Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Teguh Santoso; Zainal Fikri; Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 1 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i1.223

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dengan meningkatkan mutu pelayanan. Mutu pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu rumah sakit, dimana terdapat pelayanan laboratorium yang tidak dapat terpisahkan dengan rumah sakit. Pelayanan yang diberikan laboratorium sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Cara pengukuran tingkat kepuasan pasien menggunakan lima dimensi mutu pelayanan seperti, bukti fisik (tangible), kehandalan (reliabilty), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Mengetahui  mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien di laboratorium RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien laboratorium RSUD Kota Mataram, sampel penelitian sebanyak 98 orang. Tekknik pengambilan sampel purposive sampling dengan kriteria sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang pengaruh mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien. Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan lima dimensi mutu pelayanan, didapatkan hasil variabel mutu pelayanan: tangible baik (67,4%), tidak baik (32,6%), reliability baik (83,7%), tidak baik (16,3%), responsiveness baik (94,0%), tidak baik (6,0%), assurance baik (51,1%), tidak baik (48,9%), dan empathy baik (97,0%), tidak baik (3,0%). Variabel kepuasan pasien responden yang mengatakan puas sebesar (74,5%). Hasil penelitian menunjukkan p value (0.000). Ada pengaruh mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien di laboratorium RSUD Kota Mataram.
Faktor Koreksi Nilai Laju Endap Darah (LED) Pada Penderita Tuberkulosis Menggunakan Metode Westergren dan Wintrobe Rizki Amalia Dewi; Siti Zaetun; Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 1 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i1.215

Abstract

Pemeriksaan LED bermanfaat untuk memantau perjalanan penyakit dan memantau keberhasilan terapi penyakit kronik misalnya arthritis rheumatoid dan tuberculosis. Metode pemeriksaan LED diantaranya metode westergren dan wintrobe, kedua metode ini merupakan cara manual. Tujuan penelitian pada penelitian ini untuk mengetahui faktor koreksi nilai laju endap darah pada penderita tuberkulosis menggunakan metode westergren dan wintrobe. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat pre-eksperimen dengan 2 kelompok perlakuan LED yaitu diuji dengan metode westergren dan wintrobe. Hasil penelitian  didapatkan jumlah hasil pemeriksaan LED metode westergren 622 mm/jam dengan rerata 38,875 mm/jam dan jumlah hasil pemeriksaan LED metode wintrobe 520 mm/jam dengan rerata 32,5 mm/jam. Rentang nilai metode westergren 12-115 mm/jam, rentang nilai metode wintrobe 18-47 mm/jam kemudian hasil pemeriksaan LED dari metode westergren dan wintrobe dikalikan dengan faktor koreksi kemudian hasil perkalian akan dimasukkan dalam rentang nilai masing-masing metode, metode yang hasil perhitungannya lebih banyak berada dalam rentang nilai adalah metode yang lebih baik untuk melakukan pemeriksaan LED. Uji normalitas dan homogenitas tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka dilanjutkan dengan uji statistik Mann Whitney. Dari tabel hasil analisis Mann Whitney menunjukkan nilai p 0,895 > 0,05. Karena nilai p lebih besar dari α 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok dengan begitu Ha ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini metode westergren adalah metode yang paling baik digunakan untuk melakukan pemeriksaan LED dari pada metode wintrobe karena hasil pemeriksaan metode westergren yang telah dikalikan dengan faktor koreksi lebih banyak berada dalam rentang nilai yaitu 15 hasil perkalian (93,75%).
Pemanfaatan Larutan Garam Natrium Klorida (Nacl) Sebagai Pengawet Alternatif Pada Urine Untuk Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup Baiq Nasha Islaeli; Maruni Wiwin Diarti; Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 1 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.215 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i1.123

Abstract

Pemeriksaan urine dilakukan untuk kepentingan diagnosis, salah satunya adalah mengontrol pengobatan pada pasien DM. Diabetes Mellitus memiliki resiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK).Berdasarkan SOP In Microbiology, sampel urine harus segera diperiksa kurang dari 2 jam setelah pengambilan. Penundaan ini akan meningkatkan pertumbuhan bakteri. Jika terjadi penundaan, sampel urine dapat ditambahkan pengawet. Salah satu pengawet alternatif yang dapat menekan pertumbuhan bakteri adalah garam (NaCl). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat larutan garam natrium klorida (NaCl) sebagai pengawet alternatif pada urine untuk pemeriksaan urine metode carik celup. Penelitian ini merupakan penelitian Pra Eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Sampel urine responden ditambahkan larutan garam NaCl konsentrasi 3,5%, 4,0%, dan 4,5% lalu didiamkan selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan garam konsentrasi 3,5%, 4,0%, dan 4,5% mampu mempertahankan kadar leukosit esterase dan nitrit pada urine yang didiamkan selama 12 jam. Jumlah eritrosit dalam urine dapat dipertahankan dengan penambahan larutan garam konsentrasi 3,5% dan 4,0%. Sedangkan penambahan larutan garam NaCl tidak berpengaruh terhadap glukosa urine yang didiamkan selama 12 jam. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah larutan garam NaCl konsentrasi 3,5% dan 4,0% dapat dijadikan sebagai pengawet alternatif pada urine untuk parameter leukosit esterase, nitrit, dan eritrosit.
Perbedaan Kadar Kolesterol Total Menggunakan Antikoagulan EDTA (CH 2 CO 2 H), Natrium Sitrat (Na 3 C 6 H 5 O 7 ), dan Natrium Oksalat (Na 2 C 2 O4) Ni Putu Winda; Yudha Anggit Jiwantoro; Ari Khusuma
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.686 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.146

