This study aims to evaluate the extent of green accounting implementation in wastewater management at PT Esaputlii Prakarsa Utama. This research employs a descriptive qualitative method, with data collection techniques including in-depth interviews, direct observation, and company documentation. Data analysis was conducted through data reduction, data presentation, and conclusion drawing/verification. The results of this study indicate that PT Esaputlii Prakarsa Utama has implemented the five main stages of environmental accounting: (1) Identification, (2) Recognition, (3) Measurement, (4) Presentation, and (5) Disclosure of environmental costs related to waste management. However, in practice, the identification and presentation stages of environmental costs at the company have not fully complied with the applicable accounting standards, such as PSAK and SAK ETAP. There are still shortcomings in the presentation of information that clearly separates environmental costs from other operational costs in the company's financial statements. Keywords:Green Accounting, Environmental Accounting, Waste Management, Accounting Standards Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana penerapan green accounting dalam pengelolaan limbah di PT Esaputlii Prakarsa Utama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi dari pihak perusahaan. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Esaputlii Prakarsa Utama telah menerapkan lima tahapan utama dalam akuntansi lingkungan, yaitu: (1) Identifikasi, (2) Pengakuan, (3) Pengukuran, (4) Penyajian, dan (5) Pengungkapan biaya-biaya lingkungan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah. Namun, dalam praktiknya, tahap identifikasi dan penyajian biaya lingkungan di perusahaan belum sepenuhnya sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti PSAK dan SAK ETAP. Masih terdapat kekurangan dalam penyajian informasi yang memisahkan secara jelas antara biaya lingkungan dan biaya operasional lainnya dalam laporan keuangan perusahaan. Kata Kunci:Green Accounting, Akuntansi Lingkungan, Pengelolaan Limbah, Standar Akuntansi