Numerical ability is a basic mathematical skill needed by vocational high school (SMK) students to support both learning and workplace readiness. However, many students still face challenges, especially in basic arithmetic. This study examined the effectiveness of a differentiated learning model using the drill and practice method to improve students’ numerical ability. The participants were eleventh-grade students from the TKJ, TKR, and OTKP programs at SMK Nasional Mojosari. A quantitative descriptive method with a One-Shot Case Study design was applied, focusing on teacher activity, student activity, and students’ test results as indicators of effectiveness. Data were collected through classroom observations and numerical ability tests, then analyzed by calculating percentage scores. Students were grouped into low, medium, and high categories based on initial test results, and each group received learning activities suited to their level. The findings showed teacher activity at 93.93%, student activity at 93.65%, and numerical test results at 92.86%, all categorized as very good. These results indicate that differentiated learning with drill and practice is effective in strengthening students’ numerical ability in basic arithmetic and supports their preparation for the workplace. Abstrak Kemampuan numerik adalah kemampuan dasar dalam matematika yang dibutuhkan siswa SMK untuk mendukung pembelajaran dan kesiapan kerja, namun pada praktik nyatanya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan terutama pada materi aritmatika dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas model pembelajaran diferensiasi berbasis metode drill and practice dalam mendukung kemampuan numerik siswa SMK. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI gabungan TKJ, TKR, dan OTKP di SMK Nasional Mojosari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain One Shot Case Study yang melibatkan tiga indikator efektivitas, yaitu aktivitas guru dan siswa, serta hasil tes kemampuan numerik siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menghitung persentase nilai hasil observasi aktivitas siswa dan guru, serta nilai hasil tes kemampuan numerik siswa. Pembelajaran dilaksanakan dengan mengelompokkan siswa diklasifikasikan menurut hasil tes kemampuan awal dalam kategori kemampuan rendah, sedang, dan tinggi yang masing-masing mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru memperoleh persentase 93,93%, aktivitas siswa 93,65%, dan hasil tes kemampuan numerik 92,86% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Temuan ini membuktikan bahwa pembelajaran diferensiasi berbasis drill and practice efektif dalam mendukung kemampuan numerik siswa pada materi aritmatika dasar sebagai bekal siswa dalam dunia kerja. Kata kunci: pembelajaran diferensiasi, drill and practice, kemampuan numerik, efektivitas pembelajaran.