Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENANAMKAN KARAKTER ISLAMI DI INTERNATIONAL ISLAMIC SCHOOL (STUDI ETNOGRAFI TERHADAP GURU FISIKA) Feri Apryandi; Muhib Rosyidi
Research and Development Journal of Education Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v9i2.15762

Abstract

Pada dasarnya pendidikan karakter beragama harus ditanamkan oleh setiap sekolah yang ada di Indonesia, karena mengingat Indonesia merupakan negara yang mengakui adanya agama dan Tuhan. Di Indonesia sendiri pendidikan formal bisa dikategorikan berdasarkan basis keagamaan dan non-keagamaan, contohnya adalah Sekolah Islam Terpadu (SIT). SIT ini merupakan sekolah yang menerapkan konsep pendidikan islam dengan berdasarkan hadits dan Al-Qur’an. Sehingga dalam implementasinya, pembelajaran dilakukan melalui pendekatan yang mengintegrasikan pendidikan agama dan umum menjadi satu kesatuan yang terangkum dalam kurikulum, dan ujung tombak keberhasilan penerapan kurikulum terpadu ini adalah guru. Artikel ini disusun menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi dengan subjek guru Fisika di salah satu International Islamic School di Jakarta. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, dan lembar analisis perangkat pembelajaran. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana persepsi guru terkait kewajiban guru dalam menanamkan karakter islami kepada peserta didik dan bagaimana cara guru menanamkannya. Hasil penelitian yang diperoleh ternyata guru berpendapat bahwa menanamkan karakter islami pada peserta didik adalah merupakan tanggungjawab setiap guru. Penanaman karakter islami dilakukan oleh guru melalui motivasi di sela-sela pembelajaran, namun untuk model dan metode pembelajaran, sumber belajar, ataupun jenis asesmen yang digunakan masih belum diperuntukkan untuk penanaman karakter islami kepada peserta didik.
Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme di Kelurahan Pinang Ranti Untuk Memanfaatkan Sampah Kulit Jeruk Ade Tri Yulyanti; Ovidiantika Khairunnisa; Feri Apryandi; Aninda Adhiguna; Dinda Permata Sari; Lenny Apriyanti; Nur Hikmah Rahayu; Yosi Karuniawan; Tri Isti Hartini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 3 No 4 (2023): JPMI - Agustus 2023
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.1462

Abstract

Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya jumlah sampah. DKI Jakarta sebagai ibukota dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia memiliki jumlah sampah sebanyak 3,1 juta ton per tahun 2023 dengan komposisi sampah didominasi oleh sampah organik. Jakarta Timur menjadi kota yang terbanyak menyumbang sampah di DKI Jakarta yakni sebanyak 844.252 ton per tahun 2023. Hal ini tentunya menjadi Pekerjaan Rumah (PR) untuk semua pihak dari skala pusat sampai skala rumah tangga. Salah satu upaya untuk mengurangi volume sampah yaitu dengan mengelolannya menjadi produk baru seperti eco-enzyme. Strategi pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelatihan menjadi salah satu aksi edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi salah satu cara untuk memecahkan permasalahan sampah organik. Pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023 di RPTRA Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makasar Kota Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta. Hasil pengabdian menunjukkan pelatihan pembuatan eco-enzyme di kelurahan pinang ranti dalam upaya pemanfaatan sampah organik dapur skala rumah tangga ini berjalan lancar dengan menghasilkan produk eco-enzyme kulit jeruk, masyarakat sangat antusias di setiap rangkaian kegiatan dan setelahnya peserta menjadi termotivasi untuk dapat mengolah sampah organik. Harapannya kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berlanjut dan konsisten oleh pihak terkait khususnya pemerintah baik pusat sampai tingkat RW.
Comparison Perbandingan Efektivitas Alat Semprot Manual dan Mesin Dalam Pengaplikasian Prinsip Bernouli : Studi Kaus Di Kalangan Petani Cikole: Comparison of the Efficiency of Manual and Machine Sprayers in Agricultural Applications Apryandi, Feri; Pratama, Aulia Shinta; Nisa, Najwa Khairun; Hidayanti, Refy; Azizah, Reva Nur
Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains (JPFS) Vol 7 No 2 (2024): September
Publisher : Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52188/jpfs.v7i2.1072

Abstract

This research compares the effectiveness of manual and machine sprayers in spraying applications on agriculturalland. Research results show that machine sprayers, such as electric knapsack sprayers, are superior to manualsprayers in several aspects. The use of a machine sprayer increases work efficiency with more even fluiddistribution, reduces operator fatigue, and allows area coverage of up to 1-2 hectares per hour. The average timeneeded to spray one hectare of land using a machine sprayer is around 30-45 minutes. In addition, the use ofmachine sprayers can optimize the use of chemicals by reducing waste due to uneven spraying by up to 20-30%. Interms of long-term operational costs, even though machine sprayers require a larger initial investment (around 20-40% higher than manual sprayers), the resulting efficiency can reduce overall costs by 15-25%.
Transformasi pembelajaran STEM untuk peningkatan kompetensi guru melalui penggunaan drone-kit Khoirunnisa, Hilda; Mulyadewi, Anggraeni; Apryandi, Feri; Ariantara, Raden Giovanni; Latuheru, Ariel
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v6i4.24219

