Aryani Satyaningtijas
Division Of Physiology, School Of Veterinary Medicine And Biomedical Sciences, IPB University, Bogor, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Potential of Ciplukan Leaf Extract (Physalis Angulata L.) to Improve Kidney Function Tampie, Bella; Damiana R Astuti; I Ketut M Adnyane; Aryani S Satyaningtijas
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.1.9-16

Abstract

Gagal ginjal merupakan penyakit tidak menular namun dapat mengancam nyawa manusia. Penyakit ini dapat dialami dari berbagai macam usia mulai dari anak-anak hingga lansia. Salah satu tanaman yang biasanya dijadikan sebagai obat herbal ialah tanaman ciplukan (Physalis angulata L.). Gagal ginjal merupakan penyakit tidak menular namun dapat mengancam nyawa manusia. Penyakit ini dapat dialami dari berbagai macam usia mulai dari anak-anak hingga lansia. Salah satu tanaman yang biasanya dijadikan sebagai obat herbal ialah tanaman ciplukan (Physalis angulata L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari daun tanaman ciplukan dalam memperbaiki fungsi ginjal. Penelitian ini dilakukan di Kampus IPB Dramaga, IPB University, Bogor. Tikus putih digunakan sebanyak 24 ekor dan dibagi menjadi 8 kelompok dengan perlakuan dosis 150mg/kg BB dan 300mg/kg BB. Perlakuan dilakukan selama 14 hari dan 28 hari.Etilen glikol digunakan sebagai agen nefrotoksik. Pemberian kombinasi etilen glikol 1 ml/100g BW secara oral dan ekstrak ciplukan dosis 300mg/kg BB secara bersamaan mampu menormalkan kadar ureum dalam darah. Hasil histologi juga menunjukkan adanya perbaikan pada glomerulus ginjal. Ekstrak daun ciplukan memiliki kandungan flavonoid yang berpotensi memperbaiki fungsi dan morfologi ginjal.
Performa Reproduksi Ayam IPB-D1 Betina pada Konsentrasi IgY Berbeda Hayu Fitriyani; Niken Ulupi; Aryani Sismin Satyaningtijas
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.156-159

Abstract

Ayam IPB-D1 merupakan hasil persilangan antara jantan F1 pelung-sentul dengan betina F1 kampung-broiler parent stock. Keunggulan yang dimiliki ayam IPB-D1 yaitu pertumbuhan yang cepat dan mencapai bobot potong (jantan 1.18 kg dan betina 1.04 kg) pada umur 10-12 minggu. Salah satu indikator ketahanan tubuh terhadap penyakit yakni konsentrasi Immonoglobulin Yolk (IgY) pada serum. Induk ayam yang memiliki konsentrasi IgY serum tinggi menghasilkan kuning telur dengan konsentrasi IgY yang tinggi . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi konsentrasi IgY yang berbeda terhadap reproduksi pada ayam IPB-D1 betina. Penelitian ini menggunakan 20 ekor ayam IPB-D1 7 bulan, terdiri dari 10 ekor dengan konsentrasi IgY tinggi dan 10 ekor dengan konsentrasi IgY rendah. Variabel yang diamati reproduksi meliputi fertilitas, daya tetas, dan bobot DOC ayam IPB D-1. Hasil penelitian mengenai performa reproduksi ayam IPB -D1 yang memiliki IgY rendah pada kondisi normal menghasilkan persentase fertilitas yang lebih tinggi dibandingkan ayam IPB-D1 IgY tinggi. Daya tetas dan bobot tetas pada telur ayam IPB-D1 yang menunjukkan data persentase daya tetas dan bobot DOC ayam IgY tinggi lebih rendah dibandingkan ayam IgY rendah. Bobot tetas pada penelitian dapat dikatakan kurang maksimal. Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya peningkatan suhu panas dan penurunan kelembaban pada mesin tetas yang menyebabkan daya tetas pada telur kurang maksimal. Dapat disimpulkan bahwa induk Ayam IPB-D1 yang memiliki IgY tinggi pada kondisi normal menghasilkan performa reproduksi yang lebih rendah dibandingkan ayam IPB-D1 IgY rendah.
Studi of In Vivo Antidiabetic Activity of Namnam Leaves (Cynometra cauliflora) Extract in Sprague Dawley Rat La Ode Sumarlin; Agik Suprayogi; Min Rahminiwati; Aryani Satyaningtijas; Hajar Hajar; Meyliana Wulandari
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 1 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i1.23406

Abstract

Various treatments for Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) aim to alleviate hyperglycemia. Although natural products have been extensively utilized, their mechanism of action and efficacy as antidiabetic agents, particularly for T2DM, has not been extensively assessed in vivo. In this research, the leaves of the Namnam (Cynometra cauliflora) were extracted and tested for their activity as an antidiabetic agent. Sprague Dawley rats aged 3.5-4 months, weighing 200-250 g, were used as the experimental model, with a total of 30 individuals. The rats were induced with a high-fat diet and 30% sucrose until their blood glucose concentration reached ≥ 120 mg/dL. Subsequently, the rats were divided into four groups (groups 1, 2, 3, and 4). Over 21 days, changes in blood glucose, triacylglycerol, glycogen, and blood plasma insulin levels were assessed. The results demonstrated that the methanol extract of Namnam leaves (NLME) effectively reduced blood glucose levels by 23-34%, decreased plasma triglyceride levels by 13-30%, and increased liver glycogen levels by 68-96% compared to the control group (Diabetes). Among all the parameters assessed, NLME exhibited similar performance to metformin, a commonly prescribed diabetes medication (p<0.05). Furthermore, the study revealed that NLME exerted antidiabetic effects, particularly for T2DM, by promoting liver glycogen formation, enhancing insulin secretion control, facilitating glucose absorption by muscles, and restricting fat metabolism in the blood
Kadar Glukosa, Kolesterol dan Kadar Asam Urat Darah Puyuh pada Fase Starter, Grower, dan Layer La Jumadin; Aryani Sismin Satyaningtijas; Wasmen Manalu; Damiana Rita Ekastuti; Chairun Nisa; Mohamad Yogie Hendrawan; Yuvensius Yuvensius; Resi Milna
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.494

Abstract

Puyuh dikenal sebagai penghasil protein hewani berupa telur dan daging yang sangat baik. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dasar beberapa parameter biokimiawi darah, yang meliputi kadar glukosa darah, kadar kolesterol darah, dan kadar asam urat darah serta bobot badan pada puyuh fase starter (umur 18 hari), grower (umur 25 hari), dan layer (umur 330 hari). Pengambilan darah dilakukan melalui rute intravena (vena brachialis) terhadap 120 ekor burung puyuh. Setiap fase terdiri atas 10 ekor puyuh. Hasil analisis statistika menunjukkan tidak ada pengaruh nyata antara fase dengan kadar glukosa darah puyuh, namun nilai kadar glukosa tertinggi terdapat pada fase starter. Kadar glukosa darah semakin menurun dengan semakin bertambahnya umur dan semakin bertambahnya bobot badan. Kadar kolesterol darah pada berbagai fase pemeliharaan/umur puyuh menunjukkan hasil berbeda nyata (p<0,05), nilai kolesterol darah tertinggi diperoleh pada fase layer. Kadar asam urat menunjukkan tidak terdapat pengaruh umur pemeliharaan (p>0,05). Kadar asam urat tertinggi terdapat pada puyuh fase grower. Simpulan penelitian ini adalah kadar glukosa darah dan kadar asam urat tidak menunjukkan perbedaan pada setiap umur pemeliharaan, sedangkan pada kadar kolesterol darah memberikan pengaruh yang nyata.