Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENANGANAN IKAN TUNA LOIN DI ATAS KAPAL TAHAPAN PROCESSING DAN PEMASARAN PADA CV. CHARLIE EKA PRANATA DI PPI OEBA KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Mau, Yesaya; Siahaan, Irandha C. M.; Rajab, Rizki
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Potensi lestari sumberdaya Perikanaan Prov. NTT yang harus dimanfaatkan setiap tahun adalah 491.700 ton/tahun dengan jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan sebesar 80%/393.360 ton/tahun, namun tingkat pemanfaatannya baru mencapai 40,7%. Untuk menjawab rendahnya pemanfaatan sumberdaya perikanan di wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur maka dapat dipastikan bahwa peluang pemanfaatan sumberdaya ikan tuna sangat besar untuk meningkatkan pendapatan nelayan. Untuk itu penangkapan ikan tuna harus diikuti penanganan dan pengolahan yang higienis dan berkualitas penting mengingat ikan tuna merupakan salah satu komoditas menjawab pasar dalam dan luar negeri. Ikan tuna juga meupakan bahan makanan yang dapat meningkatkan gisi bagi tubuh manusia, untuk itu dibutuhkan penanganan yang maksimal sehingga tidak membusuk. Tindakan penangaaanan ikan Tuna harus dimulai dari aktivitas penangkapan, karna apabila tidak diberi perlakuan atau penanganan yang tepat maka ikan tuna tersebut kualitasnya menurun dan berdampak terhadap harga pemasaran. Penanganan cepat dan tepat dimaksudkan agar mutu dan kualitasnya tidak menurun, dengan prinsip cepat, cermat, bersih, sehat dan di simpan pada suhu rendah sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang menyebabkan pembusukan sehingga harga ikan tuna makin tinggi dipasar sesuai permintaan dan menguntungkan serta dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan tuna di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kata Kunci : Penanganan ikan tuna loin yang baik, benar akan meningkatkan hagra jual dan pendapatan nelayan. Abstract - Sustainable potential of Fisheries resources in NTT Provinces which should be utilized annually is 491,700 tons/year with the allowable catch of 80%/393,360 tons/year, but the utilization rate has only reached 40.7%. To answer the low utilization of fishery resources in t FISHhe marine territorial of East Nusa Tenggara Province, it can be ensured that the prospect for utilizing tuna fish resources is very large to increase fishermen's income. Therefore, tuna fishing should be handling and processing in hygienically, which is considering that tuna is one of the important commodities responding to domestic and foreign markets. Tuna is also a food ingredient that can increase nutrition for the human physical growth, Thus it requires maximum handling so that it does not rot. The action of handling tuna should be starting from fishing activities and proper treatment or handling, to prevent low quality of the tuna that will have an impact on marketing prices. Fast and accurate handling is intended to maintain high quality with the principles of fast, careful, clean, healthy and stored at low temperatures so as to prevent the growth of bacteria that cause spoilage so that the price of tuna fish is higher in the market according to demand and is profitable and can increase income and welfare of tuna fishermen in East Nusa Tenggara Province. Keywords: Handling Tuna Loin properly, will increase the selling price and fisherman's income.
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN GILL NET DASAR DAN BUBU LIPAT DALAM MENDUKUNG DAN MENINGKATKAN PERAN PRODUKTIF NELAYAN DI DESA TESABELA KABUPATEN KUPANG NTT Soepardi, Sugiono; Mau, Yesaya; Rasdam, Rasdam; Siregar, John SM.; Sadir, Edizul Wijaya; Siahaan, Irandha Citra Marasi
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i3.3781

