Alfin Resya Virgiawan
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KADAR GLUKOSA DARAH SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN OLAHRAGA BOLA BASKET PADA TIM DREYA INDONESIA MAKASSAR Alfin Resya Virgiawan; Yaumil Fachni Tandjungbulu; Widarti Widarti; Rahman Rahman
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i1.2608

Abstract

Glukosa adalah komponen penting dalam tubuh karena menyediakan energi untuk melakukan aktivitas, beraktivitas dengan teratur membuat insulin dapat dimanfaatkan lebih baik oleh sel dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah melakukan olahraga bola basket. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dan dianalisis dengan uji statistik Wilcoxon. Penelitian ini dilakukan di GOR Sinar Kota Makassar. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Total Sampling dengan jumlah 30 responden. Responden melakukan olahraga dalam waktu yang sama yaitu 2 jam. Kadar Glukosa darah diukur sebelum dan sesudah melakukan olahraga dengan menggunakan alat glucometer merk Accu-Check. Hasil penelitian ditemukan perbedaan yang signifikan antara kadar glukosa darah sebelum dan sesudah melakukan olahraga bola basket. Nilai p 0,000 (p < 0,05).Kunci : Glukosa, Bola basket, Makassar
KARAKTERISTIK HASIL PEMERIKSAAN KREATININ SERUM PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DITINJAU DARI HASIL PEMERIKSAAN HbA1c Yaumil Fachni Tandjungbulu; Nuradi Nuradi; Mawar Mawar; Muhammad Yusril; Alfin Resya Virgiawan; Zulfikar Ali Hasan
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i2.3019

Abstract

Penderita diabetes melitus (DM) dengan kontrol glikemik yang buruk berisiko mengalami komplikasi DM salah satunya nefropati diabetik. Penegakan diagnosa nefropati diabetik dilakukan pemeriksaan kreatinin serum dan untuk melihat kontrol glikemik dilakukan pemeriksaan HbA1c. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik hasil pemeriksaan kreatinin serum pada penderita DM ditinjau dari hasil pemeriksaan HbA1c. Desain dalam penelitian ini menggunakan cross section, jumlah sampel sebanyak 71 sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Pengumpulan dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin (RSPTN-UH) Makassar selama bulan Mei sampai Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemeriksaan HbA1c diperoleh untuk kategori tidak terkontrol sebanyak 63 orang (88.7%) dan kategori terkontrol diperoleh hanya 8 orang (11.3%). Hasil pemeriksaan kreatinin serum diperoleh dalam batas normal sebanyak 34 orang (47.9%), menurun 25 orang (35.2%), dan meningkat 12 orang (16.9%). Kemudian hasil penelitian diolah menggunakan uji statistik chi square untuk melihat hubungan dari setiap variabel. Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan kreatinin serum terhadap jenis kelamin pada penderita DM dengan nilai p=0.000 (p<0.05), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan kreatinin serum terhadap klasifikasi umur pada penderita DM dengan nilai p=0.464 (p>0.05), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan kreatinin serum pada penderita DM ditinjau dari hasil pemeriksaan HbA1c dengan nilai p=0.387 (p>0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kreatinin serum tidak dapat menjadi biomarker utama untuk melihat adanya nefropati diabetik pada penderita DM, perlu ditambahkan biomarker lain seperti pemeriksaan mikroalbumin, protein urin, laju filtrasi glomerulus (LFG), dan blood urea nitrogen (BUN) untuk penetapan nefropati diabetik pada penderita DM.
VARIASI HASIL PEMERIKSAAN SEDIMEN URIN PADA PASIEN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH Yaumil Fachni Tandjungbulu; Herman Herman; Nurdin Nurdin; Alfin Resya Virgiawan; M. Askar; Besse Nurfadillah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v14i1.3263

