Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementation of a Flagship Program in Instilling Religious Values in Students: Case Study at MTs Muhammadiyah Setiadi, Agung Heru; Ma'ruf, Rachmad Arif; Darmanto, Darmanto; Abdillah, Muhammad Hanif; Asy'arie, Bima Fandi
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 16, No 3 (2024): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v16i3.5718

Abstract

One of the efforts of madrasas to improve the quality of education is through superior programs because this activity has an important role in improving the management of madrasas that are dynamic, innovative, and full of ideas in shaping the development of students’ character who have religious values. This research is (1) to determine the application of superior programs in instilling religious values in students. (2) describe the implications of instilling religious values in students. The focus of this research was carried out at MTs Muhammadiyah 1 Malang, East Java. This research is field research; the type used is a case study with a qualitative approach. Data collection techniques (observation, interviews, documentation) were carried out on 25 informants through “Focus Group Discussion” (FGD). First, the process of implementing this superior program is carried out through various religious activities, forming an implementation schedule; coaching activities through homeroom teachers; exemplary values; and evaluating rewards/punishments as well as coordinating the institution with the homeroom teacher. This program aims to foster an Islamic environment, develop religious character, and integrate Islamic values into students’ daily lives. Second, the implications of this superior program can strengthen character, such as worship habits; provide guidance and motivation to students; strengthening morality, honesty, justice; building cooperation, mutual respect; build discipline, responsibility, and get closer to Allah SWT. Therefore, schools must continue to consider the long term so that the contribution of implementing superior programs in creating students’ religious values can be increased more effectively.
Menggali Dampak Penerapan Kurikulum Merdeka: Tinjauan antara Keunggulan, Manfaat dan Persepsi Negatif Nurphi, Meiria; Asy'arie, Bima Fandi; Ma'ruf, Rachmad Arif; Mariyana, Weni
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 2 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan dampak penerapan antara keunggulan, manfaat, serta persipsi negatif atas Kurikulum Merdeka di sekolah dan madrasah. Penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh dari tiga sumber “Google Scholar”, “ScienceDirect”, dan “DOAJ”. Adapun temuan dalam diskusi ini. Pertama, Kurikulum merdeka memiliki banyak keuntungan bagi guru, sekolah, dan madrasah. Ini termasuk peningkatan kreativitas guru dalam mengajar, fleksibilitas pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu, dan otonomi sekolah dan madrasah untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan potensi siswa dan keadaan lokal. Kedua, manfaat Kurikulum Merdeka yaitu, meningkatkan kreativitas dan kemandirian siswa, memberi guru kebebasan untuk memilih pendekatan pengajaran, memberikan fleksibilitas bagi sekolah dalam merancang kurikulum, dan mengintegrasikan pembelajaran kontekstual yang relevan dengan lingkungan sosial dan kehidupan nyata siswa. Ketiga, dampak negatif kurikulum merdeka meliputi, ketidakjelasan dalam pemahaman materi; ketersediaan sumber daya yang tidak merata; pembagian waktu yang tidak seimbang; adanya tekanan untuk memilih bidang studi; berpengaruh pada lingkungan sosial. Untuk mengatasi efek tersebut, maka diperlukan pelatihan guru yang lebih merata, bimbingan yang lebih intensif bagi siswa dalam memilih mata pelajaran, penyediaan sumber daya pendidikan yang setara di semua sekolah dan madrasah, serta penyeimbangan alokasi waktu belajar untuk mencegah ketimpangan dalam prestasi akademik.