Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PIJAT ENDORPHINE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORHEA DI KABUPATEN BULUKUMBA: A QUASY-EXPERIMENT STUDY Jusni; Erniawati; Aini, Siti Nurul; Arfiani; R, Rahmaniyah; Siti Komariyah
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 6 No. 2 (2024): Edisi November 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v6i2.136

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja atau masa pubertas merupakan masa awal pematangan seksual, suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual. Salah satu perubahan yang terjadi yaitu menstruasi. Maenstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis yang terjadi sesuai dengan siklus tubuh wanita serta dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menstruasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan salah satunya yaitu dismenorea. Dismenorea mengacu pada rasa sakit, nyeri dan keram yang dirasakan pada perut bagian bawah sampai ke punggung belakang yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Angka kejadian dismenorea di Indonesia mencapai 107.673 jiwa (64,25%). Nyeri dismenorea dapat diatasi salah satunya dengan tindakan non farmakologi yaitu dengan pijat endorphine. Pijatan ini berfungsi untuk merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphine yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat endorphine terhadap penurunan nyeri dismenorea pada mahasiswa akademi kebidanan tahirah al baeti bulukumba. Metode penelitian Quasy eksperimen one grup pretest posttest design, populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa akademi kebidanan tahirah al baeti bulukumba tahun ajaran 2023-2024 dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang mahasiswa yang mengalami dismenorea. Hasil : menunjukkan nilai p-value sebelum dan sesudah diberikan pijat endorphine sebesar 0.002<0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pijat endorphine terhadap penurunan nyeri dismeborea pada mahasiswa Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba.
PENGARUH PIJAT ENDORPHINE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORHEA DI KABUPATEN BULUKUMBA: A QUASY-EXPERIMENT STUDY Jusni; Erniawati; Aini, Siti Nurul; Arfiani; R, Rahmaniyah; Siti Komariyah
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 6 No. 2 (2024): Edisi November 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v6i2.136

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja atau masa pubertas merupakan masa awal pematangan seksual, suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual. Salah satu perubahan yang terjadi yaitu menstruasi. Maenstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis yang terjadi sesuai dengan siklus tubuh wanita serta dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menstruasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan salah satunya yaitu dismenorea. Dismenorea mengacu pada rasa sakit, nyeri dan keram yang dirasakan pada perut bagian bawah sampai ke punggung belakang yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Angka kejadian dismenorea di Indonesia mencapai 107.673 jiwa (64,25%). Nyeri dismenorea dapat diatasi salah satunya dengan tindakan non farmakologi yaitu dengan pijat endorphine. Pijatan ini berfungsi untuk merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphine yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat endorphine terhadap penurunan nyeri dismenorea pada mahasiswa akademi kebidanan tahirah al baeti bulukumba. Metode penelitian Quasy eksperimen one grup pretest posttest design, populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa akademi kebidanan tahirah al baeti bulukumba tahun ajaran 2023-2024 dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang mahasiswa yang mengalami dismenorea. Hasil : menunjukkan nilai p-value sebelum dan sesudah diberikan pijat endorphine sebesar 0.002<0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pijat endorphine terhadap penurunan nyeri dismeborea pada mahasiswa Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba.
PENGARUH LITERASI DIGITAL DALAM PENCEGAHAN PERILAKU SEXTING DI KALANGAN REMAJA Arfiani; Fitriani; SAMILA; Khatimah, Husnul; R, Rahmaniyah
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v7i1.175