Abstract

Desa Tesabela merupakan salah satu daerah pantai yangmemilikipotensi perikanan cukup besar di Nusa Tenggara Timur, tepatnyadiKabupaten Kupang Barat. Penduduk Desa Tesabela terdiri dari 1.170orang,dengan persentase penduduk berdasarkan mata pencaharian tertinggi berasaldari sektor laut yaitu pembudidaya rumput laut dan nelayanyangbelumsepenuhnya tersentuh teknologi penangkapan dan mekanisasi pendukungnya.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2023 bertujuanuntukmemberikan informasi, melatih dan membuat alat tangkap gill net dasarmodifikasi dan bubu lipat, guna mendukung perubahan status menjadisambilan utama guna meningkatkan taraf hidup ekonominya. Kegiatandiawali dengan pengenalan bahan alat tangkap, dilanjutkandengancarapembuatanserta pengoperasian alat tangkap sekaligus mengenali jenis ikanyangtertangkap dan nilai ekonomisnya. Peserta yang mengikuti pelatihansejumlah 15 orang yang terdiri dari nelayan sambilan yang kegiatanusahanyamembantu dalam budidaya rumput laut sedangkan Kegiatanmonitoringdilaksanakan dua bulan setelah kegiatan pelatihan. Hasil monitoringmenunjukkan adanya kesungguhan dan minat yang besar dikalangannelayanyang merasakan adanya peningkatan hasil tangkapan dengan modal yangtidakterlalu besar, dan mengharapkan adanya peningkatan sarana perahudenganmekanisasi permesinan kapal guna menjangkau daerah operasi penangkapanyang lebih luas.
LAJU TANGKAP PUKAT CINCIN PADA KM. ADIKA JAYA 05 DI PERAIRAN KUPANG WPPNRI 573 Mau, Yesaya; Rajab, Rezki A.; N., Alan Faisal,
Jurnal Bahari Papadak Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Tujuan dari penelitian ini untuk mememahami terknik pengoperasian alat tangkap pukat cincin, laju tangkap ikan dalam kurun waktu satu tahun, komposisi hasil tangkapan ikan dalam setiap tripnya, dan menganalisis biaya operasional selama masa praktik. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan metode survei. Data primer diperoleh dari survei, wawancara, dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari dokumen kapal dan data produksi KMN. Adika Jaya 05. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pengoperasian alat tangkap pukat cincin terdiri dari penurunan jaring setting dan hauling kegiatan tersebut harus dilakukan dengan cermat, teliti dan penuh kehati-hatian agar proses pengoperasian dapat berjalan dengan efisien, laju tangkap ikan dalam kurun waktu 1 tahun dengan nilai tertinggi terjadi pada bulan febuari yaitu sejumlah 688 kg/trip dan terendah pada bulan november 75 kg/trip sedangkan komposisi hasil tangkapan dalam 3 bulan masa praktek apabila dikomparasikan hasil tangkapan ikan paling tinggi adalah jenis ikan Layang (Decapterus sp) sebesar 61% diikuti ikan Selar (Selaroides sp) sebesar 13%, ikan Kembung (Rastrelliger kanagurata) sebesar 13%, dan yang paling sedikit adalah ikan tongkol (Euthynnus affinis), dan biaya operasional yang dihitung selama 3 (tiga) bulan masa penelitian yaitu dengan pendapatan dengan jumlah Rp. 93.150.000 pengeluaran Rp.56.794.773 dan memporoleh keuntungan sebesar Rp. 42.122.620. sedangkan rata-rata Benefit Cost Of Rasio dan (BCR) sebesar 1,58 artinya usaha layak untuk diteruskan diperoleh. Laju tangkap ikan pada kapal KM. Adika Jaya 05 mengulai fluktuasi dalam setiap periode waktu tertentu hal ini karena beberapa faktor yang mempengaruhi seperti angin dan musim. Kata Kunci : Pukat cincin, laju tangkap, komposisi dan biaya operasional Abstract - The purpose of this study is to understand the technique of operating purse seine fishing gear, the rate of fish catch within one year, the composition of fish catches in each trip, and analyze operational costs during the practice period. This research uses descriptive analysis with survey method. Primary data were obtained from surveys, interviews, and documentation. Secondary data were obtained from ship documents and KMN production data Adika Jaya 05. Based on the results of the study, it is concluded that the operation of purse seine fishing gear consists of lowering the net setting and hauling these activities must be carried out carefully, carefully and carefully so that the operation process can run efficiently, the rate of fish catch within a period of 1 year with the highest value occurs in the month of February which is a total of 688 kg / trip and the lowest in November 75 kg / trip while the composition of the catch in 3 months of practice when compared the highest fish catch is the type of Kite (decapterus sp) by 61% followed by Mackerel (selaroides sp) by 13%, Mackerel (rastrelliger kanagurata) by 13%, and the least is tuna (euthynnus affinis), and the operational costs calculated during the 3 (three) month practice period are with an income of Rp. 93,150,000 expenses Rp. 93,150,000 expenses Rp.56 794,773 and profit of Rp. 42,122,620. while the average Benefit Cost Of Ratio and (BCR) of 1.58 means that the business is feasible to continue to be obtained. The fishing rate on board KM. Adika Jaya 05 starts fluctuating in each specific time period this is due to several influencing factors such as wind and season. Keywords : Purse seine, catch rate, composition and operational costs
Analisis Ukuran Pertama Kali Tertangkap dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Baronang (Siganus Canaliculatus) di Perairan Desa Tesabela Rasdam, Rasdam; Ulat, Muhamad Ali; Siregar, Jhon Septin M.; Sugiono, Sugiono; Mau, Yesaya; Sadir, Edizul Adiwijaya
JURNAL MEGAPTERA Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i1.13716