Abstract

Pemeriksaan laboratorium klinik merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk menegakkan diagnose dan terapi suatu penyakit seperti hiperkolesterol nemia yang disebabkan karena peningkatan kadar kolesterol. Kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh Jenis sampel plasma. Plasma didapatkan darah yang dicampur dengan antikoagulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Perbedaan Kadar Kolesterol Total Menggunakan Antikoagulan EDTA (CH 2 CO 2 H), Natrium Sitrat (NA 3 C 6 H 5 O 7 ) dan Natrium Oksalat (NA 2 C 2 O 4 ). Rancangan penelitian ini menggunakan pre-eksperimen sebagai eksperimen dengan menggunakan darah yang ditambahkan antikoagulan EDTA, Natrium Sitrat dan Natrium Oksalat yang diukur kadar kolesterol menggunakan alat photometer 5010 dan menggunakan reagen kolesterol. Data yang diperoleh diukur menggunakan one way anova. Hasil penelitian menentukan kadar kolesterol dengan antikoagulan EDTA adalah 159,25 mg/dl, antikoagulan natrium sitrat adalah 110,5 mg/dl, antikoagulan natrium oksalat adalah 131,75 mg/dl. Uji anova p (0,000) ≤ 0,05. Hasil penelitian dapat disimpulkan penggunaan antikoagulan EDTA, Natrium Sitrat, dan Natrium Oksalat menunjukan ada perbedaan kadar kolesterol total.
Pengaruh Konsumsi Tuak Terhadap Kadar Asam Urat Pada Masyarakat Dewasa di Desa Jagaraga Timur Ni Komang Juliantini; Fihiruddin Fihiruddin; Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 1 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i1.256

Abstract

Tuak is a type of alcoholic drink made from palm sugar. Excessive consumption of tuak continuously can increase the levels of uric acid in the body. Uric acid is the end product of purine metabolism. This study aimed to determine the effect of tuak consumption of uric acid levels in the adult community in East Jagaraga Village. This research is an analytical observation using a cross-sectional approach. The sampling technique was a simple random sampling of 48 people, namely 24 adults that consumed tuak and 24 adults who did not consume tuak. Data analysis in SPSS used an independent sample t-test. The average uric acid levels in 24 respondents that consumed and did not consume tuak were 7.46 mg/dl and 4.92 mg/dl, respectively. The results show that there is an effect of tuak consumption uric acid levels in the adult community in the East Jagaraga Village, this is shown in a probability value (p = 0.000) <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted. From these results, it can be concluded that the consumption of tuak in the long term affects increasing uric acid levels.
Hubungan Titer Widal Dengan Jumlah Limfosit Dan Trombosit Pada Pasien Demam Typhoid Di Puskesmas Gunungsari Lombok Barat Fitriyani Fitriyani; Iswari Pauzi; Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 2 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i2.245

Abstract

Demam typhoid merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Infeksi Salmonella typhi bersifat bakterimia yang masuk ke dalam usus halus kemudian menyebar ke sumsum tulang. Diagnosis Samonella typhi menggunakan uji widal dan pemeriksaan darah rutin. Uji Widal dan pemeriksaan darah rutin untuk melihat mekanisme tubuh terhadap limfosit dan trombosit yang diproduksi di sumsum tulang dan berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap adanya infeksi. Bila bakteri ini sampai ke sumsum tulang maka akan menghambat pembentukan limfosit dan trombosit. Hal ini juga disebabkan adanya endotoksin dari bakteri sehingga pada kasus demam typhoid terjadinya limfositosis dan trombositopenia. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan titer widal dengan jumlah limfosit dan trombosit pada pasien demam typhoid. Metode penelitian: Observasional Analitik. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 24 sampel dengan menggunakan data primer. Data yang dikumpulkan berupa titer widal dengan jumlah limfosit dan trombosit. Kemudian diolah menggunakan uji statistik Korelasi Person. Hasil Penelitian: Rerata limfosit pada antigen O dengan titer 1/160 adalah 24,84%, titer 1/320 adalah 43,95%, rerata trombosit dengan titer 1/160 adalah 312.000 µL dan titer 1/320 adalah 230.750 µL. Sedangkan pada antigen H rerata jumlah limfosit dengan titer 1/160 adalah  35,48% dan titer 1/320 adalah 39,86%. Rerata jumlah trombosit dengan titer 1/160 adalah 196.670 µL dan titer 1/320 adalah 158.000 µL. Hasil uji statistik p>0,05. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan titer widal dengan jumlah limfosit dan trombosit pada pasien demam typhoid di Puskesmas Gunungsari Lombok Barat.
Pengaruh Self Hypnosis Terhadap Respon Cemas Mahasiswa Pada Ujian Tahap Akhir Program Di STIKes Buana Husada Ponorogo Yudha Anggit Jiwantoro; Afifa Ika Kridawati; Danies Tunjung Pratiwi
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 2, No 1 (2020): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.163 KB) | DOI: 10.32807/jkt.v2i1.43

