Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Kamala, Intan; Budiman, Hary; Dewi, Afriana
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37649

Abstract

ABSTRAK Penyakit ISPA pada balita masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Pada tahun 2021, balita yang mengalami ISPA di Korong Medan Baik sebanyak 9,3% dan pada tahun 2022 terjadi peningkatan kejadian ISPA pada balita menjadi 14,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain crosss sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kambar Korong Medan Baik Kabupaten Padang Pariaman. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 balita dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebanyak 54,5% balita mengalami ISPA, sebanyak 84,1% responden tidak melakukan pemberian ASI Eklusif kepada balitanya, sebanyak 88,6% responden memiliki ventilasi kamar yang tidak memenuhi syarat, dan sebanyak 86,4% responden memiliki kebiasaan merokok dalam rumah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan pemberian ASI Eklusif (p-value = 0,015), ventilasi kamar (p-value = 0,003) dan kebiasaan merokok dalam rumah (p-value = 0,002) dengan ISPA pada balita. Disarankan untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu dan keluarga mengenai  ISPA, pentingnya pemberian ASI eksklusif, perbaikan ventilasi rumah, serta mengedukasi masyarakat tentang bahaya merokok di dalam rumah untuk mencegah ISPA pada balita
EDUKASI PEMBENTUKAN MENTAL ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM TRANSISI PAUD KE SD MENGUNAKAN PENDEKATAN BUDAYA DAERAH Rusmaladewi; Kamala, Intan; Praticia, Rayne; Sundari, Ana; Rifani, Anjela
Jurnal Pengabdian Kampus Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kampus
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpmupr.v11i2.16591

Abstract

Bonus Demografi Indonesia yang dimaksud adalah masa dimana usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibandingkan dengan usia non produktif ( 65 tahun keatas ) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Momentum tersebut tentu saja di hadapi dengan perencanaan yang matang. Maka dari itu pemerintah mempersiapkan generasi bangsa dari mulai sejak dini Di banyak analisis, para ahli menyatakan bahwa Gen Z memiliki sifat dan karakteristik yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi ini dilabeli sebagai generasi yang minim batasan (boundary-less generation). Jika fenomena ini berlanjut, maka ke depannya, Gen Z akan menjadi generasi yang paling stres sepanjang sejarah. Kondisi ini juga berkaitan dengan karakter Gen Z yang tidak memiliki batasan dengan individu lain, sehingga memungkinkan mereka mudah labil karena menerima terpaan informasi dan kondisi yang cepat berubah dan serba acak. Berdasarkan hal inilah  pemerintah sangat memperhatikan perkembangan generasi selanjutnya guna mewujudkan program pemerintah indonesia membentuk generasi emas indonesia  tahun 2024.  Dengan memeperhatikan permasalahan yang muncul pada generasai Z, membuat pemerintah melakukan tindakan preventif pada generasi berikutnya atau kita kenal sebagai generasi Alpha. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah meluncurkan program yang mendukung pembentukan mental sejak usia dini melalui Program Transisi PAUD-SD. Proses ini juga dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam melakukan penyesuaian di jenjang pendidikan dasar.  Proses ini membutuhkan kesinambungan stimulasi sosial emosional, bahasa, fisik motorik dan kognitif sampai kegiatan pembelajaran di jenjang berikutnya. Transisi PAUD ke SD pada rentang usia 0-8 tahun, pelaksanaan kegiatan ini membantu kesiapan anak bersekolah dengan pelaksanaan proses yang berkesinambungan sejak PAUD hingga SD kelas awal.
Studi Tentang Kepuasan Jemaat Terhadap Musik Iringan Dalam Ibadah DI Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Sinta Asi Muara Teweh Kabupaten Barito Utara O. Andin, Jimy; Eka Asi, Yuliati; Kamala, Intan; Taka Melas, Edwin Meko
Tambuleng Vol 4 No 1 (2023): Tambuleng: Jurnal Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jt.v4i1.7631

Abstract

ABSTRAK Musik Iringan Gereja adalah suatu suatu instrumen yang menghasilkan suatu nada yang indah dan merdu serta memainkan salah satu peranan penting dalam Ibadah Gereja. Namun belum di ketahui tanggapan jemaat terhadap musik iringan . Penelitian ini di lakukan untuk mengeetahui dan mendeskripsikan kepuasan jemaat terhadap musik iringan ibadah. Metode yang di gunakan adalah deskriptif kuantitatif , sampel penelitian ini adalah jemaat GKE Sinta Asi Muara Teweh dengan teknik kuota sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket questioner dan dokumentasi . Teknik analisis data menggunakan teori dari Sugyono dan Arikunto yaitu table distribusi frekuensi data, dan table pedoman untuk mendeskripsikan data. Kata kunci: Studi Tentang Kepuasan Jemaat, Musik Iringan.
Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia Dalam Meningkatkan Minat Generasi Muda Terhadap Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah Dikota Palangka Raya O. Andin, Jimy; Eka Asi, Yuliati; Kamala, Intan; Nopriano, Yogi
Tambuleng Vol 4 No 1 (2023): Tambuleng: Jurnal Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jt.v4i1.7663