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan invasi mikroorganisme yang menyerang pada salah satu atau beberapa bagian organ saluran kemih yang dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. ISK dapat menyebabkan manifestasi klinis yang sangat bervariasi, dapat menyerang organ perkemihan seperti uretra (urethritis), kandung kemih (cystisis), ureter (ureteritis), bahkan dapat menyerang organ ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi hasil pemeriksaan sedimen urin pada pasien suspek ISK. Jenis penelitian bersifat observasional laboratorik dengan rancangan cross section. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin (RSPTN-UH) Makassar pada tanggal 31 Mei-13 Juni 2022. Sampel dalam penelitian berjumlah 67 orang pasien suspek ISK, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik subjek penelitian jenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang (46,3%) dan perempuan sebanyak 36 orang (53,7%), untuk klasifikasi umur terbanyak yaitu umur 45-54 tahun sebanyak 18 orang (26,9%) dan yang paling sedikit yaitu pasien dengan umur 25-34 tahun sebanyak 3 orang (4,5%). Untuk variasi hasil pemeriksaan sedimen urin pasien dengan keadaan eritrosit normal sebanyak 55 orang (82,1%) dan abnormal sebanyak 12 orang (17,9%), sedangkan pasien dengan keadaan leukosit normal sebanyak 56 orang (83,6%) dan abnormal sebanyak 11 orang (16,4%). Pemeriksaan sel epitel normal sebanyak 63 orang (94,0%) dan abnormal sebanyak 4 orang (6,0%), pemeriksaan kristal normal sebanyak 63 orang (94,0%) dan abnormal sebanyak 4 orang (6,0%), dari 67 sampel penelitian tidak ditemukan adanya silinder dan bakteri pada urin pasien suspek ISK (0%). Berdasarkan hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat lebih banyak sel normal dibandingkan abnormal pada urin pasien suspek ISK. Hal ini dapat disebabkan karena peneliti tidak mengontrol beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan sedimen urin salah satunya penggunaan terapi pengobatan antibiotik pada subjek penelitian, sehingga subjek yang telah mengonsumsi antibiotik tersebut tidak ditemukan adanya bakteri di dalam urinnya karena zat atau kandungan yang terdapat pada antibiotik dapat menghambat perkembangbiakan dan menghentikan penyebaran serta pertumbuhan bakteri pada urin pasien suspek dan penderita ISK. Sehingga disarankan dalam penegakan diagnosa ISK dapat menggunakan marker pemeriksaan tambahan yang lebih spesifik seperti kultur urin dan pemeriksaan urin rutin untuk mendeteksi adanya infeksi pada saluran perkemihan, dan memperhatikan persiapan pasien sebelum pemeriksaan dilakukan. 
Tinjauan Pemeriksaan D-Dimer Pada Pasien Terkonfirmasi Coronavirus Disease 2019 di RSPTN-UH Makassar Alfin Resya Virgiawan; Yaumil Fachni Tandjungbulu; Sahidan Sahidan; Guntur Baruara
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 2 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i2.245

Abstract

Covid-19 sufferers is often associated with coagulation disorders. Increased coagulation activation is caused by hyper inflammation and cytokine stormtriggered by the virus. This condition can cause venous thromboembolism. Tthe parameters ofcoagulation disorders is D-Dimer. This study aims to determine the results of D-Dimer examination in covid-19 sufferers. This type of research is a observational analitics study with a total of 150 research samples. The collection and examination of samples was carried out at the Clinical Pathology Laboratory of the Hasanuddin University State University Hospital in Makassar on May9th to June 6th, 2022. The results showed that the increased D-Dimer examination was obtained by 75 samples (50%) and the results of normal examinations as many as 75 samples (50%). Based on these results, it can be concluded that the D-Dimer levelssame as normal value. Keywords : Covid-19, D-Dimer, Makassar
Hasil Pemeriksaan Biomarker Fungsi Ginjal Pada Penderita Diabetes Melitus Ditinjau Dari Lama Menderita Dan Hasil Pemeriksaan HbA1c Yaumil Fachni Tandjungbulu; Alfin Resya Virgiawan; Rahman Rahman; Muhammad Ade Luthfi; Haerani Haerani
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 2 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i2.249

Abstract

Diabetic nephropathy is a complication that occurs in Diabetes Mellitus (DM) sufferers which is characterized by a decrease in kidney function. Current laboratory examination biomarkers to determine the condition of kidney function that are often carried out in the laboratory include examination of urea, creatinine, and urine protein. One way that can be done to determine blood glucose control is through HbA1c examination. This study aims to see the correlation between the results of kidney function biomarker examinations (urea, creatinine, and urine protein) in DM sufferers in terms of length of suffering (<5 years, 5-10 years, 11-16 years, and >16 years), as well as the results HbA1c examination. This research uses a correlative research method with an approach cross sectional analytically, the number of samples was 90 samples that met the research inclusion criteria. Sample collection and examination was carried out at the Clinical Pathology Laboratory of Hasanuddin University Hospital, Makassar from 8 to 15 May 2023. The research results showed that there was a significant relationship between the results of urine protein examination with a value of p=0.018 (p<0.05) and the duration of suffering and the results of the HbA1c examination in DM sufferers, and there was no significant relationship between the results of the urea examination p=0.352 (p>0.05) and creatinine p=0.116 (p>0.05) with the length of suffering and the results of the HbA1c examination in DM sufferers, so it can be concluded that urine protein is a potential biomarker in laboratory examinations to see the risk of complications of kidney damage in DM sufferers. It is recommended that DM sufferers carry out regular kidney function checks to reduce the risk of complications in the long term. Keywords: Creatinine, Diabetes Mellitus, HbA1c, Urea, Urine Protein
Tinjauan Hasil Pemeriksaan Waktu Pembekuan Darah Pada Perokok Aktif Dan Pasif Rudy Hartono; Yaumil Fachni Tandjungbulu; Alfin Resya Virgiawan; Muh. Syahwal Mus
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 2 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i2.395

