Andre Primantyo H
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Keruntuhan Bendungan Saradan Dengan Program HEC-RAS Berbasis INASAFE -, Muhammad Shiddiq Khadafi; Runi Asmaranto; Andre Primantyo H
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.107

Abstract

Abstrak: Bendungan Saradan yang dianalisis berlokasi di Desa Saradan, Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, yang didirikan sejak tahun 1942, memiliki kapasitas 2,34 juta m3 yang salah satu manfaatnya selain untuk pariwisata, juga memberikan suplai air irigasi di kabupaten tersebut seluas 802 ha. Dikarenakan usia Bendungan Saradan memasuki 80 tahun beroperasi, menguatkan alasan kenapa harus dilakukan studi analisis mengenai keruntuhan bendungan untuk membuat upaya mitigasi bencana banjir yang diakibatkan. Dalam membahas analisis  dan simulasi keruntuhan Bendungan Saradan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS versi 5.07 dan untuk perhitungan kerugian menggunakan  perangkat lunak InaSAFE. Skenario yang dilakukan dengan debit banjir racangan maksimum (PMF) menggunakan Metode HSS Gama-1 mencapai 20,829 m³/det dan  Metode HSS Snyder yaitu sebesar 33,062 m3/dt. Luasan area terendam terparah yaitu pada kondisi overtopping  mencapai seluas 294,51 ha. Simulasi keruntuhan Bendungan Saradan didapatkan daerah yang terdampak sebanyak 10 Desa dengan kedalaman paling parah adalah Kecamatan Saradan pada Desa Sugihwaras dengan kedalaman 9,86 m dan berjarak 43 m dari Bendungan Saradan. Didapatkan besar kerugian akibat keruntuhan Bendungan ini yaitu sebesar Rp, 97,271,235,990. Dampak ini mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat dan lingkungan yang berada di wilayah sekitar bendungan, sehingga diharapkan analisis laporan ini dapat memperkecil angka kerugian dan non material yang ditimbulkan.
Studi Perbandingan Perhitungan Volume Galian dan Timbunan Menggunakan Data Total Station dan Drone (UAV) Ginting, Edoa Buahbaranta; Riyanto Haribowo; Andre Primantyo H
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.052

Abstract

Perencanaan infrastruktur umumnya dihadapkan dengan kondisi tanah yang tidak menentu. Walaupun berada pada lokasi yang sama sering juga mendapatkan bagian permukaan yang elevasi atau konturnya berbeda. Untuk memperbaiki permukaan lahan tersebut, salah satu metode pelaksanaan yang bisa digunakan adalah dengan melakukan proses penggalian tanah (cut) dan penimbunan tanah (fill). Galian dan timbunan bertujuan membuat permukaan tanah pada lokasi perencanaan konstruksi mempunyai kontur atau elevasi yang sama. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan gudang yang berlokasi di Jl. Danau Lamo, Maro Sebo, Muaro Jambi, Jambi dan memiliki luas tanah berkisar 12000 m2. Proyek pembangunan gudang ini terletak di lahan perkebunan sawit dan memiliki kontur tanah yang tidak terlalu rata serta vegetasi pohon sawit yang ada. Sebelum memulai proses pengerjaan perataan tanah harus dilakukan pengukuran dan perhitungan volume galian dan timbunan pada area rencana pembangunan. Volume galian dan timbunan didapat dari pengukuran topografi, pada penelitian ini pengukuran topografi dibantu dengan alat ukur Total Station dan Drone (UAV) serta Data DEMNAS sebagai acuan perbandingan perhitungan volume dari kedua alat yang digunakan. Sehingga didapat kelebihan dan kekurangan dari alat Total Station maupun Drone dengan melihat kondisi di lapangan.
Analisa Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Pondok Kabupaten Ngawi Dengan Menggunakan Aplikasi Zhong Xing HY21 Erdwyansa, Richard; Pitojo Tri Juwono; Andre Primantyo H
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.053

