Alfin Resya Virgiawan
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Analis Kesehatan

Sensitivity and Specificity of Rapid Antigen Antigen Examination for COVID-19 Immunochromatography Method at the Dadi Regional Special Hospitals Herman Herman; Nuradi Nuradi; Herdiansyah Herdiansyah; Herdiana Herdiana; Alfin Resya Virgiawan; M. Askar M. Askar
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v14i2.247

Abstract

Currently COVID-19 is still in pandemic status so the transmission of this disease needs to be controlled. One of the government's efforts is to screen people suspected of COVID-19 with laboratory examinations using RT-PCR, but this is hampered by long test times. For this reason, the Rapid Antigen COVID-19 (RA COVID-19) immunochromatography (IT) method is used which is short in time and uses simple equipment. This research is a laboratory observational research which aims to determine the sensitivity and specificity of the RA COVID-19 method at RSKD Dadi, South Sulawesi Province. The research sample was 50 suspected COVID-19 patients being treated at RSKD Dadi, South Sulawesi Province and then nasopharyngeal swab samples were taken from these patients. The 50 swab samples were examined using the RA COVID-19 method and the Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method. Location The research was carried out at the RSKD Dani laboratory, South Sulawesi Province for 6 months (July-December 2022). The research results showed that the RA COVID-19 used at RSKD Dadi, South Sulawesi Province as a COVID-19 screening method for suspected COVID-19 patients had a sensitivity of 87% and a specificity of 97%. Conclusion: RA COVID-19 used at RSKD Dadi, South Sulawesi Province can be used as a screening method, but the results still need to be confirmed using the RT-PCR method
Variasi Waktu Fiksasi Netral Buffer Formalin 10% Terhadap Hasil Pewarnaan Hematoxylin Eosin Pada Jaringan Prostat Virgiawan, Alfin Resya; Tandjungbulu, Yaumil Fachni; Widarti; Rahman; Armah, Zulfian; Asmaniar
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i2.970

Abstract

Spesimen operasi berupa jaringan prostat dilakukan pemeriksaan histopatologis. Pemeriksaan  histopatologis merupakan pemeriksaan yang akan menentukan derajat dan penyebaran tumor. Histoteknik merupakan salah satu metode pembuatan sajian histologi. Fiksasi adalah salah satu tahapan penting dalam proses histoteknik yang bertujuan untuk mempertahankan morfologi atau struktur jaringan seperti kondisi awal atau fisiologis. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh waktu fiksasi menggunakan Netral Buffer Formalin 10% terhadap hasil pewarnaan HE pada jaringan prostat, dengan variasi waktu fiksasi selama 1 jam, 3 jam, dan 5 jam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fiksasi terhadap gambaran mikroskopis jaringan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan longitudinal. Mengunakan 10 sampel yang diperoleh dengan tehnik esidental sampel, yang dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada 20 April-4 Mei 2024. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pewarnaan HE meningkat seiring dengan peningkatan waktu fiksasi. Fiksasi selama 5 jam memberikan hasil terbaik dengan mayoritas sampel (8 dari 10) menunjukkan inti dan sitoplasma yang jelas. Fiksasi selama 3 jam menunjukkan hasil yang seimbang antara inti dan sitoplasma yang jelas dan tidak jelas Fiksasi selama 1 jam memberikan hasil terburuk dengan mayoritas sampel (9 dari 10) menunjukkan inti dan sitoplasma yang tidak jelas. Analisis statistik menggunakan uji Friedman menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,074. Ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok-kelompok yang diuji. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa lama waktu fiksasi         mempengaruhi  hasil  mikroskopis jaringan  prostat. Waktu  fiksasi yang terlalu cepat, kurang dari  24 jam,    menyebabkan penurunan kualitas gambaran mikroskopis. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan waktu fiksasi yang optimal agar mendapatkan gambaran mikroskopis yang akurat dan dapat diinterpretasikan dengan baik