Abstract

Pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) menjadi kerangka penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad ke-21. Namun, implementasi STEM di Indonesia, khususnya dalam pengajaran guru, masih menemui kendala, salah satunya adalah keterbatasan pelatihan dan pemanfaatan teknologi. Maka, diperlukan upaya untuk meningkatkan keterampilan teknologi, pedagogik, dan berpikir kritis guru. Dalam mengatasi hal ini, dilakukan kegiatan berupa workshop perakitan Drone-Kit berbasis STEM yang diadakan di SMAN 4 Cimahi. Tujuan kegiatan ini adalah melatih para guru untuk memanfaatkan teknologi. Sebanyak 20 guru mengikuti workshop ini selama 4 pertemuan setiap hari Jumat, dengan fokus pada teori dan perancangan STEM, perakitan Drone-Kit serta penerapannya dalam pembelajaran. Data hasil kegiatan kemudian diukur menggunakan kuesioner yang menilai tingkat kepercayaan diri guru dalam mengimplementasikan pembelajaran STEM. Hasilnya menunjukkan bahwa 68,8% guru merasa lebih percaya diri dalam mengintegrasikan STEM dalam pembelajaran setelah mengikuti workshop. Diperoleh juga 70,6% guru menyatakan STEM sebagai pembelajaran yang menarik untuk diajarkan di kelas. Workshop ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi, seperti Drone-Kit, dapat menjadi alat efektif dalam pembelajaran berbasis STEM. Kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kompetensi guru, meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk mengimplementasikan pembelajaran berbasis STEM, dan berpotensi untuk diajarkan di kelas nya agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hydrostatic Mass of Galaxy Clusters within Eddington-inspired Born Infeld Theory Modified by Generalized Uncertainty Principle Apryandi, Feri; Ariantara, Raden Giovanni; Pattersons, Muhammad Lawrence
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol. 10 No. 3 (2025): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 10 Issue 3, December 2025
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/SPEKTRA.103.01

Abstract

The mass of galaxy cluster systems can be determined by calculating the hydrostatic equation for such systems. In this study, we derive the hydrostatic mass of galaxy cluster systems within the Eddington-inspired Born-Infeld (EiBI) theory, a modified theory of gravity. The EiBI theory is further modified by incorporating the generalized uncertainty principle (GUP) into its formulation. The GUP affects the mathematical expression of the temperature in galaxy clusters, leading to modifications in the clusters' equation of state (EoS), which is also an essential mathematical tool in hydrostatic equation calculations. This incorporation is motivated by the need to explore quantum gravitational effects on cosmological scales, bridging a fundamental gap between a modified theory of gravity and quantum mechanics. This work is significant in that it introduces the effect of the GUP, implemented through a modification of the temperature, within the framework of EiBI gravity. Using the derived formulation, we calculate the mass of 12 galaxy clusters and compare the results with observational data. The calculations reveal a significant reduction in the masses of these galaxy clusters to the order of 10-19 M⊙. A result which is profoundly inconsistent with observational data, thereby challenging the physical viability of this specific EiBI-GUP framework for modelling large-scale structures like galaxy clusters.
Fostering Celestial Curiosity: The SEAROAD Astronomy Workshop for the Professional Development of Indonesian Science Educators Utama, Judhistira Aria; Zahran, Muhammad; Apryandi, Feri; Asmoro, Cahyo Puji; Liliawati, Winny; Saputra, M. Reza Dwi
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 4, No 4 (2025): Article in Press
Publisher : Yayasan Keluarga Guru Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46843/jpm.v4i4.553

Abstract

Community engagement in science is essential for building a knowledgeable and inspired society. This paper reports on the SEAROAD (Southeast Asia Regional Outreach Astronomy Development) Astronomy Workshop, a community service initiative designed to enhance science educators' understanding of astronomy and their confidence in teaching it. The two-day program in Bandung, West Java, involved 36 participants from diverse educational backgrounds. Pre-workshop assessments measured the baseline knowledge of participants on topics such as light pollution, telescope use, and celestial phenomena. At the same time, post-workshop surveys evaluated shifts in attitudes, perceived relevance, and interest in astronomy. Results revealed notable gaps in prior knowledge and demonstrated significant cognitive gains, with most participants achieving moderate to high normalized change scores. The workshop also strengthened pedagogical self-efficacy, particularly in integrating astronomy into classroom practice. This study presents one of the first systematic evaluations of an astronomy-focused teacher professional development intervention in Indonesia, implemented through a tripartite collaboration that combines local pedagogy, public science communication, and regional scientific partnerships. These findings highlight the effectiveness of short-term, hands-on, and contextually relevant professional development as a model for advancing science education and fostering sustained public interest in astronomy. Beyond its practical outcomes, this study contributes to the broader discourse on teacher professional development by offering an evidence-based framework for how collaborative, intensive, and contextually grounded astronomy training can effectively enhance both cognitive and affective domains of educators in developing countries.