p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Karinov
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Homestead Agroforestri: Kunci Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Gajahrejo Sumarsono, Hadi; Prayitno, Putra Hilmi; Narmaditya, Bagus Shandy; Rahmawati, Farida; Novi Saputri, Dela Refi; Anggraeni, Sefira Oktavia; Ningrum, Linda Agustin
Jurnal KARINOV Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v7i3p189

Abstract

Kesejahteraan rumah tangga merupakan salah satu indikasi bagaimana suatu desa tersebut dikatakan dapat memenuhi semua kebutuhan dengan cukup. Namun ada satu desa yaitu Gajahrejo yang memiliki tingkat kesejahteraan masyarakat rendah dikarenakan masyarakat kurang mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh desanya. Di kawasan Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang memiliki potensi yang tinggi dari segi pertanian dan banyaknya lahan pekarangan yang kosong. Akan tetapi potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Desa Gajahrejo. Ketika ditinjau dari analisis situasi menunjukan bahwa Desa Gajahrejo menunjukan penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu karena Desa Gajahrejo masih sangat fokus dengan pertanian di sawah saja, sehingga lahan pekarangan kosong masih banyak yang belum dimanfaatkan. Oleh karena itu solusi dari permasalah tersebut bisa berupa pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai penerapan sistem agroforestri sehingga bisa berdampak positif terhadap masyarakat. Kemudian dapat memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat mengenai kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui potensi yang dimiliki oleh Desa Gajahrejo. Kata kunci— Optimalisasi, Sistem Agroforestri, Kesejahteraan Rumah Tangga Abstract Household welfare is one indication of how a village is said to be able to fulfil all needs adequately. However, there is one village, Gajahrejo, which has a low level of community welfare because the community is less able to optimise the potential of the village. In the Gajahrejo village area, Gedangan Subdistrict, Malang Regency, there is high potential in terms of agriculture and the large amount of vacant yard land. However, this potential has not been optimally utilised by the Gajahrejo village community. When reviewed from the situation analysis, it shows that Gajahrejo village shows a decrease in the level of community welfare. In addition, because Gajahrejo village is still very focused on agriculture in rice fields, so that there is still a lot of empty yard land that has not been utilised. Therefore, the solution to the problem can be in the form of providing education to the community about the application of the agroforestry system so that it can have a positive impact on the community. Then it can provide assistance and education to the community regarding food independence and improve community welfare through the potential owned by Gajahrejo village. Keywords— Optimisation, Agroforestry Systems, Household Welfare
Pembinaan Wawasan Wisata Edukasi dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Menggunakan Community-Based Tourism di Desa Sumberagung, Ngantang Wulandari, Dwi; Prayitno, Putra Hilmi; Kusuma, Fuad Indra; Prasetyo, Abdul Rahman; Anggraeni, Sefira Oktavia; Ningrum, Linda Agustin; Saputri, Dela Refi Novi
Jurnal KARINOV Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v7i3p172

Abstract

Masyarakat dapat memanfaatkan potensi yang besar di Kecamatan Ngantang, terutama Desa Sumberagung, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian, peternaian, perdagangan, dan kerajinan memiliki potensi yang sama. Meskipun demikian, produk-produk masyarakat Desa Sumberagung biasanya dijual begitu saja tanpa menambah nilai tambahan. Padahal, masyarakat lokal memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan nilai tambahan jika mereka dapat memanfaatkannya dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab sektor pariwisata terus berkembang setiap tahunnya, hal tersebut dapat dioptimalkan dengan menggabungkannya dengan sektor lain. Jadi, adaptasi dengan pariwisata di berbagai bidang yang ada di Desa Sumberagung yang disukai masyarakat lokal akan memberikan nilai tambah bagi mereka. Oleh karena itu, peneliti menawarkan solusi dengan mengajarkan kemampuan untuk mengadaptasi sektor pariwisata dan mengelola wisata edukasi serta menciptakan inovasi bisnis yang menguntungkan masyarakat lokal. Hasil yang telah dicapai pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah menciptakan peluang bisnis dalam mengembangkan potensi desa untuk pariwisata berkelanjutan. Kata kunci— Pengembangan Ekonomi Lokal, Pariwisata Berkelanjutan, Pariwisata Berbasis Komunitas Abstract The local community can utilise the great potential of Ngantang Sub-district, especially Sumberagung Village, to increase their income. The agriculture, livestock, trade and handicraft sectors have the same potential. However, the products of the people of Sumberagung Village are usually sold without adding any additional value. In fact, the local community has enormous potential to generate additional value if they can utilise it well to improve community welfare. As the tourism sector continues to grow every year, it can be optimised by combining it with other sectors. So, adaptation with tourism in various fields in Sumberagung Village that is favoured by the local community will provide added value for them. Therefore, researchers offer a solution by teaching the ability to adapt the tourism sector and manage educational tourism and create business innovations that benefit local communities. The results that have been achieved in this community service activity are creating business opportunities in developing village potential for sustainable tourism. Keywords— Local Economic Development, Sustainable Tourism, Community-Based Tourism
Peningkatan Kapabilitas dan Inovasi Bisnis Desa Wisata Sumbergondo Kota Batu Jawa Timur Wulandari, Dwi; Prayitno, Putra Hilmi; Prasetyo, Abdul Rahman; Kusuma, Fuad Indra; Saputri, Dela Refi Novi; Anggraeni, Sefira Oktavia; Ningrum, Linda Agustin
Jurnal KARINOV Vol 8, No 1 (2025): Online First
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v8i1p006

