Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PROFIL KADAR MDA (MALONDIALDEHIDE) SEBAGAI PENANDA KERUSAKAN SELULER AKIBAT RADIKAL BEBAS PADA TIKUS YANG DIBERIKAN AIR BEROKSIGEN Zaetun, Siti; Dewi, Lale Budi Kusuma; Wadnya, Ida Bagus Rai; Srigede, Lalu
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 1 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS
Publisher : Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.889 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v4i1.62

Abstract

Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, karena ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel. Radikal bebas dapat meningkatkan peroksidasi lipid, yang terurai menjadi malondialdehyde (MDA) dalam darah. MDA adalah penanda cacat seluler yang disebabkan oleh radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil MDA (malondialdehyde) sebagai penanda cacat sel yang disebabkan oleh radikal bebas pada tikus yang diolah dengan air yang mengandung oksigen. Ini adalah penelitian eksperimental dengan 3 kelompok perawatan. Satu kelompok sebagai kontrol dan dua kelompok sebagai sampel yang diolah dengan air beroksigen selama 5 hari dengan volume tertentu. Data dianalisis dengan mengukur tingkat kontrol kelompok MDA dan sampel kelompok. Data diuji dengan Uji Kruskal Wallis dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar MDA pada kelompok yang diolah dengan air pentagonal, air heksagonal dan kelompok kontrol adalah 5,09 μM / L, 3,14 μM / L dan 3,06 μM / L. Analisis data menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat MDA pada kelompok perlakuan. Ini menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat MDA yang signifikan pada tikus yang diolah dengan air yang mengandung oksigen. Ini berarti tidak ada efek pada kerusakan seluler.
Analisis Kesadahan Air Alkali Yang Beredar Di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat Lale Budi Kusuma Dewi; Ida Bagus Rai Wiadnya; Iswari Pauzi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.279 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.138

Abstract

Air alkali mengacu pada air elektrolisis yang dihasilkan dari mineral seperti magnesium dan kalsium, yang ditandai dengan hidrogen jenuh, pH tinggi, dan potensial reduksi oksidasi negatif. Air yang banyak mengandung ion kalsium dan magnesium disebut air sadah. Kadar maksimum kesadahan dalam air minum adalah 500 mg/liter, sedangkan persyaratan pH air minum adalah 6,5 sampai 8,5. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keamanan air alkali yang beredar di Kota Mataram berdasarkan kadar kesadahan. Terhadap 30 sampel air alkali dengan pH label 9, 10 dan 11 masing-masing sebanyak 10 sampel dilakukan analisa kadar kesadahan. Rata-rata kadar kesadahan air alkali dengan pH label 9, 10 dan 11 berturut-turut adalah 99 mg/liter, 118 mg/liter dan 117 mg/liter. Berdasarkan kadar kesadahan, air alkali yang beredar di Kota Mataram masih layak konsumsi.
Analisis Kadar Trigliserida Pada Pelari Berdasarkan Jenis Lari Yang Dilakukan Ni Luh Putu Pebrita; Ida Bagus Rai Wiadnya; Lale Budi Kusuma Dewi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 1 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.3 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i1.121

Abstract

Latar belakang : Trigliserida merupakan salah satu lemak didalam tubuh. Peningkatan kadar trigliserida terjadi karena kegemukan, konsumsi alkohol, serta kurangnya aktivitas sehingga menyebabkan penumpukan trigliserida dalam darah. Penurunan kadar trigliserida dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengatur gaya pola hidup seperti pengaturan diet dan aktivitas fisik. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh jenis - jenis lari terhadap kadar trigliserida pada pelari. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah Pra-Experiment. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 27 orang. Hasil penelitian berupa kadar trigliserida pelari dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test untuk melihat perbedaan hasil kadar trigliserida sebelum dan setelah melakukan lari. Hasil Penelitian : Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebelum lari (119,56) > setelah lari 100m (75,11), sebelum lari (88,11) > setelah lari 1500m (67,22), sebelum lari (71,44) > setelah lari 5000m (56,33). Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan probabilitas pada kelompok lari 100m dan 1500m adalah (Sig) 0,008 dan pada kelompok lari 5000m adalah (Sig) 0,007 yaitu hasil tersebut berarti nilai P < α 0,05. Kesimpulan : Semakin jauh jarak lari yang ditempuh seorang pelari maka semakin besar pula penurunan kadar trigliserida yang didapat oleh pelari tersebut.
Pengaruh Pencucian Darah Domba dengan NaCl 0,85% Terhadap Pertumbuhan Bakteri Neisseria gonorrhoeae Pada Media CAP Agrijanti Agrijanti; Meidiana Intan Suryawatie Yomo; Ari Khusuma; Lale Budi Kusuma Dewi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 1 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i1.259

