Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN GILL NET DASAR DAN BUBU LIPAT DALAM MENDUKUNG DAN MENINGKATKAN PERAN PRODUKTIF NELAYAN DI DESA TESABELA KABUPATEN KUPANG NTT Soepardi, Sugiono; Mau, Yesaya; Rasdam, Rasdam; Siregar, John SM.; Sadir, Edizul Wijaya; Siahaan, Irandha Citra Marasi
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i3.3781

Abstract

Desa Tesabela merupakan salah satu daerah pantai yangmemilikipotensi perikanan cukup besar di Nusa Tenggara Timur, tepatnyadiKabupaten Kupang Barat. Penduduk Desa Tesabela terdiri dari 1.170orang,dengan persentase penduduk berdasarkan mata pencaharian tertinggi berasaldari sektor laut yaitu pembudidaya rumput laut dan nelayanyangbelumsepenuhnya tersentuh teknologi penangkapan dan mekanisasi pendukungnya.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2023 bertujuanuntukmemberikan informasi, melatih dan membuat alat tangkap gill net dasarmodifikasi dan bubu lipat, guna mendukung perubahan status menjadisambilan utama guna meningkatkan taraf hidup ekonominya. Kegiatandiawali dengan pengenalan bahan alat tangkap, dilanjutkandengancarapembuatanserta pengoperasian alat tangkap sekaligus mengenali jenis ikanyangtertangkap dan nilai ekonomisnya. Peserta yang mengikuti pelatihansejumlah 15 orang yang terdiri dari nelayan sambilan yang kegiatanusahanyamembantu dalam budidaya rumput laut sedangkan Kegiatanmonitoringdilaksanakan dua bulan setelah kegiatan pelatihan. Hasil monitoringmenunjukkan adanya kesungguhan dan minat yang besar dikalangannelayanyang merasakan adanya peningkatan hasil tangkapan dengan modal yangtidakterlalu besar, dan mengharapkan adanya peningkatan sarana perahudenganmekanisasi permesinan kapal guna menjangkau daerah operasi penangkapanyang lebih luas.
Analisis Ukuran Pertama Kali Tertangkap dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Baronang (Siganus Canaliculatus) di Perairan Desa Tesabela Rasdam, Rasdam; Ulat, Muhamad Ali; Siregar, Jhon Septin M.; Sugiono, Sugiono; Mau, Yesaya; Sadir, Edizul Adiwijaya
JURNAL MEGAPTERA Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i1.13716

Abstract

Masyarakat Desa Tesabela mayoritas bermata pencaharian sebagai pembudidaya rumput laut. Disamping itu Masyarakat Desa Tesabela menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian sampingan guna memenuhi kebutuhan hidup. Di perairan Desa Tesabela banyak terdapat ikan Baronang yang tertangkap menggunakan jaring insang millenium yang mana ikan Baronang tersebut dianggap sebagai hama bagi rumput laut. Perburuan ikan Baronang yang dianggap sebagai hama perlu diperhatikan ukuran layak tangkapnya guna menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Length at first Capture (Lc) dan Length at first Maturity (Lm) ikan Baronang (Siganus canaliculatus) sebagai acuan dalam upaya pengelolaan perikanan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode survei dengan cara melakukan pengukuran panjang ikan Baronang dengan mengukur Panjang cagaknya dan juga menganalisis Tingkat Kematangan Gonad berdasarkan ukuran Panjang. Hasil yang didapatkan dari hasil penelitian terkait dengan Length at first Capture (Lc) didapatkan ukuran panjang 13,8 cm dan Length at first Maturity (Lm) pada ukuran Panjang 13,9 cm, mengindikasikan bahwa sebagian besar ikan Baronang yang tertangkap di perairan Tesabela pada ukuran 13,8 cm tersebut ikan Baronang belum matang gonad sehingga layak untuk ditangkap. The majority of the people of Tesabela Village make their living as seaweed cultivators. Apart from that, the people of Tesabela Village use fishing as a side livelihood to meet their living needs. In the waters of Tesabela Village there are many Rabbitfish caught using millennium gill nets, where the Rabbitfish are considered a pest for seaweed. Hunting for Rabbitfish, which is considered a pest, requires attention to the appropriate catch size in order to maintain ecosystem balance. This research aims to analyze the Length at first Capture (Lc) and Length at first Maturity (Lm) of rabbitfish as a reference in sustainable fisheries management efforts. The method used in this research was to measure the length of the rabbitfish by measuring the length of its forks and also analyzing the Gonad Maturity Level based on Length. The results obtained from research results related to Length at first Capture (Lc) showed a length of 13.8 cm and Length at first Maturity (Lm) at a length of 13.9 cm, indicates that the majority of rabbitfish caught in Tesabela waters at a size of 13.8 cm have not yet matured their gonads so they are suitable for catching.
STRATEGI PENANGKAPAN TUNA (Thunnus spp.) DAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) PADA AREAL RUMPON UNTUK MENDAPATKAN UKURAN LAYAK TANGKAP MENGGUNAKAN PANCING ULUR Rumpa, Arham; Asia, Asia; Krisnafi, Yaser; Syamsuddin, Muhidin; Rasdam, Rasdam; Pontoh, Peggy; Kasim, Muh
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 17, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.17.1.2025.22 - 35