Abstract

Latar belakang: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan terhadap perilaku remaja, termasuk dalam penggunaan media sosial. Salah satu bentuk penyimpangan digital yang mengemuka di kalangan remaja adalah perilaku sexting, yaitu pengiriman atau penerimaan pesan, gambar, maupun video bermuatan seksual melalui media digital. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi digital dan perilaku sexting pada remaja di Kabupaten Bulukumba. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 48 remaja yang dipilih secara sukarela dan datanya dikumpulkan melalui kuesioner online. Hasil: analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden (70,8%) tidak melakukan perilaku sexting, namun lebih dari separuh (60,4%) memiliki tingkat literasi digital yang rendah. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Pearson menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara literasi digital dengan perilaku sexting (r = 0,426; p = 0,003). Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan literasi digital berpotensi menjadi faktor protektif dalam mencegah perilaku sexting pada remaja. Kesimpulan: edukasi literasi digital yang komprehensif perlu ditingkatkan untuk memperkuat kemampuan remaja dalam menghadapi risiko digital secara bijak.
PENGARUH LITERASI DIGITAL DALAM PENCEGAHAN PERILAKU SEXTING DI KALANGAN REMAJA Arfiani; Fitriani; SAMILA; Khatimah, Husnul; R, Rahmaniyah
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v7i1.175

Abstract

Latar belakang: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan terhadap perilaku remaja, termasuk dalam penggunaan media sosial. Salah satu bentuk penyimpangan digital yang mengemuka di kalangan remaja adalah perilaku sexting, yaitu pengiriman atau penerimaan pesan, gambar, maupun video bermuatan seksual melalui media digital. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi digital dan perilaku sexting pada remaja di Kabupaten Bulukumba. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 48 remaja yang dipilih secara sukarela dan datanya dikumpulkan melalui kuesioner online. Hasil: analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden (70,8%) tidak melakukan perilaku sexting, namun lebih dari separuh (60,4%) memiliki tingkat literasi digital yang rendah. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Pearson menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara literasi digital dengan perilaku sexting (r = 0,426; p = 0,003). Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan literasi digital berpotensi menjadi faktor protektif dalam mencegah perilaku sexting pada remaja. Kesimpulan: edukasi literasi digital yang komprehensif perlu ditingkatkan untuk memperkuat kemampuan remaja dalam menghadapi risiko digital secara bijak.
Program Posyandu Plus: Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Reproduksi Ula, Zumrotul; R, Rahmaniyah; Veradilla, Veradilla; Andriani, Fitri; Arnianti, Arnianti
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2025): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (September)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v3i4.818

Abstract

Posyandu (Integrated Health Post) is a form of community-based health service that plays a crucial role in improving maternal and child health. However, pregnant women's limited knowledge about reproductive health remains a barrier to preventing pregnancy and childbirth complications. The Posyandu Plus program is an innovation in community service activities, adding educational and counseling sessions specifically on reproductive health for pregnant women. This activity was implemented through outreach, interactive discussions, and simulations. Results indicate an increase in pregnant women's understanding of the importance of self-care, pregnancy danger signs, balanced nutrition, and safe birth planning. This program is expected to be sustainable and become a model for community empowerment in supporting maternal health.
Dampak Pernikahan Dini Mengacu Pada Pernikahan Formal Dan Informal Untuk Kesehatan Mental Dan Fisik Remaja Ningsih, Eka Sarofah; Raehan, Raehan; Subani, Natalia Debi; R, Rahmaniyah; Ruagadi, Henry A.
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v3i2.625

Abstract

Factors that cause early marriage among teenagers include arranged marriages carried out by parents who believe in customs that are afraid that their children will become spinsters, committing adultery for Muslims. Another factor is accidents, this happens because the flow of modernization is increasingly rapidly spreading into the social life of every teenager so that usually teenagers who marry at a relatively young age are forced to do so. The purpose of Community Service is to increase knowledge about the impact of early marriage referring to formal or informal marriage for the mental and physical health of teenagers. The method used in Community Service activities is socialization and education of adolescent health through discussions and questions and answers related to reproductive health conditions. The results of community service were obtained based on post-test data showing that knowledge about the impact of early marriage on teenagers was more in the good category, as many as 45 people out of 47 people with a value of 89 from the total respondents. The conclusion is that early marriage can reduce harmony in the family, this is caused by emotions that are still unstable, the turmoil of young blood and immature ways of thinking. And the inability of the husband to meet the economic needs of the family causes deviations in the community environment.