Abstract

Neisseria gonorrhoeae is a fastidious organism. The growth medium for the bacterial culture of Neisseria gonorrhoeae is a Chocolate Agar Plate (CAP) medium enriched with additional nutrients such as sheep blood, vancomisin, nystatin, and isovitaleX. in general, the making of  CAP  is not washed (defibrinated) the sheep blood, in this research, the sheep blood was washed (defibrinated) with NaCl 0.85%. The purpose of the research is to determine the effect of washed sheep blood with NaCl 0.85% on the growth of Neisseria gonorrhoeae in CAP. The method of this research is a pre-experiment conducted in a laboratory to find out a symptom or effect that arises as a result of the treatment of the sample. The treatment in this research is CAP washed of sheep blood and CAP with unwashed sheep blood as a control. The result is the colonies that grew on CAP treatment were better than colonies that grew on CAP control. The conclusion of this research is there is an effect of washed sheep blood with NaCl 0.85% on the growth of Neisseria gonorrhoeae in CAP medium. Neisseria gonorrhoeae adalah organisme yang bersifat fastidious. Media pertumbuhan untuk kultur bakteri Neisseria gonorrhoeae merupakan media Chocolate Agar Plate (CAP) yang diperkaya dengan nutrisi tambahan seperti darah domba, vancomisin, nistatin, dan isovitaleX. Untuk pembuatan media CAP pada umumnya tidak dilakukan pencucian darah domba, pada penelitian ini dilakukan pencucian darah domba dengan NaCl 0,85%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pencucian darah domba dengan NaCl 0,85% terhadap pertumbuhan bakteri Neisseria gonorrhoeae pada media CAP. Metode penelitian ini merupakan pre eksperiment yang dilakukan di laboratorium untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat adanya perlakuan terhadap sampel. Perlakuan pada penelitian ini yaitu CAP dengan pencucian darah domba dan CAP yang tidak dilakukan pencucian darah domba sebagai kontrol. Hasil pertumbuhan koloni pada CAP perlakuan lebih baik daripada pertumbuhan koloni pada CAP kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pencucian darah domba dengan NaCl 0,85% terhadap pertumbuhan bakteri Neisseria gonorrhoeae pada media CAP.
Pengenceran Sabun Cair Cuci Tangan Terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (Altb) Telapak Tangan Ziana Dia Ningsih; Ida Bagus Rai Wiadnya; Lale Budi Kusuma Dewi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 1 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.723 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i1.104

Abstract

Sabun cair cuci tangan disediakan diberbagai fasilitas umum  sudah mengalami proses pengenceran dengan jumlah yang berbeda-beda. Pengenceran sabun cair cuci tangan mengubah pH, konsentrasi antiseptik dan antibakteri sebagai kandungan tambahan yang terlarut di dalam sabun sehingga akan mempengaruhi kemampuan sabun dalam menghambat dan membunuh bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengenceran sabun cair cuci tangan terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) telapak tangan. Penelitian ini bersifat Observasional Deskriptif dengan rancangan One Group Pretest Posttest dan menggunakan teknik pengambilan sampel Non Random Purposive Sampling yang kemudian diperiksa dengan metode cawan tuang. Hasil penelitian ini didapatkan Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) telapak tangan setelah mencuci tangan dengan konsentrasi sabun 100% sebanyak Cfu/ml, pada konsentrasi sabun 80% sebanyak Cfu/ml, pada konsentrasi sabun 40% sebanyak Cfu/ml pada konsentrasi sabun 40% sebanyak Cfu/ml pada konsentrasi sabun 10% sebanyak Cfu/ml.  Ada pengaruh pengenceran sabun cair cuci tangan terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) telapak tangan.
Pemisahan dan Penentuan Karakter Fraksi Protein ESA Toxoplasma gondii Secara ImmunologikUntuk Pengembangan Diagnosa Lale Budi kusuma Dewi; Agrijanti Agrijanti
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 1 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i1.216

