Claim Missing Document
Check
Articles

Kesiapan Mahasiswa Keperawatan Dalam Aspek Pengetahuan Dan General Skills Untuk Menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015 Werdani, Yesiana Dwi Wahyu
JURNAL NERS LENTERA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.851 KB)

Abstract

Pendahuluan: Asean Economic Community (AEC) adalah persaingan pasar bebas di negara-negara ASEAN dalam bidang barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik, dan aliran modal. Tenaga perawat merupakan salah satu sektor jasa yang memiliki mobilitas luas, sehingga mahasiswa keperawatan yang merupakan ujung tombak generasi dapat memiliki kesempatan untuk meraih peluang kerja yang kompetitif. Tujuan penelitian mengetahui kesiapan mahasiswa keperawatan dalam aspek pengetahuan dan general skills dalam menghadapi Asean Economic Community 2015. Metode: Desain penelitian deskriptif, populasi adalah seluruh mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. Jumlah sampel sebanyak 106 mahasiswa yang diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil: pengetahuan responden tentang ASEAN dan 3 pilar ASEAN, mayoritas berada pada tingkatan cukup dengan persentase masing-masing secara berurutan yaitu sebesar 61% dan 50%. Mayoritas kemampuan general skills dalam bahasa inggris pada tingkatan baik yaitu sebesar 47% dan kemampuan teknologi informasi pada tingkatan sangat baik 72%. Diskusi: Belum optimalnya pengetahuan responden tentang ASEAN dikarenakan belum cukupnya paparan informasi melalui pembelajaran resmi ataupun media massa. General skills dalam berbahasa inggris dan penguasaan teknologi informasi merupakan bekal dasar dalam menghadapi AEC.
Pengaruh Positif Modifikasi Senam Jantung Dan Yoga Pada Hipertensi Stage 1 Werdani, Yesiana Dwi Wahyu
JURNAL NERS LENTERA Vol 1 (2013)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.038 KB)

Abstract

Manajemen penderita hipertensi (tekanan darah sistolik > 140 mmHg, diastolik > 90 mmHg) masih mengutamakan pengobatan tanpa diimbangi oleh modifikasi gaya hidup. Tujuan penelitian adalah untuk membandingkan efek senam jantung, yoga (asana & pranayama), serta modifikasi senam jantung dan yoga, untuk menurunkan tekanan darah dan frekuensi nadi istirahat pada penderita hipertensi stage 1. Desain yang digunakan adalah nonequivalent groups pre test-post test. Populasinya adalah semua penderita hipertensi stage 1 di Puskesmas Pakis, di antaranya 42 responden dipilih sesuai kriteria inklusi. Variabel independen adalah senam jantung, yoga, serta modifikasi senam jantung dan yoga, sedangkan variabel dependen adalah tekanan darah dan frekuensi nadi istirahat. Alat ukur yang digunakan adalah mercury sphygmomanometer, stetoscope, dan polar heart rate monitor watch. Data dianalisis dengan uji one way anova. Hasil menunjukkan bahwa modifikasi senam jantung dan yoga secara signifikan menurunkan tekanan sistolik (p= 0,002), tekanan diastolik (p=0,028), dan frekuensi nadi istirahat (p=0,001). Latihan fisik berupa senam jantung dan yoga merupakan stimulator bagi tubuh, yang bila dilakukan berulang-ulang dan teratur, dapat meningkatkan respon adaptasi fisiologi tubuh.
Pengaruh Beban Kerja Mental Perawat terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta di Surabaya (The Effect of Nurse’s Mental Workload to the Level of Patient’s Satisfaction in Private Hospital around Surabaya) Werdani, Yesiana Dwi Wahyu
JURNAL NERS LENTERA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.884 KB)

