Articles
EFEK IMUNOSTIMULATOR KUBIS (Brassica oleracea var. capitata alba) TERHADAP TITER IMUNOGLOBULIN G (Ig G) PADA KELINCI YANG DIINDUKSI DENGAN SEL DARAH MERAH DOMBA`
Fihiruddin, Fihiruddin
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 3, No 1 (2016): JURNAL ANALIS MEDIKA BIO SAINS
Publisher : Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (19.889 KB)
|
DOI: 10.32807/jambs.v3i1.52
Kubis (Brassica aloracae var.capitata alba) adalah salah satu sayuran yang berpotensi sebagai imunostimulator. Kubis banyak megandung nutrien yang mempunyai nutrisi tinggi seperti vitamin, mineral, dietary fiber, glukosinolates, polyphenol dan phenolic acid. Disamping itu juga kubis mengandung peptida yang berperan sebagai imunoglobulin production stimulating factor (IPSF) sehingga dapat berfungsi sebagai imunostimulator yang akan dapat meningkatkan sistem imun tubuh dengan cara merangsang peningkatan sistem fagositik dan produksi interleukin 5.Penelitian ini merupakan penelitian ekprimental dengan desain statistic group comparation yang bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kubis (Brassica oleracea capitata alba) untuk meningkatkan pembentukan immunoglobulin G (IgG) pada kelinci yang diinduksi dengan sel darah merah domba 2 %. Hewan coba yang digunakan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hewan coba yang akan digunakan adalah kelinci dengan berat 700 – 800 gr sebanyak 20 ekor yang akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah dengan uji heamaglutinasi dengan mengamati terjadinya aglutinasi antara serum yang diambil dari darah kelinci dengan sel darah merah domba (SDMD) 2 %. Rata-rata titer Imunoglobulin G (IgG) pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing adalah 2.26 µl/ml dan 1.62 µl/mlHasil uji statistik dengan paired t test dengan tingkat kepercayaan 0,95 %.menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan ( p < 0,05) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yaitu dengan nilai signifikannya adalah 0,043.
Uji Efektifitas Filtrat Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia Galangal Swartz) Sebagai Larvasida Aedes Sp
Abdiah Zikrilah;
Erna Kristinawati;
Fihiruddin Fihiruddin
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 2 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (48.362 KB)
|
DOI: 10.32807/jambs.v4i2.93
Demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes sp. Aedes sp merupakan vektor utama penyebab DBD (Demam Berdarah Dengue). Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberantas vektor DBD salah satunya menggunakan insektisida. Selama ini insektisida yang lebih sering digunakan di masyarakat adalah insektisida sintetik, akan tetapi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mempunyai efek toxik terhadap manusia. Beberapa bahan aktif yang terkandung dalam rimpang lengkuas putih (Alpinia galangal swartz) yang diperkirakan memiliki efek larvasida terhadap larva Aedes sp adalah saponin, alkaloid, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filtrat rimpang lengkuas putih (Alpinia galangal swartz) terhadap kematian larva Aedes sp. Penelitian ini merupakan penelitian experiment, dan sampel yang digunakan adalah larva Aedes sp instar III. Hasil penelitian didapatkan kematian larva Aedes sp dengan konsentrasi terendah yaitu 2% dan konsentrasi tertinggi adalah 4%. Berdasarkan analisis probit didapatkan hasil pada semua variasi konsentrasi yang digunakan efektif sebagai larvasida Aedes sp. (p=0,000 < α=0,05).