Abstract

Bendungan Pondok yang berlokasi di Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, memiliki kapasitas 27,5 juta m3 (per 2014) yang bertujuan untuk memberikan suplai air irigasi di kabupaten tersebut. Karena kapasitasnya yang besar, potensi bahaya yang dihadapinya juga fatal dan dapat menyebabkan kerugian material di wilayah permukiman sekitarnya. Oleh sebab itu, studi ini akan melakukan penjabaran dan simulasi keruntuhan bendungan Pondok menggunakan perangkat lunak Zhong Xing HY21 dengan mengacu dalam dua kondisi. Simulasi pada waduk dalam kondisi normal (piping saja) dan kondisi ketika terjadi hujan dengan intensitas paling tinggi yang menyebabkan debit rancangan PMF (Probable Maximum Flood). Simulasi keruntuhan karena debit PMF ini diakibatkan overtopping dan piping. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan aplikasi Zhong Xing HY21, ditemukan bahwa debit banjir rancangan PMF mencapai 623,548 m³/det dan ukuran area terendam mencapai 80,446 km², dengan ketinggian air mencapai nilai maksimum hingga 17,464 m. Akibat runtuhnya Bendungan Pondok, sekitar 61 desa yang berlokasi di bawah bendungan (hilir) mengalami dampak, dan total penduduk yang berisiko terkena dampak mencapai sekitar 173.274 orang. Dampak ini mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat dan lingkungan yang berada di wilayah terdampak.
Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan PLTMH Anggi Kabupaten Arfak Provinsi Papua Barat Adityawitari, Fadhilah Filzah; Pitojo Tri Juwono; Andre Primantyo H
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.056

Abstract

Energi listrik memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Keterbatasan pasokan energi listrik menjadi salah satu penghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, khusunya di Kabupaten Arfak Provinsi Papua Barat. Secara umum daerah pegunungan mempunyai potensi hidrolik yang cukup besar. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan pembangkit listrik yang terbarukan, efisien, praktis dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan waktu, sumber daya, dan alat berat yang digunakan dengan biaya proyek yang paling efisien dengan menggunakan aplikasi Microsoft Project. Durasi normal Proyek PLTMH Anggi di Kabupaten Arfak Provinsi Papua Barat adalah 180 hari kerja dengan nilai kontrak sebesar Rp. 10.803.303.233. Dalam studi ini dilakukan alternatif percepatan, yaitu penambahan jam kerja dengan bantuan program Microsoft Project dengan penerapan levelling, terjadi penurunan rencana anggaran biaya sebesar 4,5%. Selanjutnya, penjadwalan menggunakan alternatif penambahan jam kerja dengan bantuan program Microsoft Project. Hasil yang diperoleh adalah ketika menggunakan alternatif penambahan jam kerja, terjadi penurunan biaya sebesar 4,3% dan durasi proyek lebih cepat 14 hari dari perencanaan awal.
Studi Perencanaan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Lingga, Lokananta; Dian Sisinggih; Andre Primantyo H
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.089

Abstract

Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo sering mengalami krisis air terutama pada saat musim kemarau sehingga masyarakat kekurangan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan dari studi ini adalah untuk merencanakanan sistem distribusi air bersih dengan mengoptimalkan pemanfaatan air tanah sebagai sumber alternatif pemasok air menggunakan metode pendugaan geolistrik dan perencanaan sistem distribusi air bersih dengan bantuan software WaterCAD v8i. Hasil pendugaan geolistrik pada tiga titik duga di lokasi studi setelah diolah menggunakan program IPI2WIN dan Progress 3.0 menunjukan terdapat dua lapisan litologi yaitu endapan gampingan dan gampingan yang diklasifikasikan berdasarkan nilai resistivitasnya. Potensi debit air tanah ditentukan melalui persamaan Darcy dan dihasilkan potensi debit air tanah total yaitu Q = 5.77 l/dt. Jaringan distribusi air bersih bersumber dari sumur bor dan direncanakan menggunakan pompa submersible, tandon, serta pipa berbahan PVC. Mengacu pada Permen PU No. 18/PRT/M/2007, hasil analisa berdasarkan aspek hidraulik sudah sesuai dengan standar kriteria yang ada dengan nilai kecepatan antara 0,1 – 0,67 m/s, nilai headloss gradient antara 0,037 –6,372 m/km dan nilai tekanan antara 1,26 – 7,97 atm. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan distribusi air bersih di Desa Sawoo senilai Rp 3.471.683.842.
Analisa Stabilitas Bendung Penggung Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Alvianto, Hanindyatama Gusti; Runi Asmaranto; Andre Primantyo H
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.095

Abstract

Bendung Penggung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi maupun memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat. Kerusakan pada bendung ini dapat menghambat peran dari Bendung. Analisia stabilitas bendung diperlukan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi. Analisis ini dapat dilakukan dengan bantuan software Plaxis 2D Versi 2.0. Berdasarkan hasil analisis stabilitas, diketahui bendung ini tidak aman terhadap piping, sehingga diperlukan penambahan creep length sepanjang 4 meter. Di samping itu, stabilitas terhadap tahan terhadap guling, geser, dan daya dukung telah memenuhi syarat dimana Sf > 1,5. Setelah melakukan analisis stabilitas, diperlukan analisis Rancangan Anggaran Biaya (RAB).Penambahan creep length pada Bendung Penggung diperlukan biaya sebesar Rp 114,238,433.95.