Abstract

Pendahuluan: Perawat dalam menjalankan tugasnya memiliki tanggungjawab yang besar kepada pasien/keluarganya. Peran ini menuntut profesionalitas tinggi, yang dapat berdampak pada peningkatan beban kerja mental perawat, dan berpengaruh pula pada tingkat kepuasan pasien. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh beban kerja mental perawat terhadap tingkat kepuasan pasien. Metode: Desain penelitian asosiatif, populasi perawat dan pasien/ keluarga di 3 RS Swasta di Surabaya. Besar sampel 89 perawat diambil melalui proportionate stratified random sampling dan 89 pasien/ keluarga melalui purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner beban kerja mental NASA-TLX, dan kuesioner tingkat kepuasan pasien. Uji Statistik menggunakan ordinal regression P < 0.05. Hasil: Terdapat pengaruh yang bermakna antara beban kerja mental perawat terhadap tingkat kepuasan pasien yaitu p = 0.000. Pembahasan: Tingginya beban kerja mental perawat disebabkan oleh tingginya Bed Occupation Rate RS, dengan klasifikasi tingkat ketergantungan pasien terbanyak adalah total care, namun ternyata dalam kondisi tersebut, perawat masih dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien, dengan mayoritas pasien menyatakan puas, dan walaupun masih sedikit yang menyatakan sangat puas. Kesimpulan: Beban kerja mental memberikan pengaruh secara bermakna terhadap tingkat kepuasan pasien di rumah sakit swasta.
PENGARUH SENAM JANTUNG TERHADAP DURASI PENURUNAN TEKANAN DARAH DAN NADI ISTIRAHAT PADA HIPERTENSI STADIUM 1 (The Effect of Heart Exercises on the Duration of Blood Pressure and Resting Heart Rate Decrease in Hypertension Stage 1) Werdani, Yesiana Dwi Wahyu; Sawo, Elisabeth Bebhe
JURNAL NERS LENTERA Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.29 KB)

Abstract

Pendahuluan: Perubahan gaya hidup dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap terjadinya hipertensi. Salah satu penatalaksanaan hipertensi dapat berupa terapi non farmakologis yaitu senam jantung. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh senam jantung terhadap durasi penurunan tekanan darah dan nadi istirahat pada pasien hipertensi stadium 1. Metode: Desain yang digunakan adalah Time Series Design. Populasi pasien hipertensi stadium 1 yang berada di wilayah Dinoyo RW IV, dengan jumlah sampel 15 responden, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Variabel independen adalah senam jantung, variabel dependen adalah durasi penurunan tekanan darah dan nadi istirahat. Alat ukur yang digunakan adalah sphygnomanometer mercury, stetoscope, jam tangan analog. Data dianalisis dengan uji Paired T-Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mulai tampak adanya penurunan yang signifikan pada minggu ke-4, dengan nilai p = 0,042 untuk tekanan darah sistole dan 0,027 untuk tekanan darah diastole. Sedangkan penurunan signifikan pada nadi istirahat mulai tampak pada minggu ke-3, dengan nilai p = 0,04. Pembahasan: Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan proses adaptasi dan peningkatan elastisitas pembuluh darah pada latihan fisik yang dilakukan secara teratur. Kesimpulan: Senam jantung efektif untuk meningkatkan elastisitas pembuluh darah pada penderita hipertensi stadium 1.
PENGARUH MODIFIKASI SENAM JANTUNG+YOGA TERHADAP KADAR SERUM KOLESTEROL PENDERITA HIPERTENSI STADIUM 1 Wahyu Werdani, Yesiana Dwi
JURNAL NERS LENTERA Vol 2 (2014)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.968 KB)

