Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Lembaga Pelatihan Kerja Al-Kautsar dalam Pengembangan Industri Sepatu di Desa Ciburial Mulyasari, Heni; Putera, Yanuar Eka; Shobari, Alif Nur; Priantoro, Alfian; Salsabila, Anbar Rania; Rivanda, Arzeta; Asy-Syifa, Elisa Meira Suci; Qodri, Fazrilla Nurul; Regianto, Helena Alfitri; Fauzan, Jundi Muhammad; Salimah, Najwa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 7 (2024): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i7.1371

Abstract

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Al-Kautsar didirikan pada Februari 2023 dengan tujuan memfasilitasi masyarakat yang ingin bekerja di industri sepatu. LPK ini menawarkan program pelatihan menjahit upper sepatu dengan durasi 100 jam atau 12-15 hari. Metode pengajaran yang digunakan adalah kombinasi teori 30% dan praktik 70%. Saat ini LPK Al-Kautsar memiliki 6 staf pengajar dan 1 teknisi. LPK ini berfokus pada kerjasama dengan industri sepatu Chang Shin untuk menyiapkan peserta dengan keterampilan dasar yang siap bekerja. Tantangan utama yang dihadapi adalah banyaknya masyarakat di luar persyaratan yang memaksa ingin mengikuti pelatihan. LPK Al-Kautsar juga memiliki program pelatihan gratis bagi masyarakat kurang mampu. Dalam 5 tahun ke depan, LPK berencana untuk melakukan akreditasi nasional dan meningkatkan adaptasi terhadap perubahan teknologi industri.
Analisis Manajemen Risiko pada UMKM Angrkingan di Indonesia Raynan, Muhamad Dzikry; Mulyasari, Heni
PENG: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 2 No. 2 (2025): Juli: Development Economics and Regular Economics
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/fz8gfr32

Abstract

UMKM angkringan di Indonesia berperan penting dalam perekonomian lokal, namun menghadapi berbagai risiko yang dapat mengancam keberlanjutan pada UMKM Angkringan. Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis manajemen risiko yang diterapkan pada UMKM angkringan dengan mengidentifikasi, menilai, dan merespons risiko, serta mengontrol dampaknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi serta jurnal untuk mendapatkan data terhadap usaha Angkringan. Hasil analisis menunjukkan beberapa risiko utama, termasuk gangguan pada rantai pasokan, arus kas yang tidak stabil, dan persaingan yang ketat. Hal ini menunjukan bahwa usaha Angkringan perlu strategi manajemen risiko yang baik, yang dapat memperkuat posisi angkringan di pasar, meningkatkan daya saing dan memastikan keberlangsungan usaha. Penelitian ini memberikan solusi yang dapat digunakan untuk menangani risiko yang akan dihadapi. Dengan menerapkan langkah-langkah dalam menangani risiko diharapkan UMKM Angkringan di Indonesia dapat bertahan untuk keberlangsungan usaha.
Analisis Manajemen Risiko pada “Fabulous Legacy Internet Cafe” Kota Bandung dengan Menggunakan Framework ISO 31000 Dhaifullah, Muhammad Najmi; Mulyasari, Heni
PENG: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 2 No. 2 (2025): Juli: Development Economics and Regular Economics
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/5e6h5361

Abstract

Fabulous Legacy Internet Cafe yang berlokasi di Bandung, merupakan sebuah tempat yang menyediakan akses infrastruktur Internet dengan berbagai koneksi dan komputer sebagai perangkat akses. Usaha ini termasuk kategori UMKM yang memiliki peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Meskipun internet cafe menghadapi tantangan akibat kemajuan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat, keberadaannya tetap relevan sebagai penyedia akses internet. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kerangka kerja ISO 31000 untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai risiko yang dihadapi, termasuk risiko keuangan, sumber daya manusia, operasional, pasar, pemasaran, dan hukum. Hasil analisis menunjukkan bahwa Fabulous Legacy Internet Cafe perlu meningkatkan pengelolaan risiko agar dapat bersaing lebih baik dengan kompetitor. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman manajemen risiko dalam membantu UMKM mengelola risiko secara efektif
KAJIAN HISTORIS MAQASHID SYARIAH SEBAGAI TEORI HUKUM ISLAM Farikhin, Ahmad; Ridwan, Ahmad Hasan; Mulyasari, Heni
Asy-Syari'ah Vol. 24 No. 2 (2022): Asy-Syari'ah
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v24i2.19332

