Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

POTENTIAL OF VARIOUS INDONESIAN MEDICINAL PLANTS TO INHIBIT THE GROWTH OF Aeromonas hydrophila BACTERIA Kurniawan, Ronal; Windarti, Windarti; Effendi, Irwan; Putri, Mega Novia; Syahputra, Tomi; Gusriansyah, Dimas
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 7 No. 2 (2024): August
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ajoas.7.2.299-304

Abstract

Aeromonas hydrophila is a gram-negative bacterium that can infect fish and is zoonotic to humans. Efforts to prevent this bacterial infection can be made using herbal plants due to the content of secondary metabolite compounds. This study aims to explore plants that have the potential as antibacterials, especially A. hydrophila bacteria. This research was conducted in February 2024 at the Marine Biotechnology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Riau. The experimental method used included the stages of preparation of plant leaf samples and antibacterial tests using Kirby-Bauer discs. The plants used were the leaves of senduduk (Melastoma malabathricum), kantong semar (Nepenthes sp), lime (Citrus aurantifolia), belimbing bukit (Acetosella barreligeri), sirsak (Annona muricata), mucuna (Mucuna bracteata), Israel grass (Asystasia gangetica), and miana (Coleus scutellariodes). The results showed that the leaves of kantong semar, senduduk, and belimbing bukit could inhibit bacterial growth in a strong category. In contrast, the leaves of sirsak, mucuna, Israel grass, miana, and lime were classified as moderately inhibiting the growth of A. hydrophila bacteria. In conclusion, these herbal plants can potentially prevent A. hydrophila bacterial infection.
Pemanfaatan Rumput-Rumputan dalam Pencegahan Penyakit pada Ikan: Review Kurniawan, Ronal; Putri, Mega Novia; Karsih, Okta Rizal; Gusriansyah, Dimas
Agriculture and Biological Technology Vol. 2 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/agiotech.2.1.1-5

Abstract

Kajian ini mengeksplorasi potensi rumput-rumputan sebagai alternatif antibiotik dalam pengendalian infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan. Intensifikasi budidaya ikan telah meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, sementara penggunaan antibiotik sintetis menimbulkan masalah resistensi dan dampak lingkungan. Analisis literatur dari jurnal-jurnal (2016-2024) menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam rumput-rumputan, termasuk flavonoid, saponin, dan tanin, memiliki aktivitas antibakteri melalui berbagai mekanisme seperti penghambatan sintesis peptidoglikan dan perusakan membran sel bakteri. Studi molekuler mengungkapkan efek positif ekstrak rumput-rumputan terhadap sistem imun ikan dan penghambatan gen virulensi bakteri. Standardisasi ekstrak, kontrol kualitas, dan evaluasi keamanan menjadi aspek kritis dalam pengembangan produk. Dari segi ekonomi, pemanfaatan rumput-rumputan menawarkan keunggulan biaya dan potensi pemberdayaan masyarakat melalui budidaya. Pengembangan teknologi ekstraksi yang efisien dan ekonomis diperlukan untuk optimalisasi pemanfaatan. Kajian ini menyimpulkan bahwa rumput-rumputan memiliki potensi signifikan sebagai agen antibakteri alami dalam akuakultur, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk aspek keamanan dan efektivitasnya
POTENTIAL OF VARIOUS INDONESIAN MEDICINAL PLANTS TO INHIBIT THE GROWTH OF Aeromonas hydrophila BACTERIA Kurniawan, Ronal; Windarti, Windarti; Effendi, Irwan; Putri, Mega Novia; Syahputra, Tomi; Gusriansyah, Dimas; Riswan, M
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 7 No. 2 (2024): August
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ajoas.7.2.299-304