Abstract

Noprianto Yogi. 2016: Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia Dalam Meningkatkan Minat Generasi Muda Terhadap Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah Di Kota Palangka Raya. Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing I: Jimy O. Andin, S.Sn., M.Pd, Pembimbing II: Yuliati Eka Asi, M.Pd. Kata Kunci: Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia, Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah dan Minat Generasi Muda. Peran generasi muda sangatlah dibutuhkan dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah khususnya kesenian musik Daerah khas Kalimantan Tengah yang masih ada sampai sekarang agar tidak hilang dan musnah serta bisa berimbang dengan kemajuan zaman. Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia sebagai salah satu komunitas yang bergerak di bidang Kesenian tradisional khususnya kesenian Musik Daerah membawa dampak positif bagi pelestarian musik tradisional dan musik Daerah Khas Kalimantan Tengah di Kota Palangka Raya. Kurangnya minat generasi muda Kota Palangka Raya terhadap kesenian Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah, yang mendasri penulis dalam melakukan penelitian dengan judul Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia Dalam Meningkatkan Minat genarasi Muda Terhhadap Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah Di Kota Palangka Raya. Pada penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang terjadi, penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket serta teknik keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk penyajian musik dari Bellacoustic Indonesia yaitu tergolong kedalam bentuk penyajian musik ansambel campuran. Peran grup musik Bellacoustic Indonesia dalam hal menarik minat generasi muda kota Palnagka Raya dilakukan melalui tiga peran yaitu: Peran Aktif, Peran Patisipatif dan Peran Pasif. Dengan adanya penelitian ini Diharapkan kepada grup musik Bellacoustic Indonesia sebagai grup musik daerah khas Kalimantan tengah agar bisa memberi ruang lebih bagi teman-teman agar bisa mengembangkan dan mengekspresikan diri. dan Kepada dunia pendidikan diharapkan dalam pelestarian secara informal di lembaga pendidikan pada pembelajaran seni budaya lebih mengutamakan proses edukasi dengan materi terkait seni Budaya yang ada di Kalimantan Tengah salah satunya pelstarian musik daerah khas Kalimantan Tengah.
PERAN DUKUNGAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT TERHADAP PENERAPAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Kamala, Intan; Hartati, Hartati; Hasibuan, Rira Fauziah; Husni, Lailatul; Aini, Rafika
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25565

Abstract

Data Insiden Keselamatan Pasien di RS X menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah laporan dari tahun 2021 hingga 2023. Penurunan ini menjadi perhatian serius karena keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan penurunan tersebut dan memberikan masukan kepada manajemen RS X untuk langkah-langkah tindak lanjut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods kuantitatif dan kualitatif dengan desain eksplanatori sekuensial. Populasi yang diteliti adalah staf perawat di berbagai unit pelayanan yang dipilih secara acak proporsional. Metode penelitian kuantitatif melibatkan analisis data jumlah laporan insiden dan karakteristik responden, sedangkan metode kualitatif melibatkan wawancara dengan 5 responden untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang hambatan-hambatan dalam pelaporan insiden. Penurunan jumlah laporan insiden keselamatan pasien di RS X terjadi secara signifikan dari tahun 2021 hingga 2023. Meskipun sudah diperkenalkan aplikasi berbasis digital untuk pelaporan insiden pada tahun 2023, jumlah laporan tetap mengalami penurunan. Analisis data menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan (80%) dengan kelompok usia 30-40 tahun mendominasi (65%). Sebagian besar responden (50%) dapat bekerja sama secara efektif dalam situasi mendesak, menunjukkan fleksibilitas tim yang baik. Namun, hanya 32% responden yang merasa mendapat dukungan yang memadai dari manajemen unit, terutama dalam pengakuan dan pujian terhadap pelaporan insiden yang sesuai prosedur keselamatan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah laporan insiden keselamatan pasien di RS X, termasuk kurangnya dukungan manajemen dan kurangnya tindak lanjut terhadap pelaporan insiden. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan sistem pelaporan dan mendukung peran manajemen dalam memastikan keselamatan pasien di RS X.