Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Legitimasi Kebobrokan Bukti Pidana: Analisis Kasus Jessica Mirna Melalui International Court Of Justice Berbasis Sistem Internet Of Things (IOT) Merata-Tertata Hukum Di Indonesia SDGS Point 16 Syaeh, ` Muhammad Tunjang; Hermanto, Jessica; Syahladin, Firny Ramadina; Sitanggang, Febriola; Ramadhan, Adam; Wati, Diani Sadia
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kasus kopi sianida dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso dalam hal ini Jessica adalah pihak yang mengundang teman lamanya yaitu Mirna dan Hani untuk bertemu di kafe olivier yang berada di salah satu tempat perbelanjaan di Jakarta. Sebagai seorang tamu Mirna dan Hani menghadiri undangan dari Jessica di kafe olivier. Selaku tuan rumah mengundang orang lain sebagai tamunya dengan maksud untuk mencelakai tamu tersebut merupakan perbuatan yang salah dan jelas menyalahi etika kesopanan dalam pergaulan. Hal ini berarti Jessica sudah menyalahi norma atau nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat yaitu tidak memuliakan tamunya. Perbuatannya tersebut Jessica dijatuhi hukum penjara selama 20 tahun. Berdasarkan dengan status bukti yang masih abu-abu ditambah lagi dengan muncul film dokumenter yang berjudul “Ice Cold” mulai menimbulkan suatu pandangan baru bahwa Jessica Kumalawongso bukan sebagai pembunuhnya hal itu didasarkan kepada tidak adanya autopsi jenazah secara keseluruhan dan menurut salah satu dokter ahli forensik di Indonesia tidak ditemukannya zat sianida didalam tubuh Mirna Salihin diatas 1%. Oleh karena itu dengan hadirnya sistem hukum peradilan Indonesia yang masif ternilai kurang lugas maka dari itu kami menawarkan sebuah inovasi berupa Internet of Things (IoT) Law, sistem ini berupa website yang bertujuan untuk menscreening suatu permasalahan dengan cepat dan disertai dengan hukumannya.
Analisis Kasus Wanprestasi Perjanjian Kredit Oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Syaeh, Muhammad Tunjang; Hermanto, Jessica; Sitanggang, Febriola; Leon, Leon; Liandi, Vina Verensia; Ramadhani, Dwi Aryanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.14937

Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa inovasi dalam berbagai bidang, termasuk dalam kemudahan transaksi melalui kartu kredit. Kartu kredit melibatkan dua pihak utama: kreditur (pemberi pinjaman) dan debitur (penerima pinjaman). Kelalaian dalam menunaikan kewajiban dari salah satu pihak dapat dikategorikan sebagai wanprestasi, sebagaimana yang terjadi dalam kasus pada Putusan Pengadilan Negeri Nomor 338/Pdt.G/2023/PN Mdn. Kasus ini melibatkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai kreditur yang memberikan pinjaman kepada nasabah, dan nasabah tersebut adalah seorang pemilik sebidang tanah dan seorang pengusaha. Penelitian ini mengkaji implikasi hukum dari wanprestasi dalam perjanjian kredit dan dampaknya terhadap kedua belah pihak, serta peran penting teknologi dalam mendukung pelaksanaan perjanjian kredit. Studi ini bertujuan untuk memahami bagaimana teknologi mempengaruhi dinamika perjanjian kredit dan bagaimana hukum menanggapi isu-isu yang timbul dari perkembangan teknologi tersebut.