Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pemberian Motivasi Orang Tua Dalam Menggosok Gigi Pada Anak Usia Prasekolah Terhadap Timbulnya Karies Gigi Sari, Avi Dian; Fazrin, Intan; Saputro, Heri
Journal Of Nursing Practice Vol 1 No 1 (2017): Journal Of Nursing Practice
Publisher : STIKes Surya Mitra Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v1i1.20

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit yang terdapat pada jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Penyebab karies karena malas atau salah dalam menggosok gigi, bahkan tidak ada dukungan orang tua untuk menggosok gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian motivasi orang tua dalam menggosok gigi pada anak usia prasekolah terhadap timbulnya karies gigi di TK Dharma Wanita Singonegaran I Kota Kediri. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua orang tua siswa usia prasekolah sebanyak 85 responden. Besar sampel sebanyak 70 responden yang diambil dengan teknik Stratified Random Sampling. Variabel independent adalah pemberian motivasi orang tua, sedangkan variabel dependent adalah timbulnya karies gigi. Hasil analisa menggunakan Spearman rho. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pemberian motivasi orang tua adalah kurang sebanyak 42 responden (60%), dan hasil observasi didapatkan 64 anak (91%) mengalami karies. Hasil uji statistik Spearman rhodiketahuiρ value 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan pemberian motivasi orang tua dengan timbulnya karies gigi
KECERDASASAN INTELEKTUAL ANAK PRASEKOLAH DITINJAU DARI STIMULASI KELUARGA Fazrin, Intan; Saputro, Heri; Chusnatayaini, Arina
MEDICA MAJAPAHIT Vol 10, No 1 (2018): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak prasekolah merupakan anak yang berusia antara 3-6 tahun dan merupakan pada masa keemasan untuk kemampuan otak anak dapat menyerap informasi yang tinggi. Keluarga mengharapkan bahwa mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi dan anak bertumbuh kembang optimal. Kecerdasan intelektual  yang tinggi tanpa ada produktifitas bukan merupakan kecerdasan yang baik. Faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang secara optimal yang paling dominan setelah pascanatal adalah genetik, lingkungan dan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan stimulasi keluarga dengan kecerdasan intelektual pada anak prasekolah. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti semua keluarga yang mempunyai anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Banaran Kota Kediri, dengan teknik propotional stratified random sampling diperoleh sampel berjumlah 53 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuisioner serta untuk kecerdasan intelektual menggunakan Coloured Progressive Matrices. Hasilnya dianalisis menggunakan uji spearman pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan Setengah responden memiliki stimulasi keluarga dalam kategori cukup, yaitu 26 responden (49,1%). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan stimulasi keluarga (p=0,000), dengan kecerdasan intelektual pada anak prasekolah. Peran keluarga dalam memberikan kebutuhan dasar dalam memberikan kasih sayang, memberikan kebutuhan asuh, dan kebutuhan stimulasi pembelajaran akan berdampak pada kecerdasan intelektual pada anak.Kata Kunci : Stimulasi keluarga, Anak prasekolah, Kecerdasan intelektual
Pemberian Motivasi Orang Tua Dalam Menggosok Gigi Pada Anak Usia Prasekolah Terhadap Timbulnya Karies Gigi Sari, Avi Dian; Fazrin, Intan; Saputro, Heri
Journal of Nursing Practice Vol 1 No 1 (2017): Journal Of Nursing Practice
Publisher : STIKes Surya Mitra Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v1i1.20

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit yang terdapat pada jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Penyebab karies karena malas atau salah dalam menggosok gigi, bahkan tidak ada dukungan orang tua untuk menggosok gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian motivasi orang tua dalam menggosok gigi pada anak usia prasekolah terhadap timbulnya karies gigi di TK Dharma Wanita Singonegaran I Kota Kediri. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua orang tua siswa usia prasekolah sebanyak 85 responden. Besar sampel sebanyak 70 responden yang diambil dengan teknik Stratified Random Sampling. Variabel independent adalah pemberian motivasi orang tua, sedangkan variabel dependent adalah timbulnya karies gigi. Hasil analisa menggunakan Spearman rho. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pemberian motivasi orang tua adalah kurang sebanyak 42 responden (60%), dan hasil observasi didapatkan 64 anak (91%) mengalami karies. Hasil uji statistik Spearman rhodiketahuiρ value 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan pemberian motivasi orang tua dengan timbulnya karies gigi
Pemberian Motivasi Orang Tua Dalam Menggosok Gigi Pada Anak Usia Prasekolah Terhadap Timbulnya Karies Gigi Sari, Avi Dian; Fazrin, Intan; Saputro, Heri
Journal Of Nursing Practice Vol. 1 No. 1 (2017): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.89 KB) | DOI: 10.30994/jnp.v1i1.20