Abstract

Aeromonas hydrophila is a gram-negative bacterium that can infect fish and is zoonotic to humans. Efforts to prevent this bacterial infection can be made using herbal plants due to the content of secondary metabolite compounds. This study aims to explore plants that have the potential as antibacterials, especially A. hydrophila bacteria. This research was conducted in February 2024 at the Marine Biotechnology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Riau. The experimental method used included the stages of preparation of plant leaf samples and antibacterial tests using Kirby-Bauer discs. The plants used were the leaves of senduduk (Melastoma malabathricum), kantong semar (Nepenthes sp), lime (Citrus aurantifolia), belimbing bukit (Acetosella barreligeri), sirsak (Annona muricata), mucuna (Mucuna bracteata), Israel grass (Asystasia gangetica), and miana (Coleus scutellariodes). The results showed that the leaves of kantong semar, senduduk, and belimbing bukit could inhibit bacterial growth in a strong category. In contrast, the leaves of sirsak, mucuna, Israel grass, miana, and lime were classified as moderately inhibiting the growth of A. hydrophila bacteria. In conclusion, these herbal plants can potentially prevent A. hydrophila bacterial infection
THE EFFECT OF Moringa oliefera LEAF FERMENTED ENRICHED PELLETS ON HEMATOLOGY OF Pangasianodon hypophthalmus REARED IN PHOTOPERIOD SYSTEM Gusriansyah, Dimas; Syawal, Henni; Riauwaty, Morina
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ajoas.8.1.41-52

Abstract

Moringa leaf (Moringa oleifera) is a herbal plant that has the potential to inhibit bacterial growth and increase immune response. This research was conducted from April to July 2024 at the Biotechnology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Riau. This study aims to obtain the best dose of fermented moringa leaf added to feed to the immunity of Siamese striped catfish reared on a photoperiod system and tested with A. hydrophila. The research method is the experimental method applying a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replicates. Treatment 0 without adding fermented moringa leaves, P1: 10 g/kg feed, P2: 15 g/kg feed, and P3: 20 g/kg feed and challenged with A. hydrophila. The test fish samples measuring 6-7 cm were reared using 100 L buckets of 12 containers with a 30 fish/container stocking density. Feeding was done ad satiation with a frequency of 3 times daily at 08.00, 13.00 and 17.00 WIB. The results showed that adding fermented moringa leaf to the feed affected the immunity of striped catfish. The best dose was found in P1 (10 g/kg feed) with total erythrocytes 2.75 x 106 cells/mm3, hemoglobin level 8.80 g/dL, hematocrit level 34.00%, and total leukocytes 10.86 x 104 cells/mm3, leukocrit level 3.33%, lymphocytes 76.00%, monocytes 7.33%, neutrophils 7.33%, Thrombocytes 9.33%, absolute weight growth 15.02 g/fish, absolute length growth 6.88 cm/fish, 96.67% survival rate. Based on the study's results, feeding added fermented moringa leaves has a significant effect and can improve the immunity of Pangasinodon hypophthalmus
Pemberdayaan Masyarakat melalui Budidaya Maggot (Hermetia illucens) sebagai Strategi Pengelolaan Sampah Organik dan Peningkatan Ekonomi Berkelanjutan di Desa Hurung Jilok Kurniawan, Ronal; Gusriansyah, Dimas; Karsih, Okta Rizal; Putri, Mega Novia; Harahap, Husnul Yaqin
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 6 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jruce.6.2.166-170

Abstract

Sampah organik merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang memerlukan solusi pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah budidaya maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens), yang tidak hanya membantu mengurangi volume sampah organik tetapi juga memiliki nilai ekonomi sebagai pakan alternatif bagi ternak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi, pelatihan teknis, dan pendampingan kepada masyarakat dalam budidaya maggot sebagai strategi pengelolaan limbah organik dan sumber pakan alternatif. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan, praktik budidaya, serta evaluasi ketercapaian sasaran. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam budidaya maggot, perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah organik, serta munculnya peluang ekonomi baru melalui pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberlanjutan program ini dapat didukung melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dalam mengembangkan budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan sampah yang berbasis ekonomi sirkular
Teknik Pembenihan Kerang Abalone (Haliotis squamata) di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali Ananda, Aulia; Gusriansyah, Dimas
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.2.56-61