Abstract

Desa Wisata Sumbergondo, yang terletak di Kota Batu, merupakan salah satu desa wisata dengan potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi unggulan. Kendala utama yang dihadapi meliputi kurangnya kapabilitas sumber daya manusia (SDM) dan terbatasnya pemahaman masyarakat lokal tentang manajemen pariwisata. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang bertujuan meningkatkan kapabilitas SDM dan mendorong inovasi bisnis. Program ini dirancang melalui serangkaian metode yang meliputi pelatihan intensif, pendampingan berkelanjutan, dan sosialisasi kepada masyarakat. Melalui pendekatan ini, masyarakat diajak untuk lebih aktif terlibat dalam pengelolaan desa wisata dengan mengembangkan keterampilan baru dan menerapkan ide-ide kreatif. Hasil kegiatan PKM menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat. SDM yang sebelumnya memiliki keterbatasan dalam pengelolaan wisata kini mampu memahami prinsip-prinsip dasar manajemen pariwisata. Selain itu, muncul berbagai ide inovatif untuk pengembangan bisnis lokal, seperti diversifikasi produk wisata, strategi pemasaran kreatif, dan penguatan kemitraan dengan pihak eksternal. Dengan adanya peningkatan ini, Desa Wisata Sumbergondo diharapkan mampu berkembang menjadi destinasi wisata yang kompetitif dan berkelanjutan. Kata kunci— Desa Wisata, Kearifan Lokal, Potensi Alam Abstract Sumbergondo Tourism Village, located in Batu City, is one of the tourism villages with great potential to be developed into a leading destination. The main obstacles faced include the lack of human resource (HR) capabilities and limited understanding of local communities about tourism management. To overcome these challenges, community service activities (PKM) were carried out which aimed to improve HR capabilities and encourage business innovation. This program was designed through a series of methods including intensive training, ongoing mentoring, and socialization to the community. Through this approach, the community is invited to be more actively involved in managing the tourism village by developing new skills and implementing creative ideas. The results of the PKM activities showed a significant increase in the knowledge and skills of the local community. HR who previously had limitations in tourism management are now able to understand the basic principles of tourism management. In addition, various innovative ideas emerged for the development of local businesses, such as diversification of tourism products, creative marketing strategies, and strengthening partnerships with external parties. With this improvement, it is hoped that Sumbergondo Tourism Village will be able to develop into a competitive and sustainable. Keywords— Village Tourism, Local Wisdom, Natural Potential
Pengenalan Konsep Blue Economy Untuk Peningkatan Kemandirian Pangan dan Ketahanan Maritim Kawasan Pantai Watulimo Prayitno, Putra Hilmi; Annisya', Annisya'; Istiqomah, Ni'matul; Ningrum, Linda Agustin; Saputri, Dela Refi Novi; Anggraeni, Sefira Oktavia
Jurnal KARINOV Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v7i3p177

Abstract

Indonesia adalah negara maritim, namun Indonesia masih menunjukkan bahwa keberlanjutan industri dan perikanan masih rendah. Hal ini dikarenakan kurangnya penerapan konsep blue economy pada masyarakat peisir. Di kawasan pantai watulimo, kabupaten trenggalek memiliki banyak potensi pada pantainya. Akan tetapi potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat lokal. Ketika ditinjau dari analisis situasi menunjukkan bahwa pantai di kawasan watulimo saat ini presentase wisatawan mulai menurun karena kalah saing dengan pantai-pantai baru. Selain itu karena pantai di watulimo banyak difokuskan pada perikanan, sehingga banyak limbah dan biota laut menjadi terganggu. Oleh karena itu solusi dari permasalahan terbut bisa berupa pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai penerapan konsep blu economy sehingga bisa berdampak baik bagi masyarakat lokal dan lingkungan. Kemudian memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat lokal wilayah pesisir mengenai kemandirian pangan melalui potensi yang mereka miliki dan pertahanan maritim. Kata kunci—Blue Economy, Kemandirian Pangan, Ketahanan Maritim Abstract Indonesia is a maritime country, but Indonesia still shows that the sustainability of industry and fisheries is still low. This is due to the lack of application of the blue economy concept in coastal communities. In the Watulimo coastal area, Trenggalek Regency has a lot of potential on its beaches. However, this potential has not been optimally utilized by the local community. When reviewed from the situation analysis, it shows that the beach in the Watulimo area is currently the percentage of tourists starting to decline because it is less competitive with new beaches. In addition, because the beach in Watulimo is focused on fisheries, so that a lot of waste and marine biota are disturbed. Therefore, the solution to this problem can be in the form of providing education to the community regarding the application of the blue economy concept so that it can have a good impact on the local community and the environment. Then provide assistance and education to local coastal communities regarding food independence through the potential they have and maritime defense. Keywords— Blue Economy, Food Independence, Maritime Resilience