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit yang terdapat pada jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Penyebab karies karena malas atau salah dalam menggosok gigi, bahkan tidak ada dukungan orang tua untuk menggosok gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian motivasi orang tua dalam menggosok gigi pada anak usia prasekolah terhadap timbulnya karies gigi di TK Dharma Wanita Singonegaran I Kota Kediri. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua orang tua siswa usia prasekolah sebanyak 85 responden. Besar sampel sebanyak 70 responden yang diambil dengan teknik Stratified Random Sampling. Variabel independent adalah pemberian motivasi orang tua, sedangkan variabel dependent adalah timbulnya karies gigi. Hasil analisa menggunakan Spearman rho. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pemberian motivasi orang tua adalah kurang sebanyak 42 responden (60%), dan hasil observasi didapatkan 64 anak (91%) mengalami karies. Hasil uji statistik Spearman rhodiketahuiρ value 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan pemberian motivasi orang tua dengan timbulnya karies gigi
PELATIHAN DAN PEMBINAAN HEALTH AND HYGIENE EDUCATION (HHE) BAGI PENGGUNA SANIMAS DI KOTA KEDIRI Indasah, Indasah; Fazrin, Intan; Rachmathiany, Ridha
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v2i2.367

Abstract

Kegiatan Pengabdian untuk pelatihan, pembinaan pada kelompok swadaya masyarakat “KSM” SANIMAS (sanitasi Berbasis Masyarakat) di Kota Kediri . Kegiatan ini bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran tentang permasalahan kesehatan dan hygiene dengan menyediakan informasi yang tepat dan mempromosikan praktek kesehatan dan hygiene yang baik. Kegiatan ini dilakukan dengan metode focus grup discussion (FGD) sehingga partisipan dapat mengemukakan permasalahan dan mendapatkan solusi yang tepat. Hasil kegiatan ini partisipan mendapat informasi tentang sanimas dan health hygiene education (HHE) yang dapat memberdayakan masyarakat untuk mencegah penyakit terkait sanitasi, memperbaiki perilaku kesehatan dan hygiene, mencegah penyakit diare dengan memutus rute kontaminasi,  memberikan pengetahuan yang tepat mengenai perawatan fasilitas sanitasi dan inovasi dari pengolahan limbah seperti halnya dalam pembuatan biogas, program hidroponik, budidaya ikan,  tempat mandi cuci kakus yang indah untuk sarana edukasi serta pemahaman  dan keterampilan organisasi dan perawatan  SANIMAS.  Dukungan kerjasama pemerintah kota, lintas sektor dan masyarakat sehingga mewujudkan kota Kediri bebas dari buang air besar sembarangan, lingkungan yang sehat, bersih, indah, dan bermanfaat.
The Correlation Between Stimulation, Nutritional Status and Child Development Heri Saputro; Intan Fazrin; Eva Agustina Yalestyarini
Jurnal Ners Vol. 15 No. 1Sp (2020): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v15i1Sp.20596

Abstract

Introduction:Developmental disorder could be affected by many factors, such as stimulation and nutritional status. This study aimed to determine the correlation between stimulation, nutritional and development of children aged 3 to 6 years old.Methods: The study design was an analytic survey with cross-sectional approach. Population was parents having children aged 3 to 6, as many as 419 in Sonorejo Village, the Work Area of the UPTD Puskesmas Grogol, Kediri Regency. Sample used were 109 respondents taken by simple random sampling technique. Independent variables were stimulation and nutritional status collected using questionnaire. Dependent variable was development of children aged 3 to 6 years old, collected using observation. Data were analyzed using ordinal regression test.Results: Results showed roughly half of respondents (52, 47.7%), with good stimulation, those with normal nutritional status 80 respondents (73.4%) and having appropriate development 88 respondents (80.7%). There was an effect caused by stimulation and nutritional status for development of children aged 3 to 6 years. Results  from the statistical test showed p value 0.000 for stimulation factor. This means that stimulation was a dominant factor for children's development.Conclusion: stimulation and nutritional status are very important for development of children aged 3 to 6 years old. This study suggested that parents should be more active in joining with health service centers so they can give an appropriate stimulation and increasing nutritional status for their children, so they can have   optimal growth and development.
Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Akibat Hospitalisasi dengan Penerapan Terapi Bermain Heri Saputro; Intan Fazrin
JKI (Jurnal Konseling Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Konseling Indonesia
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.944 KB) | DOI: 10.21067/jki.v3i1.1972

Abstract

Children who are sick and hospitalized have an impact, both physically and psychologically, such as anxiety, feeling alien to the new environment, dealing with unknown individuals, lifestyle changes and having to accept painful medical or medical treatment. The purpose of this study was to determine the decrease in anxiety of children treated in hospital with the provision of play therapy. This research is a pre experimental research using One Group Pretest-Posttest Design approach in pre-school age children. The study was aimed at hospitalized children who experienced anxiety during hospitalization, then 3-day intervention (play therapy), then re-examined anxiety levels in children, anxiety measurements using a modified Spence Children's Anxiety Scale Parent Report And has tested the validity. The results showed a decrease in child's anxiety after being given a play therapy intervention with a p value of 0.002.
THE DURATION OF GADGET USE WITH THE DEVELOPMENT OF SOCIAL INTERACTION IN CHILDREN AT SDN 1 CRAKEN Intan Fazrin; Intan Fuji Lestari
Jurnal SMART Keperawatan Vol. 11 No. 1 (2024): JUNE 2024
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/1wjjj584