Abstract

Saat ini manajemen penderita hipertensi di masyarakat masih mengutamakan pengobatan tanpa diimbangi oleh modifikasi gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan efek senam jantung, yoga (asana & pranayama), serta modifikasi senam jantung+yoga terhadap kadar kolesterol serum pada hipertensi stadium I. Desain yang digunakan adalah nonequivalent group pre-post test. Populasinya adalah semua pasien hipertensi stage 1 di RW IV Pakis Surabaya, di antaranya 27 orang diambil sebagai responden sesuai kriteria inklusi. Responden dibagi dalam 3 kelompok eksperimen. Variabel independennya adalah: 1) senam jantung, 2) yoga (asana & pranayama), dan 3) modifikasi senam jantung+yoga. Variabel dependennya adalah kadar kolesterol serum yang diukur dengan alat pengukur kolesterol (Easy Touch GCU). Data dianalisis dengan uji One Way Anova. Hasilnya menunjukkan bahwa modifikasi senam jantung+yoga lebih berhasil menurunkan kadar kolesterol serum (p = 0.001) dibandingkan dengan yang non-modifikasi. Modifikasi senam jantung+yoga merupakan stimulator bagi tubuh, yang bila dilakukan secara berulang-ulang dan teratur, meningkatkan respon adaptasi fisiologis dari organ-organ tubuh
PENGARUH YOGA ASANAS TERHADAP SKOR ANKLE-BRACHIAL INDEX DAN INTENSITAS INTERMITTENT CLAUDICATION PADA PASIEN PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE Wahyu Werdani, Yesiana Dwi
JURNAL NERS LENTERA Vol 2 (2014)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.717 KB)

Abstract

Peripheral Arterial Disease (PAD) adalah stenosis progesif arteri pada ekstremitas bawah, yang menyebabkan ketidaklancaran aliran darah, sehingga skor Ankle-Brachial Index (ABI) dapat menurun, dan dapat menimbulkan Intermitten Claudication (IC). Tujuan penelitian ini adalah membuktikan pengaruh yoga asanas terhadap skor ABI dan intensitas IC pada pasien peripheral arterial disease. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment Design dengan pendekatan Nonequivalent Groups Pre Test-Post test. Populasinya adalah penderita PAD di RW III Kelurahan Keputran Surabaya. Sampel berjumlah 36 orang dikumpulkan dengan teknik purposive sampling, dan dibagi dua menjadi kelompok kontrol dan kelompok dengan intervensi. Variabel independennya adalah yoga asanas, sedang variabel dependennya adalah adalah skor ABI dan intensitas IC. Instrumen yang digunakan adalah sphygmomanometer aneroid, arterial dopler, dan Numeric Rating Scale. Beda skor ABI untuk kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol, diuji dengan independent samples t-test, dengan hasil p = 0.000. Beda intensitas IC antara kedua kelompok diuji dengan Mann Whitney U-Test, dengan hasil p = 0.000. Kesimpulannya adalAah yoga asanas menyebabkan otot berkontraksi dan vasodilatasi, yang meningkatkan skor ABI dan menurunkan intensitas IC
Self-Efficacy Affects Cancer Patients in Solving Problems, Seeking Support and Avoiding Problems as Coping Mechanisms Werdani, Yesiana Dwi Wahyu; Silab, Pascalis Arief Ardiansyah
Nurse Media Journal of Nursing Vol 10, No 2 (2020): (August 2020)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nmjn.v10i2.26803