Abstract

Perokok aktif maupun pasif dapat beresiko terjadi pemanjangan pada waktu pembekuan darah disebabkan karena merokok dapat menurunkan ketersediaan Nitric Oxide (NO), sehingga endotel mudah rusak atau mengalami disfungsi endotel yang dapat mengganggu mekanisme kerja dari sistem hemostasis yaitu sistem vaskular, sumbat trombosit, dan faktor koagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah pada perokok aktif dan pasif, jenis penelitian merupakan observasi laboratorik dengan pendekatan cross sectional. Total sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 sampel, terdapat 15 sampel perokok aktif dan 15 sampel perokok pasif. Penelitian dilakukan di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 7-14 Mei 2023, dengan hasil penelitian didapatkan pada kelompok perokok aktif diperoleh waktu pembekuan darah memanjang pada total keseluruhan jumlah sampel yaitu 15 orang (100%), sedangkan pada kelompok perokok pasif hanya diperoleh 2 orang (13,3%) yang mengalami pemanjangan hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah dan 13 orang (86,7%) memiliki hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah dalam batas normal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pemanjangan waktu pembekuan darah pada total keseluruhan sampel perokok aktif (100%), sedangkan pada perokok pasif hanya sebesar 13,3%, sehingga dapat disarankan pada masyarakat untuk memahami pentingnya pengetahuan terhadap dampak buruk merokok bagi kesehatan, dan selalu menjaga jarak pada perokok aktif agar tidak terpapar asap rokok yang dihasilkan karena dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. Kata Kunci: Perokok Aktif, Perokok Pasif, dan Waktu Pembekuan Darah
Sensitivity and Specificity of Rapid Antigen Antigen Examination for COVID-19 Immunochromatography Method at the Dadi Regional Special Hospitals Herman Herman; Nuradi Nuradi; Herdiansyah Herdiansyah; Herdiana Herdiana; Alfin Resya Virgiawan; M. Askar M. Askar
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v14i2.247

Abstract

Currently COVID-19 is still in pandemic status so the transmission of this disease needs to be controlled. One of the government's efforts is to screen people suspected of COVID-19 with laboratory examinations using RT-PCR, but this is hampered by long test times. For this reason, the Rapid Antigen COVID-19 (RA COVID-19) immunochromatography (IT) method is used which is short in time and uses simple equipment. This research is a laboratory observational research which aims to determine the sensitivity and specificity of the RA COVID-19 method at RSKD Dadi, South Sulawesi Province. The research sample was 50 suspected COVID-19 patients being treated at RSKD Dadi, South Sulawesi Province and then nasopharyngeal swab samples were taken from these patients. The 50 swab samples were examined using the RA COVID-19 method and the Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method. Location The research was carried out at the RSKD Dani laboratory, South Sulawesi Province for 6 months (July-December 2022). The research results showed that the RA COVID-19 used at RSKD Dadi, South Sulawesi Province as a COVID-19 screening method for suspected COVID-19 patients had a sensitivity of 87% and a specificity of 97%. Conclusion: RA COVID-19 used at RSKD Dadi, South Sulawesi Province can be used as a screening method, but the results still need to be confirmed using the RT-PCR method
Variasi Waktu Fiksasi Netral Buffer Formalin 10% Terhadap Hasil Pewarnaan Hematoxylin Eosin Pada Jaringan Prostat Virgiawan, Alfin Resya; Tandjungbulu, Yaumil Fachni; Widarti; Rahman; Armah, Zulfian; Asmaniar
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i2.970

Abstract

Spesimen operasi berupa jaringan prostat dilakukan pemeriksaan histopatologis. Pemeriksaan  histopatologis merupakan pemeriksaan yang akan menentukan derajat dan penyebaran tumor. Histoteknik merupakan salah satu metode pembuatan sajian histologi. Fiksasi adalah salah satu tahapan penting dalam proses histoteknik yang bertujuan untuk mempertahankan morfologi atau struktur jaringan seperti kondisi awal atau fisiologis. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh waktu fiksasi menggunakan Netral Buffer Formalin 10% terhadap hasil pewarnaan HE pada jaringan prostat, dengan variasi waktu fiksasi selama 1 jam, 3 jam, dan 5 jam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fiksasi terhadap gambaran mikroskopis jaringan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan longitudinal. Mengunakan 10 sampel yang diperoleh dengan tehnik esidental sampel, yang dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada 20 April-4 Mei 2024. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pewarnaan HE meningkat seiring dengan peningkatan waktu fiksasi. Fiksasi selama 5 jam memberikan hasil terbaik dengan mayoritas sampel (8 dari 10) menunjukkan inti dan sitoplasma yang jelas. Fiksasi selama 3 jam menunjukkan hasil yang seimbang antara inti dan sitoplasma yang jelas dan tidak jelas Fiksasi selama 1 jam memberikan hasil terburuk dengan mayoritas sampel (9 dari 10) menunjukkan inti dan sitoplasma yang tidak jelas. Analisis statistik menggunakan uji Friedman menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,074. Ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok-kelompok yang diuji. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa lama waktu fiksasi         mempengaruhi  hasil  mikroskopis jaringan  prostat. Waktu  fiksasi yang terlalu cepat, kurang dari  24 jam,    menyebabkan penurunan kualitas gambaran mikroskopis. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan waktu fiksasi yang optimal agar mendapatkan gambaran mikroskopis yang akurat dan dapat diinterpretasikan dengan baik