Abstract

Masyarakat Desa Tesabela mayoritas bermata pencaharian sebagai pembudidaya rumput laut. Disamping itu Masyarakat Desa Tesabela menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian sampingan guna memenuhi kebutuhan hidup. Di perairan Desa Tesabela banyak terdapat ikan Baronang yang tertangkap menggunakan jaring insang millenium yang mana ikan Baronang tersebut dianggap sebagai hama bagi rumput laut. Perburuan ikan Baronang yang dianggap sebagai hama perlu diperhatikan ukuran layak tangkapnya guna menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Length at first Capture (Lc) dan Length at first Maturity (Lm) ikan Baronang (Siganus canaliculatus) sebagai acuan dalam upaya pengelolaan perikanan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode survei dengan cara melakukan pengukuran panjang ikan Baronang dengan mengukur Panjang cagaknya dan juga menganalisis Tingkat Kematangan Gonad berdasarkan ukuran Panjang. Hasil yang didapatkan dari hasil penelitian terkait dengan Length at first Capture (Lc) didapatkan ukuran panjang 13,8 cm dan Length at first Maturity (Lm) pada ukuran Panjang 13,9 cm, mengindikasikan bahwa sebagian besar ikan Baronang yang tertangkap di perairan Tesabela pada ukuran 13,8 cm tersebut ikan Baronang belum matang gonad sehingga layak untuk ditangkap. The majority of the people of Tesabela Village make their living as seaweed cultivators. Apart from that, the people of Tesabela Village use fishing as a side livelihood to meet their living needs. In the waters of Tesabela Village there are many Rabbitfish caught using millennium gill nets, where the Rabbitfish are considered a pest for seaweed. Hunting for Rabbitfish, which is considered a pest, requires attention to the appropriate catch size in order to maintain ecosystem balance. This research aims to analyze the Length at first Capture (Lc) and Length at first Maturity (Lm) of rabbitfish as a reference in sustainable fisheries management efforts. The method used in this research was to measure the length of the rabbitfish by measuring the length of its forks and also analyzing the Gonad Maturity Level based on Length. The results obtained from research results related to Length at first Capture (Lc) showed a length of 13.8 cm and Length at first Maturity (Lm) at a length of 13.9 cm, indicates that the majority of rabbitfish caught in Tesabela waters at a size of 13.8 cm have not yet matured their gonads so they are suitable for catching.
Pengaruh Aspek Teknis Pukat Cincin Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Pada KMN. Audy Maega Dalle Yang Berlabuh Di PPPI Oeba, Kupang, Nusa Tenggara Timur Sugiono, Sugiono; Rajab, Resky Amalia; Mau, Yesaya; Olbata, Yandri Ishakh
JURNAL MEGAPTERA Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i2.13673