Efek Imunostimulator Kubis (Brassica Oleracea Var. Capitata Alba) Terhadap Titer Imunoglobulin G (Ig G) Pada Kelinci Yang Diinduksi Dengan Sel Darah Merah Domba
Nurul Inayati;
Fihiruddin Fihiruddin;
I Wayan Getas
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 7, No 2 (2020): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32807/jambs.v7i2.196
Kubis (Brassica aloracae var.capitata alba) adalah salah satu sayuran yang berpotensi sebagai imunostimulator. Kubis banyak megandung nutrien yang mempunyai nutrisi tinggi seperti vitamin, mineral, dietary fiber, glukosinolates, polyphenol dan phenolic acid. Disamping itu juga kubis mengandung peptida yang berperan sebagai imunoglobulin production stimulating factor (IPSF) sehingga dapat berfungsi sebagai imunostimulator yang akan dapat meningkatkan sistem imun tubuh dengan cara merangsang peningkatan sistem fagositik dan produksi interleukin 5. Penelitian ini merupakan penelitian ekprimental dengan desain statistic group comparation yang bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kubis (Brassica oleracea capitata alba) untuk meningkatkan pembentukan immunoglobulin G (IgG) pada kelinci yang diinduksi dengan sel darah merah domba 2 %. Hewan coba yang digunakan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hewan coba yang akan digunakan adalah kelinci dengan berat 700 – 800 gr sebanyak 20 ekor yang akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah dengan uji heamaglutinasi dengan mengamati terjadinya aglutinasi antara serum yang diambil dari darah kelinci dengan sel darah merah domba (SDMD) 2 %. Rata-rata titer Imunoglobulin G (IgG) pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing adalah 2.26 µl/ml dan 1.62 µl/ml. Hasil uji statistik dengan paired t test dengan tingkat kepercayaan 0,95 % menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan ( p < 0,05) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yaitu dengan nilai signifikannya adalah 0,043.
Pengaruh Konsumsi Tuak Terhadap Kadar Asam Urat Pada Masyarakat Dewasa di Desa Jagaraga Timur
Ni Komang Juliantini;
Fihiruddin Fihiruddin;
Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 1 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32807/jambs.v9i1.256
Tuak is a type of alcoholic drink made from palm sugar. Excessive consumption of tuak continuously can increase the levels of uric acid in the body. Uric acid is the end product of purine metabolism. This study aimed to determine the effect of tuak consumption of uric acid levels in the adult community in East Jagaraga Village. This research is an analytical observation using a cross-sectional approach. The sampling technique was a simple random sampling of 48 people, namely 24 adults that consumed tuak and 24 adults who did not consume tuak. Data analysis in SPSS used an independent sample t-test. The average uric acid levels in 24 respondents that consumed and did not consume tuak were 7.46 mg/dl and 4.92 mg/dl, respectively. The results show that there is an effect of tuak consumption uric acid levels in the adult community in the East Jagaraga Village, this is shown in a probability value (p = 0.000) <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted. From these results, it can be concluded that the consumption of tuak in the long term affects increasing uric acid levels.
ACCURATE DETECTION OF VIRAL SEROTYPE DENGUE HEMORRHAGIC FEVER THROUGH AEDES SP MOSQUITOES USING REVERSE TRANSCRIPTASE POLYMERASE CHAIN REACTION (RT-PCR)
Erlin Yustin Tatontos;
Fihiruddin Fihiruddin;
Nurul Inayati
Jurnal Riset Kesehatan Vol 10, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (170.111 KB)
|
DOI: 10.31983/jrk.v10i2.7706
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) caused Dengue virus which transmitted through the bite of the Aedes sp. Detection of dengue virus serotypes is essential for epidemiology as well as potential disease pathogens. RT-PCR method was more effective in mosquitoes, because the virus contained in the mosquito body is passed on to the next generation (trans ovarian). The purpose of this research is to know the serotype of DHF virus accurately through vector mosquito using RT-PCR method in Mataram City, so that vector control, early diagnosis and management of DHF disease could be done quickly and precisely. This research was a laboratory explorative research with cross sectional design that determines serotype of DHF virus through vector mosquito using RT-PCR method in Mataram City. The population of this study were Aedes aegypti female mosquitoes from eggs. Collected from houses located in Community Health Center Mataram city worked area with high dengue cases: Pagesangan, Karang Taliwang, Karang Pule, Tanjung Karang, Mataram, and Selaparang especially around the house’s sufferers. The results showed that only the mosquito group from the worked area of the Mataram Community Health Center showed the ribbon image with the base pair in accordance with serotype 1 (DENGUE 1), the other negative.
