Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengenalan Konsep Blue Economy Untuk Peningkatan Kemandirian Pangan dan Ketahanan Maritim Kawasan Pantai Watulimo Prayitno, Putra Hilmi; Annisya', Annisya'; Istiqomah, Ni'matul; Ningrum, Linda Agustin; Saputri, Dela Refi Novi; Anggraeni, Sefira Oktavia
Jurnal KARINOV Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v7i3p177

Abstract

Indonesia adalah negara maritim, namun Indonesia masih menunjukkan bahwa keberlanjutan industri dan perikanan masih rendah. Hal ini dikarenakan kurangnya penerapan konsep blue economy pada masyarakat peisir. Di kawasan pantai watulimo, kabupaten trenggalek memiliki banyak potensi pada pantainya. Akan tetapi potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat lokal. Ketika ditinjau dari analisis situasi menunjukkan bahwa pantai di kawasan watulimo saat ini presentase wisatawan mulai menurun karena kalah saing dengan pantai-pantai baru. Selain itu karena pantai di watulimo banyak difokuskan pada perikanan, sehingga banyak limbah dan biota laut menjadi terganggu. Oleh karena itu solusi dari permasalahan terbut bisa berupa pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai penerapan konsep blu economy sehingga bisa berdampak baik bagi masyarakat lokal dan lingkungan. Kemudian memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat lokal wilayah pesisir mengenai kemandirian pangan melalui potensi yang mereka miliki dan pertahanan maritim. Kata kunci—Blue Economy, Kemandirian Pangan, Ketahanan Maritim Abstract Indonesia is a maritime country, but Indonesia still shows that the sustainability of industry and fisheries is still low. This is due to the lack of application of the blue economy concept in coastal communities. In the Watulimo coastal area, Trenggalek Regency has a lot of potential on its beaches. However, this potential has not been optimally utilized by the local community. When reviewed from the situation analysis, it shows that the beach in the Watulimo area is currently the percentage of tourists starting to decline because it is less competitive with new beaches. In addition, because the beach in Watulimo is focused on fisheries, so that a lot of waste and marine biota are disturbed. Therefore, the solution to this problem can be in the form of providing education to the community regarding the application of the blue economy concept so that it can have a good impact on the local community and the environment. Then provide assistance and education to local coastal communities regarding food independence through the potential they have and maritime defense. Keywords— Blue Economy, Food Independence, Maritime Resilience
ANALISIS KEPUTUSAN PENGAMBILAN PINJAMAN DEMI MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA (STUDI PADA IBU RUMAH TANGGA KOTA MOJOKERTO) Nugroho, Agung; Haryono, Agung; Rokhmani, Lisa; Inayati, Ro’ufah; Munir, Syahrul; Annisya', Annisya'
Promosi: Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol 13, No 1 (2025): Promosi
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memiliki kemampuan mengelola keuangan (literasi keuangan) menjadi kunci penting bagi setiap individu dan keluarga dalam kehidupan sehari-hari serta untuk merencanakan masa depan ditengah ketidakpastian perekonomian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman masyarakat terkait dengan literasi keuangan, perkoperasian dan bagaimana strategi dalam mengambil keputusan pinjaman. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus (case study) dengan langsung melibatkan masyarakat Kota Mojokerto dengan total responden 33 orang yang merupakan ibu rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ibu rumah tangga dalam penelitian ini memiliki tingkat literasi keuangan yang cukup baik, terutama dalam memahami bunga pinjaman, mengelola anggaran, dan memilih sumber pinjaman yang lebih ekonomis seperti koperasi. Nilai statistic variable literasi keuangan dan pengetahuan perkoperasian menunjukkan pengaruh yang signifikan (p value 0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa variabel tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan pinjaman yang dilakukan oleh ibu rumah tangga. Penting untuk meningkatkan literasi keuangan ibu rumah tangga melalui pelatihan atau kursus keuangan dasar. Koperasi dan lembaga keuangan lainnya perlu menyediakan informasi yang mudah dipahami terkait produk pinjaman mereka. Hal ini penting agar ibu rumah tangga bisa membandingkan produk secara efektif dan memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka
Pelatihan Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis Teknologi Tepat Guna di Taman Rekreasi Selecta Kota Batu Provinsi Jawa Timur Sulistyorini, Anita; Ro’is, Rachmy Rosyida; Annisya', Annisya'; Azizah, Elisa Lutfiyah; Salma, Dewi; Yunus, Ibad Maulana
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 4 (2025): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/kxywhv08

Abstract

Peningkatan jumlah wisatawan di Kota Batu, khususnya di Taman Rekreasi Selecta, juga diiringi dengan peningkatan risiko kecelakaan. Taman Rekreasi Selecta merupakan pelaku sektor pariwisata yang telah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja , namun masih terdapat kesenjangan antara penerapan manajemen risiko di lapangan dengan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pekerjanya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan pelatihan manajemen risiko K3 berbasis teknologi tepat guna. Pelatihan ini merupakan inovasi karena mengintegrasikan pendekatan teknologi tepat guna berbasis simulasi dengan metode HIRADC di sektor wisata berbasis risiko tinggi, yang belum banyak diterapkan di lokasi serupa. Dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan sikap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) para pegawai Taman Rekreasi Selecta. Metode yang digunakan adalah participatory action dengan tahapan persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Intervensi dilakukan melalui ceramah, workshop Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC), simulasi P3K, dan resusitasi jantung paru (RJP). Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta dalam penerapan manajemen risiko. Selain itu, peserta mampu menyusun tabel HIRADC serta melaksanakan simulasi pertolongan pertama secara tepat. Simpulan dari kegiatan ini adalah pelatihan berbasis teknologi tepat guna efektif dalam memperkuat kesiapsiagaan petugas, mendukung budaya zero accident, dan menciptakan suasana wisata yang aman dan nyaman. Appropriate Technology-Based Occupational Safety and Health Risk Management Training at Selecta Recreation Park Batu City, East Java Province  Abstract The increasing number of tourists in Batu City, particularly at Selecta Recreational Park, is also accompanied by an increased risk of accidents. Selecta Recreational Park is a tourism sector player that has implemented Occupational Safety and Health in the workplace, but there is still a gap between the implementation of risk management in the field and the capacity of its human resources (HR). To address this issue, appropriate technology-based K3 risk management training was conducted. This training is innovative because it integrates a simulation-based appropriate technology approach with the HIRADC method in the high-risk tourism sector, which has not been widely implemented in similar locations. The aim is to improve the knowledge and attitudes of Selecta Recreational Park employees regarding occupational safety and health (K3). The method used is participatory action with stages of preparation, implementation, monitoring and evaluation. Interventions are carried out through lectures, Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC) workshops, first aid simulations, and cardiopulmonary resuscitation (CPR). The results of the pre-test and post-test show a significant increase in the participants' knowledge, attitudes, and skills in implementing risk management. In addition, participants were able to compile a HIRADC table and accurately perform a first aid simulation. The conclusion of this activity was that appropriate technology-based training was effective in strengthening officer preparedness, supporting a zero-accident culture, and creating a safe and comfortable tourism environment.