Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Primigravida Dengan Hiperemesis Gravidarum Susanto, Febi; Shariff, Fonda Octarianingsih
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 1 (2024): June Edition 2024
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v4i1.571

Abstract

Abstract The patient came to the Obgyn Polyclinic at Bintang Amin Hospital with G1P0A0 7 weeks pregnant with complaints of vomiting more than 10 times per day accompanied by nausea, weakness and sometimes dizziness. But the patient said the weight increased drastically during pregnancy. First menstruation at the age of 14 years, menstruation lasted 7 days, the patient changed sanitary napkins twice a day. On physical examination, vital signs were found including blood pressure 90/80 mmHg, pulse 72x/minute, respiratory rate 20x/minute, temperature 36.7 °C, oxygen saturation 98%. The internal vaginal examination was not carried out. On hematology supporting examination, it was found that the leukocytes were increased to 11,100 ul, the hematocrit decreased by 35%. On ultrasound examination, it was found that A: Crown Rump Lengh (CRL): 1.87 cm, B: Crown Rump Lengh (CRL): 1.63 cm. The diagnosis in this case is primigravida with hyperemesis gravidarum. The treatment received by the patient was IVFD RL + 1-amp neurobion gtt 20 tpm, ondansetron inj 3x1amp, antacid syr 3x1c/oral. The prognosis for this patient is dubia ad bonam. Keywords: HEG; Pregnant; Vomiting. Pasien datang ke Poliklinik Obgyn Rumah Sakit Bintang Amin dengan G1P0A0 hamil 7 minggu dengan keluahan muntah sudah lebih dari 10 kali perhari disertai mual, lemas dan terkadang pusing. Tetapi os mengatakan berat badan meningkat secara drastis saat hamil.Haid pertama pada umur 14 tahun, haid selama 7 hari, pasien ganti pembalut sebanyak 2x sehari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital diantaranya tekanan darah 90/80 mmHg, denyut nadi 72 x/menit, laju pernapasan 20x/menit, suhu 36.7 °C, saturasi oksigen 98%. Pada Pemeriksaan dalam vaginal tocher tidak dilakukan. Pada pemeriksaan penunjang hematologi didapatkan peningkatan leukosit 11.100 ul, penurunan hematokrit 35 %. Pada pemeriksaan USG didapatkan A: Crown Rump Lengh (CRL): 1.87 cm, B: Crown Rump Lengh (CRL): 1.63 cm. Diagnosis pada kasus ini yaitu primigravida dengan hiperemesis gravidarum. Tatalaksana yang didapat oleh pasien yaitu IVFD RL + 1-amp neurobion gtt 20 tpm, inj ondansetron 3x1amp, antasida syr 3x1c/oral. Prognosis pada pasien ini yaitu dubia ad bonam. Kata Kunci: Hamil; HEG; muntah.
Multigravida Hamil 42 Minggu Dengan Ketuban Pecah Dini Janin Tunggal Hidup : Laporan Kasus Kurniawan, Bambang; Priyono, Aldo Falendra; Putri, Claresta Vania; Susanto, Febi; Waldan, Reta Amelia; Susanto, Kevin; Rahmah, Balqist Ar; Nursiha, Muhamad; Susilo, Ajeng Ishelina
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 1 (2025): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i1.19007

Abstract

Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya atau pecahnya selaput ketuban menjelang persalinan. Hal ini bisa terjadi menjelang akhir kehamilan atau jauh sebelum melahirkan. PROM prematur mengacu pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. PROM berkepanjangan didefinisikan sebagai PROM yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum persalinan. Penyebab KPD belum diketahui atau masih belum jelas, sehingga tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan selain menekan infeksinya. KPD dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada bayi baru lahir, termasuk kelahiran prematur, sindrom gangguan pernapasan, dan perdarahan intraventrikular, sepsis, hipoplasia paru, dan malformasi tulang. Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin p dengan G3P1A1 dengan keluhan nyeri perut dan keluar rembesan air dari jalan lahir.  Pasien sebelumnya sudah USG di Klinik Barokah Kemiling hasilnya Air ketuban tinggal sedikit. DJJ awal : 178 Irreguler di observasi 15 Menit 150 x Reguler TFU 29 CM Ketuban (+), VT 1CM, Hodge 1. Pada pemeriksaan dalam tampak rembesan cairan lendir ketuban. Diagnosa pada kasus ini adalah G3P1A1 Hamil 42 Minggu Inpartu kala 1 Fase laten dengan KPD + Oligohidramnion JTH Preskep. Tatalaksana yang dilakukan adalah Non Medikamentosa yaitu Informed Consent serta penjelasan rencana Observasi dan Tirah baring serta medikamentosa yaitu Infus RL dan Partus pervaginam Spontan.
Analisis Dan Intervensi Masyarakat Dengan FGD Kebiasaan Merokok Didusun 6 Sukabumi Desa Sukajaya Lempasing, Pesawaran, Lampung Ekasari, Fitri; Riyanti, Riyanti; Supriyanto, Eko; Puspitarini, Ratih; Gabby K., Dyah; Aynun S., Reizka; Putri E., Dea; Susanto, Febi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 3 (2025): JPMI - Juni 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3606

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang ada di Dusun 6 Sukabumi 1 Desa Sukajaya, Lempasing, Pesawaran Lampung. Dimana Setelah dilakukan Pengamatan dan dilakukan pengolahan data dan yang menjadi prioritas masalah adalah Kebiasaan Merokok yaitu 78 Orang (78%) dari 100 Orang Sampel atau Responden, lalu dilakukan pencarian akar penyebab masalah dengan metode Fishbond/ Tulang Ikan, selanjutnya dilakukan Lokmin/ Lokakarya mini  dengan mengundang Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, tokoh Pemuda dan masyarkat lainya untuk membahas permasalahan yang menjadi Prioritas yaitu kebiasaan merokok, dan dihasilkan Upaya intervensi terhadap kelompok  Masyarakat yang terdiri dari beberapa pemuda  melalui FGD/ Focus Group Discussion dengan tahapan pertama pemberikan edukasi “Bahaya Merokok” pada kelompok masyarakat melalui media PPT yang ditampilkan melalui LCD dan Poster dijelaskan oleh pemateri, kemudian dilanjutkan dengan diskusi pada kelompok yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan mendalam mengenai topik merokok yang dipandu oleh moderator dilanjutkan dengan pembuatan komitmen dengan masyarakat dalam mengatasi masalah merokok yaitu KTR (kawasan tanpa rokok) dan pembagian stiker kawasan tanpa rokok untuk ditempel dimulai dari tempat tinggal dan tempat-tempat umum.