Abstract

Pengetahuan tentang perilaku kelompok jenis tuna dan cakalang pada areal rumpon merupakan bagian yang tidak terpisahkan sebagai strategi penangkapan optimal untuk mendapatkan ukuran ikan layak tangkap. Pengumpulan data di mulai tahun 2020-2024 dengan mengacu pada Prosedur Protokol Sampling untuk Pancing Tuna Artisanal Indonesia yang dikembangkan oleh United States Agency for International Development – Indonesia Marine and Climate Support (USAID-IMACS) bekerjasama dengan enumerator dari Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI). Kriteria ukuran tuna layak tangkap dianalisis berdasarkan length at first maturity (Lm). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prosentase hasil tangkapan dan ukuran layak tangkap pada areal rumpon menggunakan pancing ulur didominasi oleh tuna madidihang (Thunnus albacares) 76,32% dengan ukuran yang layak tangkap sebesar 44,27%, tuna mata besar (Thunnus obesus) 10,05% dengan ukuran layak tangkap 55,60%, dan cakalang (Katsuwonus pelamis) 5,09%  dengan ukuran layak tangkap 48,40%.  Sedangkan hasil tangkapan pancing ulur tanpa menggunakan rumpon atau di luar area rumpon berbeda jauh prosentase proporsi ukuran layak tangkapnya, yaitu 87,7%  untuk tuna madidihang; 97,65 %  tuna mata besar; dan cakalang layak tangkap sebesar 90,00%. Untuk mengurangi prosentase tertangkapnya ikan ukuran tidak layak tangkap, selain dengan strategi tanpa menggunakan rumpon juga dapat menerapkan metode pengaturan kedalaman penurunan alat tangkap, pengaturan waktu penangkapan, dan pengaturan ukuran mata pancing. Informasi ini sangat dibutuhkan dalam pengelolaan spesies tuna dan cakalang secara berkelanjutan khusunya untuk penangkapan pada areal rumpon.
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN GILL NET DASAR DAN BUBU LIPAT DALAM MENDUKUNG DAN MENINGKATKAN PERAN PRODUKTIF NELAYAN DI DESA TESABELA KABUPATEN KUPANG NTT Soepardi, Sugiono; Mau, Yesaya; Rasdam, Rasdam; Siregar, John SM.; Sadir, Edizul Wijaya; Siahaan, Irandha Citra Marasi
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i3.3781

Abstract

Desa Tesabela merupakan salah satu daerah pantai yangmemilikipotensi perikanan cukup besar di Nusa Tenggara Timur, tepatnyadiKabupaten Kupang Barat. Penduduk Desa Tesabela terdiri dari 1.170orang,dengan persentase penduduk berdasarkan mata pencaharian tertinggi berasaldari sektor laut yaitu pembudidaya rumput laut dan nelayanyangbelumsepenuhnya tersentuh teknologi penangkapan dan mekanisasi pendukungnya.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2023 bertujuanuntukmemberikan informasi, melatih dan membuat alat tangkap gill net dasarmodifikasi dan bubu lipat, guna mendukung perubahan status menjadisambilan utama guna meningkatkan taraf hidup ekonominya. Kegiatandiawali dengan pengenalan bahan alat tangkap, dilanjutkandengancarapembuatanserta pengoperasian alat tangkap sekaligus mengenali jenis ikanyangtertangkap dan nilai ekonomisnya. Peserta yang mengikuti pelatihansejumlah 15 orang yang terdiri dari nelayan sambilan yang kegiatanusahanyamembantu dalam budidaya rumput laut sedangkan Kegiatanmonitoringdilaksanakan dua bulan setelah kegiatan pelatihan. Hasil monitoringmenunjukkan adanya kesungguhan dan minat yang besar dikalangannelayanyang merasakan adanya peningkatan hasil tangkapan dengan modal yangtidakterlalu besar, dan mengharapkan adanya peningkatan sarana perahudenganmekanisasi permesinan kapal guna menjangkau daerah operasi penangkapanyang lebih luas.