I Wayan Getas
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbedaan Kadar Protein Urine Pada Pelari Marathon Wira Bhakti Club (Wbc) Berdasarkan Frekuensi Latihan Febriza Marta Utami; Agrijanti; Yudha Anggit Jiwantoro; Rohmi Rohmi; I Wayan Getas
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v2i1.11

Abstract

Latar belakang : Lari marathon merupakan salah satu contoh Latihan fisik kategori berat dimana, intensitas olahraga berat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kadar protein urine. Peningkatan eksresi protein yang berlebihan pada urine setelah Latihan fisik dapat terjadi karena, pada saat melakukan Latihan fisik aliran darah menuju ginjal berkurang dan menyebabkan terganggunya fungsi glomerulus dan tubulus ginjal. Protein merupakan polimer asam amino yang diikat oleh ikatan peptide yang akan dimetabolisme oleh organ hati dan ginjal, normalnya pada setiap manusia yang sehat terdapat ± 150 mg protein dikeluarkan kedalam urine setiap harinya. Tujuan penelitian : mengetahui perbedaan kadar protein urine pada pelari marathon Wira Bhakti Club (WBC) berasarkan frekuensi latihan. Metode penelitian :rancangan penelitian ii merupakan penelitian yang bersifat obsevasional analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian : hasil pemeriksaan kadar protein dalam urine sebelum melakukan Latihan lari marathon adalah seluruh sampel negatif, setelah dilakukan pemeriksaan hasil protein urine setelah Latihan dari 30 sampel 21 negatif dam 9 sampel positif (+), dans etelah 1 hari istirhata latihan dilakukan pemeriksaan hasil protein urine menunjukkan 30 sampel yang diteliti 22 sampel negatif dan 8 sampel positif (+). Kesimpulan :hasil penelitian didapatkan peningkatan yang signifikan (p=0,005) kadar protein urine setelah melakukan Latihan fisik lari marathon.
Perbedaan Kadar Asam Urat Antara Komunitas Vegetarian Lacto-Ovo Dengan Non Vegetarian I Gusti Ayu Ratih Yuliartini Ayu; I Wayan Getas; Ida Bagus Rai Wiadnya; Yudha Anggit Jiwantoro; Lale Budi Kusuma Dewi
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v2i1.13

Abstract

Latar Belakang : Sebagian besar purin yang dihasilkan dari makanan akan di produksi menjadi asam urat. Purin terdapat dalam semua jenis bahan pangan yang mengandung protein nabati mauapun hewani seperti jeroan, daging, sayur bayam, seafood dan kacang-kacangan. Kandungan purin yang sangat tinggi sebagian besar terdapat pada protein hewani, sementara protein nabati dan beberapa jenis sayuran mempunyai kandungan purin yang dinilai dapat meningkatkan asam urat. Tujuan Penelitian : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat antara komunitas vegetarian lacto-ovo dengan non vegetarian. Metode Penelitian : penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability sampling. Analisis data menggunakan uji independent sampel T-Test. Hasil Penelitian : Hasil rata – rata kadar asam urat pada vegetarian lacto – ovo dan non vegetarian yaitu 5,77 mg/dL dan 6,19 mg/dL. Uji t-Tes: P = 0,184 Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kadar asam urat antara komunitas vegetarian lacto-ovo dengan nonvegetarian yaitu p = 0,184 ≥ α = 0,05.
Pengaruh Lamanya Gejala Terhadap Hasil Pemeriksaan Albumin, Ureum Dan Kreatinin Pada Pasien UGD Positif COVID-19 Di Rumah Sakit Wira Bhakti Angkatan Darat Anisa Prisilia Prisilia; Agrijanti; Ari Khusuma; Fihiruddin; I Wayan Getas
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v2i1.20

Abstract

Tingginya angka kematian akibat COVID-19 disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya penyakit penyerta yang dapat menyebabkan beberapa komplikasi pada ginjal. Untuk mengetahui komplikasi ginjal dapat dilakukan pemeriksaan albumin, ureum dan kreatinin dengan menggunakan sampel serum. Namun, lamanya gejala dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Cross Sectional dengan teknik Consecutive Sampling. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah data pasien di Rumah Sakit Wira Bhakti Angkatan Darat yang melakukan pemeriksaan albumin, ureum dan kreatinin pada pasien UGD positif COVID-19. Hasil penelitian ini dilakukan terhadap 43 responden yang memiliki riwayat pemeriksaan kadar albumin, ureum dan kreatinin pada pasien UGD positif COVID-19 berdasarkan lamanya gejala. Hasil yang diperoleh rerata kadar albumin terendah berdasarkan lama gejala >14 hari, yaitu 2,64 g/dL. Rerata kadar ureum tertinggi diperoleh berdasarkan usia 58-73 tahun yaitu 51,50 mg/dL. Rerata kadar kreatinin tertinggi diperoleh berdasarkan usia 26-41 tahun, yaitu 1,63 mg/dL. Lamanya gejala tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil pemeriksaan albumin, ureum, dan kreatinin pada pasien COVID-19