Abstract

Kerang abalone (Haliotis squamata) merupakan salah satu komoditas laut bernilai ekonomi tinggi yang memiliki prospek budidaya menjanjikan. Namun, tingkat keberhasilan budidaya abalone di Indonesia masih terbatas, sehingga diperlukan teknik pembenihan yang tepat untuk menunjang keberlanjutannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempelajari teknik pembenihan kerang abalone di BPIU2K Karangasem, Bali. Metode yang digunakan berupa praktik langsung di lapangan serta observasi dengan pegawai balai. Prosedur pembenihan meliputi persiapan wadah, pemeliharaan induk, pemijahan dengan metode thermal shock, pemeliharaan larva, manajemen pakan, hingga panen dan pengelolaan kualitas air. Hasil menunjukkan bahwa metode thermal shock efektif merangsang pemijahan, dengan tingkat penetasan telur mencapai 80% dan survival rate sebesar 75%. Proses pemeliharaan larva menggunakan rearing plate yang diinokulasi dengan Nitzschia sp, terbukti mendukung pertumbuhan larva abalone hingga mencapai fase spat
Potensi Bioremediasi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) pada Ekosistem Perairan: A Review Karsih, Okta Rizal; Kurniawan, Ronal; Putri, Mega Novia; Riswan, M; Gusriansyah, Dimas
Agriculture and Biological Technology Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/agiotech.2.2.46-51

Abstract

Pencemaran perairan global membutuhkan solusi remediasi efektif dan berkelanjutan. Eceng gondok (Eichhornia crassipes), meski dikenal sebagai gulma invasif, memiliki potensi signifikan sebagai agen fitoremediasi berkat karakteristik pertumbuhan cepat, biomassa tinggi, sistem perakaran ekstensif, dan toleransi besar terhadap berbagai polutan. Kemampuan fitoremediasi eceng gondok mencakup akumulasi logam berat hingga 6.000 mg/kg berat kering, pengurangan hidrokarbon minyak bumi hingga 79%, dan penyerapan nutrisi berlebih dari perairan eutrofik. Mekanisme utama meliputi fitoekstraksi, fitostabilisasi, rizofiltrasi, dan fitodegradasi, dengan efisiensi yang dipengaruhi oleh pH, suhu, dan konsentrasi polutan. Tantangan penerapan skala besar meliputi sifat invasif yang dapat mengganggu ekosistem akuatik dan kebutuhan manajemen intensif. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengoptimalkan efisiensi dan keberlanjutan eceng gondok sebagai teknologi hijau dalam pemulihan perairan tercemar
Optimalisasi Potensi Agribisnis Kelapa (Cocos nucifera) di Lahan Pasang Surut Tembilahan: Tantangan dan Peluang Pembangunan Berkelanjutan Gusriansyah, Dimas
Agriculture and Biological Technology Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/agiotech.2.2.56-60

Abstract

Kabupaten Indragiri Hilir, khususnya Kecamatan Tembilahan, merupakan salah satu daerah sentra produksi kelapa di Indonesia, dengan luas areal kelapa yang mencapai lebih dari 400.000 hektar. Tanaman kelapa tidak hanya menjadi komoditas unggulan pertanian, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam perekonomian masyarakat lokal. Artikel ini bertujuan untuk meninjau potensi agronomis, sosial-ekonomi, dan tantangan pengembangan tanaman kelapa di Tembilahan berdasarkan tinjauan literatur terkini. Melalui pendekatan studi pustaka, ditemukan bahwa kelapa berpotensi dikembangkan ke arah industri hilir seperti kelapa parut kering, minyak kelapa murni (VCO), dan arang tempurung. Namun, tantangan struktural seperti harga jual yang rendah, konversi lahan, serta keterbatasan teknologi masih menghambat optimalisasi potensi ini. Diperlukan sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku industri untuk meningkatkan nilai tambah kelapa dan menjadikan Tembilahan sebagai pusat pengembangan industri kelapa nasional.