Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Pemahaman tentang Perencanaan Kehidupan Berkeluarga pada Remaja Melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi Rahman, Fauzie; Setiawan, Edi; Arifin, Syamsul; Wibowo, Yoga Putra; Chellyadiza, Alfitri; Palindangan Tambing, Angelia Ivana; Azizah, Dhiya Alfi; Anggrainy, Helena Puteri; Filsahani, Nuraida Keisya; Rahmadani, Oktaviani Lativa; Noryani, Tuti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4200

Abstract

Perencanaan kehidupan berkeluarga merupakan Langkah krusial dalam menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman remaja mengenai perencanaan keluarga melalui komunikasi, informasi, dan edukasi di MAN 4 Banjar. Edukasi dilakukan secara luring dengan 27 siswa kelas 11 IPS 1 melalui ceramah, diskusi, dan tanya jawab, didukung media presentasi. Evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Terdapat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa tentang perencanaan keluarga, termasuk usia ideal menikah, pentingnya program Keluarga Berencana (KB), dan tips perencanaan menikah. Meski begitu, pengetahuan tujuan perencanaan keluarga stagnan, dan pemahaman tentang pengaturan jumlah anak menurun. Uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan signifikan pada nilai post-test (p < 0,05), dengan rata-rata nilai naik dari 89,25 menjadi 94,81. Edukasi di MAN 4 Banjar efektif meningkatkan pengetahuan siswa.   Program ini menekankan pentingnya pendidikan perencanaan keluarga bagi remaja untuk menciptakan keluarga bahagia di masa depan. Upaya berkelanjutan diperlukan agar generasi mendatang dapat membuat keputusan bijak tentang kehidupan berkeluarga.
Ayah Garda Depan: Program Pemberdayaan Keluarga Berbasis Edukasi dan Mentoring Kolaboratif dalam Pencegahan Stunting di Desa Sungai Alang: Ayah Garda Depan: A Family Empowerment Program Based on Collaborative Education and Mentoring for Stunting Prevention in Sungai Alang Village Laily, Nur; Putri, Andini Octaviana; Zwagery, Rika Vira; Rahman, Fauzie; Wulandari, Anggun; Anggraini, Lia; Navijay, Ahmad; Jannah, Alya Miftahul; Agusetiawan, Muhammad Andrian; Filsahani, Nuraida Keisya; Ridhani, Gusti Al Azmi Akhmad
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i2.778

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat serius di Indonesia dengan prevalensi nasional 21,5% pada tahun 2023. Angka lebih tinggi tercatat di Kalimantan Selatan dan Kabupaten Banjar, bahkan mencapai 32,43% di Desa Sungai Alang pada Desember 2024. Faktor risiko utama meliputi rendahnya pengetahuan gizi, pemberian ASI yang tidak optimal, minimnya partisipasi di posyandu dan Bina Keluarga Balita, serta tingginya paparan asap rokok. Masalah mendasar terletak pada pola asuh yang kurang optimal akibat minimnya keterlibatan ayah, yang umumnya masih dipandang sebatas pencari nafkah. Sebagai upaya solutif, Program Ayah Garda Depan dilaksanakan di Desa Sungai Alang dengan tujuan mentransformasi peran ayah menjadi mitra aktif dalam pengasuhan anak. Program ini mencakup sosialisasi, konseling, KIE, pembentukan Komunitas Ayah Berkelas, pemilihan role model ayah, mentoring, serta monitoring dan evaluasi. Intervensi difokuskan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan komitmen ayah dalam mendukung ibu dan pengasuhan anak. Hasil kegiatan menunjukkan mayoritas peserta telah memiliki pengetahuan baik sejak awal, sehingga tidak terdapat perbedaan signifikan antara pretest dan posttest pengetahuan (p=0,625). Hal ini mengindikasikan bahwa tantangan utama bukan terletak pada aspek pengetahuan, melainkan pada transformasi sikap dan perilaku nyata dalam praktik pengasuhan. Oleh karena itu, intervensi yang lebih intensif, berulang, dan berbasis komunitas masih sangat diperlukan agar tercapai perubahan perilaku yang berkelanjutan. Rekomendasi diarahkan pada pendampingan berkelanjutan, integrasi dengan posyandu dan BKB, penyediaan media edukasi praktis, serta kolaborasi lintas sektor, agar program ini berkelanjutan dan berkontribusi pada penurunan stunting.