Rista Suryaningsih
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Risk Factors for the Incidence of Hyperemesis Gravidarum at RSIA Fatimah and at RSUD Haji Makassar Husnul Khatimah; Rini Fitriani; Fhirastika Annisha Helvian; Rista Suryaningsih; Darsul S. Puyu
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 11: NOVEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i11.6037

Abstract

Background: 32.26% of pregnant women in South Sulawesi in 2018 experienced disorders or complications during their pregnancy, 24.3% of them experienced disorders in the form of continuous vomiting / diarrhea. If nausea and vomiting occurs more than 5 times a day, it is called hyperemesis gravidarum. One of the risk factors for hyperemesis gravidarum is education. a person's education greatly affects the ability to think and the level of understanding and acceptance of something that is conveyed. Objective: This study aims to analyze the risk factors for the occurrence of hyperemesis gravidarum in pregnant women at the Fatimah Mother and Child Hospital and at the Regional General Hospital Haji Makassar. Method: This type of research is an observational analytic research with a case control approach. The population and sample used are all pregnant women who are recorded in the register book for 2020-2022 at RSIA Fatimah Makassar and RSUD Haji Makassar with a sample of 75 cases and controls that met the inclusion criteria. Result: The results showed that the prevalence of hyperemesis gravidarum at RSIA Fatimah Makassar and RSU Haji Makassar 2020-2022 was 50% (n = 75). The results of statistical analysis were mother's age OR 0.389 (95% CI = 0.174-0.870), Parity OR 0.469 (95% CI = 0.244-0.901), Education OR 3.083 (95% CI = 1.536-6.190), Occupation OR 1.158 ( CI 95% = 0.547-2.451), The results of bivariate analysis, namely maternal education OR 3.083 (95% CI = 1.536-6.190) is a risk factor for the occurrence of hyperemesis gravidarum. Conclusion: Maternal education is a risk factor for hyperemesis gravidarum with an OR value of 3.083 > 1 and a p-value = 0.002 <0.05.
Hubungan Pembelajaran Daring saat Pandemi Covid-19 terhadap Tingkat Stress Akademik pada Siswa SMA 3 Kota Makassar : The Relationship of Online Learning During The Covid-19 Pandemic to The Level Of Academic Stress in High School Students 3 Makassar City Yusuf, Nurul Shafira; Andi Alifia Ayu Delima; Jelita Inayah Sari; Rista Suryaningsih; Muh. Shadiq Sabri
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 3: MARCH 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i3.4645

Abstract

Latar belakang: Dampak dari pandemi Covid-19 pada proses belajar mengajar cukup terasa. Masalah yang dihadapi para siswa pada masa pandemi Covid-19 ini selain tuntutan-tuntutan yang dibebankan dengan model belajar mengajar secara daring, proses belajar menggunakan media daring ini lebih melelahkan dan membosankan, karena mereka tidak dapat berinteraksi langsung dengan guru maupun teman lainnya. Dengan demikian dapat mengakibatkan frustrasi pada siswa, dan bila terus berlanjut dapat menimbulkan stress. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pembelajaran daring terhadap tingkat stress akademik pada siswa SMA pada saat pandemi Covid-19. Hubungan yang diteliti adalah jenis kelamin, kondisi jaringan dan, prestasi akademik siswa sebelum dan saat pandemi Covid-19. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel penelitian adalah siswa SMA sebanyak 77 orang. Penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner demografik, kuesioner Educational Stress Scale Academic (ESSA) yang diolah menggunakan uji Chi Square. Hasil: terdapat hubungan yang signifikan adalah jenis kelamin (p<0.048) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan adalah kondisi jaringan dan prestasi akademik. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin anak dan prestasi akademik dengan stress akademik pada siswa SMA 3 Makassar.
Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-6 Bulan: The Relationship Between Formula Milk Feeding and Diarrhea on Newborns Aged 0-6 Months Bunga Dhiaz Anggraini; Purnamaniswaty Yunus; Najamuddin; Rista Suryaningsih
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 3: MARCH 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i3.4705

Abstract

Latar belakang: Diare menjadi penyebab kematian kedua pada anak usia dibawah lima tahun. Salah satu penyebab terjadinya diare adalah pemberian susu formula. Pemilihan jenis susu formula dan kebersihan penyajian susu formula menjadi faktor penyebab terjadinya diare pada bayi usai 0-6 bulan. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Pattingaloang dan Puskesmas Tamamaung Kota Makassar. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu observasi analitik dan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 114 responden yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pattingaloang dan Puskesmas Tamamaung Kota Makassar. Hasil: Bayi yang mengonsumsi susu formula paling banyak mengalami diare sebanyak 47 bayi (41.23%), sedangkan bayi yang tidak mengalami diare sebanyak 18 bayi (15.79%). Selain itu, bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif paling banyak tidak mengalami diare sebanyak 47 bayi (41.23%), sedangkan bayi yang mengalami diare sebanyak 2 bayi (1.75%). Hasil uji hubungan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p-value 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi susu formula dengan kejadian diare. Kesimpulan: Pemberian susu formula merupakan penyebab diare terbanyak pada anak usia 0-6 bulan. Susu formula yang paling banyak menyebabkan diare adalah susu sapi.