Annafik Fuad Hilmi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Konsep Al-Qur’an Mencegah Ghazwah Fikrah (Liberalisme) Dalam Pendidikan Menurut Q.S Al-Baqarah 256 Perspektif Tafsir Ibnu Katsir Annafik Fuad Hilmi; Nasrulloh Nasrulloh; Ahmad Fauzi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr966

Abstract

Penelitian ini berfokus pada Ghazwah Fikrah(Perang pemikiran) liberalisme, yang marak belakangan ini, dengan menyoroti dampaknya tehadap pendidikan Islam. Dunia Pendidikan saat ini diguncang oleh Kerancuan berpikir oleh liberalisme , hal yang di soroti adalah bagaimana kaum liberalis ini menjadikan dalil Qur’an Sebagai konsep kebebasan Berpikir serta menjadi dasar berpikir dalam pendidikan Islam dan kehidupan sehari-hari. Liberalisme yang identik dengan kebebasan berpikir menimbulkan konsekuensi yang kontroversial dalam konsep pemikiran. Penelitian berjudul " Konsep Al-Qur’an mencegah Ghazwah Fikrah (Liberalisme) dalam Pendidikan menurut Q.S Al-Baqarah 256 Prespektif Tafsir Ibnu Katsir" ini mengkaji fenomena konsep ayat Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 256 sebagai dasar pemikiran liberalis secara global maupun dalam konteks pendidikan Islam. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini meneliti kondisi kelompok manusia, sistem pemikiran, dan fenomena pada pendidikan islam yang berkembang saat ini. Hasil dari Penelitian ini adalah bahwa konsep berpikiran liberalisasi yang menjadikan surah Al-Baqarah ayat 256 sebagai salah satu dasar ayat untuk berpikir secara bebas dapat dipatahkan dengan prespektif tafsir ibnu katsir yang menyatakan bahwa kebebasan dalam berpikir ini perlu di kaji dan di telaah lebih dalam karena dalam memahmi maksudnya harus disertai pengetahuan yang meluas dan mendalam.
Pengaruh Sound Horeg Terhadap Lingkungan Sekitar Dalam Perspektif Ayat Al-Qur’an Surat Al-A’raf Ayat 31 Pada Penafsiran Ibnu Katsir Ahmad Fauzi, Ahmad; Nasrulloh Nasrulloh; Annafik Fuad Hilmi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr973

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji dampak penggunaan sound horeg terhadap lingkungan sekitar dalam Al-Qur’an, khususnya surat Al-A’raf ayat 31 perspektif Ibnu Katsir. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sound horeg memiliki dampak positif dan negatif dalam penggunaannya.  Penafsiran Ibnu Katsir terhadap surat Al-A’raf ayat 31 menekankan atas pentingnya moderasi terhadap lingkungan sekitar dan tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan, minuman, maupun tindakan sehari-hari dan khususnya pada pembahasan ini yaitu masalah penggunaan sound horeg. Berdasarkan penelitian ini, merekomendasikan penerapan regulasi kebisingan, edukasi masyarakat, dan penetapan zona khusus untuk acara-acara sound horeg. Selain daripada itu, sound horeg juga mampu menciptakan energi positif dan memberi nilai barokah dalam penggunaan yang tepat. Penerapan prinsip-prinsip ini diharapkan masyarakat mampu menyeimbangkan ketentraman dan ketertiban kehidupan dan alam.
Dinamika Jejak Pendidikan di Andalusia dan Implementasinya pada Pendidikan Islam Annafik Fuad Hilmi; Muhammad Rizqi Ramadhan; Nisa Ulfi Jannah
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr974