Abstract

Gadgets can be found anywhere, both adults and children. Children have now become active consumers where many electronic products and gadgets make children their target market. Apart from children, parents also love gadgets so much that they are called gadget crazy. The purpose of this research is to analyze the relationship between the duration of gadget use and the development of social interaction in children at SDN 1 Craken. The design of this research is quantitative observational research with a cross-sectional approach with the research focus directed at analyzing the relationship between the duration of gadget use and the development of social interaction in children at SDN 1 Craken. The total population was 33 respondents, the sample was 30 respondents taken using the Simple Random Sampling technique. The research results showed that the majority of respondents who used gadgets lasted 1-2 hours, namely 12 respondents (40.0%). Most of the respondents had sufficient development in the social interaction category, namely 14 respondents (46.7%). Based on the results of the Spearmen Rank analysis, it shows that the p-value is 0.000 < 0.05, so H1 is accepted so it can be concluded that there is a partial relationship between the duration of gadget use and the development of social interaction in students. children at SDN 1 Craken. It is hoped that parents will pay attention to how gadgets affect children's social interactions. Apart from that, it also records in detail the social activities carried out by children outside of gadget use to obtain a more comprehensive picture of the relationship between the duration of gadget use and the development of their social interactions.
Analisis Pengetahuan Keluarga Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian DBD Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojo Miranti; Nurdina; Fazrin, Intan
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat harus dimulai dari unit terkecil masyarakat yaitu PHBS di rumah tangga sebagai upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS yang tidak baik dapat berdampak pada kejadian Demam Berdarah Dengue. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Pengetahuan keluarga tentang PHBS dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Mojo. Desain penelitian ini dilakukan dengan metode Cross Sectional untuk mengetahui hubungan PHBS dengan kejadian Demam Berdarah Dengue. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang telah di diagnosa positif oleh dokter dan sampel penelitian menggunakan Total Sampling yaitu sebanyak 48 orang. Instrumen Penelitian menggunakan Koesioner Analisis yang dipakai adalah korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagian besar responden dikategorikan cukup yaitu sebanyak 35 orang (72,91%). Kejadian Demam Berdarah Dengue sebagian besar responden dikategorikann cukup yaitu sebanyak 30 orang (62,5%). Hasil analisis data didapatkan nilai signifikan sebesar 0,01 (p ≤ 0,05), artinya ada hubungan PHBS dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah Kerja Puskesmas Mojo. PHBS penting untuk mempertahankan dan meningkatkan dalam upaya mencegah Demam Berdarah Dengue dapat dilakukan dengan sering membersihkan rumah, tidak banyak menggantung pakaian di rumah (kamar tidur), menguras bak mandi seminggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan menggunakan obat semprot dan bakar untuk membasmi nyamuk
Education Of Teacher's Knowledge And Skills In Washing Hands Of Soap In The Basic School Of The Region in Ponorogo Fera Widyati, Tristya; Sari, Nia; Fazrin, Intan
Journal of Global Research in Public Health Vol. 4 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

School-age children are those who are prone to various diseases, especially those related to the stomach. Children not doing hand washing with soap before eating will cause various disease-causing germs to enter the body easily. The role of the teacher in guiding how to wash hands properly and correctly plays a role in the level of health of students. The purpose of this study was to determine the effect of education on the knowledge and skills of teachers in hand washing using soap at the Elementary School in the Kauman Village area of ​​Ponorogo District. Quasi-experimental research design with pre-test and post-test design to determine teacher's knowledge and skills before and after being educated with counseling and simulation methods. The population in this study is all elementary school teachers in the area of ​​Kauman Village with a sample of 30 respondents in a simple random sampling. Data collection using questionnaires and assessment sheets on how to wash hands before and after education are then analyzed by Paired Sample T Test. The results of the study before being educated all respondents had less knowledge as many as 35 people (100%), after education of respondents who had good knowledge of 21 people (60%), only 14 people (40%). The respondents' skills before being educated were 12 people (34%) enough, 23 people (66%) lacking. After being educated as many as 25 people (72%) were good, 10 people (29%) were sufficient. The results of statistical tests showed differences in teachers' knowledge and skills before being educated and after being educated with sig (2-tailed) = 0,000 <0.05. After being educated there is an increase in teacher's knowledge and skills in hand washing. Good education can affect the teacher's knowledge in washing hands with soap which can be better too