Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar

Studi Interaksi Sosial Siswa Reguler terhadap Siswa Berkebutuhan Khusus di SDN Purwoyoso 04 Nuryadi, Anisha Anggi; Sania, Neila Faridatus; Rokhim, An Najmun Nuri; Fitammami, Vrida; Jannah, Dyah Nur Hidayatun; Sari, Fidiya Maya; Putra, Galih Mahardika Cristian
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i2.1453

Abstract

SD Negeri Purwoyoso 04 Kota Semarang menerapkan sistem pendidikan inklusi. Hal ini dilakukan agar semua anak mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Namun, praktik di lapangan menunjukkan bahwa interaksi sosial antara siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus memiliki hambatan yang sangat terlihat, keberhasilan pendidikan inklusif tidak hanya bergantung pada fasilitas dan kurikulum, tetapi sangat dipengaruhi oleh kualitas interaksi sosial antar siswa. Sikap kepedulian, toleransi, kerja sama, dan penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK menjadi faktor kunci yang menentukan keberhasilan integrasi sosial di kelas. Sayangnya, masih sedikit kajian mendalam yang mengungkap dinamika interaksi sosial dalam ruang kelas inklusif secara nyata, khususnya di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi sosial dan respon siswa reguler terhadap siswa berkebutuhan khusus dengan tipe tunagrahita sedang di kelas 4B SD Negeri Purwoyoso 04. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam dengan guru kelas serta pengamatan terhadap perilaku siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkebutuhan khusus mengalami keterbatasan dalam aspek kognitif, komunikasi, dan interaksi sosial, serta menunjukkan perilaku yang tidak sesuai norma sosial. Respon siswa reguler terhadap siswa berkebutuhan khusus tergolong beragam, dengan persentase sikap kepedulian 60% (sedang), kerja sama 45% (rendah), toleransi 80% (tinggi), dan penerimaan sosial 55% (sedang). Guru telah berupaya memberikan edukasi tentang kondisi siswa berkebutuhan khusus guna meningkatkan empati dan pemahaman siswa reguler. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun hambatan masih ada, terdapat potensi untuk membangun lingkungan inklusif melalui pendekatan yang berkelanjutan dan kolaboratif di lingkungan sekolah.
Pembelajaran Bilingual di SD: Kajian Mendalam Metode, Teknik Pengajaran, Strategi, dan Evaluasi Enrica, Caroline; Aura, Fisabillah; Maelani, Dea Ananda Eka; Sania, Neila Faridatus; Hidayah, Syilfa Ridhotul; Nuryadi, Anisha
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i3.1452

Abstract

Pembelajaran bilingual di sekolah dasar semakin mendapat perhatian dalam konteks pendidikan global karena diyakini mampu meningkatkan kompetensi bahasa sekaligus memperkaya aspek kognitif, sosial, dan budaya siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan pembelajaran bilingual di SDN Tugurejo 03 Kota Semarang dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi-experimental) desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas III yang menjadi kelompok eksperimen. Intervensi dilakukan melalui penerapan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar tambahan dalam pembelajaran tematik dengan memanfaatkan strategi translanguaging, media visual, serta metode interaktif. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar, observasi, dan angket, kemudian dianalisis menggunakan uji paired sample t-test dengan bantuan perangkat lunak SPSS 27. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan nilai rata-rata siswa dari 60,34 pada pretest menjadi 77,88 pada posttest. Peningkatan ini dipengaruhi oleh penggunaan metode interaktif, translanguaging, serta keterlibatan guru dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. Selain itu, integrasi budaya lokal turut memperkuat pemahaman siswa dan menjaga identitas budaya mereka. Dengan demikian, pembelajaran bilingual terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar sekaligus memperkuat kompetensi komunikasi siswa. Penelitian ini menekankan pentingnya kesiapan guru, dukungan orang tua, serta penyediaan media pembelajaran yang relevan untuk mendukung keberlanjutan program bilingual di sekolah dasar.