methodology is employed in this descriptive study. The data obtained via surveys and checklists was derived from direct observation at Puskesmas pharmacies during the presence of pharmacists or pharmacy technicians. The collected data were analysed in conjunction with the established standards in the literature and evaluated using the Chi-Square test. The study's findings indicate that the Kerom Regency Health Centre attained a score of 64 in the execution of pharmaceutical service criteria. The category exhibiting the greatest level of satisfaction was the satisfied category, with a percentage of 74.7%. The chi-square test is employed in statistical analysis to examine the correlation between patient demographic variables, including age, gender, occupation, and patient satisfaction. This study yielded statistically significant results with a P-value less than 0.05.
Evaluation of Antibiotic use with the ATC/DDD Method and DU 90% on Respiratory Tract Infection Patients Sari, Nawang Wulan Nago Pita; Imba, Farhan; Risna, Risna; Litaay, Gabriela Welma
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 1 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i1.5513

Abstract

Drug availability is one of the factors in the success of pharmaceutical services at the community health center (Puskesmas) as a Primary Health Facility (FKTP). The aim of this study was to determine the quantity of antibiotic use using the ATC/DDD method and DU 90%, as well as the percentage of antibiotic prescription conformity with the National Formulary (Fornas). The method used was an observational cross-sectional study with a descriptive approach. Data were collected retrospectively for the period of May to October 2024 at Khomba Health Center, Jayapura Regency. The results of this study indicate that the most commonly used antibiotic was Amoxicillin with a value of (1996.36 DDD/1,000/year). The antibiotic included in the DU 90% segment was Amoxicillin, and the level of prescription conformity with the National Formulary (Fornas) reached 100%.
Evaluation of the Implementation of Pharmaceutical Service Standards at the Keerom District Health Center, Indonesia Imba, Farhan; Wiwin Herdwiani; Tri Wijayanti
Open Access Indonesian Journal of Medical Reviews Vol. 4 No. 2 (2024): Open Access Indonesian Journal of Medical Reviews
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/oaijmr.v4i2.545

Abstract

Pharmaceutical services are an integral part of health services that focus on optimizing drug use to achieve optimal therapeutic results. Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards at Health Centers is a reference in providing quality pharmaceutical services. This study aims to evaluate the implementation of pharmaceutical service standards at the Keerom District Health Center. This research uses a descriptive method. Data was collected through questionnaires and observation sheets at 6 Health Centers in Keerom District. Data were analyzed using SPSS to calculate percentages and average values. The research results show that the level of implementation of pharmaceutical service standards at the Keerom District Health Center is in the good category with an average value of 78-84%. The categories with the highest scores are the pharmaceutical preparation management category (84%) and the drug information services category (82%). The category with the lowest score is the quality assurance category (78%). In conclusion, the overall implementation of pharmaceutical service standards at the Keerom District Health Center has reached the good category. Improvement efforts need to be made in several categories, such as quality assurance, to achieve optimal pharmaceutical services.