Abstract

Pembelajaran praktik klinik keperawatan merupakan masa transisi dari situasi belajar dikelas ke situasi pelayanan yang nyata, hal ini sangat memungkinkan mahasiswa mengalami kecemasan yang tinggi. Kurangnya pengalaman klinik, dosen yang disiplin, takut membuat kesalahan merupakan situasi yang dapat memproduksi adanya kecemasan mahasiswa. Self hypnosis adalah suatu metode komunikasi persuasif yang digunakan untuk melakukan perubahan kognitif, sikap dan perilaku dengan memasuki wilayah sub consious dalam pikiran manusia. Tujuan penelitian ini menganalisa pengaruh pemberian terapi self hypnosis terhadap respon cemas mahasiswa pada ujian tahap akhir program. Desain penelitian ini pra eksperimen dengan one group pre test post test design. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Buana Husada sebanyak 22 orang dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner HARS dan modul self hypnosis, dengan analisa uji wilcoxon. Hasil penelitian ada pengaruh self hypnosis terhadap respon cemas mahasiswa. Kesimpulan penelitian ini pemberian self hypnosis berhasil secara signifikan menurunkan angka kecemasan mahasiswa.
Studi Jamur Cryptococcus Neoformans Penyebab Kriptokokosis pada Kotoran Burung, Tanah, dan Udara di Pasar Burung Lingkungan Sindu dengan Media Potato Dextrose Agar (PDA) Siti Nabila Mustiani; Yunan Jiwintarum; Yudha Anggit Jiwantoro
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 7, No 1 (2019): JKP Juni 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v7i1.82

Abstract

Cryptococcus neoformans adalah jamur patogen oportunistik penyebab kriptokokosis, yaitu mikosis yang berpotensi mematikan pada manusia. Jamur ini banyak terdapat pada lingkungan yang tercemar kotoran burung seperti pasar burung. Salah satu pasar burung yang keadaan lingkungannya mendukung untuk pertumbuhan Cryptococcus neoformans adalah pasar burung Lingkungan Sindu, namun belum pernah diteliti tentang adanya jamur Cryptococcus neoformans di lingkungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi jamur Cryptococcus neoformans penyebab kriptokokosis pada kotoran burung, tanah, dan udara di pasar burung Lingkungan Sindu dengan media Potato Dextrose Agar (PDA). Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan total 12 sampel yang diambil dari 4 area di pasar burung Lingkungan Sindu. Data yang dikumpulkan berupa hasil identifikasi makroskopis dan mikroskopis koloni yang tumbuh pada media PDA. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa Cryptococcus neoformans terdapat pada 2 sampel dari 4 sampel kotoran burung, 1 sampel dari 4 sampel udara, dan tidak terdapat pada sampel tanah. Hal ini menunjukkan bahwa jamur Cryptococcus neoformans ditemukan paling banyak pada sampel kotoran burung yaitu 50%, kemudian pada sampel udara yaitu 25%, sementara pada sampel tanah tidak ditemukan jamur Cryptococcus neoformans (0%).
Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica (L.) Terhadap Profil Darah dan Hepar Pada Tikus Putih yang Diinduksi Asap Rokok Yudha Anggit Jiwantoro; Miftahul Jannah
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 2 (2020): Online June 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i2.1081