Abstract

Toxoplasmosis is a zoonotic disease that attacks vertebrates including humans. T gondi infection cause toxoplasmic encephalitis in immunocompromised patients, blindness, abortion, fetal abnormalities and even fetal death or miscarriage. the diagnosis of toxoplasmosis is mainly based on detection of specific antibodies in serum samples using the T gondii antigen protein. various kinds of antigens are explored to be used as bioresptors to detect antibodies against T gondii in the patient's body. the use of ESA protein has advantages in terms of simple preparation. The lacks is  the protein contamination by extraparasitic components so that it can reduce the sensitivity and specificity of T gondii antibodies detection. The purpose of this study is to separate or purify antigenic ESA proteins to increase the sensitivity and specificity detection by purifying ESA proteins with gel filtration chromatography. The results obtained 3 fractionation, the protein ESA fractionation is one of fraction that has antigenic properties towards T Gondii. dipstick test with antigen using fraction 3 the results of ESA protein fractionation, 7 samples were positive from 8 positive samples, gave a sensitivity value of 87.5% and 6 samples were negative from 8 negative samples, giving a specificity value of 75%.
Profil Kadar Mda (Malondialdehide) Sebagai Penanda Kerusakan Seluler Akibat Radikal Bebas Pada Tikus Yang Diberikan Air Beroksigen Siti Zaetun; Lale Budi Kusuma Dewi; Ida Bagus Rai Wiadnya; Lalu Sri Gede
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 2 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.669 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v4i2.87

Abstract

Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, karena ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel. Radikal bebas dapat meningkatkan peroksidasi lipid, yang terurai menjadi malondialdehyde (MDA) dalam darah. MDA adalah penanda cacat seluler yang disebabkan oleh radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil MDA (malondialdehyde) sebagai penanda cacat sel yang disebabkan oleh radikal bebas pada tikus yang diolah dengan air yang mengandung oksigen. Ini adalah penelitian eksperimental dengan 3 kelompok perawatan. Satu kelompok sebagai kontrol dan dua kelompok sebagai sampel yang diolah dengan air beroksigen selama 5 hari dengan volume tertentu. Data dianalisis dengan mengukur tingkat kontrol kelompok MDA dan sampel kelompok. Data diuji dengan Uji Kruskal Wallis dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar MDA pada kelompok yang diolah dengan air pentagonal, air heksagonal dan kelompok kontrol adalah 5,09 μM / L, 3,14 μM / L dan 3,06 μM / L. Analisis data menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat MDA pada kelompok perlakuan. Ini menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat MDA yang signifikan pada tikus yang diolah dengan air yang mengandung oksigen. Ini berarti tidak ada efek pada kerusakan seluler.
Gambaran Kadar Merkuri (Hg) dengan Pemberian Tanaman Eceng Gondok (Echorina crassipes) menggunakan Medode Spektrofotometer UV-Vis Siti Zaetun; Lale Budi Kusuma Dewi; Ni Luh P. Sri Ayu Sutami D; Lalu Srigede
Jurnal Riset Kesehatan Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.087 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v4i1.349