Abstract

Aspek teknis merupakan salah satu faktor yang secara teknis operasional yang mempengaruhi keberhasilan pengoperasian alat tangkap Pukat Cincin dan perolehan hasil tangkapan ikan, beberapa aspek teknis tersebut antara lain, durasi waktu penyinaran lampu pengumpul ikan, durasi waktu pelingkaran jaring dan durasi waktu penarikan tali kerut. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2023 sampai 23 Mei 2023 di KMN. Audy Maega Dalle berpangkalan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba Kupang. Analisis deskriptif digunakan mendeskripsikan tentang teknik penangkapan dengan alat tangkap purse seine, pada waktu pelingkaran alat tangkap, penarikan tali kerut dan penggunaan alat bantu lampu pengumpul ikan. Pengaruh aspek teknis pukat cincin terhadap hasil tangkapan. Yaitu lama pelingkaran sebesar 34,12 %. Lama penarikan tali kerut sebesar 40,48%. Lama waktu penyinaran sebesar 0,38%, artinya setiap penambahan 1 menit dalam dua perlakuan tersebut akan terjadi penurunan hasil tangkapan sedangkan pengaruh penyinaran apabila berkurang 1 menit akan terjadi penurunan hasil tangkapan. . Dengan demikian, semakin cepat durasi waktu pelingkaran jaring, waktu penarikan tali kerut dan semakin lama durasi waktu penyinaran lampu pengumpul ikan, maka hasil tangkapan ikan yang diperoleh akan semakin besar.The technical aspect is one of the technically operational factors that influences the successful operation of the purse seine fishing gear and the acquisition of fish catches. Some of these technical aspects include, the duration of the time the fish collector lights are illuminated, the duration of the net circling time and the duration of the time for pulling the crimp line. The research was carried out from March 15, 2023 to May 23, 2023 at KMN. Audy Maega Dalle is based at the Oeba Kupang Fish Landing Base (PPI). Descriptive analysis was used to describe fishing techniques using purse seine fishing gear, when circling the fishing gear, pulling the crimp line and using fish collecting lamps. The influence of technical aspects of purse seining on catch results. That is, the circle length is 34.12%. The length of time to withdraw the crimp rope is 40.48%. The length of the exposure time was 00.38%, meaning that for every additional 1 minute in the two treatments there would be a decrease in catch, while the effect of exposure if it was reduced by 1 minute would result in a decrease in catch. . Thus, the faster the duration of the net circling time, the time for pulling the crimping line and the longer the duration of shining the fish collecting lamp, the greater the fish catch obtained.
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN GILL NET DASAR DAN BUBU LIPAT DALAM MENDUKUNG DAN MENINGKATKAN PERAN PRODUKTIF NELAYAN DI DESA TESABELA KABUPATEN KUPANG NTT Soepardi, Sugiono; Mau, Yesaya; Rasdam, Rasdam; Siregar, John SM.; Sadir, Edizul Wijaya; Siahaan, Irandha Citra Marasi
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i3.3781

Abstract

Desa Tesabela merupakan salah satu daerah pantai yangmemilikipotensi perikanan cukup besar di Nusa Tenggara Timur, tepatnyadiKabupaten Kupang Barat. Penduduk Desa Tesabela terdiri dari 1.170orang,dengan persentase penduduk berdasarkan mata pencaharian tertinggi berasaldari sektor laut yaitu pembudidaya rumput laut dan nelayanyangbelumsepenuhnya tersentuh teknologi penangkapan dan mekanisasi pendukungnya.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2023 bertujuanuntukmemberikan informasi, melatih dan membuat alat tangkap gill net dasarmodifikasi dan bubu lipat, guna mendukung perubahan status menjadisambilan utama guna meningkatkan taraf hidup ekonominya. Kegiatandiawali dengan pengenalan bahan alat tangkap, dilanjutkandengancarapembuatanserta pengoperasian alat tangkap sekaligus mengenali jenis ikanyangtertangkap dan nilai ekonomisnya. Peserta yang mengikuti pelatihansejumlah 15 orang yang terdiri dari nelayan sambilan yang kegiatanusahanyamembantu dalam budidaya rumput laut sedangkan Kegiatanmonitoringdilaksanakan dua bulan setelah kegiatan pelatihan. Hasil monitoringmenunjukkan adanya kesungguhan dan minat yang besar dikalangannelayanyang merasakan adanya peningkatan hasil tangkapan dengan modal yangtidakterlalu besar, dan mengharapkan adanya peningkatan sarana perahudenganmekanisasi permesinan kapal guna menjangkau daerah operasi penangkapanyang lebih luas.