Spatial analysis of toxoplasmosis through EcoHealth approaches using GRA-1 recombinant: case in Sleman, Yogyakarta
Fihiruddin Fihiruddin;
Wayan Tunas Artama;
Barandi Sapta Widartono
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 25, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/ijbiotech.50750
Toxoplasmosis is an obligate intracellular zoonotic parasite caused by Toxoplasma gondii that can infect all warm-blooded animals including humans. Prevalence of toxoplasmosis varies depending on climate, geography, and the presence of cats in an area. This study aimed to identify the prevalence and distribution of toxoplasmosis in Sleman, Yogyakarta through EcoHealth approaches. A total of 385 blood samples were collected from residents in the district of Sleman. Seven people from 55 villages were selected for blood sampling using a cluster method. The collected serums were tested by ELISA using recombinant Granule 1 protein (GRA-1) as coated antigen. Data on altitude and coordinates of sampling sites were collected using GPS. instruments, soil surface temperature in Sleman was obtained by satellite imagery, and cat population in residential areas was determined by questionnaire. The prevalence of toxoplasmosis in Sleman was 58%, of which distributed around rivers and in cattle pens. Based on altitude and temperature, toxoplasmosis cases were found the highest at 0-150 m (66.3%) and at temperatures of 26-30°C (66.4%). Areas with large numbers of cats had toxoplasmosis prevalence of 75.8% while areas with moderate and few cats were 56.5% and 49.0%, respectively. Thus, differences in the prevalence of toxoplasmosis at settlement were found based on altitude, soil surface temperature, and cat populations.
Kedudukan Keluarga dalam Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe
I Putu Dedy Arjita;
Fihiruddin Fihiruddin;
Fachrudi Hanafi
Bima Nursing Journal Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32807/bnj.v3i1.781
Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia, yang prevalensi pada ibu hamil masih tinggi yang berkisar antara 50-70%. Angka kejadian anemia gizi besi pada ibu hamil di Indonesia adalah 51%. Keberhasilan pemenuhan zat besi pada ibu hamil dapat terjadi apabila ibu hamil patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan aturan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan keluarga dalam mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe. Jenis penelitian ini adalah observational analitik dengan disain penelitian Cross Sectional. sampel dalam penelitian ini semua ibu hamil trimester I dan II yang berada di lokasi penelitian dan memenuhi kriteria tertentu. Jumlah sampel diambil berdasarkan jumlah ibu hamil trimester I & II sampai bulan januari tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kehamilan privigravida dan multigravida adalah 33.3% dan 66.7%. Persentase yang memberi saran dalam minum Fe adalah bidan (90.4%) dan dokter (9.6%). Peran keluarga terdekat dalam memberi saran minum tablet Fe yaitu suami (88,5) dan orang tua (11,5). Berdasarkan hasil analisis uji chi-square pada tabel di atas didapatkan nilai p-value 0,000 yang berarti terdapat hubungan antara orang yang menyarankan dengan rutinitas minum tablet Fe pada ibu hamil. Peranan suami sangat besar terhadap konsumsi tablet Fe pada ibu hamil
KONSENTRASI CARBOL FUCHSIN DAN WAKTU PENYIMPANAN SEDIAAN HAPUSAN SPUTUM +2 HASIL PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN
Fihiruddin Fihiruddin;
Nurul Inayati
Jurnal Kesehatan Prima Vol 9, No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Prima
Publisher : poltekkes kemenkes mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.32807/jkp.v9i2.69
Abstract: Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Laboratory diagnosis of TB disease can be confirmed by microscopic examination using the Ziehl Neelsen Methode by carbol fuchsin dye with concentration is 0.3% which it is the standard prosedure. to reduce the error rate of performed sputum smear examination must be carried out by laboratories established in a network of TB laboratory services. This study aims to determine the concentration of carbol fuchsin and time effective storage of performed sputum smear that show 2+ Ziehl Neelsen staining, and analyze the differences of each carbol fuchsin concentration and storage time. This study was an experimental study. The result showed the average number of acid-resistent bacteria with carbol fuchsin concentration 0.3% is as much as 23, the concentration 1% carbol fuchsin is as much as 54 and the concentration 2% carbol fuchsin is as much as 2. Based on the average amount of storage time, Acid-resistent bacteria (BTA) that storage under 1 month (0 mounth) was available as many as 34, storage for 1 month as many as 28 and stored for 2 months as many as 23, whereas stored for 3 months as many as 18. Based on the survey results know that the concentration of carbol fuchsin that provide maximum results for Ziehl Neelson staining is concentrations 1% and the storage time of performed sputum smear 2+ is not more than 1 month. Results of statistical analysis indicating that there is significant different at each concentration carbol fuchsin and storage time with of p value <0.05.