Abstract

Pegagan mengandung beberapa komponen beraktivitas biologis yang sangat bermanfaat salah satunya berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya seperti asap rokok. Tujuan: Menganalisis pengaruh ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) terhadap profil darah dan hepar pada tikus yang diinduksi asap rokok. Metode: Penelitian ini adalah true eksperiment dengan desain post test only control group design. Jumlah sampel sebanyak 5 ekor tiap kelompok dengan 5 perlakuan sehingga total sampel 25 ekor tikus. Analisa data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, One way ANOVA, dan post hoct test. Hasil: Pemberian ekstrak pegagan dengan dosis terapi sebesar 250 mg/kgbb, 500 mg/kgbb, dan 1000 mg/kgbb terhadap tikus putih yang diinduksi asap rokok selama 7 minggu tidak menunjukkan perbedaan profil darah secara keseluruhan, hanya nilai limfosit dan trombosit yang menunjukkan hasil signifikan (p< 0,05). Pemberian ekstrak pegagan pada profil hepar (SGPT & SGOT) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (p>0,05). Simpulan: Ekstrak pegagan berpengaruh terhadap profil darah (limfosit dan trombosit).Kata kunci: asap rokok, ekstrak pegagan, profil darah, profil hepar
Cegah Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan "Sedia-Ubayahi" (Senam Diabetik & Ubah Gaya Hidup) Yudha Anggit Jiwantoro; Lenny Rosbi Rimbun; Maryati Maryati
Ners Jurnal Keperawatan Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.494 KB) | DOI: 10.25077/njk.16.1.27-31.2020

Abstract

Obesitas yang meningkat pada anak-anak dan remaja juga disertai dengan peningkatan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 pada anak-anak dan remaja. Penting untuk mencapai dan mempertahankan kontrol metabolik pada anak-anak dan remaja untuk mencegah peningkatan risiko komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler dan kurangnya kontrol glikemik di masa dewasa. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh terapi senam diabetes dan gaya hidup terhadap kadar gula darah responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian pra-eksperimen yang merupakan desain penelitian yang menguji intervensi dalam kelompok tanpa melibatkan variabel kontrol. Desain penelitian menggunakan one postest postest design. Sampel penelitian adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 40 warga. Analisa uji menggunakan paired t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh senam diabetes dan gaya hidup (pola makan dan aktivitas) terhadap kadar gula darah dengan nilai p (0,000).
Co-Authors Afifa Ika Kridawati Agrijanti, Agrijanti Agustini, Widara Amani, Diafa Aniek Puspitosari Arief Taufikurrahman Baiq Nasha Islaeli Cembun, Cembun Danies Tunjung Pratiwi Dewi, Eka Rohayu Dewi, Lale Budi Kusuma Dewi, Rizki Amalia Dian Ayu Anggraeni, Ni Putu Dyah Astining Maya Ekayani, Ni Putu Karunia Erna Kristinawati Eva Sapna Febriza Marta Utami Fihiruddin, Fihiruddin Firdausi Paramaiswari, Nurul Fitriyani Fitriyani Fitriyani Fitriyani Getas, I Wayan HUSNANINGSIH, ASPARIN I Gusti Ayu Nyoman Danuyanti I Gusti Ayu Nyoman Danuyanti I Gusti Ayu Ratih Yuliartini Ayu I Wayan Getas Isnaeni, Robiatul Iswari Pauzi Iswari Pauzi Juliantini, Ni Komang Karunia Ekayani, Ni Putu Khairunnisa, Nisrina Yola Kholisha, Citra Dian Khusuma, Ari Kristinawati, Erna Lalu Srigede Lenny Rosbi Rimbun Lestari, Holina Made Darawati Mandayani , Baiq Dinda Annas Tasya Maruni Wiwin Diarti Maruni Wiwin Diarti Maruni Wiwin Diarti Maryati Maryati Maryati Maya, Dyah Astining Miftahul Jannah Miftahul Jannah Ni Komang Juliantini Ni Putu Winda Ninik Nurhidayah, Ninik Nisrina Yola Khairunnisa Nuradwintan, Dela Safitri Nurul Inayati Nurul Inayati Pauzi, Iswari Puput Dinda Kurniawan, Ganesa Putra, Heryadi Putri, Salmania Rabi’unnisa Sulaimah RAI WIADNYA, IDA BAGUS Resnhaleksmana, Ersandhi Rizki Amalia Dewi Rohmi Rohmi Rosyida, Nurul Hafizatur Salmania Putri Salsabila, Wa’dah Samba, Wiwik Artika Sapna, Eva Siti Nabila Mustiani Siti Zaetun Siti zaetun Siti Zaetun, Siti Sudarmi Sudarmi Suhaema Suhaema, Suhaema Sukarti, Ni Made Sulaimah, Rabi’unnisa Sulistya Affarah, Wahyu Taufikurrahman, Arief Teguh Santoso Teguh Santoso Toyyibah, Zurriatun Wahyuni, Dwi Dinda Wa’dah Salsabila Wijayanti, I Gusti Ayu Sri Puja Warnis Yopi Harwinanda Ardesa Yunan Jiwintarum Yuyun Setyorini Zainal Fikri Zainal Fikri, Zainal Zurriatun Toyyibah