Abstract

Abstract: The term maqashid was first proposed by al-Hakim al-Tirmidzy in the third century Hijiriyah, but has been conceptually invented and used since prophetic times with different terms. This study aims to find historical traces of maqashid sharia from original sources from time to time as sources of Islamic law after the Quran, Hadith, Ijma and Qiyas, which are discussed by contemporary scholars as solutions and breakthroughs in answering the legal vacuum caused by rapid changes. This research uses the istiqrai tahlili bayani method which focuses on tracing the traces of maqashid in Islamic scientific treasures. This research concludes that: First, maqashid sharia as a theory of Islamic law as it is known today by al-Juwaeny and elaborated by his disciple named al-Ghazaly later became a comprehensive scientific discipline by al-Syathiby in the eighth century Hijri; Secondly, the discussion of maqashid in this century has developed further with the addition of al-dharuriyat points according to the essential needs of contemporary Muslims such as guarding the people and the state not only sufficiently guarding al-dharuriyat but needing the development of al-dharuruyat points in order to support the progress of Muslims in various spheres of life; Third, maqashid sharia is the result of ijtihad that can change and develop according to the demands of progress as a solution that Islam can offer to the challenges of the times as initiated by Auda.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jejak historis maqashid syariah dari sumber orisinal pada masa ke masa sebagai sumber hukum Islam setelah al-Quran, Hadits, Ijma dan Qiyas yang menjadi bahasan para cendikiawan kontemporer sebagai solusi dan terobosan dalam men­jawab kekosongan hukum akibat derasnya perubahan. Istilah maqashid pertama kali dikemukakan oleh al-Hakim al-Tirmidzy pada abad ketiga Hijiriyah, tetapi secara konseptual telah ditemukan dan digunakan sejak zaman kenabian dengan istilah yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan metode istiqrai tahlili bayani yang berfokus pada penelusuran jejak maqashid dalam khazanah keilmuwan Islam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama,  maqashid syariah sebagai teori hukum Islam seperti yang dikenal saat ini oleh al-Juwaeny dan dielaborasi oleh muridnya yang bernama al-Ghazaly kemudian menjadi disiplin ilmu pengetahuan secara komprehensip oleh al-Syathiby pada abad ke delapan Hijriyah; Kedua, pembahasan maqashid pada abad ini telah ber­kembang lebih jauh dengan adanya penambahan poin al-dharuriyat sesuai kebutuhan esensial umat Islam kontemporer seperti menjaga umat dan negara bahkan tidak hanya cukup menjaga al-dharuriyat namun perlu pengembangan poin-poin al-dharuruyat demi mendukung kemajuan umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan; Ketiga, maqashid syariah merupakan hasil ijtihad yang bisa berubah dan berkembang sesuai tuntutan kemajuan sebagai solusi yang dapat ditawarkan Islam terhadap tantangan zaman seperti yang digagas oleh Auda.
LITERASI KEUANGAN SYARIAH PEKERJA MIGRAN INDONESIA: PELATIHAN PENDIRIAN BAITUL MAL WAT-TAMWIL DI BRUNEI DARUSSALAM Mustikasari, Molly; Mulyasari, Heni; Haryadi, Yudi; Fitriyani, Nida
Jurnal PkM MIFTEK Vol 6 No 1 (2025): Jurnal PkM MIFTEK
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/miftek/v.6-1.2190

Abstract

Indonesian Migrant Workers (PMI) in Brunei Darussalam face various economic challenges, including low sharia financial literacy, less than optimal financial management, and limited access to formal financial services. This study aims to improve PMI's sharia financial literacy through training in establishing Baitul Maal Wat-Tamwil (BMT) as a sustainable economic solution for 15 members of the Indonesian Community Association (PERMAI). The method used is interactive online and offline training that includes material delivery, simulations, and technical assistance in establishing and managing BMT. The results of the training showed that participants gained an understanding of the concept of sharia finance, financial planning, and management of community-based financial institutions. This program also opens up opportunities for PMI to build economic independence and strengthen social networks in their environment. With this approach, it is hoped that similar training models can be applied in other PMI communities abroad
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN K-BANK BUKOPIN SYARIAH TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Bandung 2021-2023) Ma’arif, Sohibul; Mulyasari, Heni
ASH-SHIDQU: JURNAL EKONOMI SYARIAH Vol 1 No 1 (2025): Ash-Shidqu: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52496/ashshidqu.v1i1.737

Abstract

This research was conducted to determine the influence of K-Bank Bukopin Syariah Service Quality on Student Satisfaction, with the UMBandung sharia economics study program as the research object. The sampling technique used in this research is random sampling. The population used was 83 with a sample of 83 using a descriptive quantitative approach. The data analysis technique used is a simple linear regression test. The results of the research show that the t-count value of the service quality variable is 8.073 > t table of 1.989 and the significance value is 0.000 < 0.05. And the magnitude of this influence is 44.6% influenced by service quality while the remaining 55.4% influenced by other variables outside that were not identified by the researcher.