Abstract

Background: Cancer is a disease that causes various physical and mental problems. Being diagnosed with cancer affects the self-efficacy and behavior of individuals to choose a coping mechanism in facing the problem.Purpose: This study aimed to determine the effect of self-efficacy on solving problems, seeking support, and avoiding problems as coping mechanisms in cancer patients.Methods: A cross-sectional study was conducted on 45 cancer patients selected using a total sampling technique from two public health centers in Surabaya, Indonesia. Data were collected using the General Self-Efficacy Scale and Coping Strategy Indicator, and analyzed using the Shapiro Wilk for data normality, and linear regression to determine the effects of self-efficacy on solving problems, seeking support, and avoiding problems with p< 0.05.  Results: The results showed the participants’ rate of self-efficacy levels (M=3.26), and coping mechanism levels in solving problems (M=3.46), seeking support (M=2.88), and avoiding problems (M=3.27), as well as mean scores of self-efficacy (32.6±3.8), solving problems (34.6±3.8), seeking support (31.8±3.7), and avoiding problems (32.7±3.2). Based on the linear regression test, there was a significant effect self-efficacy on solving problems (p<0.001; R2=0.97), seeking support (p<0.001; R2=0.98), and avoiding problems (p<0.001; R2=0.98) as coping mechanisms.  Conclusion: Cancer patients who had high self-efficacy scores would choose solving problems and seeking support as the coping mechanisms, but those with lower scores on self-efficacy prefer to avoid the problems.
Aktivitas Antioksidan Minuman Daun Beluntas Teh Hitam (Pluchea indica Less-Camelia sinensis) Paini Sri Widyawati; Tarsisius Dwi Wibawa Budianta; Yesiana Dwi Wahyu Werdani; Maria Olivia Halim
agriTECH Vol 38, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.196 KB) | DOI: 10.22146/agritech.25699

Abstract

The research was conducted to explore the potency of pluchea leaves-black tea drink as antioxidant at various proportions. The research used a single factor randomized block design of pluchea leaves and black tea proportions, including 100:0; 75:25; 50:50; 25:75; and 0:100% (w/w). Each of it was repeated five times. The parameters observed in this study were secondary metabolites, total phenolic, total flavonoids, free radical DPPH scavenging activity, and iron reducing power. The data were statistically analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) at α = 5%, if the analysis showed a significant effect then it was continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Data was stated as mean ± standard deviation. The results showed that the secondary metabolites containing in drink from pluchea leaves and black tea at various proportions were alkaloids, flavonoids, phenolics, saponins, tannins, and cardiac glycosides. The increasing of black tea proportion in samples added the intensity of alkaloids, phenolics, flavonoids, saponins, and cardiac glycosides compounds detected, but the tannins were decreased. These secondary metabolites were correlated with total phenolic content (TPC) and total flavonoid content (TFC). The increasing of black tea proportion in drink significantly decreased DPPH free radical scavenging activity and iron ion reducing power, except for 100% black tea proportion. Tannin compounds seems determining antioxidant activity.  Based on coefficient correlation between TPC or TFC and DPPH free radical scavenging activity or iron ion reducing power, the result showed that DPPH free radical scavenging activity was dominantly contributed by TPC and iron ion reducing power was determined by TPC and TFC. ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi minuman daun beluntas teh hitam sebagai antioksidan pada berbagai proporsi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor, yaitu proporsi daun beluntas teh hitam meliputi 100:0; 75:25; 50:50; 25:75; dan 0:100% (b/b). Tiap faktor diulang sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi kandungan metabolit sekunder, total fenolik (TPC), total flavonoid (TFC), kemampuan menangkal radikal bebas DPPH, dan kemampuan mereduksi ion besi. Data dianalisis secara statistik dengan Analysis of Variance (ANOVA) pada α = 5%, jika terdapat beda signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Data dinyatakan dengan rata-rata ± standar deviasi.  Hasil menunjukkan bahwa metabolit sekunder yang terkandung dalam minuman daun beluntas teh hitam pada berbagai proporsi adalah alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin, tannin, dan kardiak glikosida. Peningkatan proporsi teh hitam menambah intensitas senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, dan kardiak glikosida yang terdeteksi, tetapi kandungan senyawa tannin berkurang. Kandungan metabolit sekunder ini berkorelasi dengan total fenolik (TPC) dan total flavonoid (TFC). Peningkatan proporsi teh hitam dalam minuman menurunkan kemampuan menangkal radikal bebas DPPH dan kemampuan mereduksi ion besi, kecuali pada proporsi teh hitam 100%. Kandungan senyawa tannin dalam minuman menentukan aktivitas antioksidan. Berdasarkan koefisien korelasi antara TPC atau TFC dan kemampuan menangkal radikal bebas DPPH atau kemampuan mereduksi ion besi, hasil menunjukkan bahwa kemampuan menangkal radikal bebas DPPH dominan dikontribusi oleh TPC dan kemampuan mereduksi ion besi ditentukan oleh TPC dan TFC.
APLIKASI LOAD CELL UNTUK SISTEM MONITORING VOLUME CAIRAN INFUS Diana Lestariningsih; Hartono Pranjoto; Lanny Agustine; Yesiana Dwi Wahyu Werdani; Benedictus Teja
Jurnal Penelitian Saintek Vol 26, No 2 (2021)
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v26i1.34441