Variasi Temperatur Boiling pada Amplifikasi Gen inhA M.tuberculosis Metode PCR
Fihiruddin Fihiruddin;
Hanifa Falahul Ilmi;
Ari Khusuma
Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol. 14 No. 2 (2022): July Edition
Publisher : Universitas Nurul Huda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30599/jti.v14i2.1661
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode yang direkomendasikan oleh world health organization (WHO) untuk pemeriksaan infeksi tuberkulosis dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Biaya yang murah, proses yang mudah, dan tehnik ekstraksi DNA yang cepat sangat diperlukan untuk mendapatkan DNA template. Salah satu cara untuk mendapatkan DNA template adalah metode boiling, dimana metode ini dapat meningkatkan permeabilitas dan merusak dinding sel hanya dengan pemanasan dalam waktu relatif singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu boiling 85°C, 90°C, dan 95°C masing-masing selama 30 menit, 10 menit dan 5 menit terhadap hasil amplifikasi gen inhA M. tuberculosis menggunakan metode PCR. Penelitian ini merupakan penelitian True Experiment dengan rancangan posttest only control design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dahak penderita TB yang di ekstraksi dengan metode boiling dan dibandingkan dengan metode ekstraksi kit. Hasil amplifikasi di elektroforesis pada gel agarosa 1% yang diamati dengan alat UV transiluminator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi sampel sputum dengan boiling pada suhu 850C selama 30 menit, 900C selama 10 menit dan 950C selama 5 menit masing-masing ditemukan pita DNA gen inhA M.tuberculosis dengan panjang 465 bp. Ekstraksi sampel sputum dengan metode boiling dapat digunakan untuk pemeriksaan gen inhA M.tuberculosis metode PCR.
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI PAKAN FERMENTASI HEWAN TERNAK
Fihiruddin Fihiruddin;
Fachrudi Hanafi;
Nurul Inayati;
Muhammad Hasbi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13042
ABSTRAKSampah dan pengelolaannya menjadi masalah yang sangat penting, jika tidak dikelolah dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan. Sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat di desa Karang Bayan biasanya hanya dibakar, sehingga dapat terjadi pencemaran lingkungan seperti polusi udara dan lingkungan menjadi kotor serta dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa karang bayan adalah petani dan peternak. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah rumah tangga di desa Karang Bayan menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomis yaitu pakan ternak. Pengolahan pakan ternak secara fermentasi berguna untuk meningkatkan produktivitas hewan ternak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode penyuluhan, demontrasi dan latihan. Hasil kegiatan di penyuluhan yang diberikan, masyarakat Desa Karang Bayan mengetahui dampak negatif sampah rumah tangga yang tidak dikelolah dengan baik terhadap kesehatan dan lingkungan, masyarakat mengetahui jenis sampah organik dan anorganik serta mampu melakukan pemisahan kedua jenis sampah rumah tangga tersebut dan masyarakat dapat mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pakan ternak dengan metode fermentasi secara mandiri. Pakan fermentasi yang dibuat sudah dimanfaatkan oleh beberapa peternak di Desa Karang Bayan sebagai pakan terutama untuk ternak unggas. Kata kunci: sampah organic; masalah kesehatan; pakan fermentasi. ABSTRACTWaste and its management become a very crucial problem, if not managed properly it can lead to changes in the environmental balance. Household waste produced by the community in Karang Bayan village is usually only burned, so that environmental pollution can occur such as air pollution and the environment becomes dirty and can cause health problems for the community. The livelihoods of most residents of Karang Bayan Village are farmers and ranchers. This community service is carried out to overcome the problem of household waste in Karang Bayan village into material that has economic value, that is animal feed. Fermentation of animal feed processing is useful for increasing the productivity of livestock. Community service activities are carried out using counseling, demonstration and training methods. The results of the activities from the counseling given to the people of Karang Bayan Village to find out the negative impact of household waste that is not managed properly on health and the environment. The community knows the types of organic and inorganic waste and is able to separate the two types of household waste and the community can process household organic waste into animal feed with the fermentation method independently. Fermented feed has been used as animal feed in Karang Bayan Village, especially for poultry. Keywords: organic waste; helath problem; fermented feed.