Abstract

Artikel ini membahas Dinamika Islam di Andalusia mencatatkan kejayaannya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, meninggalkan berbagai peninggalan bersejarah yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali perkembangan pendidikan Islam di wilayah tersebut, yang merupakan pusat peradaban gemilang bagi umat Islam pada masa itu. pendidikan Islam dipahami sebagai pendidikan yang berparadigma universal, yang mengutamakan humanisasi dan liberalisasi manusia. Pendidikan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai sakral, kemanusiaan, dan alam secara terintegrasi, sehingga individu dapat memenuhi tugas pengabdiannya kepada umat manusia. Dalam pandangan ini, manusia dianggap sebagai Khalifah di bumi, yang memiliki dedikasi untuk menjalankan peranannya dalam kehidupan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research), yang mengandalkan bahan pustaka untuk menggali teori dan konsep para ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama kekuasaan Islam di Spanyol, Andalusia memainkan peranan penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban, mencakup ilmu agama, filsafat, sains, musik, seni, serta bahasa. Integrasi sejarah pendidikan ulama terdahulu khusunya andalusia dan pendidikan Islam saat ini bertujuan untuk memelihara fitrah manusia dan mengembangkan potensi insani menuju pembentukan insan kamil, yaitu manusia yang sempurna sesuai dengan ajaran Islam.
Konsep Keluarga dalam Disiplin Modern: Studi Komparatif Perspektif Ismail Raji Al Faruqi dan Emile Durkheim Annafik Fuad Hilmi; Ahmad Ahsanul Khuluq; Muhammad Fahmi Azizi; Helmi Syaifuddin; Imam Muslimin
Journal of Scientific Interdisciplinary Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jsi997

Abstract

Konsep keluarga dalam era modern mengalami tantangan besar akibat dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah. Artikel ini membahas perbandingan pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi dan Emile Durkheim mengenai keluarga. Al-Faruqi, seorang intelektual Muslim, melihat keluarga sebagai unit teologis yang berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai tauhid, keimanan, dan moralitas dalam masyarakat Islam. Sebaliknya, Durkheim, sosiolog fungsionalis, menempatkan keluarga sebagai institusi sosial yang menjaga kohesi sosial dan mengatur perilaku individu melalui norma dan nilai kolektif. Studi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan filosofis dan komparatif. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua tokoh memiliki pandangan yang berbeda terkait struktur keluarga, peran gender, dan fungsi utama keluarga, meskipun keduanya sepakat tentang pentingnya keluarga dalam membangun masyarakat yang harmonis. Artikel ini memberikan wawasan tentang bagaimana agama dan sekularisme membentuk konsep keluarga, serta relevansinya di era globalisasi yang penuh tantangan. Dengan memahami kedua perspektif ini, diharapkan dapat diidentifikasi strategi untuk memperkuat institusi keluarga sebagai pilar utama kehidupan sosial.
CODE-SWITCHING DALAM KONTEKS BILLINGUALISME: DAMPAK PSIKOLOGIS DAN SOSIOLOGIS PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA ARAB Ahmad Ahsanul Khuluq; Nisa Ulfi Jannah; Annafik Fuad Hilmi; Djoko Susanto
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus983

Abstract

Penelitian ini berfokus pada konsep code-switching dalam bilingualisme yang mana membahas dan mendalami tentang bagaimana dampak psikologis dan sosiologis pada mahasiswa pendidikan bahasa arab. Code-switching ini umumnya digunakan ketika mahasiswa PBA presentasi menggunakan Bahasa Arab yang di campur menggunakan bahasa indonesia. Peneliti juga menggali informasi kepada beberapa informan yang menghasilkan jawaban yang variatif satu sama lain. Ada banyak tuturan yang ditemukan yang mengandung “Code-Switching” dalam setiap proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif yang menganalisa beberapa informan dan menggali beberapa jawaban melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi partisipatif. Hasil Penelitian memiliki dampak psikologis yang kompleks dan beragam. Pembelajaran yang adaptif sangat penting untuk mendukung penguasaan bahasa secara seimbang dalam memaksimalkan manfaat code-switching dan meminimalkan dampak negatifnya. Dalam konteks mahasiswa kelas F program magister Pendidikan Bahasa Arab, code-switching memiliki dampak sosiologis signifikan, terutama dalam interaksi sosial dan akademik. Penggunaan code-switching lebih sering terjadi pada situasi informal, membantu mahasiswa berkomunikasi lebih adaptif dan membangun pemahaman bersama.