Abstract

Infus adalah terapi penting bagi pasien yang membutuhan tambahan cairan tubuh. Keterlambatan penggantian cairan infus yang telah habis dapat sangat berresiko bagi pasien karena darah dari pembuluh vena akan masuk kembali ke dalam selang infus. Ini dapat terjadi karena perbedaaan tekanan cairan antara pembuluh vena dan kantong infus. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan alat untuk memonitor volume cairan infus dan menghentikan aliran cairan infus sebelum habis. Alat yang dirancang terdiri atas load cell, modul ADC HX711, mikrokontroler Arduino Uno, dan solenoid pinch valve. Hasil pengujian alat ini menunjukan bahwa alat dapat menampilkan jumlah cairan yang masuk ke pasien dengan monitor menggunakan gelas ukur sebagai penentu jumlah cairan. Alat akan mengaktifkan pinch valve pada saat cairan infus sudah hampir habis. Simpulan dari sistem yang dirancang adalah alat mampu memonitor perubahan volume cairan infus dengan mengonversi output dari load cell ke dalam bentuk volume mL dan alat dapat menghentikan aliran cairan infus saat volume cairan infus minimal telah ditentukan sebesar 10mL. LOAD CELL APPLICATION FOR INFUSION VOLUME MONITORING SYSTEMInfusion is an essential therapy for patients who need additional body fluids. Replacement of IV fluids is vital for the patients because blood from the veins could re-enter the IV line be due to fluid pressure difference between the vein and the infusion bag. This study developed a system to monitor the volume of infusion fluids and stop the flow of intravenous fluids before they run out. The device consists of a load cell, ADC HX711 module, Arduino Uno microcontroller, and a solenoid pinch valve. The result shows that the system can displai the fluid entering the patient and activate the pinch valve when the infusion fluid is almost out. The conclusion shows that the device can monitor changes in the volume of infusion fluid by converting the output of the load cell into volume mL, and the device can stop the flow of infusion fluid when the minimum volume of infusion fluid has been determined 10mL.
Exploring of Nurses’ Needs of New Design Intravenous System Device to Support Nursing Care Effectively Yesiana Dwi Wahyu Werdani; Hartono Pranjoto; Lanny Agustine; Diana Lestariningsih
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v8i2.1344

Abstract

Fluid control is important to support the success of therapy in the hospital. The existing features of the device currently do not fully support to ease the work of nurses. It is necessary to explore deeply the nurse’s need for the features of a new device intravenous system. The purpose of this study was to explore the nurse’s need for new design intravenous system devices to support nursing care effectively This was a qualitative study with thematic analysis methods. The participants were 20 nurses in Gotong Royong Hospital Surabaya taken by purposive sampling method. Data were collected by an in-depth interview. The instrument consists of structured questions. The interviews were recorded by a digital recorder. Ethical requirements are completed before data collection. This study found 4 themes consist of the economical price, multi-automatically system, flexible design, and simplicity. The nurse’s needs for a new design intravenous system device was designed more economical than today’s sophisticated device, and have more complete of automatic system, flexible and easy to use. These features match the needs expected by nurses and further assist in carrying out the nursing care process effectively and efficiently.