Abstract

This experiment is to know the concentration of mercury (Hg) after planting eceng gondok plant (Echorina crassipes) with spectrophotometers UV-Vis method. The characteristic of this study is a true experiment with descriptive analysis and reported in the form of research table. The result shows that the mercury concentration before planting this eceng gondok is 0,0014 ppm in the level of  0,2 ppm, 0,4 ppm and in the level of 0,6 ppm. However, in the level of 0,8 ppm the mercury cocentrasion becomes 0,0012 ppm. After planting the eceng gondok for 5 days until 15 days we get the same results.
Teh Daun Kedondong (Spondias Dulcis L) terhadap Kadar Kolesterol Total pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Lale Budi Kusuma Dewi; Maruni Wiwin Diarti; Wiwin Safitri
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2017): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.79 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v11i2.68

Abstract

ABSTRACT Decreasing cholesterol levels is by consuming chemical drugs, namely statin drugs. Side effects of statins include muscle damage, muscle inflammation, and rhabdomyolysis, which is muscle pain accompanied by rupture of muscle protein. Therefore, other alternative herbal medicines are sought from plant compounds. One of the plants that can be used as an alternative medicine is kedondong leaf (Spondias dulcis L) because it contains compounds which are included in the group of antioxidants and polyunsaturated fatty acids which play an important role in decreasing total cholesterol levels. Objective: To determine the effect of giving kedondong leaf tea (Spondias dulcis L) to total cholesterol levels in wistar strains (Rattus norvegicus) white rats. Methods: Pre-Experiment Research design Postest-Only control Design with the data analysis technique used was the independent sample T Test. 10 male wistar strains of white rats (R. novergicus) used in this study were given kedondong leaf tea in the treatment group 1 time a day for 9 days by means of a round. The blood test method uses the Easy Touch GCU stick method. Results: Antioxidant group compounds (19.91%), polyunsaturated fatty acid compounds (47.51%). these compounds have an effect on the reduction in total cholesterol levels in the experimental wistar strain white rats (R. novergicus). Conclusion: Kedondong leaf tea (Spondias dulcis L) can be used as an alternative medicine to lower blood total cholesterol levels. Keywords: Kedondong leaf tea (Spondias dulcis L), total cholesterol level
APLIKASI DETEKSI BORAKS, FORMALIN DAN RODAMIN B MENGGUNAKAN BAHAN YANG MUDAH DIDAPAT, DISOSIALISASIKAN PADA SISWA SMPN 1 JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Lale Budi Kusuma Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 1 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.979 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i1.457

Abstract

Berdasarkan data hasil pengawasan, penyalahgunaan bahan berbahaya masih cukup signifikan, dimana pada tahun 2016, terdapat 7.29% sampel dari total 7.752 sampel yang diambil dan diuji pada saat pengawasan rutin masih mengandung bahan berbahaya (Formalin, Boraks. Methanil Yellow, dan Rhodamin-B). Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kesadaran pelaku usaha terkait hygiene dan sanitasi masih kurang. Untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya, konsumen perlu berhati-hati dalam memilih produk pangan antara lain dengan mengenal ciri-ciri produk pangan yang mengandung bahan terlarang dan mengetahui cara deteksi bahan bahan tersebut. Cahyaningsih dkk tahun 2016 membuat produk inovatif SIBOMIN B yang dapat digunakan untuk mendeteksi boraks dan rodamin B. Pereaksi yang digunakan cukup sederhana dan mudah didapat, yaitu alkohol dan kunyit dengan perbandingan 1:1. Interpretasi hasil uji boraks positif adalah perubahan warna kuning kunyit menjadi warna merah karena pembentukan senyawa rosocyanin, sedangkan hasil uji boraks negatif adalah tidak terjadi perubahan warna kunyit. Sosialisasi ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 8 September 2018. Peserta sosialisasi sebanyak 60 siswa SMPN 1 Jonggat dengan didampingi oleh kepala sekolah dan guru olah raga. Pada sosialisasi tersebut didemonstrasikan cara pembuatan SIBOMIN B dan uji boraks dan rodamin B pada sampel negatif dan sampel positif. Para siswa juga dibagikan SIBOMIN B untuk dibawa pulang dan digunakan